MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 75 TAHUN 2019
TENTANG
PENETAPAN LOKASI BANDAR UDARA BARU
DI CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20
Tahun 2014 tentang Tata Cara dan Prosedur
Penetapan Lokasi Bandar Udara sebagaimana telah
diubah dengan PM 64 Tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20
Tahun 2014 tentang Tata Cara dan Prosedur
Penetapan Lokasi Bandar Udara, diatur bahwa
penetapan lokasi bandar udara ditetapkan oleh
Menteri Perhubungan setelah memenuhi aspek
administrasi dan teknis;
b. bahwa berdasarkan hasil studi dan evaluasi terhadap
lokasi Bandar Udara Baru di Cikembar Kabupaten
Sukabumi Provinsi Jawa Barat, telah memenuhi
persyaratan administratif dan teknis untuk ditetapkan
sebagai lokasi bandar udara;
 - 2 -

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang
Penetapan Lokasi Bandar Udara Baru di Cikembar
Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4956);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang
Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4075);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5295);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5);
5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Perhubungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun
2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1046);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun
2014 tentang Tata Cara dan Prosedur Penetapan
Lokasi Bandar Udara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 757) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 64 Tahun 2018 tentang Tata Cara dan Prosedur
 - 3 -

Penetapan Lokasi Bandar Udara (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 842);
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit
Penyelenggara Bandar Udara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1332) sebagaimana telah
beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 8 Tahun 2018
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit Penyelenggara
Bandar Udara (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 262);
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun
2016 tentang Tatanan Navigasi Penerbangan Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
695);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 87 Tahun
2016 tentang Tata Cara dan Prosedur Pemberian Izin
Mendirikan Bangunan Bandar Udara dan Persetujuan
Pengembangan Bandar Udara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1031);
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 83 Tahun
2017 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulations Part
139) tentang Bandar Udara (Aerodrome) (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1295);
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 112 Tahun
2017 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di
Lingkungan Kementerian Perhubungan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1710);
13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);
14. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 48 Tahun
2002 tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum;
 - 4 -

Memperhatikan : 1. Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor

AU. 101/ 1/ 1l/DRJU.DBU-2018 tanggal 21 Februari
2018 perihal Hasil Evaluasi Kelayakan Bandar Udara
Baru di Kabupaten Sukabumi;
2. Surat Bupati Sukabumi Nomor 553/7110/DPTR
tanggal 22 Oktober 2018 perihal Revisi RTRW Kab.
Sukabumi Rencana Bandara Cikembar;
3. Surat Bupati Sukabumi Nomor 590/8622-DPTR
tanggal 17 Desember 2018 perihal Surat Kesanggupan
Pengamanan dan Pengendalian Tata Guna Lahan;
4. Surat Bupati Sukabumi Nomor 590/8624-DPTR
tanggal 17 Desember 2018 tentang Surat Pernyataan
Kesanggupan Penyediaan Lahan dan Pernyataan
Lokasi tidak Berada di Kawasan Taman Nasional,
Hutan Lindung, Daerah Cagar Alam/Budaya, Lahan
Konservasi atau Potensi Sumber Daya Alam;
5. Surat Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
Nomor 553/2727/T.Udara tanggal 18 Desember 2018
perihal Permohonan Usulan Penetapan Lokasi Bandar
Udara Baru di Cikembar Kabupaten Sukabumi;
6. Surat Gubernur Jawa Barat Nomor
553.2/5889/DBMTR perihal Revisi RTRW Provinsi
Jawa Barat dalam rangka Pembangunan Bandar Udara
Baru di Cikembar Kabupaten Sukabumi;
7. Surat Direktur Utama PT. Properindo Jasatama Nomor
903 /23/ SP/MPSUKABUMI/X/2018 tanggal 14
Februari 2019 perihal Surat Pernyataan bahwa Data-
Data Lapangan dan Hasil Studi dapat
Dipertanggungjawabkan sesuai dengan Kondisi Lokasi
Pengambilan Sampel di Lapangan.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK
INDONESIA TENTANG PENETAPAN LOKASI BANDAR
UDARA BARU DI CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT.
 - 5 -

PERTAMA : Lokasi Bandar Udara Baru yang terletak di Desa Cimanggu

dan Desa Cikembar Kecamatan Cikembar Kabupaten
Sukabumi Provinsi Jawa Barat sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini, memuat:
a. Koordinat landas pacu bandar udara terletak pada
koordinat geografis 6° 57’ 51,913” Lintang Selatan (LS)
dan 106° 45’ 53,708” Bujur Timur (BT) atau pada
koordinat bandar udara X = 20.000 meter dan Y =
20.000 meter, dimana sumbu X berhimpit dengan
sumbu landas pacu yang mempunyai azimuth 106° 19’
34,44” geografis dan sumbu Y melalui ujung landas
pacu TH. 11 tegak lurus sumbu X; dan
b. Titik referensi bandar udara/ Aerodrome Reference Point
(ARP) Bandar Udara Baru di Kecamatan Cikembar
Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat ditentukan
lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara
sesuai peraturan perundang-undangan.

KEDUA : Bandar Udara Baru di Cikembar Kabupaten Sukabumi

Provinsi Jawa Barat sebagaimana dimaksud pada Diktum
PERTAMA, sesuai dengan hierarkinya merupakan bandar
udara pengumpul (hub) skala pelayanan tersier dan
diselenggarakan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

KETIGA : Luas lahan untuk kebutuhan pembangunan Bandar Udara

Baru di Cikembar Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa
Barat sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA
seluas kurang lebih 137,66 Hektar (Ha).

KEEMPAT : Rencana Induk Bandar Udara Baru di Cikembar Kabupaten

Sukabumi Provinsi Jawa Barat sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini, terdiri dari:
 - 6 -

a. prakiraan permintaan kebutuhan pelayanan

penumpang dan kargo;
b. kebutuhan fasilitas;
c. tata letak fasilitas;
d. tahapan pelaksanaan pembangunan;
e. kebutuhan dan pemanfaatan lahan; dan
f. kawasan keselamatan operasi penerbangan.

KELIMA : Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku pemrakarsa dalam

jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun wajib melengkapi
dokumen yang terdiri dari:
a. batas kawasan kebisingan;
b. daerah lingkungan kerja; dan
c. daerah lingkungan kepentingan.

KEENAM : Apabila Pemrakarsa tidak melengkapi dokumen dalam

jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Diktum
KELIMA, maka Keputusan terhadap penetapan lokasi
dimaksud akan ditinjau kembali.

KETUJUH : Pemrakarsa berkewajiban untuk:

a. menyediakan lahan untuk pembangunan Bandar
Udara Baru di Kecamatan Cikembar Kabupaten
Sukabumi Provinsi Jawa Barat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
b. menyusun rancangan teknik terinci fasilitas pokok
bandar udara;
c. menyusun analisa dampak lingkungan terhadap
pembangunan dan pengoperasian bandar udara; dan
d. mengusulkan Izin Mendirikan Bangunan Bandar
Udara dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima)
tahun.
 - 7 -

KEDELAPAN : Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KETUJUH huruf d, Pemrakarsa tidak melakukan
pembebasan lahan atau mengajukan Izin Mendirikan
Bangunan Bandar Udara maka hak sebagai Pemrakarsa
hilang dan terhadap penetapan lokasi dimaksud akan
ditinjau kembali.

KESEMBILAN : Pembiayaan yang timbul atas penetapan lokasi Bandar

Udara Baru di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi
Provinsi Jawa Barat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

KESEPULUH : Rencana Induk sebagaimana dimaksud dalam Diktum

KEEMPAT berlaku untuk kurun waktu 20 (dua puluh)
tahun dan dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun.

KESEBELAS : Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan yang tidak

sesuai dan belum diatur di dalam rencana induk
sebagaimana dimaksud pada Diktum KEEMPAT wajib
memperoleh persetujuan Direktur Jenderal Perhubungan
Udara.

KEDUABELAS : Direktur Jenderal Perhubungan Udara melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan Menteri ini.
 - 8 -

KETIGABELAS : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 April 2019

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Koordinator Bidang Kemari timan;
3. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
4. Menteri Sekretaris Negara;
5. Menteri Keuangan;
6. Menteri Dalam Negeri;
7. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
9. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
10. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
11. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS;
12. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Direktur Jenderal dan Para
Kepala Badan di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
13. Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat;
14. Gubernur Provinsi Jawa Barat;
15. Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi;
16. Bupati Sukabumi;
17. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat; dan
18. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi.
 106o44' 0''E 106° 46’ 0"E 106° 48' 0"E 106° 50' 0"E

Tenjojaya

6°56'0"S
•Cicantayarr

Sumatera
Cimanggis
Cicantayan
Hegarmanah Sukadamai

Banten

Jawa Sukamulya
. Barat
RENCANA
LOKASI

Boyongsari, ntargadung Darmaraja

Cimanggu

6°58'0"S
Bojongkembar
Warungkiara
Cikembar
Sukaharja

Bojongraharja

Bojongkerta

TITIK KOORDINAT UJUNG LANDAS PACU BANDAR UDARA DI KABUPATEN SUKABUMI

KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84 Sukamaju
KOORDINAT ACS
TITIK LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR
X (m| Y (m) O • " O • ••
TH11 (THP 1) 20000,000 57 45 Cibatu
20000,000 6 51,913 106 53.708
TH29 (THP 1) 21600.000 20000,000 6 58 6,365 106 46 43,782
cn TH11 (THP 2) 19609.993 20000,000 6 57 51,917 106 45 53.677

7°0'0"S
b TH29 (THP 2) 22109.993 20000,000 6 58 10,979 106 46 59.712
o Padcfretipghar Padabewghar
o
P -

LEG EN DA: LAMPIRAN I

/ fsw KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
K E P U T U S A N M E N T E R I P E R H U B U N G A N R E P U B L IK IN D O N E S IA
---------- Balas Kecamatan Desa : NOMOR KM 75 TAH U N 2019

