Laporan Biology Kel.3
Laporan Biology Kel.3
Di susun oleh :
Kelompok III :
AYU HUMAGI
DARWIN AHMAD
ANDINI ANGRIANI
PARHAMIDA SUMA
NUR WAQI’AH DALI
MOH RIZALDI DJAFAR
AMANDAWATI MOODUTO
PEMBIMBING :
PENDAHULUAN
Pada tahun 1831 Robert Brown mengamati struktur sel pada jaringan
tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel
yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya
diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel
itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam
sel. Pada 1835 Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup dan
menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut
“Sarcode”. Kemudian tahun 1787-1869 Johanes Purkinje mengadakan
perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma Matthias Schleiden (ahli
botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya
kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka
mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel. Konsep yang
diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural
makhluk hidup. Pada tahun 1825-1874 Max Shultze ahli anatomi
menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup (celulla).
1.2.Tujuan
1. Mengetahui struktur sel tumbuhan (sel-sel epidermis bawang merah).
2. Mengetahui strukutur sel hewan (lapisan permukaan dinding bagian dalam
mulut).
BAB II
METODE PRAKTIKUM
1.Alat
a. Mikroskop
b. Kaca preparat
c. Kaca penutup
d. Tusuk gigi
e. Tissue
f. Pinset
g. Pipet tetes
h. Cutter
2.Bahan
a. Bawang merah
b. Lapisan permukaan dinding bagian dalam mulut
c. Methylen blue
2.3. Prosedur Kerja
1. Pengamatan sel tumbuhan
a. Mengamati lapisan epidermis bawang merah yaitu siung
bawang merah menggunakan cutter dan pinset.
b. Kupas satu lapisan bawang kemudian kupas lapisan tersebut
(seperti kulit ari) sehingga berbentuk lembaran yang tipis.
c. Kelupasan bawang merah tadi diletakkan di atas kaca dan
diberi setetes air, kemudian ditutup dengan kaca penutup.
d. Mengamati sel epidermis dengan mikroskop.
2. Pengamatan sel hewan
a. Dengan menggunakan tusuk gigi yang bersih, koreklah secara
perlahan lapisan permukaan dinding bagian dalam mulut
sampai epitelium terbawa pada ujung tusuk gigi.
b. Menggoreskan tusuk gigi tadi di atas kaca objek kemudian
memberi satu tetes methylen blue pada kaca objek, kemudian
ditutup dengan kaca penutup. Cairan yang merembes keluar
dari kaca objek dihisap dengan tisu.
c. Mengamati di bawah mikroskop dengan perbesaran kecil dan
besar.
BAB III
4x10 10x10
3.2.Pembahasan
Nukleus ( Inti Sel ), merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara
organel-organel di dalam sel. Fungsi Inti sel adalah sebagai berikut :
a. Nukleus
b. Membran Plasma
c. Sitoplasma:
Sel hewan tidak memiliki dinding sel, kloroplas, dan vakuola. Kami juga
menggunakan methylen blue yang berfungsi untuk mempermudah
pengamatan pada sel. Secara fisik, metilen blue memberi warna pada sel,
namun secara kimia tidak menggangu metabolisme dalam sel, sehingga
pengamatan tetap akurat. Selain itu, metilen blue bisa menjadi indikator
adanya kehidupan dalam sel. Jika warnanya berangsur-angsur memudar,
maka sel yang diamati masih hidup dan menghasilkan enzim yang
menguraikan metilen biru. Jika warnanya tetap biru, berarti sel yang diamati
sudah mati.
Jadi sel pada epitel pipi merupakan sel hidup. Sel pada epitel pipi tidak
mempunyai dinding sel, seperti sudah kita ketahui bahwa sel hewan tidak
dinding sel sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah
– ubah bentuknya. Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu
makhluk hidup yang secara independen mampu melakukan metabolisme,
reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan
hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih
menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme,
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap
rangsang, dan ciri hidup lainnya. Dalam praktikum acara kedua ini kami
mengamati bentuk dan struktur sel. Berbagai macam bentuk sel kami jumpai.
Kami mengamati beberapa bahan antara lain, sel epitel rongga mulut, bawang
merah ( Allium cepa),Umbi lapis bawang merah Pada saat kami mengamati
umbi lapis pada bawang merah ( Allium cepa ) dengan perbesaran 4 x 10 atau
40 kali, kami mengamati bahwa terdapat beberapa sel didalamnya yang
tampak dengan jelas, yaitu dinding sel, sitoplasma dan inti sel. Bentuk selnya
heksagonal yang mana bentuk ini beraturan, hal ini di karenakan bawang
merah mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan
polisakaridapektat, yang mana ketiga komponen tersebut merupakan
polisakarida. Dinding akan tumbuh serta menjadi tebal dan kaku setelah
menjadi tumbuhan dewasa. Sel epitel rongga mulut Saat mengamati sel epitel
rongga mulut dengan perbesaran dari lemah ke kuat tepatnya 4 x 10 atau 40
kali perbesaran, terlihat bahwa terdapat membran sel yang melindungi sel
epitel rongga mulut, sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Pada sel epitel
rongga mulut bentuknya tidak beraturan. Hal ini dikarenakan pada sel hewan
tidak memiliki dinding sel, karena dalam dinding sel terdapat kandungan
lignin atau zat kayu yang menyebabkan kaku, apabila dinding sel terdapat
pada sel hewan akan menyebabkan hewan tersebut tidak bisa bergerak secara
aktif. Pernyataan ini adalah salah satu yang membedakan antara sel hewan
dan sel tumbuhan. Serabut buah kapuk randu (Ceiba petandra) Pada
pengamatan selanjutnya kami mengamati serabut kapuk randu dengan
perbesaran 10 x 10 atau 100 kali perbedaannya; pada sel kapuk tidak terdapat
torsi. sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh
dinding sel dengan lingkungan luar.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Pada dasarnya sel hewan
dan sel tumbuhan memiliki persamaan dasar mengenai sifat, bentuk, dan
fungsi dari bagian sel-selnya. Tetapi ada beberapa perbedaan pada sel hewan
dan sel tumbuhan berdasarkan organelnya. Sel hewan tidak memiliki dinding
sel, kloroplas, vakuola tetapi sel hewan memiliki sentrosom, lisosom dan
sentriol sedangkan sel tumbuhan memiliki memiliki dinding sel, vakuola,
kloroplas tetapi tidak memiliki sentrosom, lisosom dan sentriol.
1. Sel bawang merah, memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati,
seperti yang kami lihat yaitu memiliki inti sel, dan dinding sel.
2. Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid
yang menghasilkan kloroplas.
3. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting
bagi kelangsungan hidup.
4. Sel pada makhluk hidup ada dua jenis yaitu sel hidup dan sel mati.
Dikatakan sel hidup karena memiliki bagian-bagian penyusun sel yang
menjalankan fungsi hidup, sedangkan dikatakan sel mati karena tidak
memiliki bagian-bagian penyusun sel seperti pada umumnya yang
menjalankan fungsi hidup.
4.2. Saran
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan
mikroskop pengaturan fokus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29http://www.academia.edu/
4524192/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_Sel_Tumbuhan_Oleh
http://reinyfeiny.blogspot.com/2011/11/organel-organel-sel-dan-
fungsinya.html
http://softilmu.blogspot.com/2014/08/pengertian-sel-dan-sejarah-
penemuan-sel.html
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah
Praktikum ini.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya
makalah ini.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masihlah jauh dari sempurna. Untuk
itu, kami selaku tim penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini bisa tersusun lebih baik lagi. Kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
penyusun