KONSEP PERSALINAN
Disusun Oleh :
Tri Ratna Murtiyanti
P27220019 243
2019
A. Konsep Dasar Teori Persalinan
1. Definisi
Persalinan dan kelahiran merupakan proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan. Meskipun persalinan adalah
suatu hal yang fisiologi, namun di dalam menghadapi proses persalinan
dimana terjadi serangkaian perubahan fisik dan psikologis (Toddy,
2014:6).
2. Etiologi
a. Penurunan Hormone Progesteron
Pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun menjadikan otot
rahim sensitive sehingga menimbulkan his.
b. Keregangan Otot-otot
Otot rahim akan meregang dengan majunya kehamilan, oleh karena
isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya
atau mulai persalinan.
d. Pengaruh Janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal pada janin memegang peranan
dalam proses persalinan, oleh karena itu pada anencephalus
kehamilan lebih lama dari biasanya.
e. Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan dari desidua meningkat saat umur
kehamilan 15 minggu. Hasil percobaan menunjukkan bahwa
prostaglandin menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap
umur kehamilan
3. Tanda-tanda Persalinan
a. Tanda-tanda Persalinan Sudah Dekat
1) Lightening
Pada minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus karena kepala bayi sudah masuk pintu atas
panggul yang disebabkan oleh : 1) Kontraksi Braxton
Hicks
3) Pengeluaran Cairan
Terjadi akibat pecahnya ketuban atau selaput ketuban robek.
Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan
lengkap tetapi kadang pecah pada pembukaan kecil (Asrinah,
2010:6)
2) Tenaga Mengedan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah selaput ketuban pecah
atau dipecahkan, serta sebagian presentasi sudah berada di dasar
panggul, sifat kontraksi berubah, yakni bersifat mendorong
keluar dibantu dengan keinginan ibu untuk mengedan atau usaha
volunteer (Nurasiah, 2012:31).
b. Passage (Jalan Lahir)
Passage atau jalan kahir dibagi menjadi dua :
1) Bagian keras, meliputi tulang panggul, ruang panggul, bidang
hodge dan ukuran-ukuran panggul.
a) Bagian-bagian Panggul :
(1) Os Ischium
(2) Os Pubis
(3) Os Sacrum
(4) Os Illium
(5) Os Cocsigis
b) Bagian-bagian Bidang Hodge
Menurut Sari (2014:47), bidang panggul adalah bidang datar
imajiner yang melintang terhadap panggul pada tempat yang
berbeda. Bidang ini digunakan untuk menjelaskan proses
persalinan. Bidang Hodge:
2) Plasenta
Plasenta merupakan organ yang luar biasa. Plasenta berasal dari
lapisan trofoblas pada ovum yang bibuahi, lalu terhubung
dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fingsi-fungsi yang belum
dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan
intrauterine. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas
keutuhan dan efisiensi plasenta (Nurasiah, 2012:44)
d. Psikologis
Keadaan psikologis ibu mempengaruhi proses persalinan. Ibu
bersalin yang didampingi oleh suami dan orang yang dicintainya
cenderung mengalami proses persalinan yang lebih lancar dibanding
dengan ibu bersalin tanpa pendamping. Ini menunjukkan bahwa
dukungan mental berdampak positif bagi keadaan psikis ibu, yang
berpengaruh terhadap kelancaran proses persalinan (Asrinah,
2010:21).
e. Physician (Penolong)
Bidan atau tenaga kesehatan lainnya mempunyai tanggung jawab
yang besar dalam proses persalinan. langkah pertama yang harus
dikerjakan adalah harus mengkaji perkembangan persalinan,
memberitahu perkembangannya baik fisiologis maupun patologis
pada ibu dan keluarga dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Kesalahan yang dilakukan bidan dalam mendiagnosis persalinan
dapat menimbulkan kegelisahan dan kecemasan pada ibu dan
keluarga (Nurasiah, 2012:49).
5. Tahap-tahap Persalinan
a. Kala I
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his,
kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga pasien
masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primigravida
berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam
(Manuaba, 2010:170). Pengkajian selama kala satu persalinan
meliputi pemeriksaan vagina dan pengkajian kontraksi, show, tanda-
tanda vital dan DJJ (Reeder, 2011:163). Kala I persalinan terbagi
menjadi dua fase, yaitu:
1) Fase Laten
a) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks secara bertahap. Berlangsung hingga
serviks membuka kurang dari 4 cm. Pada umumnya fase
laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
2) Fase Aktif
Fase aktif dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
c. Periode deselerasi :
Berlangsung lambat, dalam
waktu dua jam pembukaan
menjadi 10 cm (lengkap).
