Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik menahun akibat pancreas tidak memproduksi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Insulin adalah hormone yang mengatur keseimbangan gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah 1. (hiperglikemi) Menurut World Health Organization (2016), penderita yang mengalami Diabetes Melitus (DM) di tahun 2014 mencapai 422 juta orang. Sebesar 175 juta diantaranya belum terdiagnosis sehingga terancam akan mengalami perkembangan yang buruk dan bresiko mengalami komplikasi yang tanpa disadari oleh penderita. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan terdapat 30,2 juta orang Amerika Serikat menderita diabetes. Sebanyak 7,2 juta orang tidak mengetahui atau tidak melaporkan menderita diabetes melitus. Ada sekitar 79.535 orang meninggal akibat penyakit diabetes dan 245 miliar dolar Amerika dikeluarkan untuk setiap pengobatannya.2 Tahun 2013 menunjukkan bahwa proporsi dan perkiraan jumlah diabetes melitus pada penduduk usia ≥15 tahun di Indonesia yaitu berjumlah 12.191.564 penduduk dengan proporsi 6.9% dari jumlah penduduk keseluruhan 176.689.336 penduduk.3 Dalam melakukan pengendalian kadar gula darah pada pasien diabetes melitus, dilakukan terapi yang dikenal dengan empat pilar yaitu edukasi, diet, latihan jasmani, dan farmakologi.4 Terapi farmakologi yang digunakan pada pasien diabetes mellitus dilakukan secara jangka panjang, dan kepatuhan pasien juga merupakan berkontribusi dalam terapi yang dilakukan. Secara umum tingkat kepatuhan pada setiap pasien digambarkan dengan persentase jumlah obat yang diminum dan waktu minum obat dalam jangka waktu tertentu.5 Penyebab rendahnya kepatuhan yang sering muncul kebanyakan pasien lupa, tidak mematuhi pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter, dan kesalahan pembacaan etiket. Selain itu rendahnya ketidakpatuhan dalam pengobatan dapat disebabkan karena regimen obat yang diberikan terlalu banyak sehingga pasien akan semakin sulit untuk mengikuti regimen tersebut.6 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien diabetes mellitus tipe-2, mengidentifikasi faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, durasi diabetes melitus tipe-2, dan penggunaan jaminan kesehatan terhadap tingkat kepatuhan
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Kepatuhan Penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan umum Untuk mengetahui gambaran kepatuhan penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota 1.3.2. Tujuan khusus Untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota Untuk mengetahui tingkat pengetahuan penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat bagi Peneliti Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penulisan dalam penelitian ilmiah di bidang kesehatan komunitas. 1.4.2. Manfaat bagi Instansi Sebagai masukan kepada Dinas Kesehatan Kota Pontianak dan UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota dalam memaksimalkan program Diabetes Melitus Tipe 2. 1.4.3. Manfaat bagi masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk kepatuhan penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2, serta dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Diabetes Melitus Tipe 2.
Daftar pustaka
1. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI,. Waspada Diabetes;
Eat well, Life well. 2014. .online. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin diabetes.pdf. Di akses tanggal 17 Agustus, 2019. 2. CDC. National Diabetes Statistics Report 2017: Estimates of Diabetes and Its Burden in the United States. United States: CDC.2017. 3. KEMENKES. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. 2013. 4. Irianto, K. Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung: Alfabeta. 2015. 5. Osterberg, L., & Blaschke, T. Adherence to medication. New England Journal of Medicine, 353(5), 487–497. 2005. 6. Asti, T. I. Kepatuhan Pasien Faktor Penting dalam Keberhasilan Terapi. InfoPOM-Badan POM RI, 7(5), 1–12. . 2006.