Anda di halaman 1dari 8

Efek Suction Melalui Catheter Mouth terhadap Saturasi Oksigen Pasien

Cedera Kepala

Marlisa1, Ponpon S Idjradinata2, Cecep Eli Kosasih3


1
Poltekkes Kemenkes Medan, 2RSUP Dr. Hasan Sadikin, 3Fakultas Keperawatan Universitas
Padjadjaran
E-mail:marlisaicha@yahoo.co.id

Abstrak

Tindakan suction endotracheal pada pasien cedera kepala berat dapat menyebabkan terjadinya oxygen
desaturation arteri yang berakibat pada peningkatan intracranial pressure, pembengkakan otak dan hipoksemia
sistemik bahkan dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh suplai
oksigen melalui catheter mouth saat suction terhadap saturasi oksigen pada pasien cedera kepala yang terpasang
ventilator yang dirawat di ruang perawatan intensif. Penelitian ini menggunakan desain penelitian desain kuasi
eksperimen pendekatan pre dan post test dengan kelompok kontrol dan perlakuan. Jumlah sampel pada penelitian
ini adalah 40 responden yang dibagi menjadi kelompok perlakuan sebanyak 20 responden yang dipasang catheter
mouth dan kelompok kontrol sebanyak 20 responden tanpa menggunakan catheter mouth. Teknik sampel
menggunakan accidental sampling. Penurunan saturasi oksigen nilai t hitung (-16,538) < t tabel (-2,024) dan
nilai p-value (0.000) < 0.05. Saturasi oksigen saat suction pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan
adalah memang berbeda secara nyata. Hasil penelitian ini dapat dijadikan evidence based bagi perawat di
ruang intensif untuk meningkatkan pelayanan perawatan dalam melakukan tindakan suction untuk mengurangi
resiko terjadinya penurunan saturasi oksigen pada pasien cedera kepala berat yang terpasang ventilator.

Kata kunci : catheter mouth, suction, saturasi oksigen.

The Effect of Oxygen Supply Via Oral Catheterization in the Suction


Process to the Oxygen Saturation Level in the Patient with Head Injury

Abstract

The intervention of endotracheal suction to patients with the severe head injury may have effected to oxygen
desaturation in arteries. The oxygen desaturation process could be impacted to increase the intracranial pressure,
brain’s swelling, hypoxemia systemic, and deaths. This study aimed to evaluate the influence of the oxygen supply
via oral catheterization in the suction process to the oxygen saturation level in the patient with the severe head
injury who using ventilator. This research has been conducted in the intensive care unit. This study was applied
the quasi experiment design using pre and post-test. Samples were chosen using accidental sampling. There were
two groups of samples, the first group was the intervention group with 20 respondents using oral catheterization,
and the second group was the control group with 20 respondents. The result showed that the oxygen saturation
was reduced with t value (-16.538) < t table (-2.024), and p value (0.000) < 0.05. The oxygen saturation was
significantly different between two groups. This study could be an evidence that nurses should enhance their
services to reduce the risk of decreasing the oxygen saturation in the severe head injury patient who using ventilator.

Key words: Catheter Mouth, oxygen saturation, suction.

158 Volume 1 Nomor 3 Desember 2013


Marlisa: Suplai Oksigen melalui Catheter Mouth pada Saat Suction

Pendahuluan ruang perawatan intensif rata-rata perbulan


pada tahun 2010 adalah 17–20 orang. Saat
Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah pasien masuk, pasien dilakukan pemasangan
kesehatan masyarakat di seluruh dunia, endo tracheal tube (ETT) dan pemasangan
khususnya di negara berkembang. Menurut ventilator pada mode continuous mandatory
World Health Organization (WHO) pada ventilation (CMV) (Rekam Medis RSHS).
tahun 2002 kecelakaan lalu lintas merupakan Selama pemasangan ventilator dengan
penyebab kematian urutan kesebelas di mode CMV, pasien diberikan sedasi,
seluruh dunia, menelan korban jiwa sekitar analgesik yang adekuat, dan muscle relaxan.
1,2 juta manusia setiap tahun. (Almgren, Dalam keadaan demikian, pasien tidak
Carl, Heinonen, & Hogman, 2004). mampu mengeluarkan sekreta secara mandiri.
Menurut WHO tahun 2004, Case Fatality Untuk menjaga jalan napas tetap bersih
Rate (CFR) cedera akibat kecelakaan lalu dan oksigenasi tetap adekuat, dilakukan
lintas tertinggi dijumpai di beberapa negara penghisapan yang dikenal dengan tindakan
berkisar antara 21%–41,7%. Di Amerika suction (Hudak & Gallo, 2010).
Serikat, kejadian cedera kepala setiap Penurunan saturasi oksigen pada pasien
tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 yang dirawat di ruang intensif saat tindakan
kasus. Dari jumlah tersebut, 10% meninggal suction pada pasien dengan ventilator
sebelum tiba di rumah sakit. Insiden cedera dengan mode CMV masih tinggi (Almgren,
kepala terutama terjadi pada kelompok usia dkk., 2004). Upaya yang dilakukan untuk
produktif antara 15–44 tahun. (Ragnarsson & mengurangi kejadian tersebut adalah dengan
Kristjan, 2006). membuat standar prosedur operasional untuk
Kejadian cedera kepala khususnya di tindakan suction. Setiap melakukan tindakan
Jawa Barat dilaporkan yang masuk Rumah tersebut, semua perawat harus sesuai
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin dengan standar operasional yang ada dan
Bandung pada tahun 2009 tercatat 1.378 menggunakan kateter suction sistem tertutup.
kasus, sedangkan pada tahun 2010 berjumlah Upaya alternatif lain sangat diperlukan untuk
1.095 kasus cedera kepala yang dirawat dan mengatasi masalah tersebut yaitu dengan
memerlukan penanganan medis baik dirawat memberikan oksigen langsung pada saat
di ruang perawatan intensif maupun yang suction yaitu dengan menggunakan catheter
dirawat di ruangan (Rekam Medis RSHS). mouth yang dipasang di antara endo tracheal
Pasien dengan cedera kepala berisiko tube (ETT) dan ventilator saat tindakan
terjadinya kerusakan otak akibat perdarahan suction.
atau pembengkakan otak sebagai respon Berdasarkan paparan di atas yang menjadi
terhadap cedera dan menyebabkan peningkatan rumusan masalah dalam penelitian ini
Intracranial Pressure (ICP) yang dapat adalah apakah terdapat perbedaan saturasi
berakibat buruk terhadap pusat pernapasan oksigen saat dilakukan suction pada pasien
selanjutnya dapat menimbulkan penurunan cedera kepala yang terpasang ventilator
denyut jantung. Karena kondisi tersebut, menggunakan catheter mouth dengan
pasien yang mengalami cedera kepala yang tidak menggunakan catheter mouth.
memerlukan pemantauan yang cermat, Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
kolaborasi yang baik antara perawat dan pengaruh suplai oksigen melalui catheter
dokter, serta pemberian terapi secara tepat mouth saat suction terhadap saturasi oksigen
dan cepat . pada pasien cedera kepala yang terpasang
Penanganan pasien cedera kepala berat yang ventilator di ruang perawatan intensif Rumah
mengalami peningkatan ICP dan gangguan Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin
oksigenasi adalah dengan melakukan Bandung.
resusitasi otak selama satu sampai tiga kali
dalam 24 jam. Agar tindakan resusitasi otak
dapat tercapai dengan baik, pasien mutlak Metode Penelitian
harus dirawat di ruang perawatan intensif
(Ragnarsson & Kristjan 2006). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
Pasien cedera kepala yang masuk ke dengan desain penelitian menggunakan

Volume 1 Nomor 3 Desember 2013 159


Marlisa: Suplai Oksigen melalui Catheter Mouth pada Saat Suction

metode kuasi eksperimen. Desain penelitian oksigen adalah pulse oxymetri, dimana alat
ini menggunakan pretest-posttest dengan ini merupakan alat bantu sederhana dengan
kelompok kontrol. Rancangan penelitian ini metode non invasif untuk memantau kadar
mengelompokan anggota-anggota kelompok saturasi oksigen darah arteri kapiler. Nilai
kontrol dan kelompok perlakuan berdasarkan normalnya adalah 95–100%. Suplai oksigen
acak (Dahlan, 2009). adalah penyediaan atau pemberian oksigen
Populasi dalam penelitian ini adalah yang diinginkan untuk pemenuhan kebutuhan
subjek yang memenuhi kriteria inklusi yang oksigen sesuai yang ditargetkan (Guyton &
telah ditetapkan yaitu semua pasien cedera Hall, 2008). Catheter mouth with extendible
kepala berat yang terpasang ventilator dengan tubing adalah suatu alat yang berbentuk Y
mode controlled mandatory ventilation yang dipasang antara ETT dan ventilator
(CMV) atau mode kontrol yang masuk ke dengan tubing yang diperpanjang. Dengan
ruang perawatan general intensive care unit menggunakan catheter mouth, maka suplai
(GICU) dan neurosurgical critical care unit oksigen dari ventilator akan tetap adekuat.
(NCCU) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Berbeda dengan tanpa catheter mouth
dari tanggal 14 April 2011 sampai dengan maka biasanya perawat melakukan dengan
tanggal 14 Juni 2011. Teknik sampling metode konvensional di mana antar selang
yang digunakan pada penelitian ini adalah ETT dilepas sehingga suplai oksigen dari
accidental sampling, merupakan suatu teknik ventilator terputus dan tidak adekuat. Ethical
pengambilan sampel dengan mengambil clearance yang dilakukan adalah penelitian
kasus atau responden yang kebetulan ada dilakukan setelah peneliti mendapatkan
atau tersedia. Teknik sampling ini digunakan surat ijin dan rekomendasi dari Komite Etik
karena waktu dan kasus yang akan dicari Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran
terbatas. Setiap pasien cedera kepala yang Universitas Padjadjaran Bandung dan rumah
masuk dilakukan pengacakkan dengan cara sakit tempat penelitian. Peneliti melakukan
diberikan penomoran ganjil untuk kelompok sendiri pengumpulan data penelitian berupa
kontrol dan penomoran genap untuk data karekteristik sampel, observasi tindakan
kelompok perlakuan (Wheeless, 2010). suction serta data saturasi oksigen. Setelah
Pada penelitian ini sampel didapat dari mendapat ijin dari pihak rumah sakit,
seluruh pasien cedera kepala berat glasgow peneliti mengadakan pendekatan dengan
coma scales (GCS) (3 – 8) dengan CMV yang calon responden yang diwakili oleh keluarga
dirawat di ruang perawatan GICU dan NCCU responden yang memenuhi kriteria inklusi,
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung karena kondisi responden yang tidak sadar
dari tanggal 14 April 2011 sampai dengan 14 untuk memberikan penjelasan tentang
Juni 2011. Jumlah sampel yang akan diteliti tujuan, manfaat dan prosedur penelitian.
sebanyak 40 orang, yang terbagi menjadi dua Apabila keluarga bersedia maka diminta
kelompok yaitu kelompok kontrol (tanpa untuk menandatangani lembar persetujuan
catheter mouth) dan kelompok perlakuan (informed consent).
(dengan catheter mouth). Responden dikelompokkan menjadi dua
Karekteristik sampel yang dimasukkan kelompok yaitu kelompok I adalah kelompok
dalam kriteria inklusi pada penelitian ini perlakuan yang menggunakan catheter mouth
meliputi: (1) pasien cedera kepala berat GCS sedangkan kelompok II adalah kelompok
(3–8), (2) umur 15–50 tahun, laki-laki dan kontrol tanpa menggunakan catheter mouth.
perempuan, (3) pasien dengan CMV. Kriteria Peneliti menentukan pasien pada kelompok
eksklusif adalah dengan menghilangkan/ kontrol yaitu pasien dengan penomoran ganjil
mengeluarkan subjek yang tidak memenuhi sedangkan pasien pada kelompok perlakuan
kriteria inklusi atau tidak layak diteliti untuk adalah pasien dengan nomor genap, kemudian
menjadi sampel, yaitu (1) pasien cedera pasien diberikan nomor urut responden sesuai
kepala ringan dan sedang tanpa ventilator, dengan kelompoknya pada lembar penelitian.
(2) pasien dengan komplikasi paru-paru Peneliti melakukan observasi pelaksanaan
dan jantung, (3) pasien dalam proses tindakan suction sesuai protokol penelitian
penyapihan. Alat untuk memonitor saturasi dan prosedur tetap yang ada di ruangan.

160 Volume 1 Nomor 3 Desember 2013


Marlisa: Suplai Oksigen melalui Catheter Mouth pada Saat Suction

Hasil Penelitian dilakukan tindakan suction menjadi 93,25


setelah dilakukan tindakan suction tanpa
Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa menggunakan catheter mouth. Sedangkan
responden pada kelompok kontrol dan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan
perlakuan terbanyak berkisar antara umur skor saturasi oksigen dengan rerata penurunan
15–20 tahun, sebanyak 10 orang (50%) skor 0.75 dari rerata skor 99,85 sebelum
pada kelompok perlakuan sedangkan pada dilakukan tindakan suction menjadi 99,10
kelompok kontrol sebanyak sembilan setelah dilakukan tindakan suction dengan
orang (45%). Jenis kelamin responden pada menggunakan catheter mouth. Ternyata
kelompok kontrol dan perlakuan terbanyak secara rata-rata kelompok perlakuan lebih
yaitu laki-laki sebanyak 37 orang (92,5%). tinggi dibandingkan kelompok kontrol, hal
Dimana pada kelompok kontrol ditemukan tersebut menunjukkan bahwa saturasi oksigen
jumlah laki-laki sebanyak 17 orang (85%) saat suction tanpa suplai oksigen lebih tinggi
dan perempuan sebanyak tiga orang (15%). penurunannya dibandingkan dengan yang
Sedangkan pada kelompok perlakuan diberikan suplai oksigen.
hanya ditemukan pasien laki-laki saja yaitu Uji normalitas saturasi oksigen sebelum
sebanyak 40 orang (100%). dan saat suction pada masing-masing
Pada tabel 1 ditemukan bahwa dari jumlah kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
20 responden kelompok kontrol, saturasi dapat dilihat bahwa pada masing-masing
oksigen sebelum tindakan suction yang kelompok nilai p value>0.05 maka Ho
paling dominan adalah 100% sebanyak 17 diterima. Hasil ini membuktikan bahwa
orang (85%) sedangkan saturasi oksigen data saturasi oksigen saat suction dilihat
yang paling dominan saat suction adalah dari masing-masing kelompok kontrol dan
94% sebanyak enam orang (30%). kelompok perlakuan berasal dari populasi
Pada tabel 2 ditemukan bahwa dari jumlah yang berdistribusi normal.
20 responden kelompok perlakuan, saturasi
oksigen sebelum tindakan suction yang Perbandingan Saturasi Oksigen rata-rata
paling dominan adalah 100% sebanyak 18 sebelum dan