( Titrasi Formal )“
OLEH
KELAS : 15 A / 3
KELOMPOK : IV (EMPAT)
Kelompok : IV (EMPAT)
2. Ayu niar
3.Nurafia
4. Rahmia
5. Sukry Patty
6. Fendy
Disetujui Oleh
3019
= 0,096 %
6. Kadar Protein
Kadar protein = % N x Fk Sampel
= 0,096 % x 6,38
= 0,612 %
H. PEMBAHASAN
Percobaan kali ini yaitu analisa kadar protein metode titrasi formol.
Dalam percobaan ini, ada perlakuan yang diberikan pada sampel seperti
penambahan air . pada sampel ini bertujuan untuk menghidrolisis protein
yang terdapat pada sampel menjadi asam amino, penambahan k-oksalat jenuh
bertujuan untuk memblokade gugus amina (-NH2) pada asam amino sehingga
hanya terdapat gugus karboksil (-COOH) pada ujung rantai yang akan
bereaksi dengan NaOH sampai larutan tersebut berubah menjadi berwarna
merah muda.
Penambahan indikator PP bertujuan untuk sebagai batas penanda
berakhirnya titrasi. Perlakuan selanjutnya semua larutan dititrasi dengan
larutan NaOH 0,1 N yang bertujuan untuk menetralkan gugus karboksil yang
terdapat pada asam amino. Pada perlakuan selanjutnya penambahan
formaldehid yang bertujuan untuk menguatkan sifat asam dari asam amino
hal ini ditandai dengan hilangnya warna pink pada larutan, selanjutnya larutan
dititrasi kembali sampai larutan berubah menjadi pink kembali. Perubahan
warna larutan menjadi pink disebabkan karena sifat dari indikator PP yang
akan berwarna pink pada larutan basa ( seperti NaOH ).
Pada percobaan menggunakan larutan blanko dimana dalam hal ini
yang digunakan adalah aquades yang ditambahkan dengan k-oksalat jenuh
dan indikator PP warna larutan langsung berubah pink, ini menandakan
bahwa larutan blanko ini tidak mengandung protein.
Adapun tujuan dari larutan blanko ini yaitu untuk mengetahui jumlah
ml NaOH yang bereaksi dengan zat-zat kimia yang digunakan dalam analisis
yaitu k-oksalat jenuh, formaldehid, dan air.
Dalam percobaan ini, ada perlakuan yang diberikan pada sampel susu
dancow putih. Seperti penambahan air pada sampel ini bertujuan untuk
menghidrolisis protein yang terdapat pada susu dancow putih, dan air tahu
menjadi asam-asam amino. Penambahan K-oksalat jenuh bertujuan untuk
memblokade gugus amina (-NH2) pada asam amino sehingga hanya terdapat
gugus karboksil (-COOH) pada ujung rantai yang akan bereaksi dengan
NaOH sampai lautan tersebut berubah menjadi berwarna merah muda.
Pada rangkaian perlakuan ini warna larutan tetap berwarna putih yang
merupakan pengaruh dari warna sampel tersebut. Perlakuan selanjutnya
semua larutan dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N yang bertujuan untuk
menetralkan gugus karboksil yang terdapat pada asam amino. Saat mentitrasi
sampel larutan susu dancow putih warna larutan berubah menjadi pink dan
larutan menggumpal. Pada perlakuan selanjutnya penambahan dengan
formaldehid yang bertujuan untuk menguatkan sifat asam dari asam amino
hal ini ditandai dengan hilangnya warna pink pada larutan, selanjutnya larutan
dititrasi kembali sampai larutan berubah menjadi pink kembali. Perubahan
warna larutan menjadi pink disebabkan karena sifat dari indikator pp yang
akan berwarna pink pada larutan basa (seperti NaOH).
Pada bercobaan menggunakan larutan blanko dimana dalam hal ini
yang digunakan adalah aquades yang ditambahkan dengan K-oksalat jenuh
dan indikator pp warna larutan langsung berubah pink, ini menandakan
bahwa larutan blanko ini tidak mengandung protein. Adapun tujuan dari
larutan blanko ini yaitu untuk mengetahui jumlah ml NaOH yang bereaksi
dengan zat-zat kimia yang digunakan dalam analisis yaitu K-oksalat jenuh,
formaldehid, dan air.
Dari hasil titrasi diperoleh volume NaOH, yang dikurangi dengan
volume blanko adalah susu dancow putih 1,9 mL. Perbedaan volume tersebut
disebabkan karena kadar protein dari tiap-tip sampel berbeda. Berdasarkan
perhitungan, maka dapat diketahui kadar protein dari sampel yang digunakan
yaitu 0,612 % Dan jika dibandingkan dengan literatur, dimana diketahui
pada susu 7,14 %. Nilai ini tidak sesuai dengan literatur yang mungkin
dikarenakan kesalahan dalam pengukuran, kurangnya alat yang digunakan
sehingga perlakuan ini lambat dilakukan, serta tidak layaknya bahan yang
digunakan. Bahan yang digunakan sangat berpengaruh besar terhadap hasil
yang diperoleh.
I. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ambil dari percobaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Prinsip titrasi formol adalah metode analisis cara penentuan protein
dengan cara titrasi formol untuk menghidrolisis protein dalam sampel.
2. Semakin banyak larutan NaOH yang digunakan maka semakin tinggi
kadar proteinnya, begitupun sebaliknya.
3. % N yang didapatkan pada masing-masing sampel adalah susu 0,612
%
Dokumentasi Percobaan
Penimbangan Sampel