(Kumalasari, 2015:98)
U : Ketuban utuh
J : Ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
M : Ketuban sudah pecah dan terdapat mekonium
D : Ketuban sudah pecah dan bercampur darah;
K : Ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban
(kering) (Nurasiah, 2012:85).
b. Kala II
Kala dua persalinan dimulai dengan pembukaan serviks
secara lengkap dan berakhir dengan kelahiran. Pembukaan serviks
lengkap dapat dikonfirmasikan dengan pasti hanya melalui
pemeriksaan pervagina. Namun, perawat yang berpengalaman
seringkali mampu memperkirakan pembukaan lengkap dengan
mengobsrvasi perubahan perilaku klien, kecepatan setiap persalinan
sebelumnya dan persalinan saat in89, serta perkiraan persalinan
sebelumnya dan persalinan saat inui, serta perkiraan ukuran bayi
baru lahir (Reeder, 2011:191).
Menurut Saifuddin (2002:108), persalinan kala II ditegakkan
dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva
dengan diameter 5 – 6 cm (Utama dkk, 2011:44).
c. Kala III
Kala III persalinan terdiri atas dua fase, yaitu pelepasan
plasenta dan ekspulsi (pengeluaran) plasenta.
1) Pelepasan Plasenta
Saat uterus yang isinya telah berkurang berkontraksi pada
interval teratur, area tempat menempelnya plasenta menjadi
sangat berkurang. Perbedaan proporsi yang besar antara
menurunnya ukuran tempat penempelan plasenta dan ukuran
plasenta menyebabkan pelipatan atau penggantungan plasenta di
permukaan maternal, dan pelepasan terjadi. Tanda pelepasan
plasenta biasanya terjadi 5 menit setelah kelahiran bayi,
tandatandanya meliputi:
2) Majunya kepala
Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala
masuk ke rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala
II. Pada multipara majunya kepala dan masuknya kepala
dalam rongga panggul terjadi secara bersamaan. Majunya
kepala bersamaan dengan gerakan fleksi, putaran faksi dalam,
extensi. Penyebab majunya kepala: a) Tingkat cairan intra
uterin;
b. Fleksi
Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks,
dinding panggul, atau dasar panggul, dalam keadaan normal
fleksi terjadi dan dagu didekatkan ke arah dada janin (Indri,
2014:27). Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah
hingga ubun-ubun kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun
besar. Keuntungan dari bertambahnya fleksi ialah bahwa
ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir : diameter
suboksipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter
suboksipito frontalis (11 cm) (Kaban, 2010:2).
2012:114).
9. Persiapan Persalinan
a. Ibu
1) Gurita, 3 buah
2) Baju tidur, 3 buah
3) Underware secukupnya
4) Handuk, sabun, shampoo, sikat gigi dan pasta gigi
5) Pembalut khusus, 1 bungkus
6) Under pad (dapat dibeli di apotik), 3 lembar
b. Bayi
1) Popok dan gurita bayi, 1-2 buah.
2) Baju bayi, 1-2 buah
3) Diaper (popok sekali pakai) khusus new baby born, 1-2 buah.
4) Selimut,topi dan kaos kaki bayi
5) Perlengkapan Resusitasi bayi baru lahir
c. Penolong
1) Memakai APD, terdiri dari : Sarung Tangan steril, Masker, Alas
kaki, celemek.
3) Seksualitas
Servik dilatasi 0-4 cm mungkin ada lender merah muda
kecoklatan atau terdiri dari flek lendir.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
2) Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan b/d kurang
mengingat informasi yang diberikan, kesalahan interpretasi
informasi.
1. Ansietas b/d krisis Setelah dilakukan asuhan a. Orientasikan klien pada lingkungan, staf dan prosedur.
situasi tuhan tidak keperawatan selama 3 x 24 jam b. Berikan informasi tentang perubahan psikologis dan
kebu diharapkan ansietas pasien fisiologis pada persalinan.
terpenuhi. berkurang dengan kriteria c. Kaji tingkat dan penyebab ansietas.
hasil: d. Pantau tekanan darah dan nadi sesuai indikasi.
a. TTV normal gkapkan e. Anjurkan klien mengungkapkan perasaannya.
b. Pasien dapat mengun f. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk pasien.
perasaan cemasnya. pasien
c. Lingkungan
sekitar tenang dan
kondusif
2. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan asuhan a. Kaji persiapan,tingkat pengetahuan dan harapan klien.
tentang kemajuan keperawatan selama 3 x 24 jam b. Beri informasi dan kemajuan persalinan normal.
persalinan b/d kurang pengetahuan pasien tentang
c. Demonstrasikan teknik pernapasan atau relaksasi dengan
mengingat informasi
tepat untuk setiap fase persalinan.
yang diberikan, persalinan meningkat dengan criteria
kesalahan hasil:
interpretasi
Pasien dapat men-demonstrasikan
informasi. teknik pernafasan dan posisi yang
tepat untuk fase persalinan.
3. Risiko tinggi terhadap Setelah dilakukan a. Kaji latar belakang budaya klien.
infeksi maternal b/d asuhan keperawatan selama 3 b. Kaji sekresi vagina, pantau tanda-tanda vital.
pemeriksaan vagina x 24 jam diharapkan infeksi maternal c. Tekankan pentingnya mencuci tangan yang baik.
berulang dan dapat terkontrol dengan criteria hasil: d. Gunakan teknik aseptic saat pemeriksaan vagina.
kontaminasi fekal. a. TTV dbn e. Lakukan perawatan perineal setelah eliminasi.
5) Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5 cm/jam pada multipara dan 1,2/ jam
pada primipara).
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik dari bagian
presentasi.
3) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak efektif b/d krisis situasi.
4) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d efek obat-obatan
pertambahan mobilitas gastrik.
1. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama a. Identifikasi derajat ketidaknyamanan.
tekanan mekanis 3 x 24 jam, diharapkan nyeri terkontrol dengan b. Berikan tanda/ tindakan kenyamanan seperti
pada bagian kriteria hasil: perawatan kulit, mulut, perineal dan alat-alat
tahun yang kering.
presentasi a. TTV dbn
b. Pasien dapat mendemostrasikan nafas c. Bantu pasien memilih posisi yang nyaman
dalam dan teknik mengejan. untuk mengedan.
d. Pantau tanda vital ibu dan DJJ.
e. Kolaborasi pemasangan kateter dan anastesi.
2. Perubahan curah Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama a. Pantau tekanan darah dan nadi tiap 5 – 15
jantung b/d fluktasi 3 x 24 jam, diharapkan kondisi cardiovaskuler menit.
aliran balik vena pasien membaik dengan kriteria hasil: a. TD
b. Anjurkan pasien untuk inhalasi dan ekhalasi
dan nadi dbn
selama upaya mengedan.
b. Suplay O2 tersedia
c. Anjurkan klien/ pasangan memilih posisi
persalinan yang mengoptimalkan sirkulasi.
3. Risiko tinggi Setelah asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam, a. Bantu klien dan pasangan pada posisi tepat.
terhadap kerusakan diharapkan integritas kulit terkontrol dengan b. Bantu klien sesuai kebutuhan.
integritas kulit b/d kriteria hasil: c. Kolaborasi epiostomi garis tengah atau medic
pada interaksi lateral.
a. Luka perineum tertutup (epiostomi).
hipertonik d. Kolaborasi terhadap pemantauan kandung
kemih dan kateterisasi.
4. Kala III
a. Pengkajian
1) Aktivitas/istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2) Sirkulasi
a) Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan
kembali normal dengan cepat.
b) Hipotensi akibat analgetik dan anastesi.
c) Nadi melambat 3) Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml.
4) Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5) Seksualitas
a) Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
b) Tali pusat memanjang pada muara vagina.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kurang
masukan oral, muntah.
1. Risiko tinggi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 a. Instruksikan klien untuk mendorong pada
terhadap x 24 jam, diharapkan cairan seimbang denngan kontraksi.
kekurangan volume kriteria hasil: a. TTV dbn
b. Kaji tanda vital setelah pemberian oksitosin.
cairan b/d kurang
b. Darah yang keluar ± 200 – 300 cc. c. Palpasi uterus.
masukan oral,
d. Kaji tanda dan gejala shock.
muntah.
e. Massase uterus dengan perlahan setelah
pengeluaran plasenta.
3) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4) Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5) Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6) Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya
anastesi spinal.
7) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau
perbaikan episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin atau
otot tremor
8) Keamanan
Peningkatan suhu tubuh.
9) Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi
umbilicus, perineum bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae
mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b/d efek hormone, trauma,edema jaringan,
kelelahan fisik dan psikologis, ansietas.
1. Nyeri akut b/d efek hormone, Setelah dilakukan asuhan a. Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan. Beri
trauma, edema jaringan, keperawatan selama 3 x 24 jam, b. informasi yang tepat tentang perawatan selama
kelelahan fisik dan psikologis, diharapkan nyeri terkontrol dengan periode pascapartum.
ansietas. kriteria hasil: c. Lakukan tindakan kenyamanan.
2. Resiko tinggi kekurangan Setelah dilakukan asuhan a. Tempatkan klien pada posisi rekumben.
volume cairan b/d keperawatan selama 3 x 24 jam, b. Kaji hal yang memperberat kejadian
diharapkan cairan simbang dengan intrapartal.
kelelahan/ketegangan
kriteria hasil: c. Kaji masukan dan haluaran.
miometri
a. TD dbn d.
Perhatikan jenis persalinan dan anastesi,
b. Jumlah dan warna lokhea dbn kehilangan daripada persalinan.
e. Kaji tekanan darah dan nadi setiap 15 menit.
f. Dengan perlahan massase fundus bila lunak.
g. Kaji jumlah, warna dan sifat aliran lokhea.
Asrinah. 2010. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Manuaba, IAC., IBGF. Manuaba dan IBG. Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Oxorn, Harry dan William R. Forte. 2010. Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medika dan Penerbit Andi.