Indonesia sebagai negara berkembang membuat pola hidup masyarakat
mengikuti gaya di negara maju. Salah satu gaya hidup yang diikuti adalah memiliki hewan kesayangan. Anjing dan kucing merupakan hewan peliharaan yang umum dimiliki oleh masyarakat. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan anjing dan kucing seperti faktor diet, stress, jenis ras, penyakit infeksius, dan penyakit periodontal (DeLaurier et al. 2006). Penyakit periodontal sangat sering dihadapi oleh dokter hewan praktisi (Klein 2000). Hal tersebut membuat klien menanyakan penyakit periodontal pada hewan kesayangan mereka (Gorrel 2008). Faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit periodontal adalah kebiasaan menggigit, grooming, status kesehatan, perawatan di rumah, bakteri yang aktif di ruang mulut, serta jenis pakan yang diberikan (Gawor et al. 2006).
Penyakit periodontal bersifat kronis dan progresif. Pada stadium yang
lanjut, tulang rahang disekitar tulang gigi hancur dan gigi tanggal. Proses ini memerlukan waktu bertahun-tahun. Tulang yang sudah hancur tidak dapat diperbaiki. Karena penyakit perodental disebabkan oleh karang gigi, maka karang gigi harus dihilangkan. Prosesnya disebut dental scaling. Penumpukan karang gigi dapat menyebabkan berbagai masalah seperti gigi goyang atau copot sebelum waktunya, dan juga dapat menimbulkan penyakit seperti penyakit jantung. Gigi yang berkarang juga menjadi sarang bakteri sehingga mulut anjing menjadi sangat bau.
Karang gigi merupakan suatu masa yang mengalami kalsifikasi yang
terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi dan objek solid lainnya di dalam mulut (Colin, 2006). Karang gigi berwarna kuning, cokelat, dan hitam (Carranza et al., 2006). Menurut penelitian Kusumawati (2014), semakin tua umur anjing maka gigi akan berwarna lebih gelap dan lebih tebal dibandingkan anjing yang berumur lebih muda. Oleh sebab itu keadaan mulut yang buruk, misalnya gigi yang rusak akibat terganggunya fungsi dan aktivitas rongga mulut akan mempengaruhi status gizi serta akan mempunyai dampak pada kualitas hidup (Ratmini et al., 2011).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana persiapan operasi ekstraksi dan scal ? 2. Apa premedikasi dan anestesi operasi ear trimming ? 3. Bagaimana teknik dan prosedur operasi ear trimming ? 4. Bagaimana penanganan pasca operasi ear trimming ?