Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Tanaman memiliki organ pokok berupa akar, batang dan daun. Fungsi akar

yang utama yaitu sebagai organ penegak tanaman agar tanaman dapat berdiri serta

penyediakan air dan unsur hara. Akar anthorium tumbuhan ke arah geotropism

(menuju ke pusat bumi atau gravitasi) seperti tanaman-tanaman lainnya (Lingga,

2007:11).

Akar tanaman mengalami gerak tropisme bersama rambut-rambut akarnya.

Arah pertumbuhan akar lebih banyak dipengaruhi oleh distribusi amiloplas kadar

dan distribusi auksin bebas maupun terkonjungsi dan interferensi cahaya pada

media (Santoso dan Miftachul, 2012:3).

Fungsi utama auksin adalah mempengaruhi pertambahan panjang batang,

pertumbuhan, diferensiasi, percabangan akar, perkembangan buah dan dormansi

apical. Selain itu, geotropism yang terjadi pada akar tanaman juga dipengaruhi

oleh hormon auksin (Kusumah, 2012:562).

Gerak tropisme merupakan gerak tumbuhan atau bagian tumbuhan yang

arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Berdasarkan jenis

rangsangannya gerak tropisme dibedakan menjadi fototropisme, geotropism,

tignotropisme, hidrotropisme, dan kemotropisme. Pada gerak geotropisme

rangsangannya berupa gaya gravitasi bumi, coontohnya gerak tumbuh akar

menuju pusat bumi (Purwendri, 2013: 16).

Pergerakan tumbuh tanaman menuju atau menjauhi gravitasi bumi

merupakan contoh dari geotropism. Akar merupakan geotropism positif, akar


primer lebih umum daripada akar sekunder. Akar tersier dan buluakar sangat

geotropic dan oleh karena itu tumbuh hampir horizontal. Ini berbeda antara variasi

jenis akar yang tumbuh tegak ke bawah didalam tanah (Nurmuani, 2008: 3).

Tujuan

Praktiukum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh sensor pada ujung

akar terhadap gerakan akar tanaman akibata adanya gaya gravitasi bumi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena

rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka

terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap

rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan

yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap

rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka

terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak

tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis. (Uya, 2010).

Iritabilitassalah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa

gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi

seluruh atau sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap

rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan.

Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk

melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda

dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan

bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di

tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan

(stimulus).

Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan,

antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan

tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak

menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan
menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan.

Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata)

yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada

dinding sel. (Rinaldi, 2010)

Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ

tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi,

maka keadaan tersebut dinamakan geotropisme negatif. Contohnya seperti

pertumbuhan batang sebagai organ tanaman, tumbuhnya kearah atas. Sedangkan

geotropisme positif adalahorgan-organ tanaman yang tumbuh kearah bawah

sesuai dengan gravitasi bumi. Contohnya tumbuhnya akar sebagai organ tanaman

ke arah bawah. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik

bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak

tropisme. Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme.

Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan

arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut

geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat

bumi disebut geotropisme negatif.(Nopi, 2009).

Contoh geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu

bunga mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif.

Tetapi setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah

ke pusat bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan

demikian, terjadi perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah. Sebelum

pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah


geotropisme positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon

pertumbuhan.

Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman

(celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di

dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah

sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh

geotropisme terhadap akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pd tahun 1936

(dalam Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk

bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak

disbanding dengan bagian atas. Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen

bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang

bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di

bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith

(misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste

(termasuk statolith).(Anonim, 2007).


BAB III

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Praktikum dilakukan di Laboratorium kebun percobaan universitas

pembangunan pancabudi dilaksankan pada 2018

Alat dan Bahan

Alat

Alatnya adalah keramik, gunting, karet gelang, kamar gelap.

Bahan

Bahannya adalah biji jagung yang telah dikecambahin 3 hari. Air dan tissue

Prosedur kerja

- Ambil 2 buah keramik, lapisi dengan keryas tissue, ikat dengan karet gelang

2 vertical 2 horizontal

- Ikat kecambah pada tiap titik pertemuan karet gelang dengan letak ke atas

lalu basahi tissue \

- Simpan keramik ke tempt gelap selama 48 jam setelah itu diamati gambarnya

- Pada lempeng kaca yang pertama potong akar kecambah sepanjang 33 mm

untuk keramik kedua putar sebanyak 900

- Setelah 48 jam amati


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Hasil Pengamatan

Perlakuan Panjang akar dan sudut pembengkokan

1 2 3 4
Dipotong :
Awal 0 0 0 0
Akhir
Sudut 0,2 0,1 0,2 0,3

Tak dipotong :
Awal 2 3 2 3
Akhir
Sudut 2,5 5 3 4

Pembahasan

Auxin adalah salah satu ormone tumbuh yang tidak terlepas dari proses

pertumbuhan dan perkembangan (growth and development) suatu tanaman. Di

dalam alam, stimulasi auxin pada pertumbuhan celeoptile ataupun pucuk suatu

tanaman, merupakan suatu hal yang dapat dibuktikan. Seperti pada praktikum

geotropisme kali ini mengamati pengaruh sensor pada ujung akar terhadap

gerakan akar tanaman akibat adanya gaya gravitasi bumi.

Percobaan kali ini menggunakan sampel kecambah kacang hijau.

Kecambah kacang hijau dipilih yang mempnyai akar yang panjang. Percobaan ini

dilakukan dengan dua perlakukan yaitu dengan perlakuan dipotong dan tidak di

potong. Masing-masing perlakuan di di isi dengan 10 sampel. Setelah sampel

dipilih, sampel diletakkan pada tempat yang telah disediakan dengan sedemikian

rupa dan didiamkan selama 24 jam.

Untuk perlakuan dipotong, masing-masing panjang akar sampel adalah 0

cm dan setelah 48 jam akar kecambah kacang hijau bertambah panjang yaitu :
sampel 1 bertambah sebanyak 0,2 cm, sampel 2 bertambah sebanyak 0,1 cm,

sampel 2 bertambah sebanyak 0,3 cm, sampel 4 bertambah sebanyak 0,3 cm,

sampel 3 bertambah sebanyak 0,2 cm, sampel 6 bertambah sebanyak 0,1 cm,

ssampel 4 bertambah sebanyak 0,2 cm, sampel 8 bertambah sebanyak 0,3 cm,

Sedangkan untuk perlakuan yang tidak dipotong diperoleh hasil

perpanjangan akar kecambah kacang hijau yaitu untuk sampel 1 dengan panjang

awal akarnya adalah 2 cm, lalu setelah didiamkan selama 24 jam panjang akar

bertambah sebanyak 0,5 cm sehingga menjadi 2,5 cm. begitu juga untuk sampel-

sampel berikutnya, semua sampel bertambah panjang tetapi pertambahan masing-

masing sampel berbeda.

Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan

padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di

atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan

yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang

terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).

Pada gerak tropisme pergerakan yang terjadi adalah karena pengaruh

hormon pertumbuhan dalam tubuh tumbuhan yang terpengaruhi oleh rangsang,

sedangkan pada gerak taksis pergerakan yang terjadi tidak dipengaruhi oleh suatu

hormon pertumbuhan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari praktikum yang kami lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk

melaksanakan kegiatan hidupnya.

Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ

tanaman. Bila organ tanaman yang tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi,

maka keadaan tersebut dinamakan geotropisme negatif.

Gerak pada tumbuhan merupakan gerak dari sebagian organ-organnya saja,

seperti akar, batang, ranting dan daun tumbuhan tidak mempunyai system syaraf

indera.

Pertambahan panjang akar masing-masing sampel berbeda. Hal ini disebabkan

karena karena pengaruh hormon pertumbuhan dalam tubuh tumbuhan yang

terpengaruhi oleh rangsang.

Saran
Sebaiknya tempat penyimpanan keramik tidak di rumah karna bahan
rawan rusak saat di perjalanan
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2007. Bagaimana Cara Tumbuhan Bergerak. Diakses 20 November 2011 di


http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/02/bagaimanakah-cara-tumbuhan-
bergerak/

Nopi. 2009. Fototrofisme. Diakses 20 November 2011 di


http://nopiblogspot.blogspot.com/2009/01/fototropisme.html

Rinaldi. 2010. Mengamati Gerak Fototropisme. Diakses 20 November 2011 di


http://rinaldi89.blogspot.com/2010/01/mengamati-gerak-fototropisme-dan.html

Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Diakses 20 November 2011 di


http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2011994-gerak-pada-tumbuhan/

Kusumah, Y. S. A. dkk. 2012. Perbanyakan Vegetatif Cara Stek Dosmodium cinerum


dan Hibiscus rosa-sinensis dengan Pemberian Zat Pengatur Tumbuhan Alami dan
auksin Sintesis. Jurnal Animal Agrikultur. Vol I(1):557-565.

Anda mungkin juga menyukai