Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus.

Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu objek tertentu yang

mempelajarinya sebagai suatu kasus, metode pendekatan pada suatu kasus

secara mendalam analisisnya pada kasus yang lebih sepesifik.(35) Studi kasus

ini bertujuan untuk menganaalisis penerapan kompres rendaman air jahe merah

untuk menurunkan nyeri pada lansia dengan arthritis gout

B. Subyek Studi Kasus

Subjek studi kasus yang dipakai adalah 2 orang dengan kriteria sebagai

berikut :

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Bersedia menjadi responden

2. Lansia berumur 55 tahun ke atas

3. Lansia yang memiliki kadar arthritis gout besar dari 7 mg/dL laki-laki, dan

6 mg/dL untuk perempuan.

4. Lansia yang mengalami nyeri ringan dan sedang

5. Lansia yang mengalami nyeri sendi ekstermitas

6. Tidak mengkonsumsi obat athritis gout

7. Dapat berkomunikasi dengan baik. (17)

27
28

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Responden mengundurkan diri saat proses terapi berlangsung

2. Responden mengundukan diri saat kondisi memburuk

3. Responden memiliki alergi jahe merah

4. Responden memiliki luka pada daerah persendian yang akan di kompres.

C. Fokus Studi

Fokus studi ini adalah penerapan kompres rendaman air jahe merah untuk

menurunkan nyeri lansia dengan arthritis gout

D. Definisi Operasional Studi Kasus

1. Kompres rendaman air jahe merah adalah prosedur meletakkan kain atau

handuk yang telah direndamkan dengan air hangat rendaman jahe merah

bersuhu 40-50oC kemudiandiletakan padasendi yang nyeri selama ± 20 menit

perhari selama 14 hari.

2. Nyeri merupakan rasa tidak menyenangkan yang menimbulkan

ketidaknyamanan pada sendi lansia karena naiknya kadararthritis gout.

Pengukuran nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dengan skala

0 sampai dengan 10.

3. Arthritis gout atau dikenal juga sebagai arthritis pirai, merupakan kelompok

penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodiumurat pada

jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler.

Gaguan metabolism yang mendasar arthritis gout adalah hiperurisemia yang


29

di definisikan sebagai pendinggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl untuk pria

dan 6,0 ml/dl untuk perempuan.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen yang digunakan dalam studi kasus ini adalah lembar observasi

Numeric Rating Scale (NRS) untuk mengukur tingkat nyeri pada lansia

denganarthritis gout.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pegumpulan data yang digunakan adalah observasi terstruktur terhadap

nyeri pada lansia denganarthritis gout, sebelum dan sesudah pemberian terapi

kompres rendaman air jahe merah.Langkah-langkah pengumpulan datayang

dilakukan sebagai berikut :

1. Mengurus perijinan dengan Puskesmas Rowosari untuk melakukan studi

kasus

2. Menjelaskan maksud, tujuan dan waktu penelitian pada kepala Puskesmas

atau perawat penanggung jawab di tempat studi kasus dan meminta

persetujuan untuk melibatkan subyek dalam studi kasus

3. Mencari dan menentukan responden yang sesuai dengan kriteria inklusi

dan ekslusi

4. Melakukan pengukuran kadar asam urat dengan alat uric acid meter

5. Melakukan pengkajian nyeri menggunakan NRS


30

6. Meminta pasien untuk menandatangani informed consent sebagai bukti

persetujuan studi kasus mewakili subyek.

7. Mengidentifikasi dan mendiskusikan dengan subyek tentang kompres

rendaman air jahe merah, serta kontrak waktu pelaksanaan tindakan.

8. Menepati kontrak waktu pertemuan dan melakukan pengkajian nyeri yang

dirasakan sebelum pemberian terapi rendaman air jahe merah dengan

menggunakan lembar observasi Numeric Rating Scale (NRS). Nyeri

dirasakan setelah aktifitas berlebih dan dalam kondisi suhu dingin. Nyeri

seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada bagian kaki.

