“Ande-ande Lumut”
Prolog
(Musik 1 : prolog)
Alkisah disebuah Negara yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo.
Tinggalah seorang pangeran yang hidup serba kecukupan. Pangeran tersebut adalah
putra mahkota yang akan menggantikan tahta berikutnya.
Akan tetapi… pangeran tadi tidak puas dengan kehidupn yang serba kecukupan. Dia
ingin mengembara… menyusuri hutan demi hutan. Mencari jati diri dan pengalaman
hidup. Maka disitulah dimulai awal perjalanan hidup dan menemukan pendamping
hidupnya, dia menemukan istri yang baik hati dan rupawan.
Bagian 1 :
Dua orang pemuda, berjalan menyusuri hutan yang lebat. Melihat sekelilingnya,
mungkin ada binatang atau burung yang bisa di buru. Seorang pemuda tampan dengan
pengawalnya. Pemuda itu sebenarnya adalah Pangeran yang mengembara untuk
mencari jati diri.
(keterangan: Dua orang berjalan waspada melihat keatas dan kebawah, mencari binatang
buruan)
(keterangan: Yang ditanya diam, tidak menjawab, sibuk dengan kayu bakarnya)
(keterangan: Pangeran mendekat pada mbok rondo, tiba-tiba mbok rondo kaget melihat
pangeran)
Mbok rondo dadapan : Ini desa dadapan nak… kamu sedang apa disini?
Pangeran : Saya sedang mengembara bu… tapi tersesat tidak tahu jalan.
Mbok rondo dadapan : Wah.. ya udah… ikut saya saja, kamu akan saya jadikan anak
angkat gimana?
Mbok rondo dadapan : mulai sekarang kamu jadi anakku, namamu jadi ande-
ande lumut…!!!
(keterangan: Pangeran bersama dengan pengawal dan mbok rondo pergi menuju
rumahnya)
Bagian 2 :
Di pagi yang cerah Mbok rondo kleting berkumpul dengan para putri-putrinya. Putri-
putri mbok rondo sangat cantik-cantik, mereka adalah keliting merah, kleting biru dan
kleting hijau dan salah seorang anak tirinya bernama kleting kuning.
Mbok rondo sangat cinta dan sayang kepada anak-anaknya tetapi berbeda dengan
kleting kuning, sebagai anak tiri dia sangat dibedakan kasih sayangnya. Kleting kuning
disuruh menyapu, membersihkan rumah dan bekerja di lading. Sungguh kasihan
kleting kuning.
(keterangan: datanglah kleting kuning membawa sapu, menyapu dan mengepel lantai. Duduk
di pojok ruangan. Tak lama datang mbok rondo mengawasi kleting kuning. Disusul
sodaranya kelting merah, biru dan hijau berjalan menuju mbok rondo)
Mbok rondo : gini nak… ada berita yang sangat penting sekali…
Kleting biru : iya mbok.. kok keliahatan penting banget kayak presiden aja
Kleting Hijau : iya ada apa sih mbok… (manja, mendekat sambil memegang
tangan mbok rondo kleting)
Mbok rondo kleting : kamu tahu kan… mbok rondo dadapan itu punya anak yang
sangat tampan sekali, namanya ande-ande lumut.
Mbok rondo kleting : iya… nanti mbok akan dandani kalian jadi putri-putri yang
cantik, sapa tahu salah satu dari kalian ada yang dipilih.
(keterangan: kleting merah, biru, hijau meninggalkan mbok rondo dan masuk kerumah)
Tak lama kemudian, kleting kuning yang dari tadi hanya mendengar percakapan
saudaranya, menuju mbok rondo dan berdialog.
Mbok rondo kleting : Matur opo….? Apa kamu udah selesai nyapu?
Kleting kuning : Sudah mbok…, gini mbok… saya juga ingin melamar jadi
istrinya ande-ande lumut seperti kakak-kakak kleting yang lain.
Mbok rondo kletling : Owh gt… ya udah gpp. Sini kamu aku dandani juga,
(keterangan: mbok rondo memberikan angus dan bau-bau tidak sedap kepada Kleting
kuning)
Mbok rondo Kleting : Udah skarang kamu cuci kuali di sungai. Dan kerjakan
tugasmu…
Mbok rondo Kleting : Hahaha… mudah-mudahan yang diterima oleh ande-ane lumut
adalah salah satu anak-anaku.. bukan kleting kuning.
Kleting kuning, menerima apa yang dialaminya dengan sabar, apa yang ditugaskan
mbok rondo diterimanya dengan lapang dada.
Bagian : 3
Kleting kuning setiap hari bekerja membersihkan rumah dan bekerja diladang, tanpa
rasa lelah dan keluh kesah. Walau dia diperlakukan kasar oleh mbok rondo kleting.
Hanya dia dan Alloh saja yang tahu betapa sedihnya dirinya. Dia berharap, Alloh akan
memberikan ganjaran yang lebih baik untuknya.
Kleting Kuning : Duh… kayak gini penderitaan hidupku.. semoga aku tabah
menjalaninya.
Suara Ghaib : Kamu jangan takut.. aku sifat baik yang ada dalam dirimu…
Suara Ghaib : Aku akan memberimu sebuah pusaka… terimalah… semoga pusaka
ini kelak akan berguna bagimu. Ini namnya Jimat Kalimosodo. Terimalah… gadis baik
Disebuah suangai yang airnya deras, disitulah Yuyu Kangkang hidup. Dia yang
menguasai suangi itu. Dialah si Yuyu kangkang yang licik.
(keterangan: Yuyu kangkang sang penjaga sungai sedang mondar-mandir mengawasi jika
ada orang datang).
(keterangan: kemudian datang Kleting Merah, biru dan hijau menuju pinggir sungai)
Kleting merah : Wah… iya.. kita minta tolong yuyu kangkang aja ya…
Kleting merah : Yuyu kangkang… aku minta tolong disebrangkan lewat sungai
ini…
Yuyu kangkang : Wah…itu berat sekali, bahaya sungainya… aku minta imbalan
Kleting merah : Imbalannya apa to… uang?? Wah kamu itu mata duitan…
Kleting biru dan hijau : Iya nih… yuyu kangkang mata duitan…
Kleting-kleting : Prett….
(keterangan: yuyu kangkang menyebrangkan kleting merah. Biru dan hijau bergantian)
Yuyu kangkang : Wah… senang sekali aku dapat memegang tangan gadis-gadis
cantik ini…
Yuyu Kangkang : Hohoho.. itu apa.. baunya tidak enak… wajahnya jelek…
Kleting Kuning : Wah… kok banjir to…. Gimana aku bisa menyebrang….
Itu ada Yuyu Kangkan… Yuyu kangkang… tolong sebrangkan saya melewati sungai ini…
Yuyu kangkang : Tidak mau… sudah sana pergi.. jangan disini.. dasar orang jelek.
Kleting kuning : Ya udah jika itu maumu… aku akan buat sungai ini menjadi
kering. Hiat….
Tiba-tiba sungai itu kering, yuyu kangkang kesakitan dan pergi jauh. Kemudian
kleting kuning bisa berjalan menyeberang sungai menuju rumah mbok rondo dadapan,
rumah si ande-ande lumut.
Bagian 5
Disebuh desa bernama Dadapan, mbok rondo sedang menyapu rumah, dirumah itulah
si Ande-ande lumut sedang mengaji di sebuah surau. Menunggu belahan hatinya yang
di janjikan Tuhan untuknya.
(keterangan: Mbok rondo sedang menyapu halaman rumah, tiba-tiba datang rombongan
gadis-gadis cantik, kleting merah, biru dan hijau)
Kleting-kleting : Assalamu’alaikum…
Mbok rondo dadapan : Owh.. mau melamar ande-ande lumut… sebentar ya… saya
katakana ke ande-ande lumut…
Mbok rondo dadapan : Putraku si ande-ande lumut.. temuruno ono putri kang
ngunggah-unggahi… putrine Ngger sing ayu rupane.. kleting abang iku kang dadi asmane…
Ande-ande Lumut : Duh ibu… kulo mboten purun… aduh ibu … kulo mboten
medun… najan ayu sisane si yuyu kangkang.
bok rondo dadapan : Putraku si ande-ande lumut.. temuruno ono putri kang
ngunggah-unggahi… putrine Ngger sing ayu rupane.. kleting biru iku kang dadi asmane…
Ande-ande Lumut : Duh ibu… kulo mboten purun… aduh ibu … kulo mboten
medun… najan ayu sisane si yuyu kangkang.
Mbok rondo dadapan : Putraku si ande-ande lumut.. temuruno ono putri kang
ngunggah-unggahi… putrine Ngger sing ayu rupane.. kleting ijo iku kang dadi asmane…
Ande-ande Lumut : Duh ibu… kulo mboten purun… aduh ibu … kulo mboten
medun… najan ayu sisane si yuyu kangkang.
Tidak lama kemudian, datanglah Kleting Kuning, dari kejauhan sudah tercium bau yang tidak
enak, wajahnya coreng moreng karena debu.
Mbok rondo dadapan : Opo.. arep nglamar anakku??? Gak salah to…
Kleting merah : La iyo… wajahmu jelek baumu tidak enak gt, aku aja
ditolak… apa lagi kamu…
Mbok rondo dadapan : Putraku si ande-ande lumut.. temuruno ono putri kang
ngunggah-unggahi… putrine kang olo rupane.. kleting kuning iku kang dadi asmane…
Ande-ande Lumut : Aduh ibu… kulo inggih purun… dalem putro inggih bade
medun, najan olo meniko kang putro… suwun.
Ande-ande lumut : Ibu… sebenarnya saya adalah seorang Pangeran yang sedang
mengembara, untuk mencari pengalaman hidup.
Akhirnya, Kleting kuning menjadi istri Ande-ande lumut, wajahnya yang jelek dan bau
berubah menjadi putri yang cantik, sesungguhnya dia adalah Putri Sekartaji. Dan
Ande-ande lumut, kini menjadi Raja mewarisi kerajaan ayahnya. Pangeran dan
Kleting kuning, hidup bahagia selamanya.
(Musik 16 : penutup )
Selesai