........... Batas Kelurahan/Desa

TAN GG AL 02 A P R IL 2019 ^ REPUBLIK INDONESIA
Cimanggu
Sungai Cikembar
■^7 esuai dengan aslinya
RO HUKUM
MENTERI PERHUBUNGAN PENETAPAN LOKASI BANDAR U DARA BARU
Jalan Arteri DI CIKEM BAR KABUPATEN SUKABUMI
Kontur REPUBLIK INDONESIA PROVINSI JAW A BARAT
Jalan Kolektor
Jalan Lain
ttd. NAMA GAMBAR NO JUMLAH
Jalan Lokal
Jalan Setapak
HERPRIARSONO LAYOUT LOKASI BANDAR UDARA 01 06
BUDI KAR YA SUM ADI
 Y=21.311 Y=21.311

PER M U K IM A N ,

Y=21.000— - Y=21.000
DINAS
T IT IK K O O R D IN A T U JU N G LA N D A S P A C U B A N D A R U D A R A D I K A B U P A T E N S U K A B U M I
PENDIDIKAN

TH11 (TAHAP1)

R2
TH29(TAHAP1)
JALAN RELOKASI
R.3
TTH11 (TAHAP2) 19 609

M
TH29 (TAHAP2)

Y=20 500—■ JALAN RELOKASI Y=20 500

DS. CIMANGGU DS. CIKEMBAR

DS

BOX CULVERT JALAN RELOKASI

'iyffl/ss JALAN RELOKASI

PAGAR BATAS LAHAN BANDARA

/
BATAS LAHAN 6ANKARA

W S m m
Y = 2 0 .0 0 0 -
Y=20.000

mim
M l

RUNWAY STRIP TAHAP I I : 2.620 m x 280 m

PAGAR BATAS LAHAN BANDARA

RUNWAY TAHAP j (1.600 m PER M U K IM A N

R U N V y^Y T A H A P II (2.51

PER M U K IM A N

KETERANGAN LEGENDA LAMPIRAN IIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA /dfifc KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
NOMOR : KM 75 TAHUN 2019
01. TERMINAL PENUMPANG
02. TOWER
17. KANTIN UMU4
16 PERKANTORAN KOMERSIAL Sungai TANGGAL : 02 APRIL 2019 REPUBLIK INDONESIA
03. POWER HOUSE 19. PERUMAHAN DINAS KARYAWAN
04. GROUND SUPORT EQUIPMENT 20. BALAI PERTEMUAN
05. PKP-PK 21. TAMAN LINGKUNGAN
MENTERI PERHUBUNGAN PENETAPAN LOKASI
06. JALAN AXSES PKP-PK 22. WORKSHOP Jalan Lokal ^sesuai dengan aslinya
07. TERMINAL KARGO 23. GUDANG PERALATAN BANDAR UDARA BARU DI CIKEMBAR
06. GEDUNG OPERASI 24. INSTALASI PENGOLAHAN UM8AH ) HUKUM REPUBLIK INDONESIA,
09. DPPU 25. AVIATION SECURITY
KABUPATEN SUKABUMI
10. BANGUNAN BMKG
11. TAMAN METEO
28. GEDUNG ADMINISTRASI
27. INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH Gorong-gorong PROVINSI JAWA BARAT
12. PARKIR TAM 28. LALLAN PENGEMBANGAN
13. PARKIR BUS 29. JALAN AKSES BANDARA NAMA GAMBAR NO JUMLAH
14. PARKIR KENDARAAN PRIBADI 30. POS JAGA KEAMANAN UTAMA TAHAP I ttd.
15. PARKIR SEPEDA MOTOR 31,32,33. POS JAGA
16. MASJID RENCANA INDUK 02 06
TAHAP II JU ADJI HERPRIARSONO BUDI KARYA SUMADI BANDAR UDARA
 ■20.900

JALAN RELOKASI

JALAN RELOKASI

JALAN RELOKASI
-20 300

0 100 200 300 400m

ATR72 A TR72

X - 20.200

KETERANGAN LEGENDA LAMPIRAN IIB

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
NOMOR : KM 75 TAHUN 2019
01. TERMINAL PENUMPANG
02. TOWER
17. KANTIN UMUM
18. PERKANTORAN KOMERSIAL
TANGGAL : 02 APRIL 2019 REPUBLIK INDONESIA
03. POWER HOUSE 19. PERUMAHAN DINAS KARYAWAN Sungai
04. GROUNO SUPORT EQUIPMENT 20. BALAI PERTEMUAN
06. PKP-PK 21. TAMAN LINGKUNGAN
MENTERI PERHUBUNGAN PENETAPAN LOKASI
06. JALAN AKSES PKP-PK 22. WORKSHOP esuai dengan aslinya
07. TERMINAL KARGO 23. GUDANG PERALATAN Jalan Lokal BANDAR UDARA BARU DI CIKEMBAR
08. GEDUNG OPERASI 24. INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH HUKUM REPUBLIK INDONESIA,
09. DPPU 25. AVIATION SECURITY KABUPATEN SUKABUMI
10. BANGUNAN BMKG 26. GEDUNG ADMINISTRASI
11. TAMAN METEO 27. INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH TAHAP I PROVINSI JAWA BARAT
12. PARKIR TAM 28. LAHAN PENGEMBANGAN
13. PARKIR BUS 29. JALAN AKSES BANDARA NAMA GAMBAR NO JUMLAH
14. PARKIR KENDARAAN PRIBADI 30. POS JAGA KEAMANAN UTAMA
15. PARKIR SEPEDA MOTOR 31,32,33. POS JAGA llZ Z Ii TAHAP II
16. MASJID TATA LETAK FASILITAS 03 06
U ADJI HERPRIARSONO BUDI KARYA SUMADI SISI DARAT
 DAFTAR KOORDINAT TITIK BATAS LAHAN BANDARA
K O O R D IN A T G E O G R A F IS W 3 $'84 K O O R D IN A T G E O G R A F I S V\<3 $ 84
T I T I K K O O R D IN A T U JU N G LA N D A S P A C U B A N D A R U D A R A D I K A B U P A T E N S U K A B U M I K O O R D IN A T A C S K O O R D IN A T A C S
T IT IK IH T A N G S E L A T A N B U J U R T IM U R T IT IK L N T A N G SELATA N B U J U R T IM U R
KO O R D IN A T KO O R D IN A T G E O G R A F IS X (n 1 Y (m ! • - • - X In i - -
V (" 'i
T IT IK
B A N D A R U D A R A (A C S ) LIN TAN G S E L A T A N B U JU R TIM U R Al 2029 3 0 0 8 2 0 19 3,069 6 57 48.572 106 46 4.5 92 11 20234.437 2 0 20 7.879 6 47 47.436 106 46 2 .6 9 3
*2 20293007 2007 5.000 6 57 52219 106 46 3 .5 2 5 12 20234.432 2 0 27 5.005 6 47 45,436- 106 45 3 .5 0 0
X (M E T E R ) Y (M E T E R ) D ** 0 « *- Mw* D «k
AS 2 1 65 9.985 2007 5.000 e 53 4569 106 46 46.306 L3 15649993 2 0 2 7 5 .0 0 5 7 47 »242 106 45 42080
R.1 Al 2 1 56 9.985 2003 0,000 6 56 5.9 76 106 46 45.899 U 7 44,742
20 000 67 1 564 9993 20569.431 47 30.045 106 45
200 0 0 6 51913 106 45 53.708
TH11 (TA H A P 1) AS 2174 9.985 2 0 03 0.000 6 53 6 .7 8 9 106 46 4S.715 15 15372054 2056 9.431 6 57 106 45 54,821
32956
AS 2174 9.985 1 » 7 0 ,0 0 0 6 53 8 .6 6 6 106 46 48.173 L6 1 9 37 2054 2 0 51 3.466 6 57 31.578 106 45 £6.220
R2
21.600 20 000 6 58 6365 106 46 43.782 A7 21659985 19970.000 6 £3 7.8 52 106 46 4 5 366 17 15345523 2 0 67 8.536 6 57 29.303 106 45 54977
TH 29 (TA H A P 1)
AS 21669985 19925.000 6 £8 9259 106 46 44.949 15 19727.303 2 0 75 9.317 6 57 24.453 106 45 £2370
Y = 2 1 .0 0 0 R3 A9 19939.985 19925.000 6 57 53720 106 45 61.120 19 1969 3923 2 0 88 1.156 6 57 21.597 106 45 52056
19.609 20.000 6 57 51.017 106 45 53.677 — Y = 2 1.000
TH11 (TA H A P 2) A 10 19939.985 19970.000 6 67 52313 106 45 51.527 LIO 19593.923 2 0 5 9 5 .3 4 9 6 57 18.026 106 45 63098
AU 15649.985 19970.000 6 57 51.500 106 45 48.710 LU 1566-3.923 2M 8& 34 ; 6 57 17.756 106 45 £2159
R 4 AU 57 49.624 LU
13649.985 2 0 03 0.000 6 106 45 49.253 1 9 66 3836 21081263 4 57 15.058 106 45 £2933
22.109 20.000 6 68 10979 106 48 59.712
TH 29 (TA H A P 2) A13 19939985 2 0 03 0.000 6 57 £0.437 106 45 52070 L13 15.W1 53,012
1566-6.373 21081.26-3 6 57 106 45
AU 19939985 2007 5.000 6 57 49.030 106 46 52477 LU 19666.373 21144.541 6 57 13.U 2 106 45 53, M4
A 15 2 0 2 7 5 : 07 2 0 07 5.000 6 57 52057 106 46 2.9 61 L15 19777.923 2 1 14 2.084 6 57 l i t 155 106 45 57.063
A1S 2 0 1 9 3 .0 6 9 6 L16 19777,923 2 0 99 5.349 6 1*755 106 45 55,728
A17 2020 0.011 o & 106 46 31.038 L17 19747.923 57 1 8 5 :* 106 45 54,787
A lt L18 19747.923 2 0 89 7.473 6 21.575 106 45 53. » 3
A 19 2025 8.000 6 57 66.892 37.727 L19 1977 7 313 20825427 6 21.C83 45 54.171
L20 15392677 2 0 7 0 7 .5 6 9 57 2*821 58,715
A21 47 121 19926062 20624 725 6 57 51.682 106 45 57.02
A22 22173985 2 0 04 5.000 6 53 47 L22 19926-064 2056 9.441 6 57 33,412 106 45 5 *5 12
A 23 123 20164.988 2 0 56 9.447 0 36.601 106 45 3.969
A 24 19&56 000 e 68 11741 106 47 3 999 L2A 20164.994 2 0 40 7.447 6 57 4*667 106 45 2524
A25 6 53 106 47 13 20249 e » 2 0 40 6.725 6 41.451 45 *16 7
A 26 l2S 20311.013 2 0 37 2.838 6 43,065 106 45 *78 1
A27 196-49993 19600.012 6 57 £4.105 106 127 20311.013 2 0 2 7 4 .0 0 5 6 4 *U 7 45 5. » 5
A2S 4 9 J-A 125 20275005 4*015 45
*29
A30 57 4 5 631
L23 a » lQ 0 7 _fi_ 57 « v - v .. io e 46 4998
19459.993 6 106
A31 46.444
A 32 W L O iS _____5____ S7 48.473 10»

