Anda di halaman 1dari 51

MODUL PEMBELAJARAN

DASAR – DASAR SISTEM AC

Disusun :
SONI TASLIM. M.Pd
&
Drs. H. SETIJONO.,M.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 SINGOSARI
Jl.Mondoroko No 3 Singosari

TAHUN 2010

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 1


Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 1. Aspek Keselamatan Kerja, nama, fungsi dan cara


kerja komponen AC Mobil (Kendaraan Ringan)

a. Tujuan kegiatan belajar

 Peserta Diklat dapat melaksanakan aspek keselamatan kerja yang harus


diikuti pada waktu mengerjakan pekerjaan servis AC.
 Peserta diklat dapat menyebutkan nama-nama dan fungsi komponen
utama AC.
 Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja komponen utama AC

b. Uraian Materi

1) Aspek Keselamatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek yang penting dalam pekerjaan
yang berhubungan dengan mesin untuk itu sebaiknya berhati-hati dari segala
kemungkinan bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaan tersebut. Servis AC
merupakan salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, disana ada
unsur listrik, bahan kimia, api, benda tajam, dan masih banyak lagi hal-hal yang
dapat mendatangkan bahaya sehingga peserta diklat sebaiknya mengikuti
petunjuk yang akan diberikan dibawah ini.

Keselamatan kerja pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga kelompok yang satu
dengan lainnya sangat berkaitan dengan erat:
a. Keselamatan lingkungan
b. Keselamatan diri
c. Keselamatan benda kerja

Pekerjaan akan sangat dinilai berhasil kalau ketiga unsur diatas diperhatikan dan
dijaga, salah satu dari ketiga unsur gagal terlaksana maka kita akan memperoleh
predikat yang kurang baik yang diberikan baik oleh masyarakat, perusahaan maupun
konsumen pengguna jasa kita. Sebagai contoh: Kendaraan yang kita servis AC nya
berhasil mendapatkan pujian dari konsumen, karena konsumen puas dengan
kenyamanan yang didapatkannya, diri kita juga terhindar dari kecelakan kerja namun
apabila dalam membuang gas sisa refrigerant kita kurang hati-hati, sehingga kita ikut

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 2


andil dalam menggerogoti lapisan ozon bumi kita, hal ini tentu akan menimbulkan
cerca masyarakat kepada bengkel kita.
Disarankan peserta diklat memperhatikan ketiga unsur keselamatan tersebut dengan
mengikuti petunjuk keselamatan kerja sesuai dengan standar operasional prosedur
yang berlaku.

Pada aspek keselamatan diri disarankan untuk selalu menggunakan peralatan


keselamatan dan kesehatan kerja yang disediakan oleh perusahaan dan jangan sekali-
kali mengabaikannya, seperti:
Pakaian kerja
Kacamata pelindung
Sarung tangan
Sepatu kerja
Masker hidung dll.

Pada aspek keselamatan bahan atau benda kerja ikuti petunjuk dibawah:
Sebelum membongkar komponen AC selalu lepaslah battery terlebih dahulu
Gunakan cover pelindung cat pada bagian yang akan dikerjakan
Aktifkan rem tangan agar kendaraan tidak bergerak sendiri
Gunakan tabung penampung saat membuang zat Refrigerant
Singkirkan zat-zat yang mudah terbakar dari sekitar pekerjaan
Gunakan alat sesuai dengan penggunaannya
Berhati-hatilah dalam menggunakan peralatan listrik/elektronik.

Prosedur Pertolongan Pertama

Apabila peserta diklat terkena zat Refrigerant secara langsung, maka yang harus
dilakukan adalah:
Siram bagian luka dengan menggunakan air dingin beberapa menit hingga terasa
nyaman, hal ini dimaksudkan untuk mencegah naiknya temperatur pada bagian luka
tersebut. Jika yang terkena bagian mata hindari menggosok baik dengan telapak
tangan ataupun dengan benda yang lain untuk menghindari syaraf mata menjadi beku.
Akan tetapi lakukanlah hal yang sama yaitu dengan menyiram dengan air dingin,
kemudian balut dengan kassa bersih agar kotoran tidak masuk.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 3


Setelah prosedur petolongan pertama sudah dilakukan, segeralah dibawa ke
puskesmas atau rumah sakit untuk memperoleh pelayanan medis yang lebih baik.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 4


2) Nama-nama dan Fungsi Komponen Utama AC (Air Conditioners)

Langkah pendinginan air conditioning


Ada 4 langkah operasi pendinginan, dan refrigerant disirkulasikan berulang kali
dengan perubahan-perubahan sebagai berikut (Cair Uap Cair).

Panas sihisap
Evaporator
Blower Motor
Expansion Valve
Compressor
Condenser

Langkah pendinginan

AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang


berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa
segar dan nyaman. Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah:

a. Compressor

Compressor swash plate type

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 5


Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condenser

Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan


oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

Condenser

Condenser didalam air conditioning system merupakan alat yang digunakan


untuk merubah gas refrigerant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut
melakukan cara ini dengan menghilangkan panas dari refrigerant panas ke
temperature atmospir. Condenser terdiri dari coil dan fin yang berfungsi
mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya. Jenis air conditioning
condenser ini adalah aluminum serpentine type (R-12) dan parallel flow type (R-
134a) ditempatkan di depan radiator kendaraan. Jenis parallel Flow type condenser
lebih memperbaiki efisiensi dan meminimalkan fungsi pendinginan dibandingkan
dengan jenis serpentine Type.

Dari sisi pandang panas, bila temperatur (sekitar 60•) dari refrigerant dalam
condenser dan / atau temperatur udara luar (sekitar 55•) merupakan kegagalan,
karena suhu refrigerant akan menjadi sekitar 57•. Walaupun suhu refrigerant
diturunkan hanya sekitar 2~3•, ia tetap akan berubah dari gas menjadi cairan,
karena sifat alami refrigerant. Condenser kendaraan, yang menggunakan refrigerant
R-12 A/C system, adalah berjenis corrugated type. Tetapi condenser, yang

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 6


menggunakan refrigerant R-134a system, jenisnya adalah parallel flow type untuk
memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan udara
dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.

(R-12) (R-134a)

Condenser type

c. Dryer/Receifer

Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk


selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan
beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai
Filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus
Refrigerant

Receifer

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 7


Receiver-drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan
fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap
air dari sirkulasi refrigerant. Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan
tinggi dari condenser dan disalurkan ke expansion valve.

a. Jumlah sirkulasi refrigerant haruslah dapat berubah sesuai dengan perubahan


beban dari langkah pendinginan. Maka, receiver drier akan membantu
penyimpanan refrigerant dengan benar.
b. Ketika cairan refrigerant tercampur gelembung, fungsi pendinginan akan
menurun. Dalam hal ini, receiver direr dapat menyalurkan hanya cairan
refrigerant saja ke expansion valve dengan memisahkan gelembung dari cairan.
c. Ia juga menyaring benda-benda asing dan uap air dari refrigerant dengan
menggunakan “Desiccant” dan “Filter”.
d. Jumlah refrigerant dapat diperiksa melalui sight glass (R-12).

Struktur dan operasi

Alat itu terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass dlsb. Cairan
refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke expansion valve melalui outlet
pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah tersaringnya uap air
dan benda asing oleh filter dan desiccant.

d. Expansion Valve

Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat


segera berubah menjadi gas.
Tujuan dari expansion valve adalah membuat cairan tekanan yang tinggi untuk di
semprotkan masuk kedalam evaporator. Ia juga mengontrol, atau sebagai pengatur
system untuk mencegah evaporator dari peluapan dan pembekuan (freezing up).
Expansion valve merupakan jenis pemerata tekanan didalam (Block type).
Diaphragm terpasang dibagian atas dari expansion valve. Dan, ruangan diaphragm
atas dihubungkan ke sensing bulb.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 8


Expansion Valve

Expansion Valve

e. Evaporator

Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara
yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin
Evaporator adalah penyalur panas yang lain dalam air conditioning system. Ia
memiliki coil dan fin seperti condenser, tetapi fungsinya berbeda terbalik.
Evaporator menerima atom cairan refrigerant bertekanan rendah dan dingin dari
expansion valve. Ketika refrigerant dingin ini melewati coils dari evaporator, maka
pengabutan refrigerant akan menyerap panas dari ruang dalam kendaraan.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 9


Evaporator unit

Operasi

Keadaan refrigerant setelah receiver drier adalah 100% cair. Segera setelah tekanan
cairan itu turun, mulailah terjadi gelembung, dan dengan demikian, gas itu akan
menyerap panas. Panas ini dilepaskan dari udara yang ditiup lewat cooling fins dari
evaporator dan menyebabkan udara menjadi dingin. Refrigerant yang benar masuk
kedalam evaporator haruslah semuanya cairan 100% setelah melewati receiver drier
dan menjadi 100% gas setelah berada di outlet.

Kerja evaporator

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 10


f. Thermostat

Jika temperatur evaporator fin, dimana suhu pengabutan refrigerant, menurun


dibawah 0•, beku/frost atau es akan terbentuk pada fin tersebut, yang menyebabkan
menurunnya aliran udara dan akibatnya akan menurunkana kapasitas pendinginan.
Untuk mencegah seperti pembekuan/frosting ini, dan agar temperature ruang dalam
kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka thermostats
dipasangkan. Alat berupa switch ini terpasang pada evaporator case dengan pipa
kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada evaporator inlet line.

(Struktur) (Lokasi)

Thermostat

3) Cara Kerja Komponen AC

a. Compressor

Compressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Compressor

Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini
akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan
tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang
dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 11


Jenis kompresor dapat dipisahkan seperti dibawah ini:

Tipe Crank
Tipe Reciprocating

Tipe Swash Plate

Tipe Rotary Tipe Through Vane

Tipe Reciprocating mengubah putaran Crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada


piston.

Tipe Crank:

Pada tipe ini sisi piston yang ber- fungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh
sebab itu pada kepala silinder (Valve Plate) ter- dapat dua katup yaitu katup isap
(Suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 12


Pada langkah turun, Refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari Evaporator,
dan pada langkah naik Refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke Condenser
dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 yang mengubah
temperatur dari 0oC menjadi 70oC.

Tipe Swash Plate:

Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder
dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini
berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya
melakukan langkah isap (lihat bagan gambar mekanis kompresi)

Tipe Through Vane:

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 13


Tipe Through Vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus.
Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung
vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan
gambar mekanis kompresi).

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Gambar 1:

Gambar 6 Gambar 5 Gambar 4

Gambar 1.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 14


Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap.
Gambar 2.
Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.
Gambar 3.
Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan
tekanan.
Gambar 4.
Langkah kompresi penuh.
Gambar 5.
Langkah penyaluran/pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju
ke condenser melalui katup tekan (Discharge Valve).
Gambar 6.
Penyaluran Refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal
langkah isap lagi. Pada aktualnya Through Vane yang membentuk empat ruang,
bekerja secara bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara
berkesinambungan.

c. Kopling Magnet (Magnetic Clutch)

Kopling magnet adalah perlengkapan kompresor yaitu suatu alat yang


dipergunakan untuk melepas dan menghubungkan kompresor dengan putaran mesin.
Peralatan intinya adalah: Stator, Rotor dan Pressure Plate. Sistem kerja dari alat ini
adalah Elektro Magnetic.

Cara kerjanya:

Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada
saat mesin hidup. Dalam posisi Switch AC Off, kompresor tidak akan berputar, dan
kompresor hanya akan berputar apabila Switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini
disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil
menjadi magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang singgungnya
akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch Assembly) memutar
kompresor.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobi l SMK Negeri 1 Singosari 15


Magnetic clutch berhubungan

Konstruksi:
Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya
menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan
kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompressor (lihat
gambar).

