Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

BAHAN-BAHAN LISTRIK

BAHAN ISOLATOR BERSERAT

DISUSUN OLEH :

AXL PRAYOGA (201764026)

BRIAN HIZKIA RUMKITO (201764064)

VINCENSIUS A. LIMBONG (201764007)

AMON DABI (201764055)

SOFYAN DWI IRIYANTO (201764035)

MARSEINO RONSUMBRE (201764058)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAPUA
2018
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami aturkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena atas berkat dan
rahmatnya, tugas makalah ini yang berjudul ”Bahan Isolator Berserat” dapat diselesaikan tepat
pada waktunya . Tugas makalah ini merupakan perwujudan usaha kami sebagai kelompok tiga
untuk senantiasa menambah wawasan. Dalam pelaksaan ini kami banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak yang tidak mungkin disebut satu persatu.Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pelaksanaan
penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna
sehingga kami tidak menutup diri untuk menerima kritik dan saran dari pembaca. Pada akhir
kata, besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Manokwari, 29 September 2018

TIM
Daftar isi
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………

1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bahan Isolator Berserat………………………………………………………..

2.2 Jenis-jenis Bahan Isolator Berserat……………………………………………………..

2.3 Karakteristik Bahan Isolator Berserat………………………………………………….

2.4 Klasifikasi Bahan Isolator Berserat…………………………………………………….

2.5 Aplikasi…………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan isolasi merupakan peralatan yang digunakan untuk memisahkan bagian-bagian


yang bertegangan atau bagian-bagian yang aktif. Bahan isolasi dibedakan menjadi: bahan
isolasi gas, bahan isolasi padat, bahan isolasi cair. Dalam pembahasan kali ini kami akan
menekankan pada bahan isolasi berserat.(Drs. Muhaimin,1991)

Bahan Penyekat (Insulating Materials) adalah bahan yang befungsi untuk menyekat
(misalnya antara 2 penghantar), agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila
kedua penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai tahanan
jenis besar dan tegangan tembus yang tinggi. Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan
berserat berasal dari tiga macam, yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan
(sintetis). Sebenarnya bahan ini kurang baik sebagai bahan penyekat listrik karena sifatnya
sangat menyerap cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak penyekat yang menyebabkan
daya sekatnya menurun. Tetapi karena faktor-faktor lain seperti bahan yang berlimpah
sehingga murah harganya, daya mekanisnya cukup kuat dan fleksibel, dan dengan disusun
berlapis-lapis dan dicampur dengan zat-zat tertentu untuk meningkatkan daya sekat, daya
mekanis dan daya tahan panas, sehingga bahan berserat ini banyak dipakai sebagai
penyekat listrik.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Jelaskan definisi bahan isolator berserat ?

1.2.2 Apa saja jenis-jenis bahan isolator berserat ?

1.2.3 Bagaimana karakteristik bahan isolator berserat ?

1.2.4 Bagaimana klasifikasi bahan isolator berserat ?

1.2.5 Jelaskan aplikasi bahan isolator berserat dalam bidang kelistrikan ?


1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Mengetahui definisi dari bahan isolator berserat

1.3.2 Mengetahui jenis-jenis bahan isolator berserat

1.3.3 Mengetahui karakteristik bahan isolator berserat

1.3.4 Mengetahui klasifikasi bahan isolator berserat

1.3.5 Mengetahui aplikasi bahan isolator berserat dalam bidang kelistrikan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bahan Isolator Bersekat

Bahan isolator atau biasa juga disebut sebagai bahan penyekat adalah bahan yang
berfungsi untuk menyekat (misal antara 2 penghantar) agar tidak terjadi aliran listrik atau
kebocoran arus apabila kedua penghantar tersebut bertegangan. Bahan isolator juga dapat
berarti bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Dikatakan sebagai
bahan berserat karena bahan-bahan ini terdiri dari serat-serat yang terpisah satu sama lain.
Pada umumnya, bahan isolator seperti benang, kain, pita, struktur seratnya sangat mudah
dilihat, sedangkan pada kayu dan kertas, untuk memeriksa strukturnya perlu menggunakan
mikroskop.

Kelebihan dan kelemahan bahan isolator berserat :

 Kelebihan bahan berserat adalah mempunyai fleksibilitas yang baik, kekuatan


mekanis yang tinggi, mudah diproses dan murah harganya, sedangkan
 Kekurangannya adalah higroskopis dan tegangan tembusnya rendah. Untuk
mengatasi hal tersebut, bahan-bahan berserat yang akan digunakan sebagai
pengisolasi perlu diimpregnansi.

Bahan berserat asli tergolong bahan isolasi kelas Y, sedangkan bahan isolasi yang
telah diimpregnansi menjadi kelas A. Bahan dasar yang dipergunakan untuk bahan
berserat berasal dari tiga macam, yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang, dan bahan tiruan
(sintetis). Sebenarnya bahan ini kurang baik sebagai bahan penyekat listrik karena
sifatnya sangat menyerap cairan, sedangkan cairan itu dapat merusak penyekat yang
menyebabkan daya sekatnya menurun. Tetapi karena faktor-faktor lain seperti bahan
yang berlimpah sehingga murah harganya, daya mekanisnya cukup kuat dan fleksibel,
dan dengan disusun berlapis-lapis dan dicampur dengan zat-zat tertentu untuk
meningkatkan daya sekat, daya mekanis dan daya tahan panas, sehingga bahan berserat
ini banyak dipakai sebagai penyekat listrik.
Berikut beberapa gambar bahan isolator berserat :

Gambar 1. Kayu Gambar 2. Prespan

Gambar 3. Kertas

2.2 Jenis-jenis Bahan Isolator Berserat

Bahan isolator berserat mudah sekali kita dapatkan, karena bahan isolator berserat
merupakan bahan –bahan dari alam. Bahan-bahan tersebut diambil dari alam, kemudian
diproses dan dijadikan bahan isolator. Berikut adalah bahan yang termasuk bahan isolator
berserat :

 Kayu
 Kertas
 Prespan
 Tekstil
 Bahan berserat anorganik
2.3 Karakteristik Bahan Isolator Berserat

2.4 Klasifikasi Bahan Isolator Berserat


Berdasarkan golongannya bahan isolator berserat dibagi menjadi 3 yaitu

 Tumbuh-tumbuhan

Bahan isolator berserat yang sering kita temui pada tumbuhan contohnya kayu,
nantinya kayu ini akan digunakan sebagai tiang listrik dan bahan pembuat kertas.

 Binatang

Salah satu contoh binatang yang menghasilkan bahan isolator berserat yaitu ulat
sutra. Nantinya ulat sutra ini akan berubah menjadi kepompong kemudian serat suteranya
di lilitkan dengan mesin pemintal yang nantinya berubah menjadi benang dan ditenun
menjadi kain. Jadi kain inilah yang digunakan sebagai penyekat kawat. Namun sebelum
digunakan sebagai penyekat kawat, kain terlebih dahulu di impregnansikan agar nantinya
kain ini mempunyai daya sekat yang lebih kuat. Berikut gambar kain yang sudah di
impregnansikan :

 Bahan tiruan

Salah satu contoh bahan tiruan yang masuk dalam kategori bahan isolator berserat
adalah prespan. Prespan sebetulnya juga kertas karena bahan dasarnya sama namun
berbeda sifat saja. Dibandingkan dengan kertas, prespan lebih padat sehingga kurang
menyerap air. Padat karena pembuatannya ditekan dengan tegangan tinggi sehingga lebih
keras dan lebih kuat. Berikut gambar prespan sebagai bahan isolator padat :
2.4.2.1 Kayu

Pada tahun-tahun yang silam, kayu banyak digunakan sebagai isolasi sejak
perkembangan teknik listrik misalnya untuk tiang listrik, karena terdapat dimana-mana
dan harganya murah. Sekarang kayu banyak terdesak oleh besi, beton, dan bahan sintetis.
Kelebihan kayu adalah kekuatan mekanisnya cukup tinggi tergantung dari macam dan
kerasnya kayu dan tidak terlalu berat. Kekuatan tariknya berkisar antara 700 hingga 1300
kg/cm2, massa jenisnya berkisar antara 0,5 hingga 1 gr/cm2, tetapi kelemahannya adalah
menyerap air, dapat rusak karena hama dan penyakit serangga sehingga mudah rapuh.
Supaya daya tahan lama, maka kayu harus diawetkan atau diimpregnansi lebih dahulu.

Bahan pengimpregnasi kayu :


1. Minyak cat
2. Minyak Vernis
3. Vernis bakelit
4. Diberi antiseptik (tahan terhadap serangga)
5. Diberi antipirin (tidak mudah terbakar)
Cara mengimpregnansi kayu sebagai berikut :

Bahan untukmengimpregnansi antara lain minyak cat, minyak vernis yang


dipanaskan hingga 120oChingga 130oC dengan kayu yang diimpregnansi dimasukkan
kedalamnya. Selanjutnya didinginkan hingga suhu 60oC dan kayu dikeluarkan dari
minyak. Kayu yang sudah dikeluarkan dari minyak selanjutnya dikeringkan dalam oven
dengan suhu 110oChingga 130oC. Jika dilakukan dengan cat, impregnansi tanpa
dilakukan pemanasan selama 5 hingga 8 jam pada suhu 135oC. Kayu yang telah
diimpregnansi bertambah beratnya 70 hingga 80% di samping kekuatannya bertambah.
Jika yang digunakan mengimpregnansi adalah vernis bakelit dengan kandungan alkohol
50%, benda yang sudah diimpregnansi harus dikeringkan pada suku 1100 hingga 130oC,
kemudian dicelupkan lagi ke dalam bahan pengimpregnansi dan selanjutnya dikeringkan
lagi dengan suhu 130ohingga 135oC. Kayu yang akan digunakan sebagai isolator selain
diimpregnansi juga perlu diberi antiseptik agar tahan terhadap peluruhan dan dilapisi
dengan antipirin agar tidak mudah terbakar.

2.4.2.2 Kertas

Kertas atau karton merupakan bahan berserat yang seratnya pendek, kertas dan
karton pada dasarnya adalah selulosa (C6H10O5) atau asetat, dimana bahan ini adalah zat
sel tumbuh-tumbuhan yang terdapat antara kulit dan batangnya. Selulosa ini berserat,
fleksibel, lunak dan menyerap air, sedangkan bahan pembuat kertasnya diambil dari
kayu, merang, rami, majun (sisa bahan tekstil), dan lain-lain. Kertas yang terlalu kering
atau lembab, kekuatan isolasinya berkurang karena kertas sangat menyerap cairan,
sehingga untuk mengatasinya kertas dilapisi lak isolasi. Penggunaan kertas untuk isolasi
selain sebagai pembalut lilitan kawat dan kumparan, juga untuk isolasi kabel dan
kondensator kertas. Untuk memenuhi tebal yang diharapkan kertas dibuat berlapis-lapis.
Kertas yang digunakan untuk bahan isolasi selulosa digodok dengan senyawa alkali. Sifat
dari selulosa alkali dibanding dengan kertas biasa adalah secara mekanis lebih kuat dan
lebih tahan terhadap panas. Pemakaian kertas atau karton untuk bahan isolasi listrik
antara lain sebagai :

- Bahan isolasi kabel

- Kertas telepon

- Penyaring minyak transformator

- Kertas kapasitor (dielektrik)

Jenis kertas yang lain yaitu kertas mika. Kertas ini dibuat dari serat katun atau
jenis lain dari substansi tumbuhan serat panjang. Kekuatan tarik kertas ini kearanh
memanjang lebih besar daripada kearah melebar. Banyak digunakan untuk memperkuat
pita kertas dengan cara

2.4.2.3 Prespan

Prespan juga sebetulnya kertas, karena bahan dasarnya sama hanya berbeda sifat-
sifatnya saja. Dibandingkan dengan kertas, prespan lebih padat sehingga kurang
menyerap air. Padat karena pembuatannya ditekan dengan tegangan tinggi sehingga lebih
keras dan lebih kuat, tetapi dapat dibengkokan dengan tidak retak-retak sehingga baik
sekali untuk penyekat alur stator atau rotor mesin listrik, juga pada transformator sebagai
penyekat lilitan dan kawatnya. Prespan ini di pasaran berbentuk lembaran atau gulungan
dengan ukuran tebal antara 0,1 sampai 5 mm, warnanya kekuning-kuningan, coklat muda
atau abu. Karena daya menyerap air masih ada, maka dalam pelaksanaannya selalu masih
perlu dilapisi lak penyekat.

2.4.2.4 Tekstil
Tekstil termasuk bahan yang mempunyai serat yang cukup panjang. Tekstil secara
mekanis adalah kuat khususnya untuk mengikat dan tidak terjadi penyusutan yang berarti
jika terkena lembab. Namun tegangan tembusnya lebih rendah dibanding kertas. Dengan
menenun benang menjadi tekstil (pita dan kain dengan berbagai macam corak, ukuran
dan kualitas) maksudnya adalah untuk memperoleh penyekat yang lebih baik, yaitu
pertama lebih kuat, dan kedua dalam beberapa hal mempermudah teknis pelaksanaan
(membalut lilitan penyekat kawat). Selain tekstil dari kapas, ada juga sutera yang
digunakan sebagai bahan isolasi namun harganya cukup mahal. Kemudian juga terdapat
bahan isolasi yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan yang dikenal dengan nama lena
(linnen). Bahan ini lebih kuat daripada kertas. Pada tekstil ini ada yang terbuat dari bahan
tiruan (sintetis), dimana bahan ini digunakan dalam bidang kelistrikan sebagai penyekat
kawat-kawat lilitan mesin listrik, pengikat, dan sebagainya. Karena sifat tekstil ini dapat
menyerap cairan, maka untuk memperbaiki daya sekatnya dilapisi atau dicelup ke alam
cairan lak penyekat. Selain itu ada beberapa keuntungan dari tekstil sintetis ini, yaitu
kekuatan mekanis, elastisitas, dan ketahanan terhadap panas yang tinggi, higroskopisitas
rendah, den lebuh stabil terhadap pengaruh kimia. Serat sintetis yang paling penting
diantaranya adalah serat poliamid (yaitu nilon, kapron, silon, dederon), serat poliester
(yaitu lavsan, terilin, tetron, dakron), serat-serat yang dibuat dari polistrin, pvc atau
politetrafluoroethilen.

2.4.2.5 Bahan berserat anorganik

Salah satu bahan berserat anorganik adalah ketahanannya terhadap panas lebih
tinggi. Jenis bahan isolasi berserat ada 2, yaitu asbes dan fiberglass. Terdapat beberapa
macam asbes yang mempunyai komposisi kimia yang berbeda. Kristolin atau serpentin
dengan komposisi kimia 3MgO∙2SiO2∙2H2O adalah jenis asbes yang paling umum
digunakan sebagai bahan isolasi. Asbes dapat diperoleh dari batu-batuan yang merupakan
jalur kecil yang terdiri atas kumpulan serat yang paralel satu sama lain.Panjang serat-
serat tersebut tergantung ukuran jalurnya yang berkisar antara satu hingga beberapa
sentimeter. Makin panjang serat suatu asbeb, makin tinggi mutunya dan makin mahal
harganya. Pada suhu 300oChingga 400oC, asbes dianggap tidak terjadi perubahan, tetapi
pada suhu yang lebih tinggi lagi kandungan airnya akan hilang dan kekuatan mekanisnya
akan menurun. Hal yang menyebabkan asbes tahan terhadap suhu tinggi adalah karena
pori-porinya mudah dimasuki udara sehingga konduktivitas panasnya rendah. Asbes akan
meleleh pada suhu 1150oC. Bahan-bahan asbes tidak digunakan di atas 1000 volt karena
kemampuan isolasinya jelek.

2.5 Aplikasi

Berikut beberapa aplikasi bahan isolator berserat dalam bidang kelistrikan diantaranya
sebagai berikut :

1. Kayu
Dahulu kayu digunakan sebagai tiang listrik karena karena terdapat
dimana-mana dan harganya murah. Disamping itu kekuatan mekanisnya
cukup tinggi tergantung dari macam dan kerasnya kayu dan tidak terlalu berat.
Kekuatan tariknya berkisar antara 700 hingga 1300 kg/cm2, massa jenisnya
berkisar antara 0,5 hingga 1 gr/cm2. Namun, seiring berkembangnya zaman
kayu tidak digunakan lagi sebagai tiang listrik dan digantikan dengan besi,
beton dan bahan sintesis dikarena kayu mudah menyerap air dan mudah
terbakar.

2. Kertas
Dalam bidang kelistrikan kertas dapat digunakan sebagai :
 Osilasi kabel
 Kertas telepon
 Penyaring minyak trofo
 Kertas kapasitor (dielektrik)

Anda mungkin juga menyukai