2. Tahap Orientasi
a. Menberi salam, pangil pasien dengan panggilan yang di senangi
b. Memperkenalkan nama pasien
c. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada pasien dan keluarga
d. Berikan kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya
e. Jaga privacy pasien.
3. Tahap Kerja
a. Siapkan Kateter nasal, kanula nasal atau masker sesuai yang
dibutuhkan dengan 1 set tabung oksigen ( oksigen central )
b. Hubungkan antara kanul binasal, Kateter nasal, atau masker
dengan flowmeter pada tabung oksigen.
c. Bersihkan lubang hidung pasien dengan cotten budd atau tisue
d. Cek fungsi dari slowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi
oksigen & mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
e. Cek aliran oksigen dgn cara mengalirkan oksigen lewat kanul
binasal kepunggung tangan perawat
f. Pasang kanul binasal kelubang hidung pasien dengan tepat/sesuai
g. Atur pengikat kanul binasal dengan benar, janganlah terlalu
kencang & jangan sampai terlalu kendur
h. Pastikkan kanul binasal terpasang dengan aman
i. Atur aliran oksigen sesuai dengan program yang telah ditentukan
j. Alat-alat dikembalikan di tempat yg sesuaitempatnya semula
k. Perawat mencuci tangan sesudah melaksanakan tindakan
pemasangan therapy oksigen
4. Tahap Terminasi
a. Menanyakan kepada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
tindakan
b. Menyimpulkan prosedur yang telah dilakukan
c. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
d. Berikan penghargaan sesuai dengan kemampuan pasien
e. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
Menghitung Pernapasan
Persiapan alat :
1. Buku catatan
2. Alat tulis; pulpen
3. Jam tangan
Persiapan pasien, perawat, dan lingkungan :
1. Perkenalkan diri anda pada klien, termasuk nama dan jabatan atau peran, dan
jelaskan apa yang akan anda lakukan
2. Pastikan identitas klien
3. Jelaskan prosedur dan alasannya dilakukan tindakan tersebut dalam istilah yang
dapat dipahami klien.
4. Khusus menghitung pernapasan, dilakukan bersama dengan pengukuran tanda
vital lain dan tidak disampaikan bahwa perawat akan menghitung pernapasan tetapi
akan memeriksa tanda vital. (menghindari pasien mengatur napasnya).
5. Siapkan peralatan
6. Cuci tangan sebelum setiap kontak klien baru
7. Yakinkan bahwa klien nyaman dan bahwa anda memiliki ruangan yang cukup
untuk melaksanakan tugas
8. Yakinkan bahwa anda memiliki cukup cahaya untuk melaksanakan tugas
9. Berikan privasi untuk klien, atau posisikan dan tutup klien sesuai kebutuhan.
Prosedur :
Latihan Pernapasan
Persiapan alat :
1. Buku catatan
2. Alat tulis; pulpen
3. Lembar informed consent
Tujuan :
Pernapasan pursed-lip
Pengertian : Inspirasi dalam dan ekspirasi yang lama melalui bibir yang membentuk
huruf O untuk mencegah kolaps pada alveolar.
PEMERIKSAAN Tujuan :
PERNAPASAN 1. Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan.
2. Menilai kemampuan fungsi pernapasan.
Alat dan bahan :
1. Arloji
2. Notebook
3. Pena
Prosedur kerja :
1. Jelaskan prosedur kepada klien.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi klien.
4. Hitun frekuensi dan irama pernapasan.
5. Catat hasil.
6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
riksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem
tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan
darah. Tanda vital mempunyai nilai penting pada fungsi tubuh. Berikut ini adalah
prosedur pemeriksaan tanda vital yang dilakukan pada pasien:
PENGUKURAN SUHU
Tujuan tindakan : Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu
tubuh.
1. Termometer
2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, larutan desinfektan, dan air bersih
3. Bengkok
4. Kertas/tisu
5. Vaselin
6. Buku catatan suhu
7. Sarung tangan
Prosedur kerja :
Tujuan :
1. Arloji
2. Notebook
3. Pena
Prosedur kerja :
PEMERIKSAAN PERNAPASAN
Tujuan :
1. Arloji
2. Notebook
3. Pena
Prosedur kerja :
Prosedur kerja :
Disadur dari :
Hidayat, Aziz Alimul, Uliyah, Musrifatul. 2002. Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia. EGC: Jakarta.