Tipe Kopling Magnet

Tipe F Tipe G Tipe R Tipe P

b. Condenser

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 16


Refrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena tekanan kompresor
masih dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80oC).
Temperatur yang tinggi dari Refrigerant yang berada dalam Condenser yang
bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh
Refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik
dari gerakan mobil maupun isapan Fan yang terpasang dibelakang Condenser.
Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh Condenser makin baik pula
pendinginan yang akan dilakukan oleh Evaporator.
Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan
tetapi sudah berubah menjadi Refrigerant cair dengan temperatur 57oC (cooled
liquid).

Condenser

c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk
(inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik
dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.
Dryer, Desiccant maupun Filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat
menimbulkan karat maupun pembekuan Refrigerant terutama pada Expansion Valve
yang mana akan mengganggu siklus dari Refrigerant.
Bagian atas dari Recei fer/Dryer disediakan gelas kac a (Sight Glass) yang berfungsi
untuk melihat sirkulasi Refrigerant.

Modul Pemeliharaan Si stem AC Mobil SMK Negeri 1 Si ngosari 17


Receifer

d. Expansion Valve

Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan Refrigerant
kedalam Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (Orifice)
konstan atau dapat diatur melalui katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan
perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas.
Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi:

 Expansion Valve tekanan konstan


 Expansion Valve tipe thermal

Pada gambar disamping adalah cara kerja Expansion Valve tipe thermal.

Pembukaan Valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari Heat
Sensitizing Tube. Bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator dimana alat ini

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 18


ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe, maka Refrigerant
yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila temperatur lubang keluar (Out
Let) Evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka Refrigerant yang
disemprotkan akan lebih sedikit.
 Ps: tekanan pegas
 Ps: tekanan uap didalam evaporator

Expansion Valve

Kerja expansion valve Expansion valve unit

e. Evaporator

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 19


Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan
berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati
kisi-kisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan Blower udara
yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin.
Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium yaitu:

Tipe Plate Fin Tipe Serpentine fin

Tipe Drwan Cup

b. Rangkuman

1. Aspek Keselamatan Kerja


Tiga aspek yang harus diperhatikan:

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 20


a. Keselamatan lingkungan
b. Keselamatan diri
c. Keselamatan benda kerja

2. Nama-nama dan Fungsi komponen Utama Air Conditioners

a. Compressor

Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya


meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah
dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk
gas menjadi cair (dingin).

c. Dryer/Receifer
Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang
untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve,
sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu
Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air dan
kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
d. Expansion Valve
Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant
cair dapat segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas
dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara
tersebut menjadi dingin.

3. Cara kerja:
a. Compressor
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran
kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan Piston/Vane
ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang
berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya
juga akan meningkatkan temperaturnya.

Jenisnya: Tipe Reciprocating Tipe Crank

Tipe Swash Plate

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 21


Tipe Rotary Tipe Through Vane

b. Condenser
Gas rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya
yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan
mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant
terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.
c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk
(Inlet Port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair
naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion
Valve.
d. Expansion Valve

Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice
Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk
kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh Heat Sensitizing Tube yang
berfungsi sebagai sensor panas.

e. Evaporator
Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah
cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena
bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke
wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas
udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin
disemburkan kedalam ruang kabin mobil.

d. Tugas

1. Hafalkanlah nama komponen-komponen utama AC mobil dan lihatlah letak

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 22


masing-masing komponen pada berbagai jenis mobil!
2. Pelajari fungsi dan cara kerja masing-masing komponen utama AC!

e. Tes Formatif
1. Sebutkan tiga aspek keselamatan kerja yang harus diperhatikan!
2. Sebutkan nama komponen-komponen utama AC pada mobil!
3. Sebutkan fungsi komponen-komponen utama AC pada mobil!
4. Jelaskan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil

f. Kunci Jawaban

1. Jawab: Aspek Keselamatan lingkungan


Aspek keselamatan diri
Aspek Keselamatan benda kerja
2. Jawab: Kompresor, Condenser, Receifer/Dryer, Expantion Valve dan
Evaporator.
3. Jawab:
a. Compressor
Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar
tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya
meningkat.
b. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan
oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair
(dingin).
c. Dryer/receifer
Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai
dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga
berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat
merugikan bagi siklus Refrigerant.

d. Expansion valve

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 23


Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Eefrigerant cair
dapat segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara
yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin

4. Jawab:
a. Compressor
Compressor ada dua jenis yaitu tipe Reciprocating dan tipe Through Vane. Tipe
Reciprocating ada dua jenis yaitu Crank dan Swash Plate. Pada dasarnya tipe
Reciprocating (gerak bolak-balik) menggunakan piston untuk menimbulkan
tekanan. Pada tipe Crank hanya satu sisi yang berfungsi untuk menyalurkan
tekanan Refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan Conectingrod dan Crank
sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada tipe Swash Plate,
pendorong pistonnya menggunakan Plate yang berputar secara Conical sehingga
dua sisinya dapat digunakan untuk meneruskan tekanan Refrigerant. Sedang pada
tipe Through Vane prinsip yang digunakan adalah Rotary yaitu sistem rotor
dengan lingkaran planet yang pada keempat sisinya dipasang Vane, pada tipe ini
tidak menggunakan katup tetapi menggunakan lubang isap dan lubang penyalur
(Discharge), sedang pada tipe Reciprocating menggunakan katup (Valve).
b. Condenser
Gas Rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang
berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah
pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan
bentuk dari gas ke zat cair.
c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet
port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan
keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.

d. Expansion valve

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 24


Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice
Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk kabut.
Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh heat sensitizing tube yang berfungsi
sebagai sensor panas.
e. Evaporator
Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair
setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang
sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat
cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan
cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan kedalam ruang
kabin mobil.

g. Lembar kerja

Tujuan:
Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan didalam
mobil.

Peralatan:
 Kunci Ring/pas set
 Obeng +/-
 Kain lap
 Meja Kerja
Bahan:
 Kompressor berbagai tipe
 Condenser
 Receifer/Dryer
 Expansion Valve
 Evaporator+Blower

Keselamatan Kerja:
1. Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja kerja
2. Hati-hati terhadap zat/gas Refrigerant
3. Hati-hati terhadap ceceran oli
4. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai
5. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh Guru/Instruktur dalam melaksanakan
pekerjaan.
Langkah Kerja:
1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada meja kerja
2. Buatlah gambar sketsa masing-masing komponen utama sistem air
Conditioning pada mobil
3. Perhatikan Instruksi praktik yang disampaikan oleh guru

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 25


4. Buatlah laporan praktik secara ringkas dan serahkan kepada Guru/Instruktur
untuk diperiksa
5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan ke tempat
semula
6. Bersihkan tempat kerja.

Kegiatan Belajar 2. Rangkaian/Siklus Sistem AC pada Mobil

a. Tujuan Kegiatan Belajar


1. Peserta diklat dapat menyebutkan kegunaan peralatan tambahan pada
Rangkaian Sistem AC pada Mobil.
2 Peserta diklat dapat menggambarkan letak komponen utama maupun
perlengkapan tambahan pada Rangkaian Sistem AC Mobil
3. Peserta diklat dapat menjelaskan Siklus Pendinginan AC Mobil
4. Peserta diklat dapat menggunakan Manifold Gauge.
5. Peserta diklat dapat mengisi Refrigerant pada Sistem Rangkaian AC
6. Peserta diklat dapat memahami Rangkaian Sistem Kelistrikan AC

3. Uraian Materi
1) Peralatan Tambahan yang Terdapat Pada Rangkaian Sistem AC
Mobil

Peralatan tambahan yang menunjang terlaksananya proses sistem


pendinginan, dan juga merupakan peralatan pokok yang harus ada meskipun
tidak termasuk komponen utama, adalah:

a. Pressure Switch
Presure Switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang terjadi pada
sisi tekanan tinggi, bila tekanan siklus Refrigerant terlalu berlebihan, baik
terlalu tinggi (27 kg/cm2) maupun terlalu rendah (2,1 kg/cm2) maka secara
otomatis akan menyetop Switch sehingga Magnetic Clutch menjadi Off.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 26


Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan menyebabkan terjadinya
kerusakan pada berbagai komponen yang lain.
Letak Pressure Switch ada diantara Receifer dan Expansion Valve (lihat
gambar dibawah)

Gambar: Letak Pressure switch

Tipe Pressure Switch ini ada dua macam yaitu:

Tipe dual, yang meng gunakan satu Switch untuk dua keadaan yaitu terlalu
tinggi atau terlalu rendah

Gambar tipe dual

Tipe single, dengan Switch terpisah.

b. Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices)

Untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang disebabkan pembekuan air


yang ada di fin pada Evaporator yang terlalu dingin < 0oC, dapat dipasangkan
peralatan ini yang terdiri atas dua jenis, yaitu:

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 27


Tipe Thermistor

Yang dipasangkan pada fin Evaporator, dan bekerja berdasarkan sinyal Thermistor
yang mengontrol temperatur fin. Bila temperatur fin menurun < 0oC, maka Magnetic
Clutch akan mati dan kompresor akan berhenti berputar.

Tipe EPR (Evaporator Pressure Regulator)


di pasangkan diantara Eva porator dan kompresor, (lihat gambar) Tipe ini
mengatur jumlah Refrigerant yang mengalir dari evapo rator ke kompresor, dan
menjaga agar tekanannya tidak kurang dari 1,9 kg/cm2, sehingga akan menjaga
temperatur fin eva porator tidak turun < 0oC.

c. Stabilizer Putaran Mesin

Peralatan ini berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi
RPM mesin yang dipasangkan pada arus primer Ignition Coil sehingga putaran Idle
mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati.
Prinsip kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM mesin drop hingga mencapai
batas minimum, akan menghentikan magnetic clutch, sehingga kompresor berhenti
bekerja dan RPM mesin akan normal kembali.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 28


d. Peralatan Idle Up

Digunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi Idle dan AC dalam keadaan
hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus mengangkat
beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan
akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan
bakarnya.

Untuk jenis mobil konvensional (menggunakan karburator)


di gunakan Vacuum Switching Valve (VSV) serta sebuah Actuator untuk
membuka Throttle, sehingga putaran mesin akan meningkat pada putaran idle
dan AC dalam keadaan hidup. (Lihat gambar)

Untuk mobil EFI, digunakan VSV yang dilengkapi diapraghma yang menyebabkan
udara akan melalui surge tank, dan ECU akan

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 29


menginjeksikan sejumlah tambahan bahan bakar sesuai dengan udara
bypass, sehingga idling mesin akan meningkat.

e. Sistem Pelindung Tali Penggerak Kompressor

Alat ini digunakan untuk melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada saat
kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV
idle up akan off secara otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip untuk
memberitahukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin.

Alur kerja sistem pelindung tali penggerak kompresor

Letak dan prinsip kerja pelindung tali penggerak kompresor.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 30


f. Sistem Kontrol Kompressor Dua Tingkat (Mode Ekonomi)

AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang temperaturnya
mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada fin evaporator (3oC), hal ini
akan banyak menyerap tenaga mesin. Dengan menggunakan peralatan ini dan diset
pada switch ekonomi akan menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan
off pada 10oC temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan normal.

g. Magnetic Valve

Terletak antara Receifer dan Expansion Valve dan dipakai pada sistem pendingin
tipe dual. Pengontrol temperatur ini bekerja dengan cara membuka dan menutup
Magnetic Valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus
pendingin.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 31


2) Letak Komponen Utama Dan Perlengkapan Tambahan AC Mobil

Letak komponen pada AC mobil sangat bergantung dari jenis mobilnya, namun
demikian perbedaan letak ini tidaklah mempengaruhi urutan dari komponen
tersebut, contoh gambar dibawah menunjukkan letak masing-masing komponen
baik utama maupun tambahan pada mobil jenis sedan maupun minibus yang
memiliki ruang mesin dibagian depan.

3. Siklus Pendinginan AC Mobil

Siklus Pendinginan Air Conditioners merupakan suatu rangkaian yang


tertutup. Siklus pendinginan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Kompresor berputar menekan gas Refrigerant dari Evaporator yang


bertemparatur tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya
juga semakin meningkat, hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan
panas refrigerant
b. Gas Refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam
kondenser. Di dalam kondenser ini panas Refrigerant dilepaskan dan
terjadilah pengembunan sehingga Refrigerant berubah dari bentuk gas
menjadi cair
c. Cairan Refrigerant diatampung oleh Receifer untuk disaring sampai
Evaporator membutuhkan Refrigerant

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 32


d. Expansion Valve memancarkan Refrigerant cair ini sehingga berbentuk
kabut dan cairan yang bertemperatur rendah dan bertekanan rendah
e. Gas Refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam
Evaporator untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin
Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin yang akan ditekan oleh
BLower keruang kendaraan
f. Gas Refrigerant kembali kekompresor untuk dicairkan kembali di
kondenser.

4. Manifold Gauge

Manipol pengukur adalah alat yang berfungsi selain untuk


mengosongkan/mengisi Refrigerant juga sebagai alat untuk mengidentifikasi
gangguan. Konstruksi yang istimewa dari alat ini harus dipelajari secara seksama
agar penggunaannya menjadi optimal dan terhindar dari kesalahan pemakaian.
Penjelasan berikut menggunakan manipol pengukur model keran

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 33


seperti pada gambar dibawah dengan 4 nipel penghubung (ada yang hanya
menggunakan 3 niple penghubung, yang perbedaannya pada niple no 4 tidak
ada)

a. Kondisi Hubungan Saluran Manifold Gauge


1) Keran Katup Tekanan Rendah Terbuka Dan Keran
Katup Tekanan Tinggi Menutup

Dalam kondisi ini:


Niple 2,3,4 dan pengukur tekanan rendah
saling berhubungan.
Niple 1 hanya terhubung dengan pengukur
tekanan tinggi.

2) Keran Katup Tekanan Rendah Tertutup Dan Keran Katup Tekanan


Tinggi Membuka

Dalam kondisi ini:


Niple 1,2,4 dan pengukur tekanan tinggi saling
berhubungan.
Niple 3 hanya terhubung dengan pengukur
tekanan rendah.

3) Kedua Keran Katup Terbuka

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 34


Dalam Kondisi ini:
Semua niple penghubung dan pengukur saling
berhubungan.

4) Kedua Keran Katup Tertutup

Dalam kondisi ini:


Niple 1 berhubungan dengan pengukur
tekanan tinggi.

Niple 3 berhubungan dengan pengukur


tekanan rendah.

5. Mengisi Refrigerant Pada Sistem AC Mobil


a. Mengenal Refrigerant (Zat Pendingin)

Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam


jumlah yang besar dan pada proses itu disertai dengan perubahan
wujud yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada
sistem AC mobil adalah R 12 atau juga dikenal dengan CFC 12 (Fluorinated
Hydrocarbon). Kelebihan zat pendingin ini antara lain:

R 12

mendidih pada–29,8oC dalam tekanan atmosfir

Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah


Tidak menimbulkan reaksi terhadap logam
dapat larut bila dicampur dengan minyak
kurang bereaksi terhadap karet

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 35


tidak berwarna dan tidak berbau

Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon pada


atmosfir bumi yang menjaga terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari
dan menimbulkan efek rumah kaca.

Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang banyak dijumpai dan lebih ramah
terhadap ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a.
Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah:
ternary blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda
seperti: HCF22,HFC152a dan HCFC134a dan yang sudah sangat kita kenal yaitu
gas alam cair (LPG) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada
beberapa negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi.

b. Mengenal Pelumas Kompressor

Pelumas kompresor diperlukan untuk melumasi bantalan-bantalan serta bidang


permukaan yang saling bergesekan. Oleh karena pelumas pada kompresor ikut
bersirkulasi dengan Refrigerant, maka dibutuhkan oli khusus untuk kompresor.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 36


Salah satu contoh oli khusus untuk kompresor

Oli kompresor terdiri dari berbagai tingkatan dan jenis yang diolah sedemikian rupa
sehingga menghindari timbulnya busa dan belerang. Selain itu oli kompresor sangat
bergantung dengan jenis refrigerant yang digunakan dan secara spesifik dapat
diuraikan:

untuk Refrigerant R12: digunakan pelumas mineral


untuk CFC 134a: digunakan PAG (Poly Alkylene Glycol ) atau pelumas Ester.

Jumlah oli kompresor baik dalam keadaan kosong maupun sebagai tambahan karena
penggantian komponen.

kosong (pemasangan baru). .... 100 cc


ganti receifer ...........................20 cc
ganti condenser .......................40–50 cc
ganti evaporator ..................... 40–50 cc

c. Cara Mengisi Refrigerant


Sebelum mengisi Refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong,
tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan
sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan
alat Vacuum pump.

d. Prosedur Pengosongan
Tutup kedua katup Manifold Gauge.
pasang Manifold Gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan
tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa
Vakum.

(lihat gambar)

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Sing osari 37


Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.
Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka-600 mmHg
(23,62 inHg; 80 kPa)
Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk
lebih mengefisienkan kerja pompa vakum.
Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari
udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg
(29,53 in Hg; 99,98 kPa)
Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.
Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi
penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.
Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.

e. Pengisian Refrigerant
Sebelum memulai pengisian Refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah
dilakukan:
Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar
Selang masih terpasang dengan Manifold Gauge warna merah ke nipel tekanan
tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant
atau alat pengisi
Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup
singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya
kecelakaan

Langkah pengisian

Pemasangan selang pada tabung Refrigerant


o Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam
sampai jarum katupnya tertarik penuh

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 38


o Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis
o Hubungan selang warna hijau ke tabung Refrigerant
o Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan
o Putarlah Handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah
kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang
o Tekanlah niple no 4 pada Manifold Gauge dengan jari tangan sampai udara
keluar dari selang tengah
o Bila udara sudah keluar (ditandai dengan keluarnya Refrigerant) tutuplah niple
no 4 dengan tutup niple.

Pemeriksaan kebocoran awal


o Bukalah keran katup tekanan tinggi pada Manifold Gauge agar gas masuk
kedalam sistem. (tabung menghadap keatas)
o Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 (14 psi; 98
kPa) tutup keran manifold tekanan tinggi
o Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor

Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair


o Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang
keluar dalam bentuk cair
o Buka katup tekanan tinggi
o Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan
tutuplah keran
o Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya
harus menunjukkan tekanan yang sama

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobi l SMK Negeri 1 Singosari 39


Pengisian Lanjutan
o Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar
dalam bentuk gas
o Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan
o Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah
harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi
tidak vakum
o Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya
pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem
o Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan
lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup
o Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5–2,0
kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5–15 kg/cm2

6. Penjelasan Cara Kerja Rangkaian Kelistrikan Pada Sistem A

C. Rangkuman

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 40


1. Peralatan Tambahan Yang Terdapat Pada Rangkaian Sistem AC Mobil
a. Pressure Switch.
b. Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices).
c. Stabilizer putaran mesin.
d. Peralatan idle up.
e. Sistem pelindung tali penggerak compressor.
f. Sistem kontrol kompressor dua tingkat (mode ekonomi)
g. Magnetic valve

2 Letak Komponen Utama Dan Perlengkapan Tambahan AC Mobil


Contoh untuk mobil dengan mesin berada didepan

3. Jawab: siklus
Pendinginan pada AC Mobil

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 41


Siklus pendingin pada sistem air condition mobil pada hakekatnya merupakan
suatu sistem dengan rangkaian tertutup. Diawali dengan pergerakan
refrigerant oleh tekanan compressor dalam bentuk gas menuju ke condenser,
dicondenser ini refrigerant berubah wujud menjadi cair yang terus bergerak
menuju Receifer/Dryer. Disini refrigerant ditampung dan disaring kemudian
diteruskan menuju ke expansion valve yang berfungsi menyemprotkan ke
evaporator. Di evaporator refrigrerant diubah lagi wujudnya menjadi gas agar
dapat menyerap panas dari udara yang ditiupkan blower (terjadi penurunan
temperatur di kabin mobil), kemudian gas refrigerant kembali menuju ke
compressor.

4. Jawab: Fungsi Dan Cara Kerja Manifold Gauge


Selain sebagai alat pengisi, manifold gauge ini juga berfungsi sebagai pengukur
dan terutama untuk menentukan kesalahan yang terjadi pada sistem
pendingin.

Gambar skema hubungan niple penghubung dengan pengukur.

4 4

3 2 1 3 2 1

Keran katup tekanan Keran katup tekanan


Rendah terbuka Tinggi terbuka

4 4

3 2 1 3 2 1

Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup

5. Jawab: Cara mengisi Refrigerant pada sistem AC Mobil


Sebelum pengisian dilaksanakan, perlu mengenal hal-hal sebagai berikut:

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 42


a. Mengenal zat refrigerant yang ramah lingkungan
R 12, R 134a, R 22, Gas LPG dlsb.
b. Mengenal Pelumas khusus untuk AC
Pelumas mineral untuk R12
Pelumas PAG atau ester untuk R 134a.
c. Pengisian Refrigerant.
o Pemasangan manifold gauge
o Penggunaan pompa vacuum
o Pengisisan awal (cair)
o Pengisisan lanjut (Gas)

6. Jawab: Beberapa prosedur pemeriksaan kebocoran yaitu


a. Untuk kebocoran yang cukup besar bisa dilakukan menggunakan larutan air
sabun
b. Untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat menggunakan
alat deteksi kebocoran Halide torch atau kompor nyala api
c. Untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan detektor
electronik

7. Jawab: Uji kemampuan AC dilakukan dengan


a. Mengukur temperatur pada kedua sisi wet dan dry bulb pada inlet dan
outlet evaporator
b. Menghitung kelembaban relatif dengan menggunakan grafik 1
c. Membaca perbedaan temperatur anatara inlet dan outlet dengan
menggunakan grafik 2

d. Tugas
1. Pelajari peralatan tambahan pada sistem AC Mobil.
2. Lakukanlah observasi letak komponen AC pada berbagai mobil.
3. Hafalkan fungsi dan cara kerja Manifold Gauge.
4. Praktekkan cara mengisi refrigerant dengan urutan yang benar.
5. Lakukanlah test kebocoran dengan ketiga cara bila peralatan
memungkinkan.

e. Test Formatif
1. Sebutkan nama-nama dan kegunaan peralatan tambahan pada AC
mobil
2. Buatlah gambar skema letak komponen baik Utama maupun
tambahan pada AC Mobil
3. Jelaskan Proses Sirkulasi sistem Pendingin AC pada Mobil
4. Jelaskan cara menggunakan manifold Gauge
5. Jelaskan cara pengisian Refrigerant pada sistem AC Mobil
6. Jelaskan cara pemeriksaan test kebocoran pada sistem AC Mobil

f. Kunci Jawaban

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 43


1. Jawab: peralatan tambahan yang terdapat pada rangkaian
sistem AC mobil dan fungsinya
a. Pressure Switch
Fungsinya untuk mengontrol tekanan pada sisi tekanan tinggi. Apabila
pada sisi tekanan tinggi terjadi tekanan berlebih atau terlalu rendah,
maka secara otomatis akan menyetop switch sehingga magnetic
clutch menjadi off.

b. Alat Pencegah Pembekuan (Anti Frosting Devices)


Fungsinya untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang
disebabkan pembekuan air yang ada di fin pada evaporator yang
terlalu dingin < 0oC,

c. Stabilizer putaran mesin


Berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi
RPM mesin yang dipasangkan pada arus primer ignition coil sehingga
putaran idle mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati.

d. Peralatan Idle Up
Berfungsi untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC
dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat
karena harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan
sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu.
Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan
bakarnya.

e. Sistem Pelindung Tali Penggerak Kompressor


Berfungsi melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada saat
kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic
clutch dan VSV idle up akan off secara otomatis dan indikator lampu AC
akan berkedip untuk memberitahukan kerusakan yang terjadi pada
sistem pendingin.

f. Sistem Kontrol Kompressor Dua Tingkat (Mode Ekonomi)


AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang
temperaturnya mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada fin
evaporator (3oC), hal ini akan banyak menyerap tenaga mesin.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 44


Dengan menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi
akan menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan off pada
10oC temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan normal.
g. Magnetic Valve
Fungsinya untuk mengontrol temperatur yang letaknya antara receifer
dan expansion valve dan dipakai pada sistem pendingin tipe dual.
sistem bekerjanya dengan cara membuka dan menutup magnetic valve
yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus
pendingin

2. Jawab: letak komponen utama dan perlengkapan tambahan AC


Mobil
Contoh untuk mobil dengan mesin berada didepan

3 Jawab: siklus Pendinginan pada AC Mobil


Siklus pendingin pada sistem air condition mobil pada hakekatnya
merupakan suatu sistem dengan rangkaian tertutup. Diawali dengan
pergerakan refrigerant oleh tekanan compressor dalam bentuk gas menuju
ke condenser, dicondenser ini refrigerant berubah wujud menjadi cair yang
terus bergerak menuju Receifer/Dryer. Disini refrigerant ditampung dan
disaring kemudian diteruskan menuju ke expansion valve yang berfungsi
menyemprotkan ke evaporator. Di evaporator refrigrerant diubah lagi
wujudnya menjadi gas agar dapat menyerap panas dari udara yang
ditiupkan blower (terjadi penurunan temperatur di kabin mobil), kemudian
gas refrigerant kembali menuju ke compressor.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 45


4. Jawab: Fungsi Dan Cara Kerja Manifold Gauge
Selain sebagai alat pengisi, manifold gauge ini juga berfungsi sebagai
pengukur dan terutama untuk menentukan kesalahan yang terjadi pada
sistem pendingin.

Gambar skema hubungan niple penghubung dengan pengukur.

4 4

3 2 1 3 2 1

Keran katup tekanan Keran katup tekanan


Rendah terbuka Tinggi terbuka

4 4

3 2 1 3 2 1

Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup

5. Jawab: Cara mengisi Refrigerant pada sistem AC Mobil


Sebelum pengisian dilaksanakan, perlu mengenal hal-hal sebagai berikut:
a. Mengenal zat refrigerant yang ramah lingkungan
R 12, R 134a, R 22, Gas LPG dlsb.
b. Mengenal Pelumas khusus untuk AC
Pelumas mineral untuk R12
Pelumas PAG atau ester untuk R 134a.
c. Pengisian Refrigerant.
o Pemasangan manifold gauge
o Penggunaan pompa vacuum
o Pengisisan awal (cair)
o Pengisisan lanjut (Gas)

6. Jawab: Beberapa prosedur pemeriksaan kebocoran yaitu


c. Untuk kebocoran yang cukup besar bisa dilakukan menggunakan
larutan air sabun

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 46


d. Untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat
menggunakan alat deteksi kebocoran Halide torch atau kompor nyala api
d. Untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan
detektor electronik

7. Jawab: Uji kemampuan AC dilakukan dengan


1. Mengukur temperatur pada kedua sisi wet dan dry bulb pada inlet dan
outlet evaporator
2. Menghitung kelembaban relatif dengan menggunakan grafik 1
3. Membaca perbedaan temperatur anatara inlet dan outlet dengan
menggunakan grafik 2

g. Lembar Kerja
Tujuan:
Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan
didalam mobil.

Peralatan:
1. Kunci Ring/pas set
2. Obeng +/-
3. Alat-alat khusus (Spesial Service Tool) untuk AC
4. Tang kombinasi
5. Palu Plastik
6. Manifold Gauge
7. Refrigerant R 12
8. Refrigerant R 134a
9. Pompa Vacuum
10. Kain lap
11. Meja Kerja

Bahan:
1. Alat-alat tambahan dalam sistem AC
2. Manifold Gauge
3. Mobil berAC

Keselamatan Kerja: Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja
kerja Hati-hati terhadap zat/gas refrigerant Hati-hati terhadap ceceran oli
a. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai
b. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh guru/instruktur dalam melaksanakan
pekerjaan Langkah Kerja:
1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada posisi yang aman
2. Gunakan alat ukur dengan semestinya sesuai dengan standar operasional
prosedur industri
3. Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh guru
4. Buatlah laporan praktek secara ringkas dan serahkan kepada
Guru/Instruktur untuk diperiksa

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 47


5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan ke
tempat semula
6. Bersihkan tempat kerja

Kegiatan Belajar 3. Servis/Repair AC Mobil

a. Tujuan Kegiatan Belajar


1) Peserta diklat dapat menyebutkan ciri-ciri siklus pendingin yang tidak
normal, penyebab dan pemecahannya.
2) Peserta diklat dapat membongkar, memperbaiki/mengganti kerusakan dan
memasang kembali komponen.
3) Peserta diklat dapat mengetest kemungkinan kebocoran yang terjadi pada
rangkaian sistem AC.
4) Peserta diklat dapat menguji kemampuan sistem AC.

b. Uraian Materi

1) Ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya

1. Refrigerant kurang
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
 Udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin
 Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung
 Pemeriksaan pada manifold gauge: pengukur tekanan rendah: 0,8
kg/cm2 (11 psi, 78 kPa) Pengukur tekanan tinggi: 8-0 kg/cm2 (114 psi,
882 kPa) Kemungkinan penyebabnya: terdapat kebocoran pada siklus
Pendinginan. Pemecahannya:
 Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan
perbaiki.

2. Pengisian Refrigerant Berlebihan


Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
 pendinginan tidak maksimum
 Pemeriksaan pada Manifold Gauge :Pengukur tekanan rendah: 2.5
kg/cm2 (36 psi, 245 kPa) Pengukur tekanan tinggi: 20 kg/cm2
(248 psi, 1.961 kPa) Kemungkinan penyebabnya:
 Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan
 Kondenser tidak bekerja dengan baik
 Kopling fluida kipas radiator slip
 Tali kipas kompresor kendor
Pemecahannya:
 Kurangi jumlah refrigerant
 Bersihkan kondenser
 Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti
 Stel tali kipas

3. Terdapat Udara Didalam Siklus

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 48


Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
 AC tidak terlalu dingin
 Pemeriksaan pada Manifold Gauge: Pengukur tekanan rendah: 2.5
kg/cm2 (36 psi, 245 kPa) Pengukur tekanan tinggi: 23 kg/cm2
(327 psi, 2.256 kPa)
kemungkinan penyebabnya:
 Ada udara didalam siklus pendingin
Pemecahannya:
 Periksa kotoran oli dan jumlahnya
 Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak tanah
dan semprot dengan kompresor angin
 lakukan penyedotan kevakuman kembali
 Ganti receifer

4. Terdapat Uap Air Didalam Siklus

Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:


Kadang dingin kadang tidak
Pemeriksaan pada Manifold Gauge: Pengukur tekanan rendah: 50
cmHg (1,5 kg/cm2) Pengukur tekanan tinggi: 7=15 kg/cm2
Kemungkinan penyebabnya:
Pada Expansion Valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan es
Pemecahannya:
Ganti Receifer/Dryer
lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap air
perhatikan jumlah Refrigerant yang sesuai dalam pengisian

5. Refrigerant Tidak Bersirkulasi

Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:


AC tidak dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge:
Pengukur tekanan rendah: 76 cmHg
(angat rendah)
Pengukur tekanan tinggi: 6 kg/cm2
(85 psi/588 kPa)
Kemungkinan penyebabnya:
Pada Expansion Valve terjadi penyumbatan
Pemecahannya:
Lepas Expansion Valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak ganti
Ganti Receifer/Dryer
perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian

6. Ekspansion Valve Tidak Bekerja Dengan Baik

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 49


Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut:
AC kurang dingin
Pemeriksaan pada Manifold Gauge: Pengukur tekanan rendah: 2,5
kg/cm2 (36 psi/245 kPa) Pengukur tekanan tinggi: 19-20 kg/cm2
(70–264 psi/1.863–1.961 kPa)
Kemungkinan penyebabnya:
Expansion Valve rusak atau pemasangan Heat Sensitizing salah
Penyetelan aliran tidak baik
pada Evaporator terlalu banyak Refrigerant dalam bentuk cair
Pemecahannya:
Periksa pemasangan Heat Sensitizing
Periksa Expansion Valve, bila rusak ganti

7. Tidak ada kompresi pada kompresor. Pada kondisi ini terlihat


gejala sebagai berikut:
AC tidak dingin

Pemeriksaan pada Manifold Gauge:


Pengukur tekanan rendah : terlalu tinggi
Pengukur tekanan tinggi : terlalu rendah
Kemungkinan penyebabnya:
Kompresor rusak
katup kompresor rusak
Pemecahannya:
Bongkar dan perbaiki kompresor
Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama

2) Membongkar, Memperbaiki/Mengganti Kerusakan Dan


Memasang Kembali Komponen

Pekerjaan ini memerlukan urutan langkah yang benar serta ketelitian,


untuk mempermudah pemahaman siswa pekerjaan ini akan disajikan
dalam bentuk lembar kerja yang dilengkapi dengan gambar-gambar
penjelas.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk penggantian dan atau perbaikan
komponen yang mengalami gangguan atau kerusakan, dan seluruh
tahapan latihan pekerjaan ini benar-benar harus dialami oleh siswa,
agar ketercapaian competence Dari

4. PREDIKAT KELULUSAN

70 s.d. 79 : Lulus kriteria minimal dengan bimbingan


80 s.d. 89 : Lulus kriteria sedang dengan bimbingan 90
s.d. 100 : Lulus diatas rata-rata tanpa bimbingan

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 50


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. ( 2000 ). Buku Pedoman Dasar AC Yunday Motor.

Anonim. ( ). Buku Pedoman Dasar AC Toyoya.

Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta: PT Toyota
Astra Motor.

Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta: PT Toyota–
Astra Motor.

Anonim. (1993). New Step 2 Training Manual, Heater & Air Conditioning
system Jakarta: PT Toyota–Astra Motor.

Anonim. ( ). Service Manual Toyota seri K

Crouse, William H, dan Anglin, Donald L (1986). Automotive Engines. New


York: Mc Graw Hill.

Toboldt, William K, dan Johnson, Larry. (1977). Automotive Encyclopedia.


South Holland: The Goodheart Willcox.

Suharsimi Arikunto. (1988). Organisasi dan Administrasi Pendidikan


Teknologi dan kejuruan . Jakarta: Depdikbud: Dirjen Dikti, Proyek
Pengembangan LPTK.

Anonim. ( ). Buku Pedoman Dasar AC Suzuki.

Modul Pemeliharaan Sistem AC Mobil SMK Negeri 1 Singosari 51

Anda mungkin juga menyukai