9. Melakukan intervensi terapi kompres rendam air jahe selama ± 20 menit

pada area yang nyeri dengan pergantian kompres setiap 5 menit sekali

dengan tetap menjaga suhu air 40-50oC melalui penyimpanan dalam

tremos. (32)

10. Membersihkan area kompres dan melakukan pengkajian nyeri ulang

sebagai data post test

11. Melakukan kontrak pertemuan berikutnya dan mengulang prosedur pada

poin 8,9, 10&11 sampai 14 kali pertemuan selama 2 minggu

12. Melakukan pengolahan data

13. Menyajikan hasil pengolahan data atau hasil penelitian dalam bentuk tabel

dan narasi.
31

G. Lokasi Dan Waktu Studi Kasus

Penelitian dilakukan di Wilayah Binaan Puskesmas Rowosari pada 30 April - 12

Mei 2018

H. Analisis Data Dan Penyajian Data

Pengolahan data menggunakan analisa deskriptif. Analisa deskriptif adalah

suatu prosedure pengolahan data dengan menggambarkan dan meringkas data

secara alamiah dalam bentuk tabel dan grafik. Pengolahan data ini dilakukan

untuk mengetahui adanya perubahan tingkat nyeri pada lansia dengan athritis

gout dengan menggunakan terapi kompres rendaman air jahe merah. Tingkat

nyeri dapat diukur dengan NRS (NumericRating Scale yang menggunakan

angka 0 sampai dengan 10 untuk menggambarkan tingkat nyeri. Skala 0

dideskripsikan tidak nyeri, skala 1-3 sebagai nyeri ringan. Lalu 4-6 sebagai nyeri

sedang, 7-9 sebagai nyeri berat terkontrol dan skala 10 sebagai nyeri berat nyeri

yang tidak terkontrol (37).

I. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus

diperhatikan,Masalah etika yang perlu diperhatikan antara lain :


32

1. Informed consent

Diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah

supaya subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, dan mengetahui

dampaknya.

2. Anonimity

Jaminan tersebut diberikan dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulasn data atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Confidentially

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset.(38)
DAFTAR PUSTAKA

1. Friedman et al. Buku Ajar Keperawatan Keluarga riset, teori & praktek.
Jakarta :EGC; 2010.

2. Friedman M M. Keperawatan Keluarga riset, teori & praktek. Jakarta :EGC;


1998.

3. Mubarak WI. Ilmu keperawatan komuntias. Jakarta : Salemba Medika; 2006.

4. Maryam K. Mengenal usia lanjut. Jakarta: Salemba; 2008.

5. Maryam R S. Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta: Salemba


Medika; 2008.

6. Budianti, A. 2008. StatusGizi dan Riwayat Kesehatan sebagai Determinan


Hiperurisemia. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2008.

7. Samsudin A R, Kundre R., & Onibala F. Pengaruh pemberian kompres hangat


memakai parutan jahe merah (zingiber officinale roscoe var rubrum) terhadap
penurunan skala nyeri pada penderita gout artritis di desa tateli dua kecamatan
mandolang kabupeten minahasa. eJournal Keperawatan (e-Kp). 2016;4.

8. Setyo TWA, Hendro DT. Faktor-faktor yang memengaruhi kadar asam urat ( gout
) pada laki-laki dewasa di rt 04 rw 03 simomulyo baru surabaya. 2014;2.

9. Rikesdas. Laporan hasil riset kesehatan dasartahun 2013. Jakarta: Menteri


Kesehatan RI; 2013. Diakses : www.litbang.depkes.go.id.

10. Kluwer W et al. Kapita selekta penyakit. Jakarta: ECG; 2011.

11. Departemen sosial RI (DEPSOS RI). Standarisasi perlindungan sosial dan


aksebilitas lanjut usia. Jakarta: DEPSOS RI; 2006. Diakses
:http://www.majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/view/21

12. Conaghan PG, Dickson J GR. Care and management of osteoaarithritis in


adults : summary of NICE guidance. Br Med J [Internet]. 2008;

13. Halvania A. Perbedaan pengaruh kompres jahe emprit (zingiber officinale var.
Rubrum) dan kompres hangat terhadap skala nyeri pada klien osteoarthritis di
wilayah kerja puskesmas lubuk begalung padang. 2015;6.

14. Margowati S PS. Pengaruh penggunaan kompres kayu manis (cinnamomum


burmani) terhadap penurunan nyeri penderita arthitis gout. 2017.
15. Brunner & Suddarth. Keperawatan medikal bedah. Jakarta: EGC; 2010.

16. Siska Damayanti TYS. Pengaruh kompres jahe hangat terhadap penurunan
intensitas nyeri artritis rhematoid pada lanjut usia di panti sosial tresna werdha
kasih sayang ibu kanagarian cubadak batu sangkar 2012. e-journal
keperawatan; 2012.

17. Yenny Safitri. Pengaruh air rebusan jahe merah (zingiber officinale rosc)
terhadap penurunan nyeri pada penderita arthritis rheumatoid di desa empat
Balai Wilayah Kerja Puskesmas Kuok. J Keperawatan stikes Tuanku Tambusai
Riau; 2015.

18. Mellynda W, Hendro B & Vandri K. Pengaruh kompres hangat terhadap


penurunan skala nyeri pada penderita gout arthritis di wilayah kerja puskesmas
bahu manado; 2014.

19. Siti DIP & Anita DI. Kompres Air Rendaman Jahe dapat menurunkan nyeri
pada lansia dengan asam urat di desa cengkalsewu kecamatan sukolilo
kabupaten pati. Cendekia Utama J Keperawatan Dan Kesehat Masyarakat.
2015;1 No 4.

20. Dita A. Hubungan antara peran keluarga terhadap perilaku pencegahan


komplikasi pada lansia dengan hipertensi di wilayah kerja puskesmas
banyumas. Skripsi; 2013.

21. Maryam. Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta: Salemba Medika;
2008.

22. Jhonson RJ, Kang DH, Freig DI, Kivlighn S, Kanelis J, Watabe S, Tuttle KR,
Mazzali M. Is there a pathogenic rule of uric acid in hypertension,
cardiovascular and renal disease. Hypertension Journal. Pp: 1183-90. 2003

23. Suiraoka IP. Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: NuhaMedika; 2012.

24. Yekti M & Ari W. Cara jitu Mengatasi Asam Urat. Yogyakarta: Penerbit
ANDI Yogyakarta; 2012.

25. Mutia S. sehat dan bugar tanpa asam urat. Yogyakarta: Araska Publisher;
2010.

26. Nikmatur R & Saiful W. Proses keperawatan teori dan aplikasi. Yogyakarta:
Katalok Dalam Terbitan; 2009.
27. Dewi KS. Ilmu keperawatan dasar. Jakarta: Salemba Medika; 2008.

28. Potter P A & Perry A G. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep,proses


dan praktek.edisi 4. Jakarta: ECG; 2005
29. Guyton A C & Hall J E. Buku ajar fisiologi kedokteran Edisi 11. Jakarta:
ECG; 2008.

30. Anas T. konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta: ECG; 2007.

31. Prapti U & Tim Lentera. Tanaman obat untuk mengatasi rematik dan asam
urat. Jakarta: Agromediapustaka; 2003.

32. Rustono NC& IR. Pemberian kompres hangat memakai jahe untuk
meringankan skala nyeri pada pasien asam urat di desa kedungwungu
kecamatan tegowanu kabupaten grobogan. JIKK. 2015;6 No1:29–39.

33. Swarbrick J. Boylan JC. Encyclopedia of phamaceuticial. 2ndEdition Vol 3.


New York: Marcel Dakker, Inc; 2002. P 2067. Diakses :

34. Tim Lentera. Khasiat dan manfaat jahe merah si rimpang ajaib. Jakarta: Ap.
Agro Medika Pustaka; 2015. Diakses :
https://books.google.co.id/books/about/Khasiat_dan_manfaat_jahe_merah_si
_rimpan.html?id=SnS1mSv-3Z8C&redir_esc=y

35. Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian Ilmu keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika; 2003.

36. Eni HL . Pengaruh kompres jahe terhadap intensitas nyeri pada penderita
rhemathoid arthritis usia 40 tahun ke atas di lingkungan kerja puskesmas tiga
balata 2015. Skripsi; 2015.

37. AA. Metode Penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba
Medika; 2007

38. Hidayat AA. Riset keperawatan dan teknik penulisan llmiah. Jakarta:
Salemba Medika; 2008.

39. Tutik Y, Ema Z. Tugas kesehatan keluarga sebagai upaya memperbaiki status
kesehatan dan kemandirian lanjut usia. 2016.

40. Isnaini R, Happy IH. Pengaruh pemberian terapi nafas dalam untuk
menurunkan skala nyeri saat dilakukan ROM pada pasien asam urat di panti
werdha dharma bhakti kasih surakarta. Jurnal Kesmasdaska; 2017.

41. Erna P, Yustine A. Pengaruh pola hidup terhadap kenaikan asam urat; 2016.

Anda mungkin juga menyukai