MAKALAH
Disusun oleh :
1. Siti Fauzul Muna (1310110042)
2. Zulfa Rahmawati (1310110057)
3. Zaky Wildani (1310110073)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH/ PAI
TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk istimewa yang diciptakan Tuhan karena memiliki akal budi.
Melalui akal budi manusia dapat hidup sesuai dengan apa yang ada tempat dimana dia
hidup. Perkembangan yang dialami manusia menjadikan dia lebih matang dalam
menjalani kehidupan ini. manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial.
Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan
untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk
potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemampuan bawaan yang dapat
dikembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk yang
memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh dan berkembang secara normal
memerlukan bantuan dari luar dirinya.
Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa disebut dengan masa
adolesen. Ketika manusia mnginjak masa dewasanya sudah terlihat adanya kematangan
dalam dirinya. Kematangan jiwa tersebut menggambarkan bahwa manusia tersebut
sudah menyadari makna hidupya. Sebagai akhir dari masa dewasa ini manusia akan
menginjak masa tua atau masa lansia, dimana masa tua itu adalah periode penutup
dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak
jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang
penuh dengan manfaat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembagian masa dewasa?
2. Bagaimana karakteristik masa dewasa?
3. Bagaimana perkembangan masa dewasa dan tua?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembagian Masa Dewasa
Menurut Hurlock bahwa pembagian masa dewasa terdiri dari tiga tahapan:
1. Masa Dewasa Dini
Masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun, saat
perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangngya kemampuan
reproduktif.
2. Masa Dewasa Madya
Masa dewasa madya dimulai pada umur 40 tahun sampai pada umur 60 tahun, yakni
saat menurunya kemampuan fisik dan psikologis yang jelas nampak pada setiap orang.
3. Masa Dewasa Lanjut (Usia Lanjut)
Masa dewasa lanjut atau usia lanjut dimulai pada umur 60 tahun sampai kematian. Pada
waktu ini baik kemampuan fisik maupun psikologis cepat menurun, tetapi teknik
pengobatan modern, serta upaya dalam hal berpakaian dan dandanan, memungkinkan
pria dan wanita berpenampilan, bertindak, dan berperasaan seperti kala mereka masih
muda.
Dari tahapan usia yang dikemukakan oleh Hurlock di atas, terlihat bahwa seseorang
dikatakan telah dewasa adalah ketika usianya sudah mencapai 18 tahun. Pada usia itu,
mereka mulai dihadapkan pada tugas perkembangan yang harus dijalaninya, antara
lain: (1) mulai bekerja, (2) memilih pasangan, (3) mulai membina keluarga, (4)
mengasuh anak, (5) mengelola rumah tangga, (6) mengambil tanggung jawab sebagai
warganegara, (7) mencari kelompok sosial yang menyenangkan. Tugas perkembangan
diatas mengindikasikan adanya tanggung jawab yang besar dan mengacu pada aturan
dan hukum yang berlaku atau disepakati bersama. Tugas perkembangan itu memiliki
dampak secara langsung pada orang lain, sehingga tidak dijalankan dengan baik dapat
merugikan orang lain, selain diri sendiri. [1]
2. Perkembangan Kognitif
a. Perkembangan Pemikiran Postformal
Sesuai dengan tahap perkembangan kognitif Piaget, pemikiran remaja berada pada
tahap operasional formal (kemampuan berfikir secara abstrak dan hipotesis). Tipe
pemikiran ini dimulai sekitar usia 11 tahun, tetapi tidak berkembang secara penuh
sampai berakhirnya masa remaja. Karena itu, Piaget percaya bahwa seorang remaja dan
seorang dewasa memiliki cara berpikir yang sama. Akan tetapi, para pengkritik Piaget
menunjukkan bahwa kesimpulan Piaget tersebut tidak dapat diterapkan pada
kebudayaan-kebudayaan lain. Bahkan sejumlah ahli perkembangan percaya bahwa
baru pada masa dewasalah individu menata pemikiran operasional formal mereka.