Y = 2 0 .5 0 0 -

- Y = 2 0.00 0

KETERANGAN LEGENDA LAMPIRAN IIC

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA JU S I KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
NOMOR : KM 75 TAHUN 2019
Sungai dengan aslinya TANGGAL : 02 APRIL 2019 REPUBLIK INDONESIA
TOTAL LUAS LAHAN BANDARA : +137,66 Ha
.0 HUKUM
MENTERI PERHUBUNGAN PENETAPAN LOKASI
Jalan Lokal BANDAR UDARA BARU DI CIKEMBAR
REPUBLIK INDONESIA,
KABUPATEN SUKABUMI
Gorong-gorong PROVINSI JAWA BARAT
NAMA GAMBAR NO JUMLAH
ttd .

KEBUTUHAN LAHAN 04 06
BUDI KARYA SUMADI
 DATA POKOK
TITIK REFERENSI o v s r u n r is 1
BANOARLC*RA 106* 45' 41 467* BT 1(315mWSL)
BAfiOAR UOARA
KEYPLAN JAWA BARAT
ARAH LA7CAS PACU 106*19 34 44*

Ifmutif, SUUN5,

[WiO<

,AW UDEPA IN D O N ESIA • Y = 3 5 .000

im ik jin .* '

I I B ANDARA C IK C M B A R .

DAFTAR KOORDINAT BATAS-BATAS

KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN

IUKAAN H( JLlEL
41,00?

>- 27,630
■Y=30.000
m
gi9 7

37171,67?

vf 3717167?
22171.672
2517167?

11 20466000
26,267
43,660
5.645

57,437
0,154

15810
Y = 2 5 .0 0 0 C l3 37,600
- Y * 2 5 .0 0 0
KtHUC'U I C .M 11.411
C 2.L J5624,244_ 36,104 29.673
C 22 10,736 57,699

1»99.7«
1364UQ4 21066.219 44,495
19551.6?2 25090.740
m n m

16934.767
PERMUKAAN KEMUNGKINAN n \n » n

22171.672
PERMUKAAI •RANSISI / v t -.— __

Y =20.000 - PERMUKAAN PENDEKATAN PERMUKAAN PENDEKATAN

n^t::i;iErri»i;::Tojj|
- Y = 2 0.00 0
- DAN LEPAS LANDAS DAN LEPAS LANDAS
C .2.1 Ait-5 B.2.1 ’ *.1.1 • . T U Bab» KXCP
RMUKAAN TRANSISI 10# TUOugaCMada
@ TnwIAES
BUKAAN K E M U N G K I N A N ? ^ ^ /
Garts Konlur
W A KECELAKAAN " '
j t * * V> ■'[/

PERMUKAAI IORIZONTAL DALAM

IUKAAN KFRUC.IJT

Y= 1 0 .0 0 0 - Y= 1 0.00 0

IORIZONTAL LUAR " 'V

LA/'Af'
B U D I K A R Y A SUM A DI

PENETAPAN LOKASI
Y = 5 .0 0 0 BANDAR UDARA BARU DI CIKEMBAR
- Y = 5 .0 0 0
KABUPATEN SUKABUMI
PROVINSI JAW A BARAT
TABEL OBJEK OBSTACLE
KOORDINAT BANDAR ELEVASI TINGGI
POSISI PADA
UDARA ACS) PUNCAK OBYEK! PERN KKOP TERHADAP
N0 ° BY£K
ABSTACLE X Y MSL AES MSL AES PERM.KKO
KKOP KAWASAN KESELAM ATAN O P E R A SI PENERBANGAN
(M ) (M ) (M l iM ) JM ) (M L P
1 TO W ER-SU H l 692.912 9.230.222 6- 5 7 39.082" S 106-44’ 46.229" E 331 66 357 41,59 24.41 KKBKCl
2 TOWER-SUTT 2 692.630 9.230.498 6 '5 7 30.132" S 106-44' 37.009" E 384 69 367 51.70 17,30 KK8KCL
3 TOWER-SUTT 3 692.247 9.230.871 6- 5 7 18.037' S 106-44'24.488 ' E 363 48 381 66,21 -18.21 KKBKCL
4 TOWER-SUTT4 691.895 9.231.1S9 6 '5 7 8.7050-S 106- 44' 12.987' E 378 63 394 79,32 -16.32 KKBKCl
s t o w e r -s u n s 691.806 9,231.085 6 '5 7 11.124- 5 106-44' 10.097-£ 380 65 396 80.89 -15,89 KKBKCl
6 TO W ER -S U n 6 691. S76 9.230.797 6' 57 20.526" S 106-44' 2 6390’ E 397 82 400 84.57 -2.57 KKBKCL
7 T O W E R -S U n 7 691.340 9.230.611 6' 5 7 26.608’ S 106-43’ 54.973" E 383 68 405 90.11 -22.11 KKBKCL - Y = 0 .0 0 0
8 TO W ER -S U n 8 691.180 9.230.463 6’ 5 7 31.445" 5 106-43’ 49.779" E 372 57 409 94.04 -37.M KKBKCl
 a r DATA POKOK
M -S r4 S »2 -lS

ARAMLANDAS PACU 106* 1*34 44*

PAJUAH3 LANCWS PACU

KLASIFIKASI LANDAS PACU

: (11) ■000 AES /316 MSL

KETINGGIAN AWBAA#3
<»>■ 15AES/ 3?5W£l
S U * X • 20000.000m/ 106* 45 53 706* BT
Y ■ 20000.000m/06’ 5T 51 913* LS

[ X •21600.000m/106* 45 43 782* BT
Y • 20000.000m/06* 55 6 365* LS
PER M U KA A N HORIZONTAL LU A ft (015)
X ■ 19609993m /106* 45 53 67T BT
Y ■ 20000.000m/06* SP 51 917* LS
P ERM UKAAN K E R U C U T ( 5 S )
X • 22109.993m/106* 46- 59 712* BT
Y • 20000.000m/06* 55 10 979* IS
~ Pc«..i"rjxn??r
" " " '.'t e ^ P E P M U K A A N HORIZONTAL P A L A U ( o \ )

DAFTAR KOORDINAT BATAS-BATAS

KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN

Al'O AI’"C A!"C Al'C AIC A l 1« Titik Batas KKOP

A2 0
A ? 'c A 2"C A 2"'C A20
10• Tibk Doga Obstacle

(M
) 430 5« S50
1223 Obstacle Rupa Buns

MJ5000 54005000 4000 7251.8

— I--- T—
KF.'lNGCIAN AES (M 120100 116 140 155
— I—
KETINGGIAN M3L (M 431 455 470 470

(*) m

POTONGAN MEMANJANG A-A

o 1 5km
S K A IA HORIZONTAL

0 100 200 300 400 500m

SKALA VERTiKAl

D2/D2' 0Z/02'
M E N T E R IA N P E R H U B U N G A N

(M )
M EN TER I PERH UBU N G AN
R E P U B L I K IN D O N E S IA .
JUVL AH JARAK MJ5G00 6000 15000
-----1
155 155
KETINGGIAN A ES (M
ltd .
470 470
KETINGGIAN MSI (M 465 465

(*) B U D I K A R Y A SUM A DI

PENETAPAN LOKASI
BANDAR UDARA BARU DI CIKEMBAR
POTONGAN MELINTANG B-B KABUPATEN SUKABUMI
0 1 2 3 4 5km PROVINSI JAW A BARAT
SKALA HORIZONTAL
NAMA GAMBAR

0 100 200 300 400 500m

SKALA VERTIKAL = POTONGAN MELINTANG
DAN MEMANJANG KKOP

NOMOR GAMBAR JUMLAH LEMBAR

V
 - 10 -

LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 75 TAHUN 2019
TENTANG PENETAPAN LOKASI BANDAR
UDARA BARU DI CIKEMBAR KABUPATEN
SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA INDUK
I. Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan Penumpang dan Kargo

Rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara untuk

memenuhi kebutuhan operasi penerbangan dan pelayanan bandar udara
dilakukan terutama berdasarkan perkembangan lalu lintas angkutan udara
sebagaimana tercantum pada Tabel I

Tabel I
PRAKIRAAAN PERMINTAAN JASA ANGKUTAN UDARA
BANDAR UDARA BARU DI KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT
Pen tah apan
N o. D e s k r ip s i K eteran gan
Tahap I T a h a p II

A P E N U M P A N G

- T a h u n a n 1 1 0 J 6 0 6 6 5 .2 8 0 P e n u m p a n g

- H a r ia n 3 0 6 1 .8 4 8 P e n u m p a n g

- J a m S ib u k 2 1 0 6 1 9 P e n u m p a n g

B K A R G O

- I n t e r n a s io n a l - -

- D o m e s t ik 3 0 3 7 T o n / h a r i

C P e r g e r a k a n P e s a w a t

- T a h u n a n 1 .4 4 0 6 .1 2 0 P e r g e r a k a n

- H a r ia n 5 17 P e r g e r a k a n

- J a m S ib u k 3 8 P e r g e r a k a n

D P e s a w a t J a m S ib u k 2 4 P e s a w a t

B - 7 3 7
E P e s a w a t T e r b e s a r A T R - 7 2
9 0 0 E R

F R u t e T e r ja u h B a n d u n g S u r a b a y a
 -1 1 -

II. Kebutuhan Fasilitas

1. Fasilitas bandar udara yang direncanakan untuk dibangun dan
dikembangkan sebagaimana tercantum pada Tabel II.
2. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara
sebagaimana dimaksud pada angka 1, wajib didahului dengan Kajian
lingkungan serta telah diterbitkannya Izin Pembangunan Bandar Udara
oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia; dan
3. Pembangunan dan pengembangan fasilitas bandar udara dilaksanakan
dengan mempertimbangkan prioritas kebutuhan dan kemampuan
pendanaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 - 12 -

Tabel II
RENCANA PENGEMBANGAN DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN
BANDAR UDARA BARU DI KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT
No U r a ia n Tahap I T a h a p II K eteran gan

F A S IL IT A S S IS I U D A R A B o in g 7 3 7 -
I A T R - 7 2
9 0 0 E R

1 K o d e R e fe r e n s i B a n d a r a 3 C 4 C

I n s t r u m e n I n s t r u m e n
2 K la s ifik a s i L a n d a s P a c u
N o n P r e s is i N o n P r e s is i

3 A r a h L a n d a s P a c u 1 1 -2 9 1 1 -2 9

4 D im e n s i L a n d a s P a c u 1 6 0 0 x 3 0 2 5 0 0 x 4 5 m 2

a. T O R A

- T H - 11 1 6 0 0 2 .5 0 0 m

m (jik a S U T T

- T H - 2 9 N ot used 2 .5 0 0 d ir e lo k a s i/

d ip o to n g )

b. L D A

m (jik a S U T T

- T H - 11 1 .6 0 0 2 5 0 0 d ir e lo k a s i/

d ip o to n g )

- T H - 2 9 N ot used N ot used

c. A S D A

m (jik a S U T T

- T H - 1 1 1 6 0 0 2 .5 0 0 d ir e lo k a s i/

d ip o to n g )

- T H - 2 9 N ot used N ot used

d . T O D A

- T H - 1 1 1 7 5 0 2 .6 5 0 m

m (jik a S U T T

- T H - 2 9 N ot used 2 .6 5 0 d ir e lo k a s i/

d ip o t o n g )

6 S tr ip L a n d a s P a c u 1 7 2 0 x 1 4 0 2 6 2 0 x 2 8 0 m 2

7 T u r n in g A r e a T H - 1 1 5 0 / 1 0 0 x 7 ,5 x 2 5 0 / 1 0 0 x 7 ,5 x 2 m 2

T H - 2 9 5 0 / 1 0 0 x 7 ,5 x 2 5 0 / 1 0 0 x 7 ,5 x 2 m 2

8 R E S A T H - 1 1 9 0 x 6 0 9 0 x 9 0 m 2

T H - 2 9 9 0 x 6 0 9 0 x 9 0 m 2

L a n d a s H u b u n g / 1 4 6 m x 2 3 m
9 A 1 9 1 x 18 m 2
T a x iw a y

B - 1 4 6 m x 2 3 m m 2

L a n d a s P a r k ir /
10 1 0 0 x 7 0 1 4 8 x 1 1 0 m 2
A p r o n
 - 13 -

No U r a ia n Tahap I T a h a p II K eteran gan

J u m la h P e s a w a t
11
P a r k ir P a d a a p r o n

K o m e r s ia l S e je n is A T R - 7 2 2 2 P e s a w a t

S e je n is B - 7 3 7
0 2 P e s a w a t
9 0 0 E R

T o t a l 2 4 P e s a w a t

12 A la t B a n t u P e n d a r a t a n

T H - 1 1 M a r k a M a r k a

P A P I, T h r e s h o ld P A P I, T h r e s h o ld

L ig h t, R u n w a y L ig h t, R u n w a y

E n d In d e n t ifie r E n d In d e n t ifie r

L ig h t s (R E IL ), L ig h t s (R E IL ),

R u n w a y E d g e R u n w a y E d g e

L ig h ts , T a x iw a y L ig h ts , T a x iw a y

T H - 2 9 L ig h t, A p r o n L ig h t, A p r o n

E d g e L ig h ts , E d g e L ig h ts ,

A p r o n F lo o d A p r o n F lo o d

L ig h ts , R o t a t in g L ig h ts , R o t a t in g

B e a c o n , W in d B e a c o n , W in d

C o n e , L a n d in g C o n e , L a n d in g T

T d a n M a r k a d a n M a r k a

13 F a s ilita s K o m u n ik a s i P e n e r b a n g a n S S B , V H F (A / G ) S S B , V H F (A / G )

14 F a s ililita s P L L U A F IS A D C

15 A la t B a n t u N a v ig a s i U d a r a G P S G P S

16 K a t e g o r i P K P - P K K a t e g o r i V K a t e g o r i V II

I F A S IL IT A S S IS I D A R A T

1 T e r m in a l P e n u m p a n g 5 .0 0 0 1 2 .0 0 0 m 2

2 T e r m in a l K a r g o 1 .4 2 0 1 .6 2 8 m 2

3 K a n t o r A d m in is t r a s i 1 .8 0 0 m 2

4 K a n t o r O p e r a s i 1 .4 5 0 1 .4 5 0 m 2

5 L a h a n B M K G 3 .9 4 4 3 .9 4 4 m 2

6 L a h a n T a m a n M e t e o 1 0 .0 0 0 1 0 .0 0 0 m 2

7 B a n g u n a n P K P - P K 1 .3 7 5 2 .3 9 5 m 2

8 B a n g u n a n C a t u D a y a (P o w e r H o u s e ) 2 4 0 2 4 0 m 2

9 L a h a n D P P U 7 .5 0 0 7 .5 0 0 m 2

10 L a h a n G ro u n d S u p p o r t E q u ip m e n t ( G S E ) 1 .8 0 0 1 .8 0 0 m 2

11 B a n g u n a n W o r k s h o p 2 .2 5 0 m 2

12 G u d a n g P e r a la t a n 6 0 0 m 2

13 R u m a h D in a s

a. T ip e 7 0 1 1 u n it

b. T ip e 5 4 4 4 u n it
 - 14 -

No U r a ia n Tahap I T a h a p II K eteran gan

c. T ip e 3 6 8 2 4 u n it

14 In s t a la s i P e n g o la h a n L im b a h C a ir 3 0 0 3 0 0 m 2

15 In s ta la s i P e n g o la h a n L im b a h P a d a t 3 0 0 3 0 0 m 2

16 In s ta la s i P e n g o la h a n A ir B e r s ih 9 0 0 9 0 0 m 2

17 J a la n A k s e s 4 3 .4 7 5 4 3 .4 7 5 m 2

18 L a h a n M e n a r a P e n g a w a s 5 .1 5 3 5 .1 5 3 m 2

19 K a n t o r K e a m a n a n 7 5 6 7 5 6 m 2

2 0 B a la i P e r t e m u a n 1 .2 0 0 m 2

2 1 T a m a n L in g k u n g a n 1 .5 0 0 m 2

2 2 P e r k a n t o r a n K o m e r s ia l 7 .5 8 5 m 2

2 3 M e s jid 9 0 0 m 2

2 4 L a p a n g a n p a r k ir t e r m in a l p e n u m p a n g 7 .5 0 0 1 5 .0 0 0 m 2

2 5 K a n t in 1 .0 7 9 m 2

III. Tata Letak Fasilitas dan Tahapan Pelaksanaan Pembangunan

Rencana penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk keperluan peningkatan

pengoperasian, pelayanan, pengelolaan dan pengusahaan serta
pembangunan dan pengembangan bandar udara sebagaimana tercantum
pada Lampiran IIA dan IIB.

IV. Kebutuhan dan Pemanfaatan Lahan

1. Untuk menyelenggarakan kegiatan pengoperasian, pelayanan,
pengelolaan dan pengusahaan serta pengembangan bandar udara sesuai
rencana induk dibutuhkan lahan seluas ± 137,66 Hektar (Ha).

2. Batas kebutuhan lahan sebagaimana dimaksud pada butir IV angka 1,

dinyatakan dalam sistem koordinat bandar udara yang posisinya
ditentukan terhadap titik referensi sistem koordinat bandar udara
(perpotongan sumbu X dan sumbu Y) yang terletak pada koordinat
geografis 6° 57' 51,913" Lintang Selatan (LS) dan 106° 45' 53,708" Bujur
Timur (BT) atau pada koordinat bandar udara X = 20.000 meter dan Y =
20.000 meter, dimana sumbu X berhimpit dengan sumbu landas pacu
yang mempunyai azimuth 106° 19' 34,44" geografis dan sumbu Y melalui
eksisting ujung landas pacu TH. l l tegak lurus sumbu X sebagaimana
tercantum pada Tabel III.

