Anda di halaman 1dari 11

PROSES BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH SECARA KREATIF

Berpikir adalah proses tingkah laku dengan menggunakan pikiran untuk mencari makna dan
pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.

Bentuk-bentuk dalam berpikir

• Berpikir dengan pengalaman (routine thinking)

• Berpikir representatif

• Berpikir kreatif

• Berpikir reproduktif

• Berpikir rasional

Jenis-jenis Proses Berpikir

• Berpikir deduktif

• Merupakan proses berpikir yang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju
hal-hal yang bersifat khusus.

• Berpikir induktif

• Merupakan kebalikan dari berpikir deduktif yaitu proses pengambilan keputusan


dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus menuju umum.

• Berpikir evaluatif

• Merupakan proses berpikir secara kritis untuk menilai baik atau buruk, tepat atau
tidak, bahkan bermanfaat atau tidaknya sebuah gagasan.

• Berpikir analogi

• Merupakan berpikir yang didasarkan pada pengenalan kesamaan.

Langkah-langkah dalam Proses Berpikir

1. Pembentukan Pengertian

Dibentuk melalui tiga tingkatan yaitu:

 Menganalisis ciri-ciri dari sejumlah obyek yang sejenis. Misalnya kita ambil manusia dari
berbagai bangsa, lalu kita analisa ciri-cirinya, contohnya manusia Indonesia, ciri-cirinya
adalah makhluk hidup, berbudi, berkulit sawo matang, dan berambut hitam.
 Membanding-bandingkan ciri tersebut untuk diketemukan ciri-ciri mana yang sama,
mana yang tidak sama, mana yang selalu ada dan mana yang tidak selalu ada mana yang
hakiki dan mana yang tidak hakiki.
 Mengabstraksikan, yaitu menyisihkan dan membuang ciri-ciri yang tidak hakiki, serta
menangkap ciri-ciri yang hakiki. Contoh ciri-ciri yang hakiki itu adalah makhluk hidup
yang berbudi
2. Pembentukan Pendapat
 Pembentukan pendapat yaitu menggabungkan atau memisahkan
beberapa pengertian menjadi suatu tanda yang khas dari masalah itu. Pendapat
dibedakan menjadi tiga macam, di antaranya:
-Pendapat Afirmatif (positif)
-Pendapat Negatif
-Pendapat Modalitas (kebarangkalian)

3. Penarikan Kesimpulan atau Pembentukan keputusan

• Keputusan Induktif

Keputusan induktif yaitu keputusan yang diambil dari pendapat-pendapat khusus menuju ke
satu pendapat umum.

• Keputusan Deduktif

Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus, sehingga berlawanan
dengan keputusan induktif.

• Keputusan Analogis

Keputusan analogis adalah keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau
menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada.

Pengertian Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau


ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan (Hunsaker, 2005).
Pengambilan keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan
masalah yang dilakukan.

Proses Pemecahan Masalah


Memahami soal atau masalah

• Membuat suatu rencana atau cara untuk menyelesaikannya

• Melaksanakan rencana

• Menelaah kembali terhadap semua langkah yang telah dilakukan

Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah secara Kreatif

Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir di mana seseorang mencoba menemukan hubungan-
hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru terhadap masalah. Semakin kreatif seseorang,
maka semakin banyak alternatif penyelesaiannya.
Dalam berpikir kreatif ini, seseorang dituntut untuk dapat memperoleh lebih dari satu jawaban
terhadap suatu persoalan. Maka dari itu, diperlukan yang namanya imajinasi

Simpulan

Unsur kreatif sangat diperlukan dalam proses berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah. Semakin
kreatif seseorang, maka semakin banyak alternatif penyelesaiannya. Agar mampu berpikir secara
kreatif dalam pemecahan masalah, pikiran harus dioptimalkan pada beberapa tahapan yang harus
dilalui.

HUBUNGAN INDIVIDU DALAM KEPERAWATAN


Hubungan individu dalam keperawatan memiliki bagian penting :

 Psikologi Keperawatan

Psikologi keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayan
kesehatan yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek biologis, psikologis, sosial,
dan spiritual yang bersifat komprehensif, artinya pelayanan keperawatan bersifat menyeluruh, yang
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun yang sakit mencakup hidup
manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

 Hubungan perawat dengan klien.

Hubungan ini direncanakan secara sadar dan kegiatannya dipusatkan untuk pencapaian
tujuan klien. Perawat menggunakan pengetahuan serta komunikasi yang baik guna memfasilitasi
hubungan yang efektif.

Menurut Roger dalam Stuart G.W (1998), ada beberapa karakteristik seoranghelper (perawat)
yang dapat memfasilitasi tumbuhnya hubungan yang terapeutik, yaitu :

• Kejujuran

• Tidak membingungkan dan cukup ekspresif

• Bersikap positif

• Empati bukan simpati

• Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien

• Menerima klien apa adanya

• Sensitif terhadaaaaaaap perasaan klien

• Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu


Faktor yang mempengaruhi interaksi perawat dengan klien menurut(Indrawati, 2003 : 21) :

• 1. Perkembangan. Persepsi. Nilai. Latar belakang sosial budaya. Emosi. Jenis kelamin.
Pengetahuan. Peran dan hubungan. Lingkungan. Jarak. Citra diri. Kondisi fisik.

Kesimpulan

• A. Hubungan individu dalam keperawatan merupakan mutual humanity dan pada


hakekatnya adalah hubungan saling ketergantungan dalam mewujudkan harapan pasien
terhadap keputusan tindakan asuhan keperawatan dan perawat secara kolaboratif terlibat
pula dalam program tim kesehatan lain. Ada 3 model yang terjadi pada semua hubungan
antar manusia, termasuk hubungan antar perawat, dokter, dan pasien yaitu : Model
aktivitas pasivitas, model hubungan membantu, dan model partisipasi mutual.

EMOSI DAN STRES ADAPTASI


Definisi Stres

Stres adalah tuntutan terhadap sistem biopsikososial yang menghasilkan ketegangan, kecemasan,
dan kebutuhan energi ekstra baik fisiologis maupun psikologis.

Teori adaptasi

Model konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969).

1. Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-menerus berinteraksi
dengan lingkungan.

2. Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-perubahan


biopsikososial.

3. .Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan untuk


beradaptasi.

Jenis Stres

Jenis stres menjadi dua, yaitu: (Quick dan Quick (1984))

1. Eustres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif
(bersifat membangun)

2. Disters yaituhasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan
destruktif (bersifat merusak).

Penggolongan Stres

Adapun penggolongan stres seperti berikut

1. Stres fisik
2. Stres kimiawi

3.Stres mikrobiologik

4.Stres fisiologik

5.Stres proses pertumbuhan dan perkembangan

6.Stres psikis atau emosional

Cara mengatasi stres

1. Manajemen waktu. Manajemen waktu merupakan cara untuk memiliki waktu untuk
melakukan hal-hal yang ingin dan perlu dilakukan.
2. Perhatikan gaya hidup. Seimbangkan kebutuhan pribadi, keluarga, dan pekerjaan. Tentukan
tujuan hidup dan lakukan aktivitas yang bermanfaat. Istirahat yang cukup. Makan makanan
yang sehat serta hindari rokok dan alkohol. Olahraga teratur.
3. Mencari dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat. Dukungan orang lain membawa
dampak yang besar dalam menghadapi stres.
4. Ubah pola pikir. Singkirkan semua pikiran negatif yang selalu berfokus pada sisi buruk dan
bukan sisi baik sebuah keadaan. Berpikirlah positif dan ambil hikmah dari semua peristiwa
yang terjadi.

Definisi Emosi

Emosi merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh situasi tertentu , dan emosi cenderung terjadi
dalam kaitannya dengan perilaku yang mengarah (approach) atau menyingkiri (avoidance) terhadap
sesuatu, dan perilaku tersebut pada umumnya disertai adanya expresi kejasmanian, sehingga orang
lain dapat mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi.

Definisi Adaptasi

Adaptasi adalah suatu perubahan yang menyertai individu dalam berespons terhadap perubahan
yang ada di lingkungan dan dapat mempengaruhi keutuhan tubuh baik secara fisiologis maupun
psikologis yang akan menghasilkan perilaku adaptif.

MACAM-MACAM ADAPTASI

1.Adaptasi fisiologis merupakan proses penyesuaian tubuh secara alamiah atau secara fisiologis
untuk mempertahankan keseimbangan dan berbagai faktor yang menimbulkan atau mempengaruhi
keadaan menjadi tidak seimbang

2.Adaptasi psikologis merupakan proses penyesuaian secara psikologis akibat stresor yang ada,
dengan memberikan mekanisme pertahanan dari dengan harapan dapat melindungi atau bertahan
diri dari serangan atau hal-hal yang tidak menyenangkan.

3. Adaptasi sosial budaya merupakan cara untuk mengadakan perubahan dengan melakukan proses
penyesuaian perilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat, berkumpul dalam
masyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan.
4.Adaptasi spiritual. Proses penyesuaian diri dengan melakukan perubahan perilaku yang didasarkan
pada keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki sesuai dengan agama yang dianutnya. Apabila
mengalami stres, maka seseorang akan giat melakukan ibadah, seperti rajin melakukan ibadah

Pengertian Perilaku
• Pengertian perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan arti yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa
perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003)

• Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan
yang dilakukan oleh makhluk hidup. Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa
untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari
berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.

Pengertian Perilaku Individu/Anak Berkebutuhan Khusus

• Secara umum anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki gangguan
perkembangan atau kelainan lainnya sehingga memerlukan penanganan secara khusus.
Berkenaan dengan istilah disability, anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang
memiliki keterbatasan baik fisik maupun psikis. Istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus
adalah anak luar biasa dan anak cacat.

Kesimpulan

Tidak setiap individu yang dilahirkan di dunia ini selalu mengalami perkembangan normal.
Banyak diantaranya yang dalam perkembangannya mengalami hambatan, gangguan, dan
kelambatan yang menyebabkan suatu individu berkebutuhan khusus mengalami perilaku yang
berbeda (istimewa). Perilaku merupakan salah satu hal yang melekat pada diri manusia, respon
terhadap stimulus, segala tindakan yang dilakukan, berbagai gerakan yang ada dalam diri kita baik
disengaja maupun tidak. Perilaku individu berkebutuhan khusus tentu berbeda dengan anak normal
biasa, karena individu berkebutuhan khusus merupakan gangguan dimana suatu individu sulit dalam
beriteraksi dengan orang lain.

Perilaku
• Perilaku manusia merupakan hasil segala macam pengalaman serta interaksi manusia yang
terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.

• Perilaku merupakan suatu tindakan yang mempunyai frekuensi, lama, dan tujuan khusus,
baik yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar.

• perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Bentuk Perilaku

• Perilaku tertutup (Covert Behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran, dan sikap yang
terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh
orang lain.

• Perilaku terbuka (Overt Behavior)

Repon seseorng terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.

Pandangan KOGNITIF

Perilaku individu merupakan respon dari stimulus, namun dalam diri individu ada kemampuan untuk
menentukan perilaku yang diambilnya. Artinya individu aktif dalam menentukan tindakannya.

Pandangan SOCIAL LEARNING

Perilaku, lingkungan dan individu saling berinteraksi. Perilaku individu dapat mempengaruhi individu
itu sendiri, berpengaruh pada lingkungan, demikian pula lingkungan dapat mempengaruhi individu.

Faktor yang mempengaruhi Perilaku

• Genetika

• Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.

• Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial.

• Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan
suatu perilaku.