b. Perkembangan Memori
Salah satu karakteristik yang paling sering dihubungkan dengan orang dewasa dan usia
tua adalah penurunan dalam daya ingat. Ketika orang tua memperlihatkan kemunduran
memori, kemunduran tersebut pun cenderung sebatas pada keterbatasan tipe-tipe
memori tertentu. Misalnya kemunduran cenderung terjadi pada keterbatasan memori
episodik ( memori yang berhubungan dengan pengalaman tertentu di sekitar kehidupan
kita).
Kemerosotan dalam memori episodik, sering menimbulksn perubahan-perubahan
dalam kehidupan orang tua. Misalnya, seseorang yang memasuki masa pensiun, yang
mungkin tidak lagi menghadapi bermacam-macam tantangan penyesuaian intelektual
sehubungan dengan pekerjaan dan mungkin lebih sedikit menggunakan memori atau
bahkan kurang termotivasi untuk mengingat berbagai hal, jelas akan mngalami
kemunduran dalam memorinya.
c. Perkembangan Intelegensi
Mitos yang bertahan hingga sekarang adalah bahwa menjadi tua berarti mengalami
kemunduran intelektual. Mitos ini diperkuat oleh sejumlah peneliti awal yang
berpendapat bahwa seiring dengan proses penuaan selama masa dewasa terjadi
kemunduran dalam intelegensi umum.
3. Perkembangan Psikososial
a. Perkembangan Keintiman
Menurut Erikson, pembentukan hubungan intim ini merupakan tantangan utama yang
dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa. Pada masa dewasa awal ini, orang-
orang telah siap dan ingin menyatukan identitasnya dengan orang lain. Mereka
mendambakan hubungan-hubungan yang intim-akrab, dilandasi rasa persaudaraan,
serta siap mengembangkan daya-daya yang dibutuhkan untuk memenuhi komitmen-
komitmen ini sekalipun mereka mungkin harus berkorban untuk itu.
b. Perkembangan Generativitas
Ciri utama tahap generativitas adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan
(keturunan, produk-produk, ide-ide, dan sebagainya), serta pembentukan dan penetapan
garis-garis pedoman untuk generasi mendatang. Apabila generativitas lemah, atau tidak
diungkapkan, maka kepribadian akan mundur, mengalami kemiskinan dan staknasi.
c. Perkembangan Integritas
Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah
memelihara benda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil
melakukan penyesuaian diri dengan berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam
kehidupannya.[5] Orang yang mencapai integritas adalah mereka yang dengan salah
satu cara telah mengasuh generasi muda, yang tetap tegar menghadapi keberhasilan
maupun kegagalan yang dialami sebagai orang tua, begitu juga mereka yang telah
menghasilkan sesuatu dan memperjuangkan idenya.[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Menurut Hurlock bahwa pembagian masa dewasa terdiri dari tiga tahapan:
1) Masa Dewasa Dini
2) Masa Dewasa Madya
3) Masa Dewasa Lanjut (Usia Lanjut)
2. Karakter masa dewasa dini yaitu masa pengaturan, masa usia produktif, masa
bermasalah, masa ketegangan emosional, masa keterasingan sosial, masa komitmen,
masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa penyesuaian diri dengan hidup baru,
dan masa kreatif.
Sedangkan karakter masa dewasa madya yaitu usia madya merupakan periode yang
sangat ditakuti, masa transisi, masa stres, usia yang berbahaya, usia canggung, masa
berprestasi, masa evaluasi, evaluasi dengan standar ganda, masa sepi, dan masa jenuh.
3. Perkembangan masa dewasa dan tua meliputi perkembangan fisik, perkembangan
kognitif, dan perkembangan psikososial.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun, kami menyadari banyak kekurangan yang
terdapat pada makalah ini, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya lebih-lebih dapat
dijadikan sebagai acuan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA