Modul Ac Mobil Dikonversi
Modul Ac Mobil Dikonversi
Disusun :
SONI TASLIM. M.Pd
&
Drs. H. SETIJONO.,M.Pd
TAHUN 2010
b. Uraian Materi
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek yang penting dalam pekerjaan
yang berhubungan dengan mesin untuk itu sebaiknya berhati-hati dari segala
kemungkinan bahaya yang mungkin timbul dari pekerjaan tersebut. Servis AC
merupakan salah satu pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, disana ada
unsur listrik, bahan kimia, api, benda tajam, dan masih banyak lagi hal-hal yang
dapat mendatangkan bahaya sehingga peserta diklat sebaiknya mengikuti
petunjuk yang akan diberikan dibawah ini.
Keselamatan kerja pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga kelompok yang satu
dengan lainnya sangat berkaitan dengan erat:
a. Keselamatan lingkungan
b. Keselamatan diri
c. Keselamatan benda kerja
Pekerjaan akan sangat dinilai berhasil kalau ketiga unsur diatas diperhatikan dan
dijaga, salah satu dari ketiga unsur gagal terlaksana maka kita akan memperoleh
predikat yang kurang baik yang diberikan baik oleh masyarakat, perusahaan maupun
konsumen pengguna jasa kita. Sebagai contoh: Kendaraan yang kita servis AC nya
berhasil mendapatkan pujian dari konsumen, karena konsumen puas dengan
kenyamanan yang didapatkannya, diri kita juga terhindar dari kecelakan kerja namun
apabila dalam membuang gas sisa refrigerant kita kurang hati-hati, sehingga kita ikut
Pada aspek keselamatan bahan atau benda kerja ikuti petunjuk dibawah:
Sebelum membongkar komponen AC selalu lepaslah battery terlebih dahulu
Gunakan cover pelindung cat pada bagian yang akan dikerjakan
Aktifkan rem tangan agar kendaraan tidak bergerak sendiri
Gunakan tabung penampung saat membuang zat Refrigerant
Singkirkan zat-zat yang mudah terbakar dari sekitar pekerjaan
Gunakan alat sesuai dengan penggunaannya
Berhati-hatilah dalam menggunakan peralatan listrik/elektronik.
Apabila peserta diklat terkena zat Refrigerant secara langsung, maka yang harus
dilakukan adalah:
Siram bagian luka dengan menggunakan air dingin beberapa menit hingga terasa
nyaman, hal ini dimaksudkan untuk mencegah naiknya temperatur pada bagian luka
tersebut. Jika yang terkena bagian mata hindari menggosok baik dengan telapak
tangan ataupun dengan benda yang lain untuk menghindari syaraf mata menjadi beku.
Akan tetapi lakukanlah hal yang sama yaitu dengan menyiram dengan air dingin,
kemudian balut dengan kassa bersih agar kotoran tidak masuk.
Panas sihisap
Evaporator
Blower Motor
Expansion Valve
Compressor
Condenser
Langkah pendinginan
a. Compressor
b. Condenser
Condenser
Dari sisi pandang panas, bila temperatur (sekitar 60•) dari refrigerant dalam
condenser dan / atau temperatur udara luar (sekitar 55•) merupakan kegagalan,
karena suhu refrigerant akan menjadi sekitar 57•. Walaupun suhu refrigerant
diturunkan hanya sekitar 2~3•, ia tetap akan berubah dari gas menjadi cairan,
karena sifat alami refrigerant. Condenser kendaraan, yang menggunakan refrigerant
R-12 A/C system, adalah berjenis corrugated type. Tetapi condenser, yang
(R-12) (R-134a)
Condenser type
c. Dryer/Receifer
Receifer
Alat itu terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass dlsb. Cairan
refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke expansion valve melalui outlet
pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah tersaringnya uap air
dan benda asing oleh filter dan desiccant.
d. Expansion Valve
Expansion Valve
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara
yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin
Evaporator adalah penyalur panas yang lain dalam air conditioning system. Ia
memiliki coil dan fin seperti condenser, tetapi fungsinya berbeda terbalik.
Evaporator menerima atom cairan refrigerant bertekanan rendah dan dingin dari
expansion valve. Ketika refrigerant dingin ini melewati coils dari evaporator, maka
pengabutan refrigerant akan menyerap panas dari ruang dalam kendaraan.
Operasi
Keadaan refrigerant setelah receiver drier adalah 100% cair. Segera setelah tekanan
cairan itu turun, mulailah terjadi gelembung, dan dengan demikian, gas itu akan
menyerap panas. Panas ini dilepaskan dari udara yang ditiup lewat cooling fins dari
evaporator dan menyebabkan udara menjadi dingin. Refrigerant yang benar masuk
kedalam evaporator haruslah semuanya cairan 100% setelah melewati receiver drier
dan menjadi 100% gas setelah berada di outlet.
Kerja evaporator
(Struktur) (Lokasi)
Thermostat
a. Compressor
1) Compressor
Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini
akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan
tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang
dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.
Tipe Crank
Tipe Reciprocating
Tipe Crank:
Pada tipe ini sisi piston yang ber- fungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh
sebab itu pada kepala silinder (Valve Plate) ter- dapat dua katup yaitu katup isap
(Suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi.
Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder
dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini
berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya
melakukan langkah isap (lihat bagan gambar mekanis kompresi)
Gambar 1:
Gambar 1.
Cara kerjanya:
Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada
saat mesin hidup. Dalam posisi Switch AC Off, kompresor tidak akan berputar, dan
kompresor hanya akan berputar apabila Switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini
disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil
menjadi magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang singgungnya
akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch Assembly) memutar
kompresor.
Konstruksi:
Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya
menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan
kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompressor (lihat
gambar).
b. Condenser
Condenser
c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk
(inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik
dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.
Dryer, Desiccant maupun Filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat
menimbulkan karat maupun pembekuan Refrigerant terutama pada Expansion Valve
yang mana akan mengganggu siklus dari Refrigerant.
Bagian atas dari Recei fer/Dryer disediakan gelas kac a (Sight Glass) yang berfungsi
untuk melihat sirkulasi Refrigerant.
d. Expansion Valve
Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan Refrigerant
kedalam Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (Orifice)
konstan atau dapat diatur melalui katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan
perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas.
Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi:
Pada gambar disamping adalah cara kerja Expansion Valve tipe thermal.
Pembukaan Valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari Heat
Sensitizing Tube. Bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator dimana alat ini
Expansion Valve
e. Evaporator
b. Rangkuman
a. Compressor
b. Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah
dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk
gas menjadi cair (dingin).
c. Dryer/Receifer
Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang
untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve,
sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu
Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air dan
kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
d. Expansion Valve
Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant
cair dapat segera berubah menjadi gas.
e. Evaporator
Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas
dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara
tersebut menjadi dingin.
3. Cara kerja:
a. Compressor
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran
kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan Piston/Vane
ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang
berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya
juga akan meningkatkan temperaturnya.
b. Condenser
Gas rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya
yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan
mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant
terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.
c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk
(Inlet Port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair
naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion
Valve.
d. Expansion Valve
Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice
Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk
kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh Heat Sensitizing Tube yang
berfungsi sebagai sensor panas.
e. Evaporator
Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah
cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena
bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke
wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas
udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin
disemburkan kedalam ruang kabin mobil.
d. Tugas
e. Tes Formatif
1. Sebutkan tiga aspek keselamatan kerja yang harus diperhatikan!
2. Sebutkan nama komponen-komponen utama AC pada mobil!
3. Sebutkan fungsi komponen-komponen utama AC pada mobil!
4. Jelaskan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil
f. Kunci Jawaban
d. Expansion valve
4. Jawab:
a. Compressor
Compressor ada dua jenis yaitu tipe Reciprocating dan tipe Through Vane. Tipe
Reciprocating ada dua jenis yaitu Crank dan Swash Plate. Pada dasarnya tipe
Reciprocating (gerak bolak-balik) menggunakan piston untuk menimbulkan
tekanan. Pada tipe Crank hanya satu sisi yang berfungsi untuk menyalurkan
tekanan Refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan Conectingrod dan Crank
sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada tipe Swash Plate,
pendorong pistonnya menggunakan Plate yang berputar secara Conical sehingga
dua sisinya dapat digunakan untuk meneruskan tekanan Refrigerant. Sedang pada
tipe Through Vane prinsip yang digunakan adalah Rotary yaitu sistem rotor
dengan lingkaran planet yang pada keempat sisinya dipasang Vane, pada tipe ini
tidak menggunakan katup tetapi menggunakan lubang isap dan lubang penyalur
(Discharge), sedang pada tipe Reciprocating menggunakan katup (Valve).
b. Condenser
Gas Rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang
berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah
pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan
bentuk dari gas ke zat cair.
c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet
port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan
keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.
d. Expansion valve
g. Lembar kerja
Tujuan:
Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan didalam
mobil.
Peralatan:
Kunci Ring/pas set
Obeng +/-
Kain lap
Meja Kerja
Bahan:
Kompressor berbagai tipe
Condenser
Receifer/Dryer
Expansion Valve
Evaporator+Blower
Keselamatan Kerja:
1. Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja kerja
2. Hati-hati terhadap zat/gas Refrigerant
3. Hati-hati terhadap ceceran oli
4. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai
5. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh Guru/Instruktur dalam melaksanakan
pekerjaan.
Langkah Kerja:
1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada meja kerja
2. Buatlah gambar sketsa masing-masing komponen utama sistem air
Conditioning pada mobil
3. Perhatikan Instruksi praktik yang disampaikan oleh guru
3. Uraian Materi
1) Peralatan Tambahan yang Terdapat Pada Rangkaian Sistem AC
Mobil
a. Pressure Switch
Presure Switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang terjadi pada
sisi tekanan tinggi, bila tekanan siklus Refrigerant terlalu berlebihan, baik
terlalu tinggi (27 kg/cm2) maupun terlalu rendah (2,1 kg/cm2) maka secara
otomatis akan menyetop Switch sehingga Magnetic Clutch menjadi Off.
Tipe dual, yang meng gunakan satu Switch untuk dua keadaan yaitu terlalu
tinggi atau terlalu rendah
Yang dipasangkan pada fin Evaporator, dan bekerja berdasarkan sinyal Thermistor
yang mengontrol temperatur fin. Bila temperatur fin menurun < 0oC, maka Magnetic
Clutch akan mati dan kompresor akan berhenti berputar.
Peralatan ini berfungsi untuk menstabilkan putaran mesin melalui sensor pendeteksi
RPM mesin yang dipasangkan pada arus primer Ignition Coil sehingga putaran Idle
mesin menjadi lebih baik dan tidak mudah mati.
Prinsip kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM mesin drop hingga mencapai
batas minimum, akan menghentikan magnetic clutch, sehingga kompresor berhenti
bekerja dan RPM mesin akan normal kembali.
Digunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi Idle dan AC dalam keadaan
hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat karena harus mengangkat
beban kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan
akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan
bakarnya.
Untuk mobil EFI, digunakan VSV yang dilengkapi diapraghma yang menyebabkan
udara akan melalui surge tank, dan ECU akan
Alat ini digunakan untuk melindungi tali penggerak kompresor, yaitu pada saat
kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi maka magnetic clutch dan VSV
idle up akan off secara otomatis dan indikator lampu AC akan berkedip untuk
memberitahukan kerusakan yang terjadi pada sistem pendingin.
AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang temperaturnya
mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada fin evaporator (3oC), hal ini
akan banyak menyerap tenaga mesin. Dengan menggunakan peralatan ini dan diset
pada switch ekonomi akan menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan
off pada 10oC temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan normal.
g. Magnetic Valve
Terletak antara Receifer dan Expansion Valve dan dipakai pada sistem pendingin
tipe dual. Pengontrol temperatur ini bekerja dengan cara membuka dan menutup
Magnetic Valve yang secara paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus
pendingin.
Letak komponen pada AC mobil sangat bergantung dari jenis mobilnya, namun
demikian perbedaan letak ini tidaklah mempengaruhi urutan dari komponen
tersebut, contoh gambar dibawah menunjukkan letak masing-masing komponen
baik utama maupun tambahan pada mobil jenis sedan maupun minibus yang
memiliki ruang mesin dibagian depan.
4. Manifold Gauge
R 12
Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang banyak dijumpai dan lebih ramah
terhadap ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a.
Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah:
ternary blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda
seperti: HCF22,HFC152a dan HCFC134a dan yang sudah sangat kita kenal yaitu
gas alam cair (LPG) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada
beberapa negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi.
Oli kompresor terdiri dari berbagai tingkatan dan jenis yang diolah sedemikian rupa
sehingga menghindari timbulnya busa dan belerang. Selain itu oli kompresor sangat
bergantung dengan jenis refrigerant yang digunakan dan secara spesifik dapat
diuraikan:
Jumlah oli kompresor baik dalam keadaan kosong maupun sebagai tambahan karena
penggantian komponen.
d. Prosedur Pengosongan
Tutup kedua katup Manifold Gauge.
pasang Manifold Gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan
tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa
Vakum.
(lihat gambar)
e. Pengisian Refrigerant
Sebelum memulai pengisian Refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah
dilakukan:
Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar
Selang masih terpasang dengan Manifold Gauge warna merah ke nipel tekanan
tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant
atau alat pengisi
Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup
singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya
kecelakaan
Langkah pengisian
C. Rangkuman
3. Jawab: siklus
Pendinginan pada AC Mobil
4 4
3 2 1 3 2 1
4 4
3 2 1 3 2 1
d. Tugas
1. Pelajari peralatan tambahan pada sistem AC Mobil.
2. Lakukanlah observasi letak komponen AC pada berbagai mobil.
3. Hafalkan fungsi dan cara kerja Manifold Gauge.
4. Praktekkan cara mengisi refrigerant dengan urutan yang benar.
5. Lakukanlah test kebocoran dengan ketiga cara bila peralatan
memungkinkan.
e. Test Formatif
1. Sebutkan nama-nama dan kegunaan peralatan tambahan pada AC
mobil
2. Buatlah gambar skema letak komponen baik Utama maupun
tambahan pada AC Mobil
3. Jelaskan Proses Sirkulasi sistem Pendingin AC pada Mobil
4. Jelaskan cara menggunakan manifold Gauge
5. Jelaskan cara pengisian Refrigerant pada sistem AC Mobil
6. Jelaskan cara pemeriksaan test kebocoran pada sistem AC Mobil
f. Kunci Jawaban
d. Peralatan Idle Up
Berfungsi untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC
dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat berat
karena harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin akan
sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi terganggu.
Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis bahan
bakarnya.
4 4
3 2 1 3 2 1
4 4
3 2 1 3 2 1
g. Lembar Kerja
Tujuan:
Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan
didalam mobil.
Peralatan:
1. Kunci Ring/pas set
2. Obeng +/-
3. Alat-alat khusus (Spesial Service Tool) untuk AC
4. Tang kombinasi
5. Palu Plastik
6. Manifold Gauge
7. Refrigerant R 12
8. Refrigerant R 134a
9. Pompa Vacuum
10. Kain lap
11. Meja Kerja
Bahan:
1. Alat-alat tambahan dalam sistem AC
2. Manifold Gauge
3. Mobil berAC
Keselamatan Kerja: Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja
kerja Hati-hati terhadap zat/gas refrigerant Hati-hati terhadap ceceran oli
a. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai
b. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh guru/instruktur dalam melaksanakan
pekerjaan Langkah Kerja:
1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada posisi yang aman
2. Gunakan alat ukur dengan semestinya sesuai dengan standar operasional
prosedur industri
3. Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh guru
4. Buatlah laporan praktek secara ringkas dan serahkan kepada
Guru/Instruktur untuk diperiksa
b. Uraian Materi
1. Refrigerant kurang
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
Udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin
Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung
Pemeriksaan pada manifold gauge: pengukur tekanan rendah: 0,8
kg/cm2 (11 psi, 78 kPa) Pengukur tekanan tinggi: 8-0 kg/cm2 (114 psi,
882 kPa) Kemungkinan penyebabnya: terdapat kebocoran pada siklus
Pendinginan. Pemecahannya:
Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan
perbaiki.
4. PREDIKAT KELULUSAN
Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta: PT Toyota
Astra Motor.
Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta: PT Toyota–
Astra Motor.
Anonim. (1993). New Step 2 Training Manual, Heater & Air Conditioning
system Jakarta: PT Toyota–Astra Motor.