Anda di halaman 1dari 13

1

Apa Saja Fungsi Fitur Tampilan Utama Metatrader?

Jika Anda telah berhasil menginstall aplikasi Metatrader, maka Anda akan memperoleh tampilan utama standar
Metatrader seperti di bawah ini. Perhatikan pada penomoran pada gambar dan lihat penjelasan mengenai
fungsinya di bawah gambar.

No.1: Menu Utama Aplikasi

 File: untuk mengkustomisasi profil, print dan menyimpan data, maupun login, logout, dan membuat
akun trading baru.
 View: untuk memunculkan atau menyembunyikan suatu window tertentu pada tampilan utama
aplikasi.
 Insert: untuk menggambar garis tren dan menambahkan indikator teknikal tertentu pada grafik harga
yang nampak pada tampilan utama.
 Charts: untuk mengkustomisasi jenis dan bentuk grafik.
 Tools: berisi perangkat untuk membuka order baru, mengoperasikan Strategy Tester, maupun
mengaktifkan editor bahasa pemrograman MQL yang khas Metatrader (biasanya hanya dibutuhkan
oleh trader yang memanfaatkan robot trading buatan sendiri).
 Window: untuk mengatur tata tampilan jendela (window) grafik pasangan mata uang di Metatrader.
Sebagai contoh, pada tampilan di atas, empat grafik ditata secara Tile Windows. Apabila Anda ingin,
dapat pula ditata horizontal, vertikal, atau hanya ditampakkan satu grafik saja.
 Help: berisi panduan cara menggunakan Metatrader dan berbagai tautan menuju sumber daya yang
disediakan oleh pihak ketiga (video, forum, App Store, dlsbg).

No.2: Deretan Icon Shortcut Menuju Fungsi-fungsi Tertentu

Sebenarnya, fungsi-fungsi yang terdapat pada deretan ini sudah terdapat pada Menu Utama. Namun, di sini
ditampilkan sebagai Icon Shortcut dengan tujuan agar Anda lekas dan tangkas dalam mempergunakannya.
Umpamanya, saat Anda ingin membuka order, maka pada daripada mencari "Tools" pada menu utama lalu
baru klik "New Order", akan lebih cepat bila klik icon New Order di deretan ini saja.
2

No.3: Market Watch

Pergerakan harga pasangan mata uang di pasar saat ini dapat dilihat secara real-time pada Market Watch. Anda
dapat mengkustomisasi daftar pasangan mata uang pada Market Watch ini dengan klik kanan pada Window.
Untuk menyembunyikan (menghapus) suatu pasangan mata uang dalam daftar, klik "Hide". Sedangkan untuk
menampilkan pasangan mata uang yang belum ada, klik "Symbols".

Selain itu, Market Watch dapat pula menjadi acuan untuk melakukan beberapa operasi lain:

 Klik "New Order" untuk membuka order baru.


 Klik "Depth of Market" untuk melihat posisi Bid dan Offer terkini (hanya untuk broker ECN).
 Klik kanan pada simbol pasangan mata uang (misalnya AUDUSD), lalu seret dan jatuhkan pada area
grafik harga di sebelah kanan, untuk menampilkan grafik harga mata uang tersebut.

No.4: Layar Navigator

Sesuai namanya, layar Navigator memuat tautan-tautan penting menuju sejumlah perangkat penting:
3

 Accounts: Daftar akun trading Anda.


 Indicators: Daftar indikator teknikal bawaan (built-in) maupun Custom Indicator yang dapat dipasang
pada grafik untuk analisa teknikal. Untuk menerapkan suatu indikator, Anda bisa klik kanan pada jenis
indikator yang diinginkan (misalnya Money Flow Index), lalu seret dan jatuhkan pada area grafik di
sebelah kanan.
 Expert Advisor(EA) dan Scripts: Daftar perangkat analisa otomatis dan kelengkapan Robot Trading
yang dapat dipasang pada grafik (level advance).

No.5: Layar Grafik Harga (Chart)

Sebagaimana dapat dilihat, layar ini menampilkan dinamika pergerakan harga pasangan mata uang dalam
periode tertentu. Anda dapat menyesuaikan tampilan dan menjalankan berbagai fungsi dengan klik kanan pada
penampang layar grafik.
4

Berbagai hal yang dapat dioperasikan dari sini, diantaranya:

 Trading: untuk membuka order jual ataupun beli.


 Indicator List: menampilkan, menambah, menghapus, dan menyunting indikator yang digunakan pada
grafik.
 Bar Chart/Candlesticks/Line Chart: merubah jenis grafik harga.
 Zoom In/Zoom Out: fasilitas untuk memperbesar atau memperkecil tampilan.
 Dan berbagai fitur lain yang dapat Anda coba menggunakan untuk mengetahui fungsinya dengan
praktek secara langsung.

No.6: Toolbox

Bagian Metatrader terakhir ini memuat berbagai catatan penting, seperti:

 Trade: melihat posisi trading yang masih terbuka saat ini.


 Exposure: melihat besarnya proporsi posisi Long dan Short pada setiap mata uang.
 History: merekam hasil posisi-posisi trading yang sudah ditutup maupun masih terbuka.
 News: menerima pelaporan berita pasar.
 Mailbox: menerima pesan penting dari administrator, seperti info perubahan sistem, jam libur,
pergantian jam perdagangan, data login demo, dan lain sebagainya.
 Calendar: jadwal rilis data ekonomi dan event penting yang akan terjadi dalam waktu dekat.
 Company: memperkenalkan perusahaan penyedia platform Metatrader.
 Market: bursa tempat trader dapat membeli berbagai jenis sinyal trading dan Expert Advisor (EA).
 Alerts: alarm terkait suatu pasangan mata uang yang dapat Anda tentukan sendiri. Misalnya jika Anda
ingin mendapat notifikasi saat harga EURUSD mencapai 1.12500, maka bisa di-set dengan klik kanan
dan pilih opsi "Create".
 Signals: bursa tempat ditampilkannya berbagai sinyal trading gratis yang dapat dipasang oleh trader.
 Articles: koleksi artikel seputar forex yang dapat dipelajari untuk meng-update pengetahuan Anda.
 Code Base: koleksi script yang bisa langsung dipakai ataupun diolah terlebih dahulu untuk dipasang
pada platform.
 Experts: menerima update kabar atau analisa baru dari pakar.
 Journal: mencatat pembaruan platform yang dilakukan oleh penyedia teknologi ini.

Bagaimana Cara Melakukan Order Beli-Jual Pada Metatrader?

Untuk order jual maupun beli, terlebih dahulu Anda harus mengisi formulir order. Formulir Order pada
Metatrader dapat diakses dengan beberapa cara, antara lain:

1. Pada menu atas, klik "Tools", lalu pilih opsi "New Order".
2. Pada deretan Icon Shortcut, klik opsi "New Order".
3. Pada Market Watch, klik kiri dua kali di simbol pasangan mata uang yang ingin diorder.
4. Pada grafik harga pasangan mata uang, klik kanan, lalu pilih opsi "Trading".
5. Tekan tombol shortcut F9 pada keyboard Anda.

Selain itu, order juga bisa dilakukan dengan klik langsung salah satu opsi Sell dan Buy yang nampak di atas
grafik (hanya jika Anda sudah mengaktifkan fitur One-Click Trading).
5

Berikut ini penjelasan mengenai kolom-kolom yang muncul pada formulir Order di atas:

 Symbol: Simbol pasangan mata uang yang akan diorder.


 Type: Jenis eksekusi order ada dua, yaitu: Instant Execution (order akan dieksekusi segera setelah
Anda klik tombol Sell atau Buy) dan Pending Order (order baru akan dieksekusi setelah harga mencapai
level tertentu yang Anda tentukan sejak awal).
 Volume: Berapa lot (trading size) yang akan diorder.
 Stop Loss: Nilai batas kerugian maksimal yang dapat ditolerir (Baca juga: Pengertian dan Panduan Stop
Loss.
 Take Profit: Target keuntungan yang diinginkan dari setiap order.
 Comment: Catatan tertentu yang ingin Anda simpan mengenai pembukaan order ini. Bagian ini tak
harus diisi.
 Deviation: Nilai batasan toleransi selip harga apabila terjadi lonjakan mendadak saat order akan
dieksekusi. Sudah ada setting default 0, dan Anda tak harus merubahnya.

Isilah semua kolom yang perlu diisi, kemudian klik "Sell" atau "Buy" sesuai hasil analisa mata uang yang telah
Anda lakukan. Apabila tipe order yang dijalankan adalah Instant Execution, maka setelah itu akan langsung
muncul data baru pada kolom Trade di deretan Toolbox akan langsung muncul data order tersebut.

Pada gambar di atas, nampak ada order Buy atas "eurusd" sebesar 0.01 lot pada harga 1.12799. Stop Loss dan
Take Profit tidak diisi, sehingga nol. Selama order belum ditutup, Anda dapat merubah angka Stop Loss dan
Take Profit. Dalam hal Pending Order, maka sebelum order dieksekusi, Anda juga bisa merubah sasaran harga
(Price) pembukaan posisi trading (tidak bisa dilakukan pada Instant Execution).

Pada ujung paling kiri, nampak status Profit -0.05, atau dengan kata lain order ini masih merugi. Lebih lanjut,
terlihat pula ada kolom Balance, Equity, dan Free Margin di situ. Arti masing-masing adalah:
6

 Balance: total jumlah dana (modal Anda) yang tidak akan berubah sampai terjadi kalkulasi final
(setelah order ditutup).
 Equity: total jumlah dana saat ini, setelah dikurangi loss atau ditambah profit. Jumlahnya bisa berubah-
ubah selama ada order yang belum ditutup.
 Margin (Used Margin): Jumlah modal yang digunakan dalam order saat ini.
 Free Margin: jumlah dana dalam akun Anda yang masih bisa dipakai.
 Margin Level: tingkat ketersediaan margin dalam akun Anda. Jika Margin level jatuh ke kisaran
persentase tertentu yang ditentukan oleh broker, maka semua order bisa ditutup paksa (Margin Call).

Bagaimana Cara Menutup Order

Boleh jadi, Anda merasa keuntungan yang didapat sudah cukup besar, sehingga ingin menutup order dengan
tujuan Take Profit secara manual. Atau sebaliknya, kerugian sudah terlalu banyak, hingga Anda ingin Cut Loss
secara manual dengan menutup order. Bagaimana caranya?

Secara umum, ada tiga cara untuk menutup order pada Metatrader:

1. Pada kolom Trade di layar Toolbox, klik kiri dua kali pada simbol mata uang yang ordernya ingin
ditutup. Nantinya akan muncul jendela order. Pada bagian bawah jendela tersebut, klik tombol "Close".

2. Pada kolom Trade di layar Toolbox, klik kanan pada simbol mata uang yang ordernya ingin ditutup.
Setelah itu, pilih opsi "Close Position".
3. Selain dua cara menutup order secara manual di atas, Anda juga bisa membiarkan order tertutup secara
otomatis saat pergerakan harga sudah mencapai level Take Profit atau Stop Loss.

Mudah bukan? Dengan memanfaatkan simulasi trading gratis dari Metaquotes, Anda bisa berlatih membuka
dan menutup order berkali-kali sambil menelisik fungsi setiap fitur Metatrader.

Selanjutnya, tak kalah penting dari masalah cara membuka dan menutup order pada Metatrader, trader perlu
mengetahui pula cara memasang indikator agar dapat melakukan analisa teknikal pada harga sebelum order.
Ingat, order asal-asalan akan mengakibatkan kerugian besar. Jadi, pastikan Anda mempelajari dulu cara
menambahkan indikator pada Metatrader dalam bahasan artikel berikutnya, sebelum mulai trading secara riil.
7

Apa Itu Stop Loss Forex: Pengertian dan Panduannya


Stop Loss adalah nilai batasan harga terendah yang ditentukan untuk membatasi kerugian. Saat pergerakan
harga menyentuh nilai ini, maka sistem secara otomatis akan menutup order atau posisi tersebut.

Bagi kebanyakan trader, keputusan menaruh stop loss ini adalah pilihan yang tidak nyaman. Mengapa? karena
itu berarti mereka telah menerima kerugian yang terjadi. Namun, setiap trader berhak untuk memutuskan
sendiri mana model trading yang paling cocok dengan dirinya, baik dengan menggunakan stop loss ataupun
mengabaikannya, itu kembali pada strategi trading yang digunakan oleh masing-masing trader.

Macam-Macam Cara Memasang Stop Loss Dalam Forex

Jika Anda termasuk trader yang ingin menggunakan Stop Loss untuk mengendalikan risiko rugi, maka hal
pertama yang perlu diketahui ada beberapa cara memasang Stop Loss dalam forex. Berikut tiga diantaranya:
1. Stop Loss Manual
Pengertian Stop Loss Manual yaitu penghentian kerugian dilakukan oleh trader dengan menutup posisi trading
sendiri di software trading, saat harga ternyata sudah jauh bergerak ke arah yang berlawanan dengan harapan.
Penerapan Stop Loss dengan cara ini akan membutuhkan kedisiplinan dan kewaspadaan tinggi dari trader,
karena jika ceroboh atau alpa maka loss bisa lebih besar daripada yang mampu ditanggung trader.

Umpamanya, Anda membuka posisi Buy EUR/USD pada harga 1.2000. Anda sudah berniat akan menutup posisi
jika bergerak ke 1.2050 (profit 50 poin) dan mencapai profit, atau jika loss karena mencapai 1.1975 (loss 25
poin). Namun, ternyata Anda tidak berjaga di depan komputer saat harga meluncur turun, serta baru sadar
untuk menutup posisi pada posisi harga 1.1900. Akibatnya, kerugian jadi lebih membengkak hingga 100 poin.

2. Stop Loss Otomatis


Definisi Stop Loss Otomatis merujuk pada penentuan level harga tertentu dimana posisi trading akan tertutup
secara otomatis jika sudah mencapai level tersebut. Stop Loss Otomatis biasanya dapat ditempatkan di semua
software trading.

Jika Anda sudah mengetahui bagaimana cara order (membuka posisi trading) di software trading Metatrader
atau software trading lainnya, maka tentu Anda mengetahui bahwa pada formulir Order, terdapat pula kolom
Stop Loss. Nah, di situlah Anda menuliskan level harga yang dimaksud. Nantinya, jika harga ternyata tidak
bergerak ke arah yang Anda inginkan, maka posisi trading akan otomatis tertutup begitu mencapai level Stop
Loss ini, meskipun Anda tidak sedang online memantau trading.
8

3. Trailing Stop
Selain menggunakan fitur Stop Loss Otomatis yang bisa diletakkan di formulir order, Anda juga bisa memakai
fitur Trailing Stop. Apabila menggunakan Stop Loss, maka sudah pasti Anda akan menutup posisi trading dalam
kondisi rugi. Namun, jika memakai Trailing Stop maka bisa tetap mendulang profit biarpun harga bergerak ke
arah yang tak terduga.

Cara menempatkannya di Metatrader, Anda pertama-tama harus membuka posisi trading dulu. Lalu, pada
daftar order, klik kanan pada posisi yang ingin dipasangi Trailing Stop. Nantinya akan muncul tampilan seperti
ini.

Pilih berapa poin Trailing Stop yang akan Anda gunakan. Umpama, Anda order Buy di harga 1.2000, lalu
memasang Trailing Stop di angka 20 poin. Jika kemudian harga naik ke 1.2021, maka trailing akan aktif dengan
cara menggeser Stop Loss secara otomatis ke harga 1.2001. Jika harga naik lagi ke 1.2041, maka Stop Loss naik
lagi ke 1.2021. Kalaupun nantinya ternyata harga berbalik turun ke 1.1975, Anda tetap bisa mendapatkan
profit sebesar (1.2021-1.2000 = 21 poin).

Cara Menentukan Stop Loss Dalam Forex

Setelah mengetahui macam-macam cara memasang Stop Loss dalam forex, barangkali akan terlintas
pertanyaan di benak Anda: Bagaimana menentukan level harga dimana kita perlu memasang Stop Loss?

Kita tentu tak ingin menutup posisi trading terlalu dini, hingga gagal profit karena terlalu tergesa-gesa, padahal
harga toh akhirnya bergerak ke target profit kita. Namun, kita juga tak mau terlambat tutup order hingga harus
menanggung rugi besar.

Sebenarnya, ada banyak sekali cara untuk menentukan Stop Loss, dan trader bebas mengembangkan
strateginya masing-masing. Sebagai gambaran bagi Anda, berikut contoh sederhana beberapa cara menentukan
Stop Loss dalam forex:
9

1. Menggunakan Margin Call dan Stop Out.


Margin Call dan Stop Out merupakan sebutan bagi level-level harga dimana broker akan memberikan
peringatan atau menutup otomatis posisi trading kita karena ketersediaan dana di dalamnya dianggap sudah
tidak mampu untuk mempertahankan posisi tersebut. Biasanya, broker forex akan memberikan peringatan ini
jauh sebelum dana habis total, bisa ketika dana dalam akun tersisa 20%, 50%, atau bahkan 80%.

Nah, dalam pendekatan pertama ini, Anda tidak menetapkan level Stop Loss sendiri, tetapi mengikut saja pada
level Margin Call dan Stop Out yang dipersyaratkan oleh broker. Sebenarnya, cara ini agak ceroboh, tetapi
banyak trader pemula yang melakukannya karena kurang memahami bagaimana menentukan Stop Loss
sendiri.

2. Berdasarkan Konsep Money Management Sederhana.


Dalam teori Money Management paling sederhana, dikatakan bahwa tidak baik bagi trader untuk meresikokan
dana sampai melebihi 2-3%, jadi pada skala nilai itulah seharusnya kita tempatkan Stop Loss.

Contoh: Dengan dana trading sebesar $1000, trader melakukan order pada pair EUR/USD. Umpama
pergerakan pair EUR/USD setiap 1 pips = 0.4. Apabila batasan kerugian 3% = $30, ini berarti stop loss harus
diletakkan di: 30/0.4 = 75 pips.

Selain teori ini, masih banyak konsep Money Management lainnya, dan Anda bebas akan menerapkan konsep
yang mana.
3. Berdasarkan Analisa Teknikal.
Cara menentukan Stop Loss dengan analisa teknikal adalah dengan memanfaatkan grafik dan indikator yang
sudah ada di software trading, atau teknik-teknik analisa teknikal lainnya. Misalnya Fibonacci Retracement,
Pivot Points, dan lain sebagainya.

Menentukan Stop Loss Dan Target Dengan Price Action

Jika kita ingin mengatur dana trading dengan benar, maka wajib menentukan level stop loss dan target profit
saat masuk pasar. Salah satu caranya menggunakan Price Action.

Level stop loss dan target profit semestinya wajib digunakan dalam trading forex. Ada yang menentukan stop
loss dan target bersamaan dengan saat entry, ada pula yang menentukan target profit tanpa stop loss atau
sebaliknya. Apapun alasannya, jika kita ingin menerapkan money management dengan benar, maka wajib
menentukan level stop loss dan target profit saat masuk pasar. Banyak trader yang menentukan level stop loss
dan target profit berdasarkan level support, level resistance atau level psikologis, tetapi banyak pula yang
hanya dengan perkiraan saja.

Sebagai alternatif, dalam artikel ini dicontohkan bagaimana trader yang menggunakan metode price action
menentukan level stop loss dan target profit. Metode ini relatif sederhana dan mudah diterapkan. Sesuai alur
dalam money management, kita harus berpikir tentang besarnya resiko terlebih dahulu sebelum profit yang
mungkin kita peroleh. Setelah menentukan level stop loss, kemudian kita melakukan position sizing untuk
menentukan ukuran lot (atau volume) per trade, baru setelah itu risk/reward ratio.

Menentukan Level Stop Loss

Tentukan stop loss pada level yang paling logis, artinya level dimana sinyal trading kita sudah tidak lagi valid,
sesuai dengan metode trading yang kita gunakan. Bagi trader yang menggunakan metode price action, stop loss
tidak harus selalu ditentukan pada level support atau resistance terdekat, tetapi pada level yang paling obyektif
dimana pasar telah menganggap posisi trading kita memang salah. Dengan berpegang pada konsep logis dan
obyektif, jarak level stop loss hendaknya ditentukan sedekat mungkin dengan level entry agar bisa exit sedini
mungkin jika kita salah posisi atau salah analisa.
10

Contoh 1: level stop loss pada pin bar.

Pada gambar downtrend diatas, kita entry posisi sell pada bar setelah pin bar. Level stop loss yang logis dan
paling aman adalah beberapa pip diatas ekor pin bar (jika di dekat area tersebut tidak terdapat level resistance
yang signifikan). Seandainya harga berbalik arah dengan cepat hingga melampaui ekor pin bar dan stop loss
kita kena, berarti yang kita perkirakan sebagai pin bar tersebut tidak valid, bisa disebabkan karena tidak
adanya faktor pendukung (support/resistance, moving average) atau memang kita salah analisa.

Contoh 2: level stop loss pada inside bar.

Pada pergerakan uptrend diatas, kita entry posisi buy pada bar setelah inside bar. Seperti diketahui inside bar
mengindikasikan penerusan trend (trend continuation). Level stop loss yang logis ditentukan beberapa pip
dibawah level terendah inside bar.
11

Contoh 3: level stop loss pada pin bar reversal signal.

Pada pin bar yang mengindikasikan pembalikan (reversal) trend seperti gambar diatas, level stop loss bisa
ditentukan tepat pada level terendah pin bar (untuk downtrend ke uptrend seperti pada contoh), atau level
tertinggi pin bar (dari uptrend ke downtrend). Bisa juga diambil beberapa pip dibawah atau diatas level pin bar
reversal-nya, tergantung posisi entry.

Contoh 4: level stop loss pada kondisi pasar ranging (sideways).

Kita sering menemui setup price action yang cukup valid pada kondisi pasar ranging seperti pada gambar
contoh diatas. Dalam hal ini kita entry posisi sell pada bar setelah pin bar. Level stop loss kita tentukan pada
area di luar trading range, dan beberapa pip diatas pin bar. Untuk posisi buy sebaliknya.

Contoh 5: level stop loss pada kondisi pasar trending.


12

Pada gambar di atas, tampak kondisi pasar downtrend dan setup fakey bar yang mengalami penolakan
(rejection) pada level resistance dan mengakibatkan false break untuk pembalikan arah trend (reversal),
sehingga arah pergerakan harga tetap downtrend. Untuk posisi sell yang kita buka setelah fakey bar,
penempatan level stop loss yang logis adalah beberapa pip di atas level tertinggi (ekor) fakey bar. Untuk
pergerakan uptrend sebaliknya.

Contoh gambar di atas adalah kondisi break-out dimana harga memang benar menembus level resistance yang
diindikasikan oleh pin bar dan penutupan harga pada bar setelahnya. Untuk posisi buy pada entry point yang
kita buka, level stop loss yang logis adalah diantara penutupan harga pin bar dan level terendah (ekor) pin bar,
dengan asumsi jika harga bergerak balik melampaui level terendah pin bar sehingga terjadi false break, berarti
pin bar tersebut tidak cukup valid atau break-out yang terjadi memang lemah. Untuk kondisi break-out kadang-
kadang bisa menjadi false break sehingga level stop loss perlu diperketat.

Catatan: untuk pin bar yang terjadi dekat dengan level-level support atau resistance, hendaknya level stop loss
ditempatkan beberapa pip diatas atau dibawah level resistance atau support karena pergerakan harga biasanya
menembus level-level itu terlebih dahulu sebelum berbalik arah.
13

Menentukan Level Target (Take Profit)

Dalam kaidah money management yang benar, level target atau exit selalu ditentukan sesuai dengan
risk/reward ratio yang direncanakan. Namun demikian level target yang kita tentukan harus logis dan obyektif
sesuai kondisi pergerakan harga pasar. Sebagai contoh seperti pada gambar dibawah, kita masih bisa
menentukan level target hingga 2R (2 kali besarnya resiko dalam pip) dengan asumsi pergerakan harga
minimal akan menyentuh level resistance sebelum berbalik arah. Untuk level target diatas resistance lebih
beresiko kecuali kita menggunakan fasilitas trailing stop.

Pada contoh gambar di bawah, tampak ada 2 level support kunci yang tentunya akan cukup kuat untuk bisa
ditembus. Jika kita merencanakan level take profit sebesar 2 kali resiko (2R) atau lebih, kita bisa menggunakan
trailing stop dengan jarak 1R, atau menggeser level stop loss secara manual dengan terlebih dahulu
menentukan level target sebesar 1R. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya false break pada level support
kunci.

Jika level support atau resistance kunci ternyata lebih


kecil dari 1R, kita lebih bijak untuk memilih tidak masuk pasar.

Sebagai kesimpulan, yang penting untuk diperhatikan adalah hendaknya kita menentukan resiko terlebih
dahulu sebelum level target yang telah kita rencanakan. Untuk menentukan level take profit kita seharusnya
realistis dan obyektif sesuai dengan kondisi pergerakan harga pasar. Tidak peduli apakah account trading kita
US$100 atau US$100,000, cara menentukan besarnya resiko dan level target yang potensial adalah sama.

Anda mungkin juga menyukai