3. Kebutuhan luas lahan sebagaimana yang dimaksud pada butir IV angka

2 seperti yang tercantum pada Lampiran IIC.
 - 15
-

Tabel III
KOORDINAT BATAS LAHAN
BANDAR UDARA BARU DI KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT
KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84
KOORDINAT ACS
TITIK LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR
X (m) Y (m) o 1 M o t If

Al 20.293 20.193 6 57 48,572 106 46 4,592

A2 20.293 20.075 6 57 52,219 106 46 3,525
A3 21.660 20.075 6 58 4,569 106 46 46,306
A4 21.660 20.030 6 58 5,976 106 46 45,899
A5 21.750 20.030 6 58 6,789 106 46 48,715
A6 21.750 19.970 6 58 8,665 106 46 48,173
A7 21.660 19.970 6 58 7,852 106 46 45,356
A8 21.660 19.925 6 58 9,259 106 46 44,949
A9 19.940 19.925 6 57 53,720 106 45 51,120
A10 19.940 19.970 6 57 52,313 106 45 51,527
A ll 19.850 19.970 6 57 51,500 106 45 48,710
A12 19.850 20.030 6 57 49,624 106 45 49,253
A13 19.940 20.030 6 57 50,437 106 45 52,070
A14 19.940 20.075 6 57 49,030 106 45 52,477
A15 20.275 20.075 6 57 52,057 106 46 2,961
A16 20.275 20.193 6 57 48,364 106 46 4,029
A17 21.136 20.200 6 57 55,926 106 46 31,038
A18 21.136 20.258 6 57 54,113 106 46 31,562
A19 21.333 20.258 6 57 55,892 106 46 37,727
A20 21.333 20.200 6 57 57,706 106 46 37,203
A21 22.174 20.200 6 58 5,303 106 47 3,522
A22 22.174 20.045 6 58 10,150 106 47 2,121
A23 22.260 20.045 6 58 10,927 106 47 4,813
A24 22.260 19.955 6 58 13,741 106 47 3,999
A25 22.174 19.955 6 58 12,964 106 47 1,307
A26 22.174 19.800 6 58 17,811 106 46 59,906
A27 19.550 19.800 6 57 54,105 106 45 37,785
A28 19.550 19.955 6 57 49,259 106 45 39,186
A29 19.460 19.955 6 57 48,446 106 45 36,370
 - 16
-

KOORDINAT GEOGRAFIS WGS'84

KOORDINAT ACS
TITIK LINTANG SELATAN BUJUR TIMUR
X (m) Y (m) o l n o l ll

A30 19.460 20.045 6 57 45,631 106 45 37,184

A31 19.550 20.045 6 57 46,444 106 45 40,000
A3 2 20.311 20.200 6 57 48,473 106 46 5,219
LI 20.234 20.208 6 57 47,535 106 46 2,893
L2 20.234 20.275 6 57 45,436 106 46 3,500
L3 19.550 20.275 7 57 39,252 106 45 42,080
L4 19.550 20.569 7 57 30,045 106 45 44,742
L5 19.872 20.569 6 57 32,955 106 45 54,821
L6 19.872 20.613 6 57 31,578 106 45 55,220
L7 19.846 20.679 6 57 29,303 106 45 54,977
L8 19.727 20.799 6 57 24,458 106 45 52,370
L9 19.694 20.881 6 57 21,597 106 45 52,065
LIO 19.694 20.995 6 57 18,026 106 45 53,098
LI 1 19.664 20.995 6 57 17,755 106 45 52,159
L12 19.664 21.081 6 57 15,068 106 45 52,933
L13 19.666 21.081 6 57 15,091 106 45 53,012
L14 19.666 21.145 6 57 13,112 106 45 53,584
L15 19.778 21.142 6 57 14,196 106 45 57,053
L16 19.778 20.995 6 57 18,785 106 45 55,726
L17 19.748 20.995 6 57 18,514 106 45 54,787
L18 19.748 20.897 6 57 21,575 106 45 53,903
L19 19.777 20.825 6 57 24,093 106 45 54,171
L20 19.893 20.708 6 57 28,821 106 45 56,715
L21 19.926 20.626 6 57 31,682 106 45 57,020
L22 19.926 20.569 6 57 33,442 106 45 56,512
L23 20.165 20.569 6 57 35,601 106 46 3,989
L24 20.165 20.407 6 57 40,667 106 46 2,524
L25 20.250 20.407 6 57 41,454 106 46 5,167
L26 20.311 20.373 6 57 43,068 106 46 6,781
L27 20.311 20.275 6 57 46,127 106 46 5,896
L28 20.302 20.275 6 57 46,046 106 46 5,615
L29 20.302 20.207 6 57 48,184 106 46 4,996
 - 17
-

V. Kawasan Keselematan Operasi Penerbangan (KKOP)

1. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan terdiri atas:

a. kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas pada landas pacu

29, batas-batas ketinggian ditentukan dengan kemiringan dan jarak
melalui perpanjangan sumbu landas pacu sebagai berikut:

1) Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 2% (dua persen) arah

ke atas dan keluar dimulai dari ujung permukaan utama sampai
jarak mendatar 2.002 m pada ketinggian 50 m di atas ambang
Landas pacu 11.

2) Bagian kedua dengan kemiringan 0% (nol persen) sampai jarak

mendatar tambahan 1.998 m pada ketinggian 50 m di atas
ambang landas pacu 11.

3) Bagian ketiga dengan kemiringan 5% (lima persen) arah ke atas

dan keluar sampai jarak mendatar tambahan 1.332 m pada
ketinggian 50 m sampai 116 m di atas ambang landas pacu 11.

4) Bagian keempat pada bagian tengah dengan kemiringan 2% (dua

persen) arah ke atas dan keluar sampai jarak mendatar tambahan
1.919 m pada ketinggian +155 m di atas ambang Landas Pacu 11,
pada bagian tepi dengan kemiringan pertama 5% (lima persen)
sampai jarak mendatar tambahan 480 m pada ketinggian +140 m
di atas ambang landas pacu 11 kemiringan kedua 2,5% (dua koma
lima persen) sampai jarak mendatar tambahan 586 m pada
ketinggian +155 m di atas ambang landas pacu 11 serta
kemiringan ketiga 0% (nol persen) sampai jarak mendatar
tambahan 850 m pada ketinggian +155 m di atas ambang landas
pacu 11;

5) Bagian kelima (terakhir) kemiringan 0% (nol persen) sampai jarak

mendatar tambahan 7.750 m pada ketinggian 155 m di atas
ambang landas pacu 29.

b. kawasan ancangan pendaratan dan lepas landas pada landas pacu

11, batas-batas ketinggian ditentukan dengan kemiringan dan jarak
melalui perpanjangan sumbu landas pacu sebagai berikut:

1) Bagian pertama dengan kemiringan sebesar 2% (dua persen) arah

ke atas dan keluar, dimulai dari ujung permukaan utama sampai
 - 18
-

jarak mendatar 2.500 m pada ketinggian 50 m di atas ambang

Landas Pacu 11.

2) Bagian kedua dengan kemiringan 0% (nol persen) sampai jarak

mendatar tambahan 1.500 m pada ketinggian 50 m di atas
ambang landas pacu 11.

3) Bagian ketiga dengan kemiringan 5% (lima persen) arah ke atas

dan keluar sampai jarak mendatar tambahan 1.000 m pada
ketinggian 50 m sampai 100 m di atas ambang landas pacu 11.

4) Bagian keempat pada bagian tengah dengan kemiringan 2% (dua

persen) arah ke atas dan keluar sampai jarak mendatar tambahan
2.500 m pada ketinggian +150 m di atas ambang landas pacu 11,
pada bagian tepi dengan kemiringan pertama 5% (lima persen)
sampai jarak mendatar tambahan 400 m pada ketinggian +120 m
di atas ambang landas pacu 11 kemiringan kedua 2,5% (dua koma
lima persen) sampai jarak mendatar tambahan 1200 m pada
ketinggian +150 m di atas ambang landas pacu 11 serta
kemiringan ketiga 0% (nol persen) sampai jarak mendatar
tambahan 900 m pada ketinggian +150 m di atas ambang landas
pacu 11.

5) Bagian kelima (terakhir) kemiringan 0% (nol persen) sampai jarak

mendatar tambahan 7.500 m pada ketinggian 150 m di atas
ambang landas pacu 11.

c. kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan, batas-batas ketinggian

ditentukan oleh kemiringan 2% (dua persen) arah ke atas dan keluar
dimulai di ujung permukaan utama pada ketinggian masing-masing
ambang landas pacu sampai dengan ketinggian 50 m di atas ambang
landas pacu sepanjang jarak mendatar 3000 m melalui perpanjangan
sumbu landas pacu.

d. kawasan di bawah permukaan transisi, batas-batas ketinggian

ditentukan oleh kemiringan 14,3 % (empat belas koma tiga persen)
arah ke atas dan keluar, dimulai dari sisi panjang dan pada
ketinggian yang sama seperti permukaan utama serta permukaan
ancangan pendaratan dan lepas landas menerus sampai memotong
permukaan horizontal dalam pada ketinggian 50 m di atas ketinggian
ambang landas pacu.
 - 19
-

e. batas-batas ketinggian kawasan di bawah permukaan horizontal

dalam, ditentukan 50 m di atas ketinggian ambang landas pacu
dengan kemiringan 0 % (nol persen).

f. kawasan di bawah permukaan kerucut, batas-batas ketinggian

ditentukan oleh kemiringan 5 % (lima persen) arah ke atas dan keluar
dimulai dari tepi luar kawasan di bawah permukaan horizontal dalam
pada ketinggian 50 m di atas ketinggian ambang landas pacu sampai
memotong permukaan horizontal luar pada ketinggian 150 m diatas
ambang landas pacu.

g. kawasan di bawah permukaan horizontal luar, batas-batas ketinggian

ditentukan 155 m di atas ketinggian ambang landas pacu dengan
kemiringan 0 % (nol persen) sampai 15.000 m.

h. titik koordinat kawasan keselamatan operasi penerbangan

sebagaimana dimaksud pada butir V angka 1 sebagaimana tercantum
pada Tabel IV.
 - 20 -

Tabel IV
TITIK KOORDINAT KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN
BANDAR UDARA BARU
DI KECAMATAN CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT

A. KAWASAN ANCANGAN PENDARATAN DAN LEPAS LANDAS

K O O R D I N A T G E O G R A F I S W G S '8 4

K O O R D I N A T A C S K O O R D I N A T U T M

T I T I K L I N T A N G S E L A T A N B U J U R T I M U R

O n O
' ' "
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m )

A . 1 .1 1 9 .5 5 2 2 0 .1 4 0 8 1 8 .9 2 5 9 .8 7 4 .5 2 4 6 5 7 4 3 ,4 8 9 1 0 6 4 5 4 0 ,9 1 2

A . 1 .2 1 9 .5 5 2 1 9 .8 6 0 8 1 9 .0 1 5 9 .8 7 4 .4 0 4 6 5 7 5 2 ,2 4 5 1 0 6 4 5 3 8 ,3 8 0

A . 1 .3 4 .5 5 2 1 7 .5 3 5 8 0 7 .3 6 5 9 .8 6 4 .9 4 1 6 5 6 4 9 ,3 4 9 1 0 6 3 7 2 7 ,9 2 0

A . 1 .4 4 .5 5 2 2 2 .4 6 5 8 0 6 .6 4 2 9 .8 6 5 .8 9 9 6 5 4 1 5 ,1 8 5 1 0 6 3 8 1 2 ,5 4 3

A .2 .1 2 2 .1 7 2 2 0 .1 4 0 8 2 0 .2 5 7 9 .8 7 5 .5 3 1 6 5 8 7 ,1 5 8 1 0 6 4 7 2 ,9 0 7

A .2 .2 3 7 .1 7 2 2 2 .4 6 5 8 3 1 .9 0 7 9 .8 8 4 .9 9 4 6 5 9 9 ,8 7 7 1 0 6 5 5 1 3 ,3 6 9

A .2 .3 3 7 .1 7 2 1 7 .5 3 5 8 3 2 .6 3 1 9 .8 8 4 .0 3 7 7 1 4 4 ,0 4 6 1 0 6 5 4 2 8 ,8 4 5

A .2 .4 2 2 .1 7 2 1 9 .8 6 0 8 2 0 .3 4 8 9 .8 7 5 .4 1 1 6 5 8 1 5 ,9 1 4 1 0 6 4 7 0 ,3 7 6

B. KAWASAN KEMUNGKINAN BAHAYA KECELAKAAN

K O O R D I N A T G E O G R A F I S W G S ’8 4

K O O R D I N A T A C S K O O R D I N A T U T M
T IT IK L I N T A N G S E L A T A N B U J U R T I M U R

O i o i
Y (m ) " "
X (m ) Y (m ) X ( m )

A . 1 .1 1 9 .5 5 2 2 0 .1 4 0 8 1 8 .9 2 5 9 .8 7 4 .5 2 4 6 5 7 4 3 ,4 8 9 1 0 6 4 5 4 0 ,9 1 2

A . 1 .2 1 9 .5 5 2 1 9 .8 6 0 8 1 9 .0 1 5 9 .8 7 4 .4 0 4 6 5 7 5 2 ,2 4 5 1 0 6 4 5 3 8 ,3 8 0

A . 1 .5 1 6 .5 5 2 1 9 .3 9 5 8 1 6 .8 0 3 9 .8 7 2 .3 5 6 6 5 7 3 9 ,6 7 8 1 0 6 4 4 0 ,2 8 8

A . 1 .6 1 6 .5 5 2 2 0 .6 0 5 8 1 6 .3 5 1 9 .8 7 2 .9 5 5 6 5 7 1 ,8 4 0 1 0 6 4 4 1 1 ,2 3 1

A .2 .1 2 2 .1 7 2 2 0 .1 4 0 8 2 0 .2 5 7 9 .8 7 5 .5 3 1 6 5 8 7 ,1 5 8 1 0 6 4 7 2 ,9 0 7

A .2 .5 2 5 .1 7 2 2 0 .6 0 5 8 2 2 .4 7 0 9 .8 7 7 .5 7 9 6 5 8 1 9 ,7 1 4 1 0 6 4 8 4 0 ,9 9 9

A .2 .6 2 5 .1 7 2 1 9 .3 9 5 8 2 2 .9 2 2 9 .8 7 6 .9 8 1 6 5 8 5 7 ,5 5 2 1 0 6 4 8 3 0 ,0 6 3

A .2 .4 2 2 .1 7 2 1 9 .8 6 0 8 2 0 .3 4 8 9 .8 7 5 .4 1 1 6 5 8 1 5 ,9 1 4 1 0 6 4 7 0 ,3 7 6
 - 21 -

C. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN TRANSISI

K O O R D I N A T G E O G R A F I S W G S '8 4
K O O R D I N A T A C S K O O R D I N A T U T M
T IT IK L I N T A N G S E L A T A N B U J U R T I M U R

O O II
Y (m ) Y (m ) ' " '
X (m ) X (m )

A . 1 .1 1 9 .5 5 2 2 0 .1 4 0 8 1 8 .9 2 5 9 .8 7 4 .5 2 4 6 5 7 4 3 ,4 8 9 1 0 6 4 5 4 0 ,9 1 2

A .2 .1 2 2 .1 7 2 2 0 .1 4 0 8 2 0 .2 5 7 9 .8 7 5 .5 3 1 6 5 8 7 ,1 5 8 1 0 6 4 7 2 ,9 0 7

B . 1 .4 2 4 .1 7 4 2 0 .4 5 0 8 2 1 .9 0 1 9 .8 7 7 .0 5 3 6 5 8 1 5 ,5 3 7 1 0 6 4 8 8 ,3 6 4

B . 1 .3 2 2 .1 7 2 2 0 .4 6 5 8 2 0 .0 6 9 9 .8 7 5 .7 8 0 6 5 7 5 6 ,9 9 5 1 0 6 4 7 5 ,8 4 5

B . 1 .2 1 9 .5 5 2 2 0 .4 6 5 8 1 8 .7 3 6 9 .8 7 4 .7 7 4 6 5 7 3 3 ,3 2 6 1 0 6 4 5 4 3 ,8 5 0

B . 1 .1 1 7 .0 5 2 2 0 .5 2 7 8 1 6 .9 9 4 9 .8 7 3 .3 4 7 6 5 7 8 ,7 8 1 1 0 6 4 4 2 6 ,1 7 8

A . 1 .2 1 9 .5 5 2 1 9 .8 6 0 8 1 9 .0 1 5 9 .8 7 4 .4 0 4 6 5 7 5 2 ,2 4 5 1 0 6 4 5 3 8 ,3 8 0

A .2 .4 2 2 .1 7 2 1 9 .8 6 0 8 2 0 .3 4 8 9 .8 7 5 .4 1 1 6 5 8 1 5 ,9 1 4 1 0 6 4 7 0 ,3 7 6

B .2 .4 2 4 .1 7 4 1 9 .5 5 0 8 2 2 .2 6 1 9 .8 7 6 .5 7 8 6 5 8 4 3 ,7 0 0 1 0 6 4 8 0 ,2 2 3

B . 2 .3 2 2 .1 7 2 1 9 .5 3 5 8 2 0 .5 3 6 9 .8 7 5 .1 6 2 6 5 8 2 6 ,0 7 7 1 0 6 4 6 5 7 ,4 3 7

B .2 .2 1 9 .5 5 2 1 9 .5 3 5 8 1 9 .2 0 4 9 .8 7 4 .1 5 5 6 5 8 2 ,4 0 8 1 0 6 4 5 3 5 ,4 4 1

B . 2 .1 1 7 .0 5 2 1 9 .4 7 2 8 1 7 .3 5 6 9 .8 7 2 .8 6 8 6 5 7 4 1 ,7 7 2 1 0 6 4 4 1 6 ,6 3 7

D. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM

K O O R D I N A T G E O G R A F I S W G S '8 4
K O O R D I N A T A C S K O O R D I N A T U T M
T IT IK L I N T A N G S E L A T A N B U J U R T I M U R

O n O i n
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m ) '

B . 1 .1 1 7 .0 5 2 2 0 .5 2 7 8 1 6 .9 9 4 9 .8 7 3 .3 4 7 6 5 7 8 ,7 8 1 1 0 6 4 4 2 6 ,1 7 8

C . l . l 1 5 .6 2 2 2 0 .7 4 9 8 1 5 .5 1 7 9 .8 7 2 .4 4 6 6 5 6 4 8 ,9 3 8 1 0 6 4 3 4 3 ,4 5 5

C . 1 .2 1 9 .5 5 2 2 4 .0 0 0 8 1 6 .5 5 8 9 .8 7 7 .6 5 5 6 5 5 4 2 ,7 9 0 1 0 6 4 6 1 5 ,8 1 0

C . 1 .3 2 2 .1 7 2 2 4 .0 0 0 8 1 7 .8 9 1 9 .8 7 8 .6 6 2 6 5 6 6 ,4 5 9 1 0 6 4 7 3 7 ,8 0 0

C . 1 .4 2 6 .1 0 1 2 0 .7 4 9 8 2 3 .1 8 6 9 .8 7 8 .2 4 3 6 5 8 2 3 ,6 0 2 1 0 6 4 9 1 1 ,3 8 2

B . 1 .2 1 9 .5 5 2 2 0 .4 6 5 8 1 8 .7 3 6 9 .8 7 4 .7 7 4 6 5 7 3 3 ,3 2 6 1 0 6 4 5 4 3 ,8 5 0

B . 1 .3 2 2 .1 7 2 2 0 .4 6 5 8 2 0 .0 6 9 9 .8 7 5 .7 8 0 6 5 7 5 6 ,9 9 5 1 0 6 4 7 5 ,8 4 5

B . 1 .4 2 4 .1 7 4 2 0 .4 5 0 8 2 1 .9 0 1 9 .8 7 7 .0 5 3 6 5 8 1 5 ,5 3 7 1 0 6 4 8 8 ,3 6 4

B . 2 .1 1 7 .0 5 2 1 9 .4 7 2 8 1 7 .3 5 6 9 .8 7 2 .8 6 8 6 5 7 4 1 ,7 7 2 1 0 6 4 4 1 6 ,6 3 7

C .2 .1 1 5 .6 2 2 1 9 .2 5 1 8 1 6 .0 8 6 9 .8 7 1 .6 9 3 6 5 7 3 5 ,7 8 4 1 0 6 4 3 2 9 ,9 0 2

C .2 .4 1 9 .5 5 2 1 6 .0 0 0 8 2 1 .3 8 2 9 .8 7 1 .2 7 3 6 5 9 5 2 ,9 6 0 1 0 6 4 5 3 ,4 7 3

C .2 .3 2 2 .1 7 2 1 6 .0 0 0 8 2 2 .7 1 4 9 .8 7 2 .2 8 0 7 0 1 6 ,6 3 0 1 0 6 4 6 2 5 ,4 7 5

C .2 .2 2 6 .1 0 1 1 9 .2 5 1 8 2 3 .7 5 6 9 .8 7 7 .4 8 9 6 5 9 1 0 ,4 4 9 1 0 6 4 8 5 7 ,8 4 5

B .2 .2 1 9 .5 5 2 1 9 .5 3 5 8 1 9 .2 0 4 9 .8 7 4 .1 5 5 6 5 8 2 ,4 0 8 1 0 6 4 5 3 5 ,4 4 1

B .2 .3 2 2 .1 7 2 1 9 .5 3 5 8 2 0 .5 3 6 9 .8 7 5 .1 6 2 6 5 8 2 6 ,0 7 7 1 0 6 4 6 5 7 ,4 3 7

B .2 .4 2 4 .1 7 4 1 9 .5 5 0 8 2 2 .2 6 1 9 .8 7 6 .5 7 8 6 5 8 4 3 ,7 0 0 1 0 6 4 8 0 ,2 2 3
 - 22 -

E. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN KERUCUT

K O O R D I N A T G E O G R A F I S W G S '8 4

K O O R D I N A T A C S K O O R D I N A T U T M

T IT IK L I N T A N G S E L A T A N B U J U R T I M U R

o '
n O 1 II
X (m ) Y (m ) X (m ) Y (m )

C . l . l 1 5 .6 2 2 2 0 .7 4 9 8 1 5 .5 1 7 9 .8 7 2 .4 4 6 6 5 6 4 8 ,9 3 8 1 0 6 4 3 4 3 ,4 5 5

D . 1 .1 1 3 .6 4 5 2 1 .0 5 5 8 1 4 .2 4 7 9 .8 7 1 .6 4 7 6 5 6 2 1 ,4 8 4 1 0 6 4 2 4 4 ,3 5 2

D . 1 .2 1 9 .5 5 2 2 6 .0 0 0 8 1 5 .6 5 4 9 .8 7 8 .8 5 2 6 5 4 4 0 ,2 4 8 1 0 6 4 6 3 3 ,8 9 3

D . 1 .3 2 2 .1 7 2 2 6 .0 0 0 8 1 6 .9 8 6 9 .8 7 9 .8 5 9 6 5 5 3 ,9 1 7 1 0 6 4 7 5 5 ,8 7 9

D . 1 .4 2 8 .0 7 8 2 1 .0 5 5 8 2 4 .3 0 2 9 .8 7 9 .2 4 6 6 5 8 3 1 ,8 7 2 1 0 6 5 0 1 6 ,0 3 1

C . 1 .4 2 6 .1 0 1 2 0 .7 4 9 8 2 3 .1 8 6 9 .8 7 8 .2 4 3 6 5 8 2 3 ,6 0 2 1 0 6 4 9 1 1 ,3 8 2

C . 1 .3 2 2 .1 7 2 2 4 .0 0 0 8 1 7 .8 9 1 9 .8 7 8 .6 6 2 6 5 6 6 ,4 5 9 1 0 6 4 7 3 7 ,8 0 0

C . 1 .2 1 9 .5 5 2 2 4 .0 0 0 8 1 6 .5 5 8 9 .8 7 7 .6 5 5 6 5 5 4 2 ,7 9 0 1 0 6 4 6 1 5 ,8 1 0

C .2 .1 1 5 .6 2 2 1 9 .2 5 1 8 1 6 .0 8 6 9 .8 7 1 .6 9 3 6 5 7 3 5 ,7 8 4 1 0 6 4 3 2 9 ,9 0 2

D .2 .1 1 3 .6 4 5 1 8 .9 4 4 8 1 4 .9 7 0 9 .8 7 0 .6 8 9 6 5 7 2 7 ,4 9 7 1 0 6 4 2 2 5 ,2 5 4

D .2 .4 1 9 .5 5 2 1 4 .0 0 0 8 2 2 .2 8 6 9 .8 7 0 .0 7 6 7 0 5 5 ,5 0 2 1 0 6 4 4 4 5 ,3 8 7

D .2 .3 2 2 .1 7 2 1 4 .0 0 0 8 2 3 .6 1 9 9 .8 7 1 .0 8 3 7 1 1 9 ,1 7 2 1 0 6 4 6 7 ,3 9 2

D .2 .2 2 8 .0 7 8 1 8 .9 4 4 8 2 5 .0 2 6 9 .8 7 8 .2 8 9 6 5 9 3 7 ,8 8 7 1 0 6 4 9 5 6 ,9 5 7

C .2 .2 2 6 .1 0 1 1 9 .2 5 1 8 2 3 .7 5 6 9 .8 7 7 .4 8 9 6 5 9 1 0 ,4 4 9 1 0 6 4 8 5 7 ,8 4 5

C .2 .3 2 2 .1 7 2 1 6 .0 0 0 8 2 2 .7 1 4 9 .8 7 2 .2 8 0 7 0 1 6 ,6 3 0 1 0 6 4 6 2 5 ,4 7 5

C .2 .4 1 9 .5 5 2 1 6 .0 0 0 8 2 1 .3 8 2 9 .8 7 1 .2 7 3 6 5 9 5 2 ,9 6 0 1 0 6 4 5 3 ,4 7 3

F. KAWASAN DI BAWAH PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR

K O O R D I N A T G E O G R A F I S W G S '8 4

K O O R D I N A T A C S K O O R D I N A T U T M
T IT IK L I N T A N G S E L A T A N B U J U R T I M U R

O i O
Y (m ) " * "
X (m ) Y (m ) X (m )

D . 1 .1 1 3 .6 4 5 2 1 .0 5 5 8 1 4 .2 4 7 9 .8 7 1 .6 4 7 6 5 6 2 1 ,4 8 4 1 0 6 4 2 4 4 ,3 5 2

D . 1 .2 1 9 .5 5 2 2 6 .0 0 0 8 1 5 .6 5 4 9 .8 7 8 .8 5 2 6 5 4 4 0 ,2 4 8 1 0 6 4 6 3 3 ,8 9 3

D . 1 .3 2 2 .1 7 2 2 6 .0 0 0 8 1 6 .9 8 6 9 .8 7 9 .8 5 9 6 5 5 3 ,9 1 7 1 0 6 4 7 5 5 ,8 7 9

D . 1 .4 2 8 .0 7 8 2 1 .0 5 5 8 2 4 .3 0 2 9 .8 7 9 .2 4 6 6 5 8 3 1 ,8 7 2 1 0 6 5 0 1 6 ,0 3 1

E . 1 .4 3 6 .9 7 3 2 2 .4 3 4 8 3 1 .8 9 8 9 .8 8 4 .9 8 7 6 5 9 9 ,0 4 6 1 0 6 5 5 6 ,8 6 7

E . 1 .3 2 2 .1 7 2 3 5 .0 0 0 8 1 1 .2 5 8 9 .8 8 7 .4 3 8 6 5 0 2 2 ,4 7 8 1 0 6 4 9 1 7 ,2 2 5

E . 1 .2 1 9 .5 5 2 3 5 .0 0 0 8 0 9 .9 2 6 9 .8 8 6 .4 3 1 6 4 9 5 8 ,8 1 0 1 0 6 4 7 5 5 ,2 5 4

E . 1 .1 4 .7 5 1 2 2 .4 3 4 8 0 6 .6 5 1 9 .8 6 5 .9 0 6 6 5 4 1 7 ,9 4 7 1 0 6 3 8 1 8 ,4 8 7

D .2 .1 1 3 .6 4 5 1 8 .9 4 4 8 1 4 .9 7 0 9 .8 7 0 .6 8 9 6 5 7 2 7 ,4 9 7 1 0 6 4 2 2 5 ,2 5 4

D .2 .4 1 9 .5 5 2 1 4 .0 0 0 8 2 2 .2 8 6 9 .8 7 0 .0 7 6 7 0 5 5 ,5 0 2 1 0 6 4 4 4 5 ,3 8 7

D .2 .3 2 2 .1 7 2 1 4 .0 0 0 8 2 3 .6 1 9 9 .8 7 1 .0 8 3 7 1 1 9 ,1 7 2 1 0 6 4 6 7 ,3 9 2

D .2 .2 2 8 .0 7 8 1 8 .9 4 4 8 2 5 .0 2 6 9 .8 7 8 .2 8 9 6 5 9 3 7 ,8 8 7 1 0 6 4 9 5 6 ,9 5 7

E .2 .2 3 6 .9 7 3 1 7 .5 6 6 8 2 8 .0 1 4 9 .8 6 2 .4 9 8 7 1 4 1 ,2 8 9 1 0 6 5 4 2 2 ,9 0 1

E .2 .3 2 2 .1 7 2 5 .0 0 0 8 2 9 .3 4 7 9 .8 6 3 .5 0 5 7 6 0 ,6 1 6 1 0 6 4 4 4 6 ,0 0 8

E .2 .4 1 9 .5 5 2 5 .0 0 0 8 3 2 .6 2 1 9 .8 8 4 .0 3 0 7 5 3 6 ,9 4 5 1 0 6 4 3 2 3 ,9 8 8

E .2 .1 4 .7 5 0 1 7 .5 6 6 8 0 7 .3 7 5 9 .8 6 4 .9 4 9 6 5 6 5 0 ,1 8 4 1 0 6 3 7 3 4 ,4 2 0
 - 23 -

i. daftar obstacle sekitar Bandar Udara Baru di Kecamatan Cikembar

Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat sebagaimana tercantum
pada tabel V.

