Mekanisme pemungutan, penyetoran, dan pelaporan oleh pemungut PPN kontraktor atau
pemegang kuasa/pemegang izin.
kewajiban pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak yang dilakukan oleh kontraktor kontrak kerja
sama pengusahaan minyak dan gas bumi dan kontraktor atau pemegang kuasa / pemegang izin selaku
pemungut PPN dapat diklarifikasi sebagai berikut.
1. PKP rekanan wajib membuat faktur pajak ntuk setiap penyerahan BKP atau JKP kepada kontraktor
atau pemegang kuasa/pemegang izin pada saat :
2. pemungutan pajak dilakukan oleh pemungut PPN paling lama pada saat :
atas penyerahan BKP atau penyerahan JKP sebesar 10% dari dasar pengenaan pajak berupa
harga jual atau penggantian
atas penyerahan BKP yang tergolong mewah sebesar tarif PPnBM yang berlaku dengan dasar
pengenaan pajak
4. pajak yang terutang tidak perlu dipungut oleh pemungut PPN dalam hal :
pembayaran yang jumlahnya tidak lebih dari Rp.10.000.000,00 termasuk pajak yang terutang
dan bukan merupakan atas jumlah yang terpisah-pisah
pembayaran atas penyerahan BKP atau penyerahan JKP yang memperoleh fasilitas PPN tidak
dipungut atau dibebaskan dari pengenaan PPN
pembayaran atas penyerahan bahan bakar minyak dan bahan bakar bukan minyak PT Pertamina
( Persero )
d. penyerahan atas rekening telepon
e. pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan
f. pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang tidak dikenai PPN
5. pajak yang dipungut oleh pemungut PPN wajib disetor menggunakan SSP dan dilaporkan kekantor
pelayanan pajak yang terkait
6. adapun tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporannya ditentukan sebagai berikut :
a. PKP rekanan wajib membuat faktur pajak dalam rangkap 3 dengan peruntukan sebagai
berikut :
- lembar ke-3 untuk kontraktor atau pemegang kuasa/ pemegang izin yang dilampirkan pada SPT masa
PPN bagi pemungut PPN
- baris identitas dan NPWP diisi dengan identitas dan NPWP rekanan
- penandatangan SSP dilakukan oleh pemungut PPN dalam hal ini kontraktor atau pemegang
kuasa/pemegang izin selaku penyetor atas nama rekanan
7. Kontraktor atau pemegang kuasa/pemegang izin yang melakukan pemungutan wajib membutuhkan
cap “disetor tanggal………”. Pada faktur pajak dan menandatanganinnya.
8. faktur pajak dan SSP merupakan bukti pemungutan dan penyetoran pajak yang dipungut
9. pelaporan dilakukan setiap bulan kekantor pelayanan pajak tempat kotraktor atau pemegang
kuasa/pemegang izin terdaftar dengan menggunakan formulir “SPT Masa PPN bagi pemungut PPN “
paling lama akhir bulan berikutnya setelah akhir masa pajak, dilampiri faktur pajak lembar ke-3 dan SSP
lembar ke-5. Berdasarkan pasal 12 peraturan direktur jenderal pajak nomor PER-44/PJ./2010 dan
penegasan dalam surat edaran direktur jenderal pajak nomor SE-98/PJ./2010 tanggal 6 oktober 2010,
SPT masa PPN bagi pemungut PPN adalah SPT Masa PPN formulir 1107PUT.