3.askep Diare
3.askep Diare
Ruangan : Aster
Tgl. / Jam MRS : 21 Juli 2019 / 12.05 WIB
Dx. Medis : Diare
No. Reg. : 132***
Tgl/Jam Pengkajian : 21 juli 2019/ 12.05 WIB
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : An. A.R
Nama Panggilan : An.A
Umur / Tgl. Lahir : 11 bulan/ 13 Agustus 2018
Jenis Kelamin : Laki-laki
B. Keluhan Utama
Saat MRS : Diare dan muntah
Saat pengkajian : Diare
C. Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit sekarang, upaya yang dilakukan dan terapi yang diberikan :
2 hari SMRS : Ibu An. A mengatakan badan An.A panas dan batuk secara
bersamaan tetapi tidak dibawa kemana-mana.
SMRS Ibu An. A mengatakan “tadi malam ± pukul 12 An.A bangun tidur
karena batuk, kemudian An.A langsung muntah, muntah sampai ±
5x. muntah yang pertama banyak berwarna putih berbusa dan yang
terakhir muntah sedikit dan berwarna kekuning-kuningan,
kemudaian An. A BAB 3x. BAB cair ada ampas berwarna agak
putih, tidak ada lendir, dan darah kemudian An.A dibawa ke bidan
dan mendapat obat cotrimoxazole, oralit, dan zinc. Pagi ini An. A
demam, muntah 1x dan BAB 7x, BAB cair ada ampas berwarna
kuning dan ole ibu dibawa ke puskesmas Antang
MRS Pasien masuk melalui IGD rumah sakit Awal Bros Makassar pada ±
pukul 10.53 WIB dengan keluahan demam, muntah dan diare.
Berdasarkan catatan RM pasien, di IGD An. A di infus dengan
terapi cairan asering 60 tpm dan injeksi antrain 80 mg. Di ruang
Aster Ibu An.A mengeluhkan An.A demam dan diare oleh sebab itu
diberikan terapi cairan Asering dengan tpm, dan diinjeksi antrain
100 mg.
E. Riwayat Perinatal
1. Antenatal
Ibu An. A mengatakan “saat hamil An. A saya rutin memeriksakan
kehamilan saya setiap bulan di bidan desa, saat usia kehamilan 1-4 bulan
saya memiliki keluhan mual muntah sehingga saya tidak makan nasi, saya
hanya minum susu dan makan buah-buahan. Dari bidan saya mendapat
vitamin untuk menambah darah dan agar saya tidak lemas”.
2. Intra natal
Ibu An. A mengatakan “saya melahirkan An.A di bidan desa dengan usia
kehamilan 9 bulan, setelah lahir An. A tidak langsung menangis, ± 3 menit
setelah ditepuk-tepuk dan dibersihkan hidungnya oleh bidan An.A
menangis, kemudian An.A diletakkan di atas perut saya kira-kira selama
30 menit. BB An. A saat lahir 3200 gr dengan panjang badan 45 cm.”
3. Post natal (0-7 hari)
Ibu An. A mengatakan “7 hari setelah melahirkan, bidan desa datang
kerumah saya untuk melihat kondisi An.A dan An.A di suntik pada paha
kanan dan kirinya.”.
GENOGRAM
keterangan :
= laki-laki = perempuan = garis keturunan
= tinggal dalam 1 rumah = pasien = garis pernikahan
Perkembangan An. A:
Hal yang bisa dilakukan Usia
Tersenyum 1,5 bulan
Miring 3 bulan
Tengkurap dan bisa mengangkat kepala dengan tegak 4 bulan
Duduk 7 bulan
Merangkak 8 bulan
Berdiri 10 bulan
Berjalan dengan pegangan 11 bulan
6. Keadaan punggung:
I : Bentuk simetris, tidak ada kelainan bentuk seperti skoliosis maupun
lordosis.
P : Tidak teraba adanya spina bifida.
8. Ekstremitas
L : Tidak ada deformitas, tidak ada odem, tidak ada luka, pergerakan
ekstremitas atas dan bawah maksimal, tidak ada polidaktil ataupun
sindaktil, terpasang infus pada tangan kiri, dan terpasang klip
warna kuning pada gelang identitas pasien.
F : Tidak benjolan, tidak ada massa, CRT < 2 detik, akral hangat.
M : Pergerakan bebas, kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 5 baik
kanan maupun kiri
9. Pemeriksaan Neurologis :
No Nama Reflek Cara Pemeriksaan Hasil Normal Hasil Pemeriksaan
1 Reflek moro mengendung bayi kemudian bayi Ketika dikagetkan, bayi yang baru lahir akan Reflek moro negatif
dikejutkan dengan cara merentangkan lengan, tangan, jari-jari dan
menggerakkan seperti akan di kaki.
jatuhkan atau dengan cara Gerak refleks ini sering kali muncul pada
menepuk tangan dengan cara saat lahir dan berakhir pada saat bayi
mengagetkan dengan suara keras berumur 4 s/d 6 bulan.
yang secara tiba-tiba. Reaksi negatif normal setelah usia 6 bulan
2 Reflek meletakkan jari atau bolpen ke bayi akan menggenggam benda yang kita Reflek grasping negatif
grassping telapak tangan bayi, letakkan di telapak tangannya. reflek ini akan .
hilang setelah usia 3-4 bulan.
Setelah bayi berusia lebih dari 4 bulan bayi
akan meraih dan mencoba menggenggam
benda yang dilihatnya.
3 Reflek rooting mengusap pipi atau area disekitar kepala bayi akan berusaha mencari sumber Reflek rooting negatif
mulut dengan menggunakan jari sentuhan dan mencari putting dan berusaha
atau putting ibu membuka mulutnya. Refleks rooting akan
menghilang setelah bayi berusia sekitar 3
hingga 4 bulan.
4. Reflek suching memasukkan putting ibu / ibu jari bayi akan menghisap dengan baik, reflek Reflek suching positif
ke dalam mulut bayi. ini akan hilang setelah 3-4 bulan, tetapi
dapat menetap sampai usia 1 tahun.
5 Reflek menggosok atau menggores jari-jari bayi akan hiperekstensi dan reflek Reflek babinski positif \
babinski telapak kaki bayi sepanjang tepi ini akan hilang di usia 4 bulan.
luar dari arah tumit ke arah atas
6. Reflek tonik Memiringkan kepala kesatu sisi Saat kepala bayi digerakkan kesamping, Reflek tonik neek
neek maka bagian tubuh yang lain akan lengan pada sisi tersebut akan lurus dan negatif
mengikuti lengan yang berlawanan akan menekuk,
reflek ini akan menghilang pada sekitar
usia 5 bulan.
7 Reflek Berdirikan bayi hingga kaki Bayi akan menggerakan kaki seperti Reflek stepping negatif
stepping menyentuh lantai melangkah ke depan. Refleks berjalan ini
akan hilang sekitar usia 2 bulan
8 Reflek gallant menggosok satu sisi punggung Respons normal adalah tubuh akan Reflek gallant negatif
sepanjang garis paravertebral 2-3 bergerak ke arah sisi yang digosok.
cm dari garis tengah mulai dari Refleks galant secara normal hilang
bahu hingga bokong. setelah 2-3 bulan. Jika reflek ini menetap
hingga lewat 6 bulan, dimungkinkan ada
patologis.
9 Reflek Ketukan halus pada glabela mata menutup dengan rapat Reflek glabellar negatif
glabellar (bagian dahi antara 2 alis mata)
K. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium tanggal 21 Juli 2019
21/7/19
Nilai normal
Jenis pemeriksaan 01.58
Nilai Satuan Nilai
Hematologi
1 Hemoglobin 10,5-13,5 gr/dL 11,4
3 Leukosit 6,0-17,5 109/L 11,6
4 Hematokrit 33-39 % 34,9
5 Trombosit 150-450 109/L 385
6 Hitung jenis Eos/bas/stab/seg/lim/mo - -/-/-/80/9/11
no 0-4/0-1/3-5/54-
62/25-33/2-6
L. Terapi
Tanggal Terapi
21 Juli 2019 Parenteral
Injeksi Antrain 100 mg
Cairan
Asering 75 cc/BB/3 jam = 555 cc dengan 60 tpm makro
WIDA D5 1/4 NS 740cc/24 jam dengan 10 tpm makro
Diit
ekstra bubur kasar
22 Juli 2019 Cairan
WIDA D5 1/4 NS 740cc/24 jam dengan 10 tpm makro
Oral
L- Bio 3x1
Zinc 1x2 dosh
Diit
ekstra bubur kasar
ANALISA DATA
No Data fokus Etiologi Problem Paraf
1 DS Faktor penyebab volume cairan
Ibu An.A mengatakan An. kurang dari
A muntah 1x dan BAB 7x, Masuk kesaluran kebutuhan tubuh
BAB cair ada ampas cerna
berwarna kuning
Mengiritasi saluran
DO cerna
Mata cekung
Turgor kulit menurun Dinding usus
BAB cair, warna kuning terangsang dengan
Mukosa bibir kering adanya iritasi
Bising usus 10x/menit
Peristaltik usus
Tampak kehausan
Gangguan absorbsi
Volume rongga
usus
Respon : BAB
lebih dari 3x
Diare
Cairan dan eletrolit
terbuang melalui
feses
volume cairan
kurang dari
kebutuhan tubuh
2 DS: Infeksi bakteri, Hipertermi
Ibu An. A mengatakan virus, dan parasit
An.A demam
Reaksi inflamasi
DO:
Teraba panas Aktivasi
TTV mikroorganisme
nadi = 112x/menit dan makrofag
Fp = 34x/menit
suhu = 38OC Merangsang
Leokosit = 11,6 hipotalamus
Pelepasan mediator
kimia:
prostaglandin
set point
hipotalamus
Suhu tubuh
Demam
Hipertermi
3 DS Faktor penyebab Resiko gangguan
Ibu An.A mengatakan An. integritas kulit :
A BAB 7x, BAB cair ada Masuk kesaluran perianal
ampas berwarna kuning cerna
Do Mengiritasi saluran
Frekuensi BAB 7x/hari cerna
Dinding usus
terangsang dengan
adanya iritasi
Peristaltik usus
Gangguan absorbsi
Volume rongga
usus
Respon : BAB
lebih dari 3x
Diare
Iritasi kulit pada
daerah perianal
Resiko gangguan
integritas kulit pada
perianal
A : Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi
06.00 Resiko gangguan S: Ibu An. A mengatakan An.A BAB
integritas kulit : 1x selama di rumah sakit, BAB cair
perianal dan ada ampas berwarna kuning
berhubungan
dengan frekuensi O : BAB 1 cair dan berwarna kuning
BAB (Diare) Tidak ada tanda-tanda iritasi pada
daerah kulit perianal
A : Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi