Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

EXCHANGE TRANSFUSION

Disusun Oleh Kelompok III :

Alfin Wahyu Putranto (S17003)


Ayu Dinda Permata (S17009)
Devi Mayanti (S17014)
Indah Ayu Septiani (S17019)
Jezin Mardiani (S17025)
Lia Novita Lestari (S17030)
Nina Marshella S (S17035)
Rica Ratna Sari (S17040)
Septiyan Berliana Damayanti (S17045)
Umi Markhatus S (S17050)
Intan Wahyu Damayanti (S17183)

PRODI SARJANA KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2018/2019
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TRANSFUSI TUKAR (EXCHANGE
TRANSFUSION)

I. Tujuan pembelajaran

Mahasiswa dapat melakukan transfusi tukar pada bayi sesuai dengan prosedur.

II. Dasar teori

Transfusi tukar merupakan tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi bayi
dengan menurunkan kadar bilirubin indirek neonatus dan menurunkan bahan toksik serta
mencegah peningkatan kadar bilirubin dalam darah dengan cara mengeluarkan darah dari
tubuh bayi ditukar dengan darah pengganti, dengan syarat sebagai berikut : darah harus
segar <24 jam, dalam keadaan suhu sesuai dengan suhu ruangan ±24°C (1 jam sebelumnya
sudah dikelaurkan dari lemari pendingin).

III. Tujuan

1. Mencegah kematian

2. Mencegah kerusakan otak.

IV. Darah Donor untuk Transfusi Tukar

1. Darah yang digunakan golongan O 2.

2. Gunakan darah baru. Kerjasama dengan dokter kandungan dan bank darah adalah
penting untuk persiapan kelahiran bayi yang membutuhkan transfusi tukar.

3. Pada penyakit hemotilik rhesus, jika darah disiapkan sebelum persalinan, harus
golongan O dengan rhesus (-), crossmatched terhadap ibu. Bila darah disiapkan setelah
kelahiran, dilakukan juga crossmatched terhadap bayi.

4. Pada inkomptabilitas ABO, darah donor harus golongan O, rhesus (-) atau rhesus yang
sama dengan ibu dan bayinya. Crossmatched terhadap ibu dan bayi yang mempunyai
titer rendah antibodi anti A dan anti B. Biasanya menggunakan aritrosit golongan O
dengan plasma AB, untuk memastikan bahwa tidak ada antibodi anti A dan anti B yang
muncul.

5. Pada penyakit hemolitik isoimun yang lain, darah donor tidak boleh berisi antigen
tersentisasi dan harus di crossmatched terhadap ibu.

6. Pada hiperbilirubinemia yang nonimun darah donor ditiping dan crossmatched terhadap
plasma dan eritrosit pasien/bayi .

7. Transfusi tukar biasanya memakai 2 kali volume darah (160 mL/kgBB) sehingga
diperoleh darah baru sekitar 78%.

V. Teknik transfusi tukar

1. Simple Double Volume. Push Pull tehnique : jarum infus dipasang melalui kateter vena
umbilikalis/vena saphena magna. Darah dikeluarkan dan dimasukkan bergantian.

2. Isovolumetric. Darah secara bersamaan dan simultan dikeluarkan melaui arteri


umbilikalis dan dimasukkan melalui vena umbilikalis dalam jumlah yang sama.

3. Patrial Exchange Transfusion. Transfusi tukar sebagian, dilakukan biasanya pada bayi
dengan polisitemia. (Di Indonesia untuk kedaruratan, transfusi tukar pertama
menggunakan golongan darah O rhesus(+) VI.

VI. Petunjuk dan Keselamatan kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk transfusi tukar.

2. Perhatikan petunjuk pelaksaan tindakan .

3. Lakukan tindakan secara lembut, hati-hati dan teliti .

4. Perhatikan keadaan bayi sebelum bekerja agar tindakan dapat dilaksanakan dengan baik .

5. Letakkan bayi dan alat-alat pada tempat yang aman.

VII. Alat dan Bahan


1. Sarung tangan satu atau dua pasang .

2. Vena section set.

3. Kateter (polyethylene) 1-2 buah.

4. Spuit 2,5cc, 5cc, 20cc (masing-masing 2 buah).

5. Knop sonde.

6. Botol kecil untuk pemeriksaan (4 buah).

7. Lidi kasa .

8. Duk lubang.

9. Kassa

10. Infus set 2 buah

11. Cairan

12. Obat-obatan seerti heparin, kalsium glukonas 10%

13. NaCL 0,9%

14. Iodium tinkture 1%


15. Betadine 10% 16.

16. Alat resusitasi, oksigen, termometer, stetoskop, lampu pemanas, darah sesuai dengan
identitas.

VIII. Persiapan

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

2. Dapatkan persetujuan tindakan dari orang tua bayi

3. Lakukan untuk puasa 3-4 jam

4. Siapakan hasil pemeriksaan laboratorium seperti kadar bilirubin, Hb, golongan darah, uji
Coomb, kadar G6PD IX.

IX. Prosedur Pelaksaan

1. Terangkan tentang prosedur dan indikasi transfusi tukar pada orangtua atau keluarga

2. Meminta persetujuan tertulis untuk melakukan tindakan medis kepada orangtua atau
keluarga pasien

3. Melakukan pemeriksaan golongan darah anak pada kedua orang tuanya

4. Lakukan comb’s test darah penderita bila dibutuhkan. Untuk mendekteksi adanya ab
pada permukaan eritrosit pada serum

5. Memesan darah 200cc/kgBB PRC cuci

6. Pindahkan pasien ke ruang khusus

7. Mempersiapkan pasien dengan posisi tidur telentang


8. Menyalakan lampu pemanas dan diarah ke pasien

9. Mencuci tangan

10. Bila memungkinkan pasang saluran umbilicus, bila tidak memungkinkan lakukan vena
section

11. Lakukan tindakan anti septic pada daerah kateter pembuluh darah

12. Pergunakan handscoon

13. Siapkan 2 buah blood transfusion set

14. Pasangan transfusi set ke dalam wadah darah untuk jalur pengisisan darah

15. Pasang transfusi set ke wadah pembuang darah

16. Hubungkan kedua transfusi set dengan 2 buah threcc way, sedemikian rupa sehingga
terdapat jalur pengisian dan pembuangan darah

17. Awasi keadaan umum pasien

18. Lakukan pengisapan darah sebanyak 20cc, lalu dibuang

19. Masukkan darah sebanyak 20cc, diamkan selama +5 menit, lalu dihisap kembali
sebanyak 20cc untuk dibuang ulangi prosedur ini sampai ±9 kali atau 180cc

20. Setiap 160cc darah ditukar, beri heparin sebanyak 0,5cc/kgBB

21. Setiap 180cc darah ditukar tambahkan Ca Glukonas 0,5cc/kgBB

22. Ulangi prosedur 18±21 sampai dengan jumlah darah tertukar 200cc/kgBB

23. Mencatat jumlah darah yang keluar dan yang masuk perawat

24. Menyiapkan obat-obat yang diperlukan bila pelaksanaan tindakan sudah selesai

25. Merapikan pasien dan membawa ke tempat semula

26. Membersihkan, merapikan, mengembalikan peralatan ke tempat semula.

Anda mungkin juga menyukai