Disusun sebagai Laporan Akhir Praktikum Fisiologi Hewan Air Tahun Akademik
2017-2018
Disusun oleh :
Kelompok 18/Perikanan A
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Kelas Perikanan – A
Asisten Laboratorium
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat dan
karunianya-Nya Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air tentang “Pengaruh
Perubahan Suhu Media Air Terhadap Membuka dan Menutup Operkulum Benih
Ikan Mas (Cyprinus carpio)” dapat diselesaikan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai kegiatan praktikum Fisiologi Hewan Air di Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran dan memberikan pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai pengaruh perubahan suhu terhadap membuka dan menutup
operkulum benih ikan mas.
Laporan ini dapat tersusun tak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh
karena itu kelompok 18 mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dosen pengampu Drs. H. Walim Lili, M.Si, Dr. Ir. Kiki Haetami, M.Si., dan
Irfan Zidni, S.Pi, MP. yang menyampaikan materi dengan baik.
2. Asisten laboratorium Amsal Loudikia Tarigan yang membimbing penulis
dalam praktikum.
3. Teman-teman yang bekerja sama dengan baik pada saat praktikum.
Laporan ini semoga dapat menjadi evaluasi dan tolak ukur dalam
pelaksanaan praktikum Fisiologi Hewan Air di Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran dan menjadi bahan perbaikan untuk
kedepannya.
Kelompok 18
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. v
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.1 Tujuan Praktikum ............................................................................. .2
1.2 Manfaat . ............................................................................................. 2
II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Ikan Mas ............................................................................................. 5
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas........................................................................... 5
2.1.2 Fisiologi Ikan Mas .............................................................................. 6
2.2 Suhu .................................................................................................... 7
2.3 Sistem Respirasi ................................................................................. 7
2.3.1 MekanismeRespirasi………………………………………………... 8
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi espirasi………………………………... 8
III BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu .................................................................................... 9
3.2.1 Alat ..................................................................................................... 9
3.2.2 Bahan………………………………………………………………...9
3.2.3 Prosedur Praktikum .......................................................................... 10
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Kelompok ................................................................................ 12
4.2 Data Kelas ........................................................................................ 12
4.3 Pembahasan ...................................................................................... 13
V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan........................................................................................... 15
5.2 Saran ................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 16
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Manfaat
Manfaat dilaksanakan praktikum Fisiologi Hewan Air mengenai
“Perubahan Suhu Media Air terhadap Membuka dan Menutup Operkulum Benih
Ikan Mas” yaitu dapat mengetahui dan membuktikan pernyataan bahwa suhu
media air berpengaruh terhadap membuka dan menutup operkulum.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
oksigen terlarut dalam perairan rendah maka membuka dan menutup operkulum
ikan mas semakin lambat (Salim 2006).
2.2 Suhu
Suhu tubuh hewan poikilotermik ditentukan oleh keseimbangannya
dengan kondisi suhu lingkungan, dan berubah-ubah seperti berubah-ubahnya
kondisi suhu lingkungan. Pada hewan poikilotermik air, misalnya kerang, udang
dan ikan, suhu tubuhnya sangan ditentukan oleh keseimbangan konduktif dan
konvektif dengan air mediumnya, dan suhu tubuhnya mirip dengan suhu air.
Hewan memprodukdi panas internak secara metabolik, dan ini mungkin
meningkatkan suhu tubuh di atas suhu air. Namun air menyerap panas begitu
efektif dan hewan poikilotermik tidak memiliki insulasi sehingga perbedaan suhu
hewan dengan air sangat kecil (Soewolo 2000).
Engelsma et al. (2003) menyatakan bahwa suhu juga berpengaruh
terhadap parameter hematological dan daya tahan terhadap penyakit. Pemberian
suhu tinggi ataupun suhu rendah yang mendadak dapat meningkatkan jumlah sel
darah putih pada ikan mas. Proses fisiologis dalam ikan yaitu tingkat respirasi,
makan, metabolisme, pertumbuhan, perilaku, reproduksi dan tingkat detoksifikasi
dan bioakumulasi dipengaruhi oleh suhu (Fadhil 2011).
2. Fase ekspirasi yaitu proses pelepasan udara dari alat pernafasan kealam
sekitarnya. Fase ekspirasi terjadi saat rongga mulut ikan tertutup.
Akibatnya, udara masuk ke insang secara difusi secara bersamaan
operkulum terbuka. Akibatnya, air mengalir melalui celah insang dan
menyentuh lembaran-lembaran insang. Secara otomatis, karbondioksida
dilepaskan oleh darah dan sebaliknya oksigen diikat.
3.2.1 Alat
Alat yang dipergunakan dalam praktikum ini antara lain:
Tabel 1. Alat-alat praktikum
NO Alat Fungsi
1 Beaker glass Sebagai wadah untuk ikan yang
diamati.
3 Hand counter Untuk menghitung membuka dan
menutupnya
4 Timer atau stopwatch Untuk mengukur waktu.
5 Water bath Sebagai alat pemanas air.
6 Wadah plastic Sebagai wadah untuk tempat
aklimisasi ikan sesudah atau
sebelum pengamatan.
3.2.2 Bahan :
Bahan yang dipergunakan dalam praktikum ini antara lain:
Tabel 2. Bahan-bahan praktikum
No Bahan Fungsi
1 Ikan mas Untuk objek percobaan.
2 Air Sebagai media hidup ikan.
3 Es batu Untuk mendinginkan air hingga
temperatur yang diperlukan
9
10
pengamatan berlangsung suhu air naik pada kisaran toleransi ± 0,5 ºC.
Pengamatan selanjutnya sama seperti pada point 5 dan 6.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
160 157
Bukaan Operculum (kali/menit)
155
150 146
145
140
135
135
130
125
120
22 25 28
Suhu(⁰C)
Gambar 3. Grafik perubahan suhu terhadap membuka dan menutup operkulum benih
ikan mas kelompok 18.
160 153
140 128
120
100
80
60
40
20
0
22 25 28
Suhu(⁰C)
12
13
Gambar 4. Grafik perubahan suhu terhadap membuka dan menutup operkulum benih
ikan mas kelas Perikanan A.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, ternyata ikan yang
temperatur airnya 3ºC diatas suhu kamar mengalami peningkatan dalam frekuensi
dan menutupnya operculum. Peningkatan temperatur atau suhu, akan
mempengaruhi kalarutan oksigen semakin rendah. Hal ini mengakibatkan ikan
tidak terkendali, sehingga ikan berenang jauh lebih cepat dari biasanya, bahkan
jika ikan tersebut lebih agresif maka ikan akan berusaha untuk mendapatkan suhu
normal dengan melompat keluar. Beaker glass harus di tutup dengan penutup
untuk mencegah ikan melompat keluar.
Pada temperatur 3°C dibawah suhu kamar, frekuensi membuka dan
menutupnya operculum seharusnya lebih lambat dari fekuensi membuka dan
menutupnya operculum pada suhu kamar. Dengan menurunnya temperatur, maka
terjadi penurunan metabolisme ikan sehingga kebutuhan ikan terhadap oksigen
menjadi menurun. Hal ini mengakibatkan bukaan operculum melambat, karena
penurunan temperatur juga dapat mengakibatkan kelarutan oksigen pada air
menjadi meningkat.
Dilihat dari tabel rata-rata keseluruhan membuka dan menutup
operculum/mulut ikan yang berada pada suhu kamar rata rata jumlah membuka
dan menutup operculum benih ikan mas 153, sedangkan pada suhu 3° diatas suhu
kamar rata rata jumlah membuka dan menutup operculum ikan adalah 179 dan
pada suhu 3° dibawah suhu kamar jumlah rata rata membuka dan menutup
operculum benih ikan mas adalah 120. Dari data tersebut terlihat bahwa membuka
dan menutup operculum/mulut ikan dipengaruhi oleh suhu dan kadar oksigen.
Suhu semakin meningkat, maka kelarutan oksigen akan menurun sehingga ikan
akan lebih aktif memompa air untuk mengambil oksigen.
Suhu dibawah suhu kamar metabolisme akan menurun sehingga
membutuhkan oksigen lebih sedikit daripada ikan pada suhu kamar dan diatas
suhu kamar. Sedangkan pada suhu diatas suhu kamar kebutuhan oksigennya lebih
14
banyak karena metabolisme ikan meningkat. Sedangkan untuk yang berada pada
suhu kamar kebutuhan akan oksigennya relatif konstan karena laju
metabolismenya konstan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum “Pengaruh Perbedan Suhu
Terhadap Membuka dan Menutup Operkulum/Mulut Ikan” adalah pada suhu
kamar 25˚C rata-rata bukaan operkulum ikan sebanyak 127 kali. Pada suhu 3˚C
diatas suhu kamar 28˚C rata-rata bukaan operkulum ikan sebanyak 179 kali. Pada
suhu 3˚C dibawah suhu kamar 22˚ C rata-rata bukaan operculum 153 kali.
Berdasarkan data tersebut dinayatakan bahwa semkain tinggi suhu, maka jumlah
bukaan operculum ikan semakin besar, hal ini dikarenakan laju metabolisme pada
tubuh ikan meningkat seiring bertambahnya suhu dan terbukti bahwa ikan mas
merupakan hewan pokilotermik yaitu suhu tubuh mengikuti suhu lingkungan.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan yaitu sebaiknya sarana dan
prasarana di lengkapi lagi agar praktikum berjalan dengan lancar. Selain itu,
kebersihan laboratorium harus dijaga agar lebih mudah dalam pelaksanaan
praktikum.
15
DAFTAR PUSTAKA
Fadhil R, J., F. Endan, S. Taip, dan M. Salih. (2011). Kualitas air dalam system
resirkulasi untuk budidaya ikan lele/keli (Clarias Batrachus). J. Aceh. Dev.
Int. Conf. 1:1-10.
Saanin H. (1984). Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Vol. 1 & 2.Bina Cipta.
Jakarta. 508 p.
16
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat yang digunakan
17
Lampiran 2. Bahan yang digunakan
3. Es Batu
18
Lampiran 3. Prosedur Praktikum
19
Air pada Beaker Glass diganti
dengan air yang dinaikan suhunya
sampai 28˚C dengan menggunakan
air yang dipanaskan dengan Water
Bath dan dilihat secara berkala
dengan menggunakan
Thermometer.
20
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan
5. Ikan yang telah diberi perlakuan, 6. Air dinaikkan suhunya 3◦C dengan
diambil dan disimpan kedalam toples menggunakan air panas, dan diukur
kosong dengan Thermometer secara berkala.
21
7. Air diturunkan suhunya 3◦C dengan
menggunakan es batu, dan diukur
dengan Thermometer secara berkala.
22
Lampiran 5. Hasil Kelompok
Suhu Jumlah membuka dan menutupnya
operculum/mulut ikan permenit
Suhu kamar (25ºC) 128
Suhu 3° diatas suhu kamar (28°C) 179
Suhu 3° dibawah suhu kamar 153
(22°C)
23
Lampiran 6. Hasil Kelas
Suhu Jumlah rata rata membuka dan
menutupnya operculum/mulut ikan
permenit
Suhu kamar 135
Suhu 3° diatas suhu kamar 146
Suhu 3° dibawah suhu kamar 157
24