Tabel V
DAFTAR OBSTACLE SEKITAR BANDAR UDARA BARU DI KECAMATAN
CIKEMBAR KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT
K O O R D IN A T U T M K O O R D IN A T G E O G R A F IS W G S S 4 "
NO N A M A T IT lK Z Z O N A KKOP
X y X Y
1 TOWER-BTS 1 692.912 9.230.222 106' 44' 46.229" E 6* 57' 39.082" S 311 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
2 TOWER BTS2 692.630 9.230.498 106" 44’ 37.009" £ 6° 57’ 30.132" S 314 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
3 TOWER-BTS 3 692.247 9.230.871 106144' 24.488" E 6° 57' 18.037" S 293 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
4 TOWER-BTS 4 691.895 9.231.159 106‘ 44' 12.987" E 6* 57' 8.7050" S 308 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
5 TOWER-BTS 5 691.806 9.231.085 106= 44' 10.097" E 6* 57'11.124" S 310 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
6 TOWER-BTS 6 691.576 9.230.797 106' 44' 2.6390" E 6' 57’ 20.526" S 327 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
7 TOWER-BTS 7 691.340 9.230.611 106' 43' 54.973“ E 6" 57' 26.608" S 313 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
8 TOWER-BTS 8 691.180 9.230.463 106'43' 49.779" E 6'57'31.445" S 302 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
9 BUKIT 1 699.349 9.227.220 106‘ 48' 16.289' E 6* 59' 16.008" S 378 PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM
10 BUKIT 2 706.595 9.224.860 106' 52' 12.640" E 7” 0'31.9010" S 622 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
10 BUKIT 3 708.972 9.224.459 106' S3’ 30.127" E 7* 0' 44.6430" 5 612 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
11 BUKIT 4 710.557 9.226.952 106' 54' 21.432" E 6" 59’ 23.293" 5 703 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
12 BUKIT 5 704.442 9.229.236 106' 51' 1.9420“ E 6* 58'9.7470" S 504 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
13 BUKIT 6 705.527 9.230.844 106'51'37.078" E 6* 57'17.271" S 526 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
14 BUKIT 7 700.725 9.228.942 106' 49' 0.8980" E 6' 58' 19.786” S 376 PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM
15 BUKIT 8 702.014 9.231.223 106' 49' 42.600" E 6" 57' 5.3810" S 520 PERMUKAAN KERUCUT
16 BUKIT 9 699.721 9.230.050 106* 48' 28.054“ E 6" 57'43.847" S 468 PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM
17 BUKIT 10 699.417 9.232.717 106'48' 17.820“ E 6*56' 17.076" S 551 PERMUKAAN KERUCUT
18 BUKIT 11 697.401 9.230.6% 106' 47' 12.401” E 6*57’ 23.108" S 391 PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM
19 BUKIT 12 687.679 9.233.347 106' 41' 55.393" E 6° 55' 57.981" S 486 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
20 BUKIT 13 694.615 9.233.883 106* 45'41.262" E 6* 55' 39.711" S 474 PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM
21 BUKIT 14 692.617 9.234.499 106' 44' 36.107" E 6” 55' 19.900" S 563 PERMUKAAN KERUCUT
22 BUKIT 15 691.036 9.232.285 106' 43' 44.871’ E 6* 56’ 32.155" S 415 PERMUKAAN KERUCUT
23 BUKIT 16 690.446 9.23S.315 106' 43' 25.294’ E 6* 54' 53.596" S 612 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
24 BUKIT 17 701.411 9.235.715 106' 49' 22.396“ E 6* 54' 39.246" S 641 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
24 BUKIT 18 700.751 9.241.448 106' 49' 0.1890" £ 6*51' 32.724" S 539 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
26 BUKIT 19 699.025 9.241.593 106' 48' 3.%00" £ 6*51' 28.216" S 500 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
27 BUKIT 20 694.063 9.237.332 106' 45' 22.867" E 6” 53'47.512" S 501 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
28 BUKIT 21 691.207 9.238.158 106'43' 49.745" E 6° 53’ 20.965" S 493 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
29 BUKIT 22 692.487 9.244.316 106' 44' 30.708” £ 6* 50'0.3670" S 498 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
30 BUKIT 23 689.602 9.243.156 106' 42' 56.886" E 6* 50' 38.464" S 519 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
31 BUKIT 24 689.760 9.242.084 106*43' 2.1560" E 6'51'13.340" S 527 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
32 BUKIT 25 688.308 9.239.437 106' 42' 15.173“ E 6* 52' 39.671" S 511 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
33 BUKIT 26 681.769 9.235.911 106' 38' 42.585" E 6“ 54' 35.195" S 514 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
34 BUKIT 27 680.978 9.236.022 106' 38' 16.807" £ 6“ 54'31.671" S 512 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
35 BUKIT 28 680.557 9.232.611 106' 38' 3.4760" E 6* 56'22.753" 5 507 PERMUKAAN PENDEKATAN DAN LEPAS LANDAS
36 BUKIT 29 684.824 9.220.803 106' 40' 23.845” E 7* 2' 46.6370" S 716 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
37 BUKIT 30 692.460 9.221.756 106' 44' 32.527" E 7*2' 14.7080" S 628 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
38 BUKIT 31 696.314 9.221.228 106' 46' 38.159" E 7“ 2'31.4220" S 506 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
39 BUKIT 32 696.933 9.223.309 106' 46' 58.068" E 7' 1' 23.6090" S 496 PERMUKAAN KERUCUT
40 BUKIT 33 699.243 9.222.915 106'48’ 13.375" E 7* 1' 36.1460" S 522 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
41 BUKIT 34 701.829 9.222.778 106* 49’ 37.642" E 7° 1' 40.2790" S 548 PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR
r
- 24 -

2. Untuk mendirikan, mengubah atau melestarikan bangunan, serta

menanam atau memelihara benda tumbuh di dalam Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan harus memenuhi batas-batas
ketinggian sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dalam butir V.

3. Untuk mendirikan bangunan baru di dalam Kawasan Ancangan

Pendaratan dan Lepas Landas, harus memenuhi batas ketinggian dengan
tidak melebihi kemiringan 1,6% (satu koma enam persen) arah ke atas
dan keluar dimulai ujung permukaan utama pada ketinggian masing-
masing ambang landas pacu TH.29 dan landas pacu TH. 11.

4. Pada Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan sampai jarak mendatar

1.100 ujung-ujung permukaan utama hanya digunakan untuk
bangunan yang diperuntukkan bagi keselamatan operasi penerbangan
dan benda tumbuh yang tidak membahayakan keselamatan operasi
penerbangan dengan batas ketinggian sebagaimana diatur dalam
Keputusan ini.

5. Pada Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan tidak diperkenankan

mendirikan bangunan yang dapat menambah tingkat fatalitas apabila
terjadi kecelakaan pesawat antara lain bangunan SPBU, Pabrik atau
Gudang Kimia Berbahaya, SUTT dan/atau SUTET, dan sesuai hasil
Kajian direkomendasikan SUTT disebelah barat pada arah TH-11 pada
jarak kurang lebih 1 km ada sejumlah SUTT yang perlu direlokasi.

6. Untuk mempergunakan tanah, perairan atau udara di setiap kawasan

yang ditetapkan dalam Keputusan ini, harus mematuhi persyaratan-
persyaratan sebagai berikut:
a. tidak menimbulkan gangguan terhadap isyarat-isyarat navigasi
penerbangan atau komunikasi radio antar bandar udara dan
pesawat udara.
b. tidak menyulitkan penerbang membedakan lampu-lampu rambu
udara dengan lampu-lampu lain.
c. tidak menyebabkan kesilauan pada mata penerbang yang
mempergunakan bandar udara.
d. tidak melemahkan jarak pandang sekitar bandar udara.
e. tidak menyebabkan timbulnya bahaya burung atau dengan cara
lain dapat membahayakan atau mengganggu pendaratan, lepas
landas atau gerakan pesawat udara yang bermaksud
mempergunakan bandar udara.
 - 25 -

7. Pengecualian terhadap ketentuan mendirikan, mengubah, atau

melestarikan bangunan sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai
dengan angka 5 dalam butir V harus mendapat persetujuan Menteri, dan
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. merupakan fasilitas yang mutlak diperlukan untuk operasi
penerbangan;
b. memenuhi kajian khusus aeronautika; dan
c. sesuai dengan ketentuan teknis keselamatan operasi penerbangan.

8. Terhadap bangunan yang berupa benda tidak bergerak yang sifatnya

sementara maupun tetap yang didirikan atau dipasang oleh orang atau
yang telah ada secara alami, sebelum diterbitkannya Keputusan ini
antara lain gedung-gedung, menara, cerobong asap, gundukan tanah,
jaringan transmisi, bukit dan gunung yang sekarang ini menjadi
penghalang (obstacle) tetap diperkenankan sepanjang prosedur
keselamatan operasi penerbangan terpenuhi.

9. Pemberian Tanda dan/atau Pemasangan Lampu:

a. bangunan-bangunan dan/atau benda-benda sebagaimana
dimaksud dalam angka 8 harus diberi tanda atau dipasangi lampu.
b. pemberian tanda atau pemasangan lampu, termasuk pengoperasian
dan pemeliharaannya dilaksanakan oleh dan atas biaya pemilik atau
yang menguasainya dan dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang
akan diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
 - 26 -

10. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan sebagaimana dimaksud

pada angka 1 (satu) dalam butir V tercantum pada Lampiran II D dan
Lampiran II E.

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI KARYA SUMADI