Domain Perilaku

• Pengetahuan (knowledge)\Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu


seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya

• Sikap (attitude)Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan]

• Tindakan atau praktik (practice)

Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang
merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki
Konsep dasar biopsikosensorik
• Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi

• Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan
kakeknya secara genetik

• Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit warna mata keadaan rambut
lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat
bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal.
Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah
manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman

PROSES SENSORIK

• proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau mengorganisasikan input


sensorik yang diterima  otomatis. misalnya ketika mendengar suara kicauan burung, otak
langsung menterjemahkan sebagai bahasa atau suara binatang.

• proses masuknya rangsang melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian kembali melalui
saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.

• Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar
dengan mempergunakan alat indera.

• Proses awal dari pengamatan disebut dengan perhatian, sedangkan proses akhir disebut
persepsi yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar
pengalaman yang lalu

Proses pengamatan (penyerapan atau persepsi) melalui tiga proses, yaitu:


1) Proses fisik, stimulus mengenai alat indera.
2) Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh alat sensoris ke otak.
3) Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa yang diterima oleh alat
indera

Proses sensorik

• Penerimaan input (registration), yaitu individu menyadari akan adanya input.

• orientation, yaitu tahap dimana individu memperhatikan input yang masuk.

• mengartikan input tersebut (interpretation).

• tahap organization, yaitu tahap dimana otak memutuskan untuk memperhatikan atau
mengabaikan input ini. Tahap terakhir adalah execution, yaitu tindakan nyata yang dilakukan
terhadap input sensorik tadi.
Faktor faktor yang mempengaruhi PROSES sensoris

1). Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan mempengaruhi kesempurnaan proses sensorik.
2). Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan persepsi dan apabila perhatian kurang
akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensorik tidak sempurna.
3). Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu proses sensorik.
4). Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.

PROSES MOTORIK

• Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi keseluruhan proses-
proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi organ tubuh, baik secara fisiologis
maupun secara psikis yang menyebabkan terjadinya suatu gerakan.

• Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia.

• Proses motorik juga menghasilkan gerakan yang dinamakan gerakan motorik.Gerakan


motorik adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang
dilakukan oleh tubuh manusia

JENIS AKTIVITAS MOTORIK

1. Gerak refleks
2. Gerak terprogram
3. Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit
4. Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan.

HUBUNGAN SENSORIS DAN MOTORIK

• hubungan sistem sensorik dan sistem motorik ialah sistem sensorik sebagai penerima
stimulus atau rangsangan dari dalam maupun luar tubuh yang di terima oleh alat indera
kemudian akan di kirimkan ke sistem saraf pusat lalu di olah kemudian di sampaikan ke
sistem motorik dalam hal ini organ organ tubuh yang kemudian akan menjadi tindakan
refleks maupun nonrefleks terhadap rangsangan rangsangan tersebut

KESADARAN

• Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness).

• Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki kendali
penuhterhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal.Namun, kesadaran juga
mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu
sehingga akhirnya perhatiannya terpusat.
MACAM MACAM KESADARAN

• Kesadaran Pasif

Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang
diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.

• 2. Kesadaran Aktif

Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan
dapat menyeleksi stimulusstimulus yang diberikan.

PRA SADAR

• Pra-sadar (Preconscious Mind), biasa disebut sebagai jembatan antara Conscious dan
Unconscious. Berisikan segala sesuatu yang yang dengaN mudah dipanggil ke alam sadar.
Seperti: kenangan-kenangan yang walaupun tidak kita ingat ketika kita berpikir, tetapi dapat
dengan mudah dipanggil lagi, atau seringkali disebut sebagai “kenangan yang sudah
tersedia” (available memory).

TIDUR

• Alpha → masih dalam kondisi sadar, relaks

• Theta → pre-consciuos, awal fase ketidaksadaran

• Spindle → fase lebih tinggi dari pre-conscious

• Delta → Fase ketidaksadaran (unconscious)

• REM (rapid eye movement) → Fase mimpi

GANGGUAN KESADARAN

• Narcolepsi

• Somnambulism

• Sleep Paralysis

Anda mungkin juga menyukai