Anda di halaman 1dari 2

Penting adanya pajak progresif karena pajak progresif adalah a

a progressive tax imposes a higher rate on the wealthy than on the poor. It's based on the
taxpayer's ability to pay. Poor families spend a larger share of their incomes on cost of
living expenses. They need all the money they earn to purchase and pay for basics like
shelter, food, and transportation. A tax decreases their ability to afford a decent standard of
living by subtracting from their income. The wealthy can afford the basics. A tax decreases
their ability to invest in stocks, add to retirement savings, or purchase luxury items. Pajak
punya peran penting, selain berfungsi sebagai sumber pendapatan negara juga
berfungsi sebagai upaya pemerataan pendapatan. Dimana Pajak Penghas ilan orang
pribadi merupakan salah satu instrumen dalam rangka mengatasi kesenjangan
pendapatan antara orang atau masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan yang
berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, tarif Pajak Penghasilan pribadi di Indonesia
mengenal adanya tarif pajak progresif di mana semakin tinggi penghasilan seseorang
maka semakin tinggi pula tarif Pajak Penghasilannya.

Yang pertama menerapkan sistem pajak progresif di Pajak Kendaraan


Bermotor. Khusus kebijakan tarif Pajak Kendaraan Bermotor, diar ahkan juga untuk
mengurangi tingkat kemacetan, polusi, di daerah perkotaan dengan memberikan
kewenangan daerah untuk menerapkan tarif pajak progresif atas kepemilikan
kendaraan kedua dan seterusnya. pajak progresif dikenakan terhadap kepemilikan
kendaraan bermotor didasarkan atas nama dan alamat yang sama.
Khusus untuk kendaraan bermotor yang digunakan di luar jalan umum, termasuk alat -
alat berat dan alat-alat besar serta kendaraan di air, dasar pengenaan Pajak Kendaraan
Bermotor adalah hanya Nilai Jual Kendaraan Bermotor. Contoh penerapan pajak
progresif atas Pajak Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta, Pasal 7 ayat (1) Perda DKI
No. 8 Tahun 2010 ditetapkan sebagai berikut:

1. Sebesar 1,5% (satu koma lima persen), untuk kepemilikan kendaraan bermotor
pertama;
2. Sebesar 2% (dua persen), untuk kepemilikan kendaraan bermotor kedua;
3. Sebesar 2,5% (dua setengah persen), untuk kepemilikan kendaraan bermotor
ketiga dan seterusnya

Yang kedua yang menerapkan sistem pajak progresif, yaitu Pajak Penghasilan
orang pribadi merupakan salah satu instrumen untuk mengatasi ketimpangan
distribusi pendapatan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan yang
berpenghasilan rendah. Kemiskinan, baik relatif dan mutlak, menimbulkan beberapa
kendala bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Kesenjangan sosial
di antara anggota masyarakat yang paling miskin dapat menyebabkan ketidakstabilan
politik dan ekonomi bagi bangsa secara keseluruhan. Sehingga kesulitan yang dialami
oleh anggota masyarakat termiskin pada akhirnya dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Untuk mewujudkan fungsi distribusi pendapatan, tarif pajak penghasilan pribadi di


Indonesia mengenakan tarif pajak progresif dimana masyarakat yang berpenghasilan
tinggi akan dikenakan tarif pajak yang lebih tinggi. Pengenaan tarif pajak progresif ini
sekaligus merupakan wujud dari teori daya pikul dimana pajak dibebankan kepada
masyarakat sesuai dengan kemampuan ekonominya. Tarif pajak penghasilan orang
pribadi yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut:
 Penghasilan sampai dengan Rp50 juta 5%
 Di atas Rp50 juta s.d. Rp250 juta 15%
 Diatas Rp250 juta s.d. Rp500 juta 25%
 Diatas Rp500 juta 30%

PROGRESSIVE TAX

Progressive tax has an important role, in addition to working as a source of state


revenue, it also works as an income inspection effort. Where the personal income tax is one
instrument in order to obtain income among people or people who have high income and low
income. Therefore, personal income rates in Indonesia recognize progressive tax rates where
the higher there will be an increase in the income tax rate.

• The first applies a progressive tax system in Vehicle Tax. Specifically for the Vehicle
Tax tariff policy, it is also directed at reducing the level of congestion, pollution, in
urban areas by giving regional authorities the ability to apply a progressive tax rate on
second vehicle ownership and so on.

1. 1.5% (one point five percent), for the ownership of the first vehicle;
2. 2. 2% (two percent), for the ownership of the second vehicle;
3. 2.5% (two and a half percent), for third vehicle ownership and so on

• The second is implementing a progressive tax system, namely the personal income tax
is one of the functions of income distribution, personal income tax rates in Indonesia
impose progressive tax rates where high-income people will be subject to higher tax
rates. The imposition of progressive tax rates is at the same time a manifestation of
the theory of endurance where taxes are imposed on society in accordance with their
economic capabilities. The current income tax rates for individuals in Indonesia are as
follows:

1. Earnings up to IDR50 million 5%


2. Above 50 million to IDR 250 million 15%
3. Above IDR 250 million to IDR 500 million 25%
4. Above IDR 500 million 30%

Anda mungkin juga menyukai