Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

PENCEMARAN UDARA AKIBAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

OLEH :

Sarah Arum Sari

J410160019

DOSEN PENGAMPU :
REZANIA ASYFIRADAYATI, SKM.,MPH

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
1. Latar Belakang
Pembangunan selalu menyebabkan perubahan terhadap stuktur kehidupan,
termasuk di dalamnya ialah tatanan lingkungan. Sebagian dari perubahan itu memang
sudah direncanakan tetapi dalam setiap kegiatan pembangunan sekala perubahan baik
dalam luas maupun intensitasnya, selalu lebih besar dari yang direncanakan. Dengan
demikian dapat dikatakan “Permasalahan yang terjadi lebih banyak timbul karena efek
samping dari pembangunan.
Pembangunan yang secara sengaja atau tidak sengaja mempengaruhi daya dukung
lingkungan. Salah satu contoh dampak negatif yang ditimbulkan dari pembangunan itu
adalah pencemaran lingkungan. Gejala pencemaran lingkungan akibat pembuangan
limbah-limbah industri, perkembangan industri tidak hanya mempercepat proses-proses
perubahan dan perusakan lingkungan akan tetapi memungkinkan berbagai pilihan
lingkungan hidup yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Undang–Undang Dasar 1945 sudah jelas mengamanatkan, pemerintah dan
seluruh unsur masyarakat wajib melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan, agar lingkungan hidup Indonesia
tetap menjadi sumber daya dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk
hidup lainnya. Tapi semua itu hanya sebuah Undang-Undang yang terjadi tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan Undang-Undang Dasar 1945.
Fungsi lingkungan hidup menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, adalah sebagai daya dukung untuk
mendukung perkehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Dalam perspektif teoritis,
fungsi lingkungan hidup diharapkan dapat memberi kontribusi positif untuk menunjang
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya dalam menjalankan aktivitas masing-
masing. “Salah satu tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup adalah terlaksananya
pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya
alam secara bijaksana. Setiap kegiatan pembangunan, dimanapun dan kapanpun, pasti
akan menimbulkan dampak. Dampak ini dapat bernilai positif yang berarti dapat
memberi manfaat bagi kehidupan manusia, dan dampak negatif yaitu timbulnya risiko
yang merugikan masyarakat.”
Pencemaran lingkungan itu sendiri adalah masuknya atau dimasukannya Zat
Energi, dan atau komponen yang lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan
menjadi turun sampai ketingkatan tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Lingkungan
dibentuk oleh kegiatan yang dilakukan manusia, perubahan-perubahannya dapat
mempengaruhi hidup dan kehidupan, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Penggunaan sumber daya alam selalu disertai terjadinya pecemaran. Hal ini merupakan
hukum alam yang bersifat universal. Negara selalu melakukan pembangunan yang pasti
pembangunan tersebut selalu membawa perubahan.
Perubahan yang dilakukan oleh negara merupakan kebaikan bagi manusia,
akantetapi belum tentu baik untuk lingkungan hidup. Karena apabila pembangunan
tersebut dilakukan secara terus menerus apalagi sampai mempunyai dampak terhadap
lingkungan, tentusaja pembangunan ini akan menjadi kurang baik terhadap manusia juga
Pembangkit listrik yang berbahan batubara ini memiliki alat pembakaran yang dinamakan
dengan teknologi Ultra Super Critical Boiler, sehingga dihasilkan uap panas kering
(steam) yang dilakukan untuk memutar sudu-sudu turbin. Sudu-sudu turbin yang berputar
akan memutar sendiri proses turbin yang terhubung langsung dengan generator, sehingga
akan menghasilkan energi listrik. PLTU I tersebut berkapasitas 1 x 660 MW. PLTU ini
akan membantu energi penerangan untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali. Tetapi dalam
faktanya banyak sekali permasalahan yang timbul akibat penempatan kawasan industri
tersebut. Dimana PLTU yang sedang berjalan tersebut tidak membuang limbah secara
baik, sehingga mengakibatkan rusaknya lingkungan sekitar terutama pencemaran udara
akibat pembakaran batubara tersebut. Pembangunan yang dilakukan bangsa Indonesia
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup rakyat tidak dapat terhindar
dari pembangunan sumber daya alam, namun ekploitasi sumber daya alam yang tidak
mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan merosotnya
kualitas lingkungan.
Peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup sangatlah penting dalam
upaya perlindungan terhadap lingkungan hidup dari pencemaran yang disebabkan oleh
penggunaan batubara sebagai sumber energi listrik PLTU, yang dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran udara. Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.
41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dengan maksud agar setiap
industri atau pelaku usaha selalu memperhatikan lingkungan hidup.
Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang
menghendaki perizinan terpadu bidang lingkungan hidup, menimbulkan implikasi hukum
bagi sistem perizinan di Indonesia. “Implikasi utama adalah sebuah peraturan perundang-
undangan bidang lingkungan hidup tidak boleh bertentangan dengan UU-PPLH sebagai
pedoman norma hukum “payung atau pedoman”. “Limbah batubara disebut dengan flay
ash dan bottom ash yaitu abu yang terbang ringan dan abu yang relatif berat yang timbul
dari proses pembakaran yang lazimnya menghasilkan abu. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No.104 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) bahwa flay ash dan battom ash termasuk dalam jenis B3 yang
pemanfaatannya harus mendapatkan izin dari kementerian lingkungan hidup. Peraturan
perundang-undangan dapat berlaku efektif apabila didukung dengan aparat penegak
hukum, penegak hukum lingkungan berkaitan dengan kemapuan aparatur dan kepatuhan
warga masyarakat terhadap peraturan yang berlaku, dimana meliputi tiga bidang hukum,
yaitu administratif, pidana dan perdata.

2. Identifikasi Masalah

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan PPKL Kementerian


Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK M.R. Karliansyah meyakini turunnya kualitas
udara DKI Jakarta menjelang Lebaran bukan akibat asap buangan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Alasannya di Jakarta sudah tidak ada lagi PLTU yang
menggunakan batu bara.

"Kalau PLTU tidak, karena yang di Jakarta semua sudah pakai gas. PLTU (batu bara)
adanya di Cilegon dan Cirebon, jauh, harus dilihat arah anginnya juga," ujarnya, Senin
(10/6).
Sementara itu Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK) Dasrul Chaniago mengatakan aktivitas masyarakat yang tinggi
justru menjadi pemicu kualitas udara DKI Jakarta tidak membaik saat Lebaran.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebut salah satu
penyumbang terbesar polusi udara di Ibu Kota ialah pembangkit listrik tenaga batu bara.
Ia mengatakan, Pemprov DKI telah memiliki data sumber-sumber utama polusi udara dan
akan mengumumkan temuannya setelah libur Lebaran 2019.

3. Analisis Masalah

A. Definisi Pencemaran
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/
atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Pencemaran udara atau sering kita dengar dengan istilah polusi udara menurut
Akhmad (2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara
yang menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya.
Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik berdampak langsung
maupun tidak langsung yang semakin lama akan semakin mengganggu kehidupan
manusia, hewan dan tumbuhan. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap
lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan
pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu
lingkungan.

B. Definisi Udara
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak
tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya.
Dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernapas, karbon dioksida untuk proses
fotosintesis oleh khlorofil daun dan ozon (O3) untuk menahan sinar ultra violet
(Wardhana, 2001).
Udara merupakan zat yang paling penting setelah air dalam
memberikan kehidupan di permukaan bumi ini. Selain memberikan oksigen, udara
juga berfungsi sebagai alat penghantar suara dan bunyi-bunyian, pendingin benda-
benda yang panas, dan dapat menjadi media penyebaran penyakit pada manusia (
Chandra, 2006 ).

C. Definisi Pencemaran Udara


Santoso (2008) menyebutkan bahwa pencemaran udara diartikan sebagai
adanya bahan atau zat-zat asing di udara dalam jumlah yang dapat
menyebabkan perubahan komposisi atmosfer normal. Pencemaran udara atau sering
kita dengar dengan istilah polusi udara dapat diartikan sebagai adanya bahan-bahan
atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan atau
komposisi udara dari keadaan normalnya. Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai
macam zat kimia, baik berdampak langsung maupun tidak langsung yang semakin
lama akan semakin mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam
rumah, di ruang-ruang perkuliahan ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut
sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya
terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai
pencemaran di luar ruang (outdoor pollution). Umumnya, polutan yang mencemari udara
berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik
dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari
berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogenoksida).
Pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke
dalam lingkungan udara normal yang mencapai jumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi
oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada
manusia, binatang, vegetasi, dan material. Selain itu pencemaran dapat pula dikatakan
sebagai perubahan atmosfer oleh karena masuknya bahan kontaminan alami atau
buatan ke dalam atmosfer tersebut (Mukono,1997).
D. Pengertian Asap
Asap adalah suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari
pembakaran tak sempurna dari suatu bahan bakar. Asap umumnya merupakan produk
samping yang tak diinginkan dari api (termasuk kompor dan lampu) serta pendiangan,
tetapi dapat juga digunakan untuk pembasmian hama (fumigasi), komunikasi (sinyal
asap), pertahanan (layar asap, smoke-screen) atau penghirupan tembakau atau obat bius.
Asap kadang digunakan sebagai agen pemberi rasa (flavoring agent), pengawet untuk
berbagai bahan makanan, dan bahan baku asap cair.
Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel padat atau butiran
cairan yang mendekati ukuran ideal untuk penyebaran Miecahaya tampak. Asap adalah
salah satu polusi udara yang dapat berupa karbondioksida dan karbonmonoksida. Polusi
udara (pencemaran udara ) adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan,
dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Polusi ini
dikeluarkan juga oleh salah satu pabrik dengan jumlah yang banyak juga membahayakan
masyarakat sekitar.
Pencemaran yang ditimbulkannya tergantung pada jenis limbah, volume yang lepas di
udara bebas dan lamanya berada dalam udara. Jangkauan pencemaran melalui udara dapat
berakibat luas karena faktor cuaca dan iklim turut mempengaruhi. Arah angin mempengaruhi
daerah pencemaran karena sifat gas dan partikel yang ringan mudah terbawa. Kenaikan
konsentrasi partikel dan gas dalam udara di beberapa kota besar dan daerah industri banyak
menimbulkan pengaruh, misalnya gangguan jarak pandang oleh asap kendaraan bermotor,
gangguan pernafasan dan timbulnya beberapa jenis penyakit tertentu.

Anda mungkin juga menyukai