Anda di halaman 1dari 13

Bab I pendahuluan

A. Latar belakang

Perkembangan sebuah usaha adalah tanggung jawab dari seluruh organisasi untuk mampu
menyelesaikan tujuan organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelum usaha
dilaksanakan. Sebelum adanya praktek yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi.
Perusahaan telah menyampaikan rincian aspek yang akan dicapai dalam sebuah scenario
planning sebagai pedoman untuk setiap aspek yang hendak dilaksanakan dan akan dievaluasi
setiap satu periode pencapaian perusahaan dalam lima bulan.

Komponen organisasi perusahaan yang terdiri atas manajemen operasi, manajemen keuangan,
manajemen sumber daya manusia, serta manajemen pemasaran menjadi satu kesatuan utuh yang
menjadi tanggung jawab direktur perusahaan selaku pemilik dan pemegang kendali perusahaan.
Semua keputusan dari berbagai bidang organisasi harus diketahui secara keseluruhan dan rinci
guna penentuan kebijakan. Sehingga, dalam pemecahan masalah kompleks yang dihadapi
perusahaan pimpinan organisasi perusahaan juga mempertimbangkan dari seluruh aspek
manajerial.

Evaluasi sebagai media penilaian akan menunjukan beberapa aspek pencapaian dari berbagai sisi
lini manajerial dan pemecahan permasalahan untuk meningkatkan produktivitas penjualan
produk. Siklus kehidupan usaha juga perlu diketahui untuk mendukung kebijakan yang diambil
oleh pemimpin usaha. Perputaran faktor ekonomi secara umum akan mempengaruhi pencapaian.
Mengingat pertumbuhan usaha setara dengan tingkat pertumbuhan pesaing, berbagai upaya harus
dilakukan agar tercapai visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, hal yang penting untuk
membahas penulisan laporan evaluasi kinerja perusahaan.

B. TUJUAN
a. Menilai hasil kinerja perusahaan dalam lima bulan terakhir (satu periode evaluasi).
b. Mengetahui kelayakan produk dari pandangan konsumen serta menanggapi setiap masukan
yang diberikan.
c. Mengetahui setiap permasalahan dari seluruh lini manajerial untuk didapatkan solusinya.
d. Mengevaluasi sistem kerja dari berbagai aspek manajerial serta mengetahui langkah
inisiatif dari berbagai bidang manajerial dalam penyelesaian masalah.
e. Menentukan program yang akan dilaksanakan perusahaan untuk periode kedepan sebagai
pedoman dalam mengembangkan perusahaan kearah yang lebih baik lagi.

C. MANFAAT
a. Mempertahankan siklus kehidupan perusahaan dengan penentuan kebijakan-kebijakan
yang akan menguntungkan dari seluruh komponen organisasi perusahaan.
b. Terciptanya langkah-langkah dan kebijakan yang baru sebagai pedoman perusahaan dalam
mengembangkan usaha.
c. Mengurangi segala tingkat resiko yang akan diambil oleh perusahaan dengan menentukan
tujuan baru untuk satu periode evaluasi.
d. Bertambahnya pendapatan usaha dengan inovasi sistem kinerja perusahaan dan
pengaplikasian program serta kebijakan yang telah dibuat dalam periode evaluasi.
e. Meningkatkan penjualan dan melakukan efisiensi produksi Lullaby sebagai produk yang
dihasilkan oleh perusahaan.

Bab II pembahasan

A. SCENNARIO PLANNING

No Jenis Kegiatan Jangka Waktu

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survei Pasar
2 Penentuan Jenis Usaha

3 Penentuan Lokasi
Usaha dan Segmentasi
Pasar

4 Persiapan Bahan Baku x X X X X x X X X X x X X


dan Bahan Lainnya

5 Proses Produksi x X X X X x X X X X x X X X

6 Proses Pemasaran dan x X X X X x X X X X x X X X


Strategi Pemasaran

7 Pembuatan Laporan

B. MANAJEMEN OPERASI
- Analisis Produk
o Jenis : Barang
o Nama Produk : Lullaby
o Material Produk : Dinamo, Gear, Kabel, Kertas HVS, Baterai, Lampu,
Fiber Glass
o Karakteristik : Lullaby adalah produk mainan anak-anak yang mampu
memvisualisasikan cerita menjadi bayangan di dinding. Sehingga anak akan
mampu melatih otak kanan dan kirinya sekaligus dengan mendengarkan cerita
dan melihat gambar yang terproyeksikan. Dengan konsep produk sebagai
mainan, Lullaby juga dapat digunakan sebagai hiasan rumah saat tidak
digunakan.
o Proses Produksi
 Gambar Desain Produk
 Hasil Kinerja
Berdasarkan jumlah pekerja bidang operasi sebanyak 3 orang
dengan sehari membuat 2 produk, maka dalam sebulan (masa
produktif 20 hari) telah menghasilkan maksimal 120 produk
dengan standard error of estimate 8,3%. Maka, rata-rata dalam
satu bulan perusahaan telah menghasilkan 110 produk. Jadi, 550
produk telah dihasilkan dalam 5 bulan terakhir. Hal ini telah
sesuai dengan rencana yang ditentukan oleh organisasi usaha.
 Hambatan dan inisiatif solusi yang diambil
Mengingat produk yang dihasilkan berjenis barang, proses
produksi memerlukan detail yang lebih akurat dalam menyusun
setiap komponen barang. Tingkat kesulitan yang tinggi
menyulitkan pekerja untuk menyelesaikan 2 barang dalam sehari.
Hal ini akan berpengaruh pada kualitas produksi. Dalam
pelaksanaannya, proses produksi mengambil langkah untuk
menambah jam kerja setiap pegawai dalam menyelesaikan
tugasnya dan atau memberikan target pada pegawai untuk
menyelesaikan 110 produk dalam satu bulan melalui kerja sama
antar pegawai tersebut.
 Penggunaan dinamo dan gear dalam produksi menyulitkan hasil
kecepatan perputaran pada setiap produk. Tenaga yang
dihasilkan tidak sepadan dengan jumlah gear untuk
memperlambat laju gerak perputaran cerita diatas media
panggung yang dibuat. Sejauh ini, manajemen operasi
mengambil keputusan untuk mengurangi lilitan pada dinamo
yang merupakan faktor utama penentu tenaga, sehingga
kecepatan perputaran yang dihasilkan dapat berkurang.
C. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Organisasi Usaha

Pelaku Usaha

1. Direktur : Arif Rachmawan Sukarno


2. Kepala Bagian Produksi : Ali Akbar Ramadhani
3. Kepala Bagian Keuangan : Adi Nugroho\
4. Kepala Bagian Pemasaran : Brajaditya
5. Kepala Bagian Operasional : Damar Sumeru
6. Tenaga Pelaksana : Terdiri atas 3 Orang
- Ro’is Balad Amien
- Ian Kristo Hevyanto
- Septian Agung Murbowo

2. Hambatan dan inisiatif solusiDalam Pelaksanaan usaha, jam kerja yang dilaksanakan
kadang tidak sesuai dengan Standard Operasional Perusahaan, yang mana dalam satu hari
ditentukan 8 jam untuk bekerja. Namun, pelaku usaha yang pada umumnya adalah
mahasiswa sulit dalam mengatur waktu kerja operasional perusahaan. Sehingga, pada
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan dibentuk tim untuk menyelesaikan setiap
hambatan dalam setiap aspek manajerial perusahaan.
3. Kesibukan masing-masing personal dalam mengurus bidangnya menyebabkan kurang
tersampaikannya dengan jelas komunikasi antar tingkat manajer. Sehingga, program yang
dilaksanakan terlambat untuk diaplikasikan pada berbagai bidang manajerial. Dalam hal
ini, manajemen komunikasi dilakukan secara langsung dari atas ke bawah oleh pimpinan
perusahaan melalui pertemuan khusus untuk mendikte program yang seharusnya telah
teraplikasi.
4. Kurangnya tenaga kerja mengurangi tingkat produktivitas usaha. Sehingga, akan
mengurangi tingkat penjualan dan pemasaran produk akan berjalan lama. Oleh karena itu,
perusahaan yang tergolong baru ini menggunakan metode penjualan dan
pendemonstrasian produk secara langsung dan bersama-sama di lokasi target penjualan.
5. Tingkat penggajian masih tergolong murah dan tidak ada intensif untuk memancing
prioritas kerja dari setiap karyawan usaha. Permasalahan ini belum dilakukan solusi.
Namun, walau tergolong masih dapat mencapai target dari tugas masing-masing, hal ini
perlu diperhatikan untuk memajukan tingkat produktivitas kerja.

D. MANAJEMEN KEUANGAN
a. Analisis Biaya
i. Biaya Tetap (FC)
Biaya Usaha

No Uraian Harga (Rp)

1 400.000
Biaya Promosi dan Administrasi

2 3.000.000
Komputer

3 600.000
Printer

4 60.000
Gergaji

5 150.000
Bor

6 105.000
Obeng

4.315.000
Jumlah
Umur ekonomis = 3 tahun, dengan nilai residu adalah 0,maka Biaya tetap (FC) = Biaya
Usaha

= Rp 4.315.000,- / 3

= Rp 1.438.334 / tahun

= Rp 119.861 / bulan

ii. Biaya Tidak Tetap (VC)


1) Biaya Bahan Utama

Harga Per Satuan Jumlah Harga


No Uraian Satuan Jumlah (Rp) (Rp)

1 110 10.000 1.100.000


Dinamo Unit

2 440 1.500 660.000


Gear Unit

3 110 9.000 990.000


Fiber Glass Unit

4 10 70.000 700.000
Kayu Basal Meter

5 220 2.000 440.000


Baterai Unit

6 110 1.500 165.000


Lampu Unit

7 10 2.000 20.000
Kabel Meter
8 880 200 176.000
Mur Unit

9 1 30.000 30.000
Kertas HVS Rim

4.281.000
Jumlah

2) Biaya Bahan Pembantu


Kemasan kemasan kardus = 110 unit/bulan x Rp. 2.000,-/unit= Rp.
220.000,-
3) Listrik dengan harga/ KWh = Rp.400,-

No Uraian Watt Harga Jam/ Bulan Rp/ Bulan

1 80 400 8 256.000
Alat Elektronik

2 10 400 8 32.000
Lampu Penerangan

288.000
Jumlah

Biaya tidak tetap (VC) = 1) + 2) + 3)

= Rp 4.281.000,- + Rp 220.000,- + Rp 288.000,-

= Rp 4.789.000,-/ bulan

iii. Biaya Produksi


Biaya Produksi (TC) = Biaya tetap (FC) + Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 119.861,- + Rp 4.789.000,-
= Rp 4.908.861,-/ bulan
iv. Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Dalam satu bulan produksi menghasilkan 110 produk Lullaby, dengan
asumsi satu bulan masa produktif adalah 20 hari sehingga satu bulan
maksimal menghasilkan 120 produk dengan standard error estimate 8,3%.
Harga Pokok Penjualan (HPP) /buah = Biaya produksi (TC)
Total produksi
= Rp 4.908.861,- / 110
= Rp 44.627,-
Harga jual = Laba kotor yang diharapkan (40%) + HPP
= Rp 79.000,
A. Analisa keuntungan
Harga jual Lullaby = Rp.79.000,-/buah
Asumsi: dalam satu bulan, penjualan dan produksi mencapai 110 produk.

Penjualan per tahun

Keterangan Penjualan Jumlah

Total penjualan Lullaby Rp79.000,-/buahx110x12 bulan Rp 104.280.000

Biaya produksi Rp4.908.861,–/bulan x 12 bulan Rp 58.906.332 –

Keuntungan per tahun Rp 45.373.668,-Pay


Back Period (PB)

Pay Back Period (PB) = Total Modal Awal / Keuntungan per tahun = Rp. 9.996.000,-
/ Rp.45.373.668,- = 0,22 tahun
Artinya dalam waktu sekitar 3 bulan usaha ini telah kembali modal. Sekarang,
usaha ini sudah berada di posisi bulan ke lima dari pelaksanaan program awal. Jadi,
keuntungan perusahaan yang didapat di bulan ke lima ini:

= Rp 18.905.695,-

B. Hambatan dan inisiatif solusi


Dalam pelaksanaan pencatatan keuangan, tidak ada spesifikasi khusus
mengenai akuntansi manajerial maupun akuntansi biaya. Sehingga, dalam
pelaksanaannya masih dijadikan dalam satu bidang yang diurus oleh satu
pegawai bidang keuangan. Akuntansi biaya dan akuntansi manajerial
sangat membantu dalam menentukan strategi pembelian yang erat
kaitannya dengan harga produksi yang cenderung selalu berubah.

E. MANAJEMEN PEMASARAN
1. Segmentation
Segmentasi pasar yang digunakan dalam hal ini adalah Atomisasi.
Karena Lullaby tidak hanya dapat digunakan untuk alat cerita saja. Penampilan
yang menarik juga dapat digunakan sebagai hiasan ruangan. Selain itu, cerita
yang hanya disajikan melalui gambar dapat diartikan orang secara berbeda.
Sehingga mereka bisa mendapatkan produk ini sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Targetting
Lullaby dapat merambah pasar anak-anak usia Balita dan Sekolah Dasar. Cerita
dongeng yang disajikan akan sangat mempengaruhi penjualan produk ini.
Ketertarikan anak-anak terhadap gambar dan imajinasi sangat potensial di usia
tersebut. Keberadaan produk ini juga akan menuai banyak ketertarikan dari
kalangan orang tua karena produk ini merupakan produk baru dan dirasa telah
dibutuhkan oleh para orang tua dalam membawakan cerita terhadap anak-anak.
Selain itu, anak-anak juga akan sangat tertarik karena produk ini juga dapat
diartikan dengan mainan yang dalam hal ini sangat disukai anak-anak dan
merupakan pasar yang paling gampang disukai oleh anak di usia tersebut.
3. Promosi
Karena produk ini masih sangat baru dan perlu untuk dipublikasikan,
sehingga Lullabydiperkenalkan dan dijual di dunia jejaring sosial,
seperti facebook, twitter, Black Berry Mesenger, dll. Pemasangan spanduk di
lokasi usaha dan tempat-tempat strategis lain. Selain dapat menjangkau pasar
dimanapun. Produk ini juga bisa menjadi boommingterlebih dahulu ke masyarakat
dengan cara promosi secara langsung ke Kelompak Belajar dan Taman Kanak-
Kanak, dan Sekolah Dasar. Dalam promosi awal produk ini, akan sangat mudah
untuk mencari pelanggan dengan menawarkan bonus cerita yang dapat diubah-
ubah. Sehingga pada awal konsumen membeli akan mendapatkan benefit cerita
yang lebih dari satu pula. Ini juga akan memberikan gairah konsumen untuk
membeli produk-produk ini lagi karena tidak terpaku dari satu cerita saja.
4. Kegiatan pemasaran
Kegiatan Pemasaran dilakukan dengan cara melakukan demonstrasi langsung di
berbagai Kelompok Belajar, Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar. Hal ini
dikarenakan akan mempertemukan produk dengan konsumen secara langsung,
sehingga timul ketertarikan konsumen yag dalam analisisnya akan membuka
peluang untuk lakunya produk Lullaby. Selain itu, publikasi melalui dunia jejaring
sosial, seperti Facebook, twitter, Black Berry Mesenger, juga akan membantu
mempertemukan produk dengan konsumen dalam lingkup geografis yang lebih
luas. Serta, pemasangan spanduk di sekitar lokasi produksi dan memasang stand-
stand pada acara-acara pendidikan dan keramaian, akan membantu
pendemonstrasian produk secara langsung diluar lingkup sekolah.
5. Wilayah pemasaran
Sukses mencapai tujuan untuk publikasi produk di kota Solo pada bulan pertama
sel, manajemen pemasaran mampu merambah kota-kota lain di sekitar kota Solo,
Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Sragen, serta Klaten pada bulan berikutnya,
terutama di Kelompak Belajar, Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar.\
6. Hambatan dan inisiatif solusi
Pada dasarnya, kegiatan pemasaran membutuhkan sales untuk menjual barang
sesuai dengan target atau bahkan akan melampaui target. Tenaga penjualan ini
yang seharusnya dijadikan sebagai media efisiensi penjualan produk. Saat ini,
perusahaan dalam melakukan promosi hanya mampu mengandalkan untuk
bekerjasama dengan pekerja yang ada untuk melakukan promosi langsung di
lokasi penjualan.

F. EVALUASI UMUM PERUSAHAAN


Pendapatan yang dicapai oleh perusahaan mencapai Rp 18.905.695,- dalam satu periode
evaluasi. Target penjualan mencapai titik maksimal dan memberikan pengaruh pada
siklus hidup usaha. Perkembangan usaha stagnant dalam zona aman karena pelaksanaan
program-program sesuai dengan waktu dan efisiensi.
Aturan yang disepakati pada Standard Operasional Perusahaan (SOP) belum berjalan
dengan maksimal. Kendala ini disebabkan oleh kebanyakan oleh kurangnya tenaga ahli
untuk mengisi bagian operasional perusahaan. Manajemen masih belum melaksanakan
fungsinya dengan baik untuk bekerja pada bidang yang ditempati masing-masing.
Pemberian tanggung jawab masih kurang sesuai dengan tanggung jawab yang harus
diterima masing-masing manajer lini. Namun, pencapaian yang dihasilkan dari
perusahaan dengan modal awal yang tergolong sederhana telah menunjukan
kelayakannya untuk tetap dikelola untuk pencapaian yang lebih baik lagi.
Tujuan yang telah dicapai masih berada dalam tahap perkembangan, publikasi yang
semakin merata akan meningkatkan tingkat permintaan. Penawaran yang sekarang belum
mampu untuk melayani tingkat permintan yang semakin menguat. Penambahan tenaga
kerja perlu dilakukan di berbagai lini agar tanggung jawab yang diterima oleh pekerja
sesuai dengan pencapaian target yang harus dilakukan.
Bab III penutup

A. Kesimpulan

Melihat hasil laporan dari berbagai lini dan penggambaran evaluasi perusahaan secara umum,
perusahaan telah mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan baik. Namun, ada beberapa hal
yang masih harus diperhatikan sebagai bentuk keprofesionalitasan dalam memegang kendali
usaha. Yaitu:

1. Terdapat kekurangan dalam produksi produk. Dinamo yang digunakan kurang mampu untuk
mendongkrak kualitas produk,
2. Kurangnya tenaga kerja untuk memberikan bantuan dan pembagian tugas dalam manajer lini
sebagai bentuk kesetaraan tanggung jawab yang diterima masing-masing,
3. Sistem pengoperasian usaha belum sesuai dengan keadaan yang terjadi, sehingga banyak
terjadi tumpang-tindih dalam pelaksanaan tugas,
4. Kondisi ekonomi usaha berada pada tingkat stagnant meningkat, sehingga faktor permintaan
produk Lullaby meningkat dan belum sesuai dengan keadaan tingkat penawaran yang
diberikan perusahaan pada konsumen,
5. Komunikasi antar tingkat organisasi belum menunjukan tingkat yang baik, sehingga
program-program usaha tidak sesuai dengan jadwal namun tercapainya tujuan program
sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai