Anda di halaman 1dari 8

90

BAB IX
HAKIKAT GANJARAN (REWARD) DALAM PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Ganjaran
Secara etimologis berarti memberikan hadiah atau upah sebagai
pembalasan jasa, perbuatan baik, dan sebagainya, serta memberikan
hukuman.1 Jadi, dengan demikian ganjaran dapat digunakan untuk balasan
yang baik, maupun yang buruk.
Namun dalam uraian ini kata ganjaran meriujuk pada makna yang
pertama yaitu memberikan hadiah atau upah sebagai pembalasan jasa,
perbuatan baik, atau dalam bahasa Inggris disebut dengan reward.
Dalam bahasa Arab kata ganjaran (reward) diistilahkan dengan kata
tsawab (‫)ثواب‬. Kata tersebut dapat berarti pahala, upah, dan balasan. Terma ini
sebagai lawan kata dari ’iqab (‫ )عقاب‬yang berarti siksaan sebagaimana pada
ayat berikut ini:

Di sana pertolongan itu hanya dari Allah Yang Hak. Dia adalah sebaik-baik
Pemberi pahala dan sebaik-baik Pemberi siksa.(Q.S. Al-Kahfi:44)

Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala
yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebaikan.(Q.S. Ali Imran: 148)

1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1995), h. 291.
91
Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi),
karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.(Q.S. al-Nisa’: 134)
Dari ayat-ayat di atas tergambarlah bahwa ganjaran itu (‫ )ثواب‬ditujukan
sebagai pemberian balasan terhadap suatu perbuatan baik. Baik dalam Islam
maupun pendidikan Islam itu sendiri, dimana balasan tersebut dapat berupa
hadiah, cenderamata, bonus, dan lain sebaginya. Yang diberikan kepada orang
yang mengukir prestasi atau memperoleh suatu pencapain.
Dalam dunia pendidikan ganjaran merupakan penghargaan yang
diberikan pendidik kepada peserta didik. Jadi dengan sendirinya maksud dari
ganjaran adalah agar anak merasa senang, karena perbuatannya atau
pekerjaaannya mendapat penghargaan. Ganjaran ini diberikan sebagai
penyemangat anak didik untuk menjadi semakin giat lagi dalam usahanya
memperbaiki atau mempertinggi hasil belajar yang telah dicapainya. Ganjaran
merupakan salah satu contoh alat pendidikan yang digunakan untuk mencapai
suatu tujuan pendidikan.
Alat pendidikan merupakan suatu tindakan, perbuatan, situasi atau
benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai suatu tujuan di dalam
pendidikan. Yang jelas, alat pendidikan tidak terbatas pada enda-benda yang
bersifat kongrit saja akan tetapi juga berupa nasihat, tuntutan, bimbingan,
contohnya hukuman, ganjaran, ancaman dan sebaginya. 2
Suatu eksperimen menguatkan pentingnya memberi motivasi yang dapat
melahirkan respon positif dengan memberi hadiah atau upah sebagai suatu
cara atau metode yang dapat menguatkan proses belajar. Rasul menguraikan
pentingnya pemberian hadiah atau upah untuk memotivasi seseorang supaya
berprilaku baik. Rasul dalam hadisnya bersabda:
‫أؤتوا الجير أجره قبل أن يجف عرقه‬
Berikan upah kepada seseorang pekerja sebelum keringatnya mengering.

2
Jalaluddin, Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, Konsep dan Perkembangan Pemikirannya, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1996, h.57.
92

B. Bentuk-bentuk Ganjaran dalam Pendidikan Islam.


Di dalam Alquran, Allah Swt. memberikan ganjaran kepada hambanya
dalam beberapa bentuk. Yaitu ganjaran yang berbentuk benda atau materi dan
ganjaran yang bukan berbentuk benda atau immateri. Ganjaran dalam bentuk
pertama yaitu berbentuk materi berupa
1. makanan, sebagimana firman Allah berikut ini:

Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan bagi mereka?"


Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang
ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatihnya
untuk berburu, kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu, Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan
sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepasnya). Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya".(Al-
Maidah:4)
2. Berupa nikmat minum-minuman, sebagaimana ayat berikut ini:

Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang
mengalir. Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang
minum al-Shaffat: 45-46).
3. Berupa buah-buahan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat:
93

Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan
anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak
dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan(Al-Mu’minun: 19),
4. Berupa surga sebagaimana dijelaskan dalam ayat:

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan


berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam
surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada
kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di
dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
Sedangkan yang berbentuk immateri di antaranya adalah:
1. Berupa ketentraman bathin,

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram


dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.(Al-Ra’d: 28)
94
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai
khabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu
karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ali Imran: 126)
2. keteguhan pendirian (istiqomah),

Orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka


tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka
tiada (pula) berduka cita. (Al-Ahqaf: 13)
3. Hidayah Allah,

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai


(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.
Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu
mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah
kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-Hajj: 37)
4. pahala akhirat dan lain sebagainya.
95
96
97

Anda mungkin juga menyukai