Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL ILMIAH LOMBA GEMASTIK XII

SCIENTIFIC ARTICLES COMPETITION GEMASTIK XII


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELANGGARAN
KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA
INTEGRATED DIGITAL MOTORCYCLE VIOLATION
INFORMATION SYSTEM

BIDANG KEGIATAN:
KARYA TULIS ILMIAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMPUTER
FIELD OF ACTIVITIES:
SCIENTIFIC WRITING OF INFORMATION AND COMPUTER
TECHNOLOGY

Dirancang oleh:
0110217035 Annisa Rinjani Putri 2017
0110117028 Jennie Imelia Fitri 2017
0110218109 Sella Rabila Maudi 2017

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TERPADU NURUL FIKRI


JAKARTA
2019
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH TIK
1. Judul Karya Tulis : Perancangan Sistem Informasi Pelanggaran
Kendaraan Bermotor Roda Dua
2. Bidang Kegiatan : Karya Tulis Ilmiah TIK
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Jennie Imelia Fitri Sundari
b. NIM : 0110117028
c. Jurusan : Sistem Informasi
d. Asal Kampus : Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul
Fikri
e. Alamat Kampus : Jl Lenteng Agung Raya No. 20-21 Jakarta
Selatan 12640
f. Alamat Email : jennie.gontree@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Amalia Rahmah, S.T., M.T.
b. NIDN : 402018701
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan

Jakarta, 26 September 2019


Abstrak
Populasi masyarakat yang bertambah setiap tahunya dan kebutuhan
menempuh jarak untuk melakukan kegiatan keseharian menyebabkan jumlah
pengguna transportasi meningkat terutama pengguna kendaraan bermotor roda dua.
Meningkatnya jumlah pengendara menyebabkan jumlah pelanggaran lalu lintas
yang semakin banyak. Hadirnya sistem e-tilang untuk menggantikan sistem tilang
lama merupakan inovasi cerdas untuk mengurangi pelanggaran dengan
mempermudah sistem penilangan dan menghindari kecurangan seperti aksi damai
atau pungutan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu demi keuntungan
pribadi. Namun pada kenyataanya sistem e-tilang dianggap masih kurang efektif
dan efisien. Sistem informasi pelanggaran kendaraan bermotor roda dua yang
terintegrasi secara realtime merupakan solusi tepat untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi sistem e-tilang ini. Tujuan dari sistem informasi ini untuk mengurangi
pelanggaran di indonesia sehingga dapat meningkatkan ketertiban lalu lintas dan
mempermudah proses penilangan. Adapun metode yang digunakan dalam
perancangan aplikasi ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan hasil
survey yang dilakukan pada 46 responden.. Dengan transparasi infromasi
menggenai jenis-jenis pelanggaran lalu lintas beserta denda pelanggaran sesuai
undang-undang yang berlaku dan telah diverifikasi kebenaranya oleh pihak yang
berwenang membantu para pengendara bermotor lebih mudah mengetahui dan
memahami peraturan lalu lintas sehingga harapanya kesadaran masyarakat untuk
mematuhi peraturan lalu lintas yang ada meningkat. SIM dan STNK online yang
terintegrasi dengan sistem e-tilang membantu pihak kepolisian meminimalisir
terjadinya kesalahan dalam proses penilangan terutama proses penilangan yang
diambil dari rekaman CCTV. Sitem database yang terintegrasi antara kepolisian,
kejaksaan, pengadilan dan bank mempermudah proses administrasi penilangan.
Adapun sistem pelaporan oleh saksi, penemuan bukti-bukti dan pemblokiran SIM
dan STNK secara online milik pelanggar yang telah ditetapkan bersalah
berdasarkan bukti serta pembayaran denda yang juga dapat dilakukan secara online
mempermudah proses e-tilang. Dengan Sistem Informasi Pelanggaran Kendaraan
Bermotor roda dua ini diharapkan proses e-tilang menjadi lebih efektif dan efisien
serta berkurangnya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di indonesia.
Kata Kunci : Penilangan, E-tilang, Intergasi Data, SIM dan STNK online.

Abstract
The population is increasing every year and the need to travel long distances to
conduct daily activities causes the number of transportation users to increase,
especially motorcycle users. The increasing of motorists causes an increasing of
traffic violations also. The presence of the e-tilang system to replace the old
ticketing system is a smart innovation to reduce violations by facilitating the system
and avoiding fraud such as peaceful actions or illegal fees carried out by certain
elements for personal gain. But in reality e-tilang system is considered still less
effective and efficient. Integrated motorcycle infringement information system in
real time is the right solution to increase the effectiveness and efficiency of this e-
tilang system. The purpose of this information system is to reduce violations in
Indonesia so as to improve traffic order and facilitate the process of e-tilang. The
method used in the design of this application is a qualitative method using the
results of a survey conducted on 46 respondents. With the transparency of
information regarding the types of traffic violations along with the violation
penalties in accordance with applicable law and verified by their authority to help
motorists are more easily aware of and understand traffic rules so that the hope of
public awareness to comply with existing traffic regulations increases. Online SIM
and STNK which are integrated with the e-tilang system help the police to minimize
the occurrence of errors in e-tilang process, especially the evidence of violation
wich taken from CCTV recordings. The integrated database system between the
police, prosecutors, courts and banks facilitates the administration of e-tilang. The
reporting system by witnesses, the discovery of evidence and the blocking of SIM
and STNK online owned by violators who have been found guilty based on evidence
and payment of fines that can be done online facilitate the e-tilang process. With
this Motorcycle Violation Information System Application it is expected that the e-
tilang process will be more effective and efficient as well as the reduction in traffic
violations that occur in Indonesia.
Keywords: e-tilang, data integrated, online SIM and STNK.

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkendara sudah menjadi kegiatan rutin, bahkan saat ini termasuk kebutuhan
bagi para masyarakat yang harus menempuh jarak untuk melakukan kegiatan
kesehariannya oleh karena itu transportasi merupakan kebutuhan penting bagi
masyarakat, baik transportasi umum maupun pribadi. Ada banyak jenis
transportasi, terutama transportasi darat seperti motor maupun mobil. Populasi
masyarakat yang bertambah setiap tahunya turut meningkatkan jumlah para
pengguna transportasi, terutama pengguna kendaraan bermotor. Tercatat jumlah
sepeda motor di Jakarta pada 2012 mencapai 10,82 juta unit. Angka ini terus
meningkat menjadi 13,3 juta unit pada 2016. Dengan rerata pertumbuhan 5,3% per
tahun, jumlah sepeda motor diperkirakan mencapai 14 juta unit pada 2017 dan
14,74 juta unit pada 2018. Kemacetan juga menjadi alasan utama mengapa
masyarakat memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor roda dua ini. Namun
meningkatnya jumlah pengendara bukan hanya menimbulkan masalah kemacetan
namun juga meningkatnya jumlah pelanggaran lalu lintas oleh para pengendara
mulai dari aturan yang paling dasar sampai hal yang fatal. Hal ini dibuktikan dengan
jumlah pelanggaran yang dilakukan pengendara di wilayah DKI Jakarta dan
sekitarnya pada tahun 2018 mencapai angka 1.617.566. Angka tersebut meningkat
sekitar 24,13 persen dari tahun sebelumnya yang mencatatkan angka 1.303.157
pelanggaran. Adapun pelanggaran ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
kurangnya kesadaran akan pentingnya mematuhi lalu lintas maupun proses
penilangan saat ini yang masih kurang efektif dan efisien.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, proses penilangan yang
dilakukan secara kovensional dengan menyerahkan surat tilang yang berupa kertas
dan pembayaran yang dilakukan secara langsung dianggap kurang efektif dan
efisien. Proses e-tilang yang sudah ada saat ini merupakan solusi yang tepat untuk
menjawab permasalahan ini, selain dapat mempermudah proses penilangan dengan
memanfaatkan teknologi CCTV dan pembayaran yang dapat dilakukan secara
online, proses e-tilang ini juga meminimalisir kemungkinan terjadinya kecurangan
oleh oknum-oknum tertentu demi kepentingan pribadi. Namun proses e-tilang saat
ini belum berjalan secara efektif dan efisien. Maka dibutuhkan adanya sistem
informasi yang mendukung proses e-tilang.
Aplikasi sistem informasi pelanggaran kendaraan bermotor membantu para
pengendara mengetahui dan memahami peraturan lalu lintas dengan transparasi
infromasi menggenai jenis-jenis pelanggaran lalu lintas beserta denda pelanggaran
sesuai undang undang yang berlaku dan telah disetujui oleh pihak yang berwenang,
harapanya dengan mengetahui peraturan yang ada maka kesadaran masyarakat akan
pentingnya mematuhi lalu lintas meningkat pula.
Adanya SIM dan STNK online yang terintegrasi dengan sistem e-tilang
pada aplikasi ini juga mempermudah polisi dengan yang meminimalisir terjadinya
kesalahan pada proses penilangan, salah satunya seperti sistem penggunaan
kendaraan yang bukan milik pribadi harus dilaporkan secara online dengan
memasukan request penggunaan berupa nomer STNK kendaraan yang akan
digunakan dan memasukan nomer SIM pengguna yang akan menggunakan
kendaraan tersebut, kemudian request akan masuk ke akun pemilik kendaraan
dengan nomer STNK yang diinput dan ketika pemilik menyetujui secara otomatis
pengguna atau pengendara terdata dipusat secara realtime maka jika terjadi
pelanggaran diwaktu tersebut pengguna yang sedang menggunakan kendaraan
tersebut yang bertanggungjawab. Pengiriman notifikasi juga berlaku untuk proses
pengembalian kendaraan. Dengan sistem ini maka tidak ada lagi penolakan atas
tilang yang tertangkap di CCTV dengan alasan kendaraan sedang dipinjam dan
pemilik tidak mengetahui.
Sitem database yang terintegrasi antara kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan
bank mempermudah proses administrasi. Adapun proses penilangan diawali dengan
pengiriman bukti pelanggaran oleh kepolisian kepada kejaksaan yang akan diproses
dipengadilan, jika terbukti bersalah maka SIM atau STNK pelanggar akan diblokir
secara online dan notifikasi tilang akan dikirimkan ke aplikasi pelanggar. Pihak
bank akan memberikan notifikasi kepada kepolisian jika pelanggar sudah
membayar denda tilang sesuai dengan pelanggaran baik secara online maupun
offline, kemudian SIM atau STNK secara otomatis akan diaktifkan kembali. Jika
pelanggar tak kujung membayar denda hingga lewat tengat waktu yang diberikan
proses pelanggar tidak dapat melakukan proses perpanjangan SIM maupun STNK.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka
perumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah : “Bagaimanakah
perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pelanggaran Kendaraan Bermotor
dapat menyelesaikan permasalahan pelangaran lalu lintas?”. Untuk menjawab
masalah ini, maka pada tugas akhir ini akan dikaji hal-hal sebagai berikut :
1. Bagaimana Aplikasi Sistem Informasi Pelanggaran Kendaraan
Bermotor dapat mengurangi jumlah pelanggaran lalu lintas dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib lalu lintas?
2. Bagaimana Aplikasi Sistem Informasi Pelanggaran Kendaraan
Bermotor dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem
penilangan?
3. Bagaimana Aplikasi Sistem Informasi Pelanggaran Kendaraan
Bermotor dapat terintegrasi dalam 1 database pusat secara realtime?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menghasilkan aplikasi sistem infromasi pelanggaran kendaraan
bermotor yang dapat menyajikan informasi lengkap terkait jenis-jenis
pelanggaran lalu lintas beserta dendanya.
2. Melengkapi kekurangan dalam segi pencatatan data yang terintegrasi
satu sama lain secara realtime.
3. Menerapkan manajemen sistem informasi berupa pemblokiran SIM
dan STNK secara online sesuai dengan hasil keputusan sidang
berdasarkan bukti pelanggaran yang didapatkan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Membantu masyarakat mengetahui informasi lengkap terkait jenis-
jenis pelanggaran lalu lintas beserta dendanya sehingga dapat
meningkatkan kesadaran pentingnya mematuhi lalu lintas.
2. Menjadikan proses administrasi penilangan lebih efektif dan efisien
dengan dilakukan secara online dan realtime.
3. Membantu pihak kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan dalam
melakukan proses penilangan terhadap para pelanggar termasuk
penemuan bukti-bukti pelanggaran serta meminimalisir resiko
terjadinya kesalahan pada proses.
4. Meminimalisir kemungkinan terjadinya kecurangan oleh pihak-pihak
tertentu seperti aksi damai maupun pungutan liar demi keuntungan
pribadi.
5. Sebagai referensi dalam penulisan dan juga penelitian terkait pada
bidang akademik.
BAB II TUJUAN
Tujuan dari perancangan Aplikasi sistem informasi kami adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan kedisplinan masyarakat dalam berkendara dan berlalu lintas
dengan menekankan pada fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
b. Tranparasi informasi mengenai jenis-jenis pelanggaran dan denda yang
membantu masyarakat mengetahui dan memahami peraturan lalu lintas lebih
mudah sehingga diharapkan masyarakat lebih sadar dan peduli.
c. Meningkatkan efisiensi tilang terutama dalam segi waktu karena proses yang
dilakukan secara online dengan data yang terintegrasi dan sistem realtime .
d. Menghemat blangko tilang karena proses penilangan dicatat secara online dan
terhubung ke server pusat secara realtime dan juga bukti tilang yang berupa
laporan secara online oleh saksi.
e. Mempermudah proses pembayaran oleh pelanggar karena jelasnya jumlah
denda yang harus dibayar dan pembayaran yang dapat dilakukan secara online
kepada bank yang telah berkerjasama.
f. Meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses penilangan salah satunya
seperti sistem penggunaan kendaraan yang bukan milik pribadi dikarenakan
metode SIM dan STNK online yang terintegrasi dengan sistem e-tilang.
BAB III METODE PENELITIAN
Jenis Penulisan
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan jenis penulisan
deskriptif kualitatif yaitu memberikan gambaran menyeluruh tentang suatu masalah
yang berkembang dengan suatu gagasan kreatif yang akan dijadikan sebagi solusi
yang inovatif.
Sumber Data
Data-data yang diperlukan dalam penulisan ini adalah hal-hal yang berkaitan
dengan pelanggaran di Indonesia, kemudian dalam penulisan ini penulis
menggunakan metode penulisan Library reseach (Riset Kepustakaan) sebagai
metode pengumpulan data dengan membaca dan menelaah literatur-literatur yang
berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan. Bahan-
bahan itu dijadikan sebagai bahan yang melengkapi, agar penulisan karya ini lebih
dalam dan obyektif.
Analisis Data
Analisis data dalam penulisan karya ini adalah dengan menggunakan metode
deskriftif kualitatif. Metode deskriftif merupakan suatu metode yang digunakan
untuk membuat gambaran secara sistematis mengenai hubungan antara fenomena
yang diselidiki dan hasilnya tidak dinyatakan dengan angka dan kualitatif yang
merupakan pemadukan analisis data-data dengan analisis kualitatif.
Sistematika Penulisan
Penulisan karya tulis ini terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri dari sub-
sub pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN. Menguraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, serta tujuan dan manfaat dalam penulisan karya tulis ini.
2. BAB II TUJUAN. Menguraikan tentang tujuan dibuatnya perancangan
aplikasi berdasarkan permasalahan yang dikaji dalam penulisan karya tulis
ini.
3. BAB III METODE PENELITIAN. Menyajikan tentang metode penulisan
yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini. Baik dari metode
pengumpulan data sampai pada prosedur pengumpulan data dan informasi.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Menguraikan hasil kajian dari
masalah yang akan dibahas. Dalam bab ini juga dikemukakan pendapat atau
ide gagasan yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang
berlandaskan pada informasi serta teori-teori yang ada.
5. BAB V PENUTUP. Bab ini disajikan kesimpulan dari karya yang ditulis dan
juga menjawab permasalahan yang dibahas.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Hasil Pengamatan (Observasi)
Adapun berdasarkan kelancaran dari penilangan pelanggar tata tertib lalu
lintas terlalu dipersulit. Terlebih lagi ada beberapa penilangan yang tidak disertakan
dengan pasal-pasal yang dilanggar. Bahkan beberapa pelanggar merasa pasal yang
diberikan tidak sesuai dengan pelanggaran yang dilakukannya. Bila terjadi
penilangan secara langsung pun banyak pihak polri yang melakukannya tidak
secara prosedur. Melakukan penilangan secara langsung tidak disertakan surat
edaran perintah penilangan. Lalu saat penilangan pun terlalu banyak pelanggar yang
dimintai denda di tempat penilangan terjadi sebagai aksi damai agar penilangan
dilancarkan atau dalam kata lain pungutan liar. Adapun Dampak yang diberikan
dari penilangan yang tidak sesuai dengan prosedur ini. Diantaranya adalah:
❖ Terjadi lalu lintas yang membuat lalu lintas menjadi padat.
❖ Menghambat jalan yang digunakan.
❖ Mempersulit pelanggar dengan menahan STNK/SIM
❖ Dapat mempersulit penilangan antara pengendara dan kepolisian
❖ Tidak dilakukan secara informatif
❖ Pelanggar tidak jera dengan penilangan yang dilakukan
❖ Tidak efektif dan tidak efisien.
Jadi berdasarkan pengamatan di atas keefektifan dalam penilangan timbul dari
adanya oknum polisi yang tidak mengikuti penilangan sesuai prosedur.
Berdasarkan Hasil penyebaran Quisioner
Adapun keterkaitan antara metode dalam penilangan yang dilakukan secara
langsung sampai penyelesaian denda dari penilangan nya. Kami menemukan ada
19 dari 46 responden yang mengaku bahwa proses penilangan tidak berjalan lancar.
a) Pertanyaan 1
“Diperlukan sistem informasi penilangan”. Menjawab setuju 87% dan tidak
setuju 13%. Hal ini diketahui bahwa user membutuhkan aplikasi penilangan.
b) Pertanyaan 2
“Tersedia pembuatan SIM dan STNK online”. Menjawab setuju 89,1% dan
tidak setuju 10,9%. Maka user merasa membutuhkan pembuatan SIM dan STNK
online agar proses dalam pembuatannya lebih efisien. Terutama aplikasi ini
diharuskan wajib memiliki salah satunya untuk dapat login.
c) Pertanyaan 3
“Adanya SIM dan STNK online dapat digunakan untuk pemblokiran dalam
penilangan”. Menjawab setuju 78,3% dan tidak setuju 21,7%. Dari hasil analisis ini
user merasa dengan adanya SIM dan STNK online dapat digunakan untuk proses
penilangan agar dapat diblokir dan kendaraan tidak dapat dikendarai, sang
pengendara motor pun tidak dapat mengendarai motor. Dikarenakan kedua dari
SIM dan STNK yang terdaftar saat kendaraan tersebut ditilang.
d) Pertanyaan 4
“Perlu laporan pelanggaran oleh saksi dengan menyertakan bukti”.
Menyetujui 93,5% dan tidak setuju 6,5%. Maka dapat disimpulkan user merasa bila
ada saksi yang melihat suatu pelanggaran lalu lintas maka dapat melakukan laporan
pelanggaran dengan menyertakan video atau pun foto. Setelahnya akan
dikonfirmasi oleh pihak korlantas polri apakah benar tindakan tersebut suatu
pelanggaran. Bila benar maka akan muncul tampilan dari Pasal yang telah
dilanggarnya beserta dengan denda yang dikenakan. Kemudian sang pelanggar
akan mendapatkan pemberitahuan pelanggaran yang nantinya dapat memilih
apakah akan melakukan sidang atau akan membayar dendanya.
e) Pertanyaan 5
“Dibutuhkan pemblokiran agar kendaraan tidak dapat dikendarai sebelum
denda dibayarkan”. Menyetujui 58,7% dan tidak setuju 41,3%. Dapat dianalisis bila
user merasa bila suatu pengendara melakukan pelanggaran seharusnya tidak
diperbolehkan untuk mengendarai kendaraan bermotor lagi. Maka dari itu user
merasa setuju bila terdapat fitur pemblokiran pada SIM dan STNK onlinenya agar
kendaraannya tidak dapat digunakan.
f) Pertanyaan 6
“Perlu riwayat pelanggaran pengendara”. Menyetujui 97,8% dan tidak setuju
2,2%. Analisis yang didapatkan user membutuhkan riwayat pelanggaran yang
pernah dilakukannya agar dapat melihat pelanggaran yang pernah dilakukannya.
g) Pertanyaan 7
“Pelanggaran yang dilakukan oleh user dapat dilihat oleh user lain”.
Menjawab setuju 84,8% dan tidak setuju 15,2%. Maka didapatkan bila user merasa
pelanggaran yang telah dilakukannya tidak perlu diperlihatkan oleh pengendara
lainnya. Jadi hanya sang pelanggar yang dapat melihat riwayat pelanggarannya.
h) Pertanyaan 8
“Pengalaman dalam penilangan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berjalan
lancar? Mulai dari penilangan sampai denda yang dikenakan”. Menjawab tidak
berjalan dengan lancar dan dipersulit apabila ingin lancar dibutuhkan bayaran
denda ditempatnya langsung sehingga menyita banyak waktu. Sebanyak 19
responden.
i) Pertanyaan 9
“Harapan yang diberikan setelah mengetahui sedikit pertanyaan yang telah
diberikan dari aplikasi ini”. Terdapat 11 responden yang berharap aplikasi akan
menjadi baik agar mudah digunakan, minimalis, simple, dan informatif. Terdapat 9
responden yang berharap aplikasi akan bermanfaat membantu keseharian
masyarakat, memudahkan proses penilangan, membantu tertib berkendara dan
menjadi solusi sebagai wadah untuk sistem penilangan di Indonesia. Kemudian
terdapat 6 responden yang berharap proses penilangan dapat lebih mudah dan
efisien dapat dilakukan penilangan secara online, dapat memberi efek jera pada
pelanggar, dan dapat lebih efektif.
BAB V KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perancangan, pengembangan dan pengujian yang telah
dilakukan maka Perancangan Sistem Informasi Pelanggaran Kendaraan Bermotor
Roda Dua dengan metode secara kualitatif maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dengan adanya aplikasi ini maka diharapkan dapat mempermudah proses
penilangan dan dapat mempersingkat proses penilangan. Dan diharapkan
dapat mengurangi pungutan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
Kemudian mengurangi penilangan langsung yang dapat menghilangkan
kemacetan lalu lintas yang dilakukan pada tempat penilangan.
2. Kemudian aplikasi ini dapat menjadi jembatan antara pihak kepolisian dan
pelanggar. Dapat mempersingkat proses pelanggaran. Terutama bila
pelanggar yang merasa tidak terima bila melakukan pelanggaran, bila terdapat
bukti yang akurat maka sang pelanggar tidak dapat beralibi.
BAB VI UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan terselesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, kami selaku anggota penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT atas limpahan karunia dan hidayah sehingga mendapatkan ide
untuk membuat aplikasi ini dan dapat melaksanakan penelitian dan
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
2. Kampus kami Sekolah Tinggi Teknologi Terpadu Nurul Fikri yang telah
membantu dalam proses pendaftaran dan juga bimbingan dalam pengarahan
mengerjakan Karya Tulis Ilmiah ini dan juga telah memberi kesempatan pada
kami untuk berpartisipasi.
3. Ibu Amalia Rahma selaku Dosen Pembimbing kami yang telah memberi
arahan dan bantuan selama proses penyusunan dan penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini.
4. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan izin, doa dan dukungan
dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada teman dan kerabat yang
turut membantu dalam proses pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.

BAB VII DAFTAR PUSTAKA


[1] [Online]. Available :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190814134611-12-421236/kena-
e-tilang-advokat-gugat-kapolda-metro-jaya-rp3-m [Accessed 01 September
2019].
[2] [Online]. Available :
https://www.indonesia.go.id/layanan/kependudukan/sosial/tilang-elektronik-
e-tilang [Accessed 01 September 2019].
[3] [Online] Available : http://dosensosiologi.com/metode-penelitian/ [Accessed
26 September 2019].
[4] [Online] Available :
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/08/02/berapa-jumlah-
kendaraan-di-dki-jakarta [Accessed 20 September 2019].
[5] [Online] Available : https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1133
[Accessed 20 September 2019].
[6] [Online] Available : http://alviyola.blogspot.com/2013/10/contoh-karya-
tulis-ilmiah.html [Accessed 25 September 2019].

Anda mungkin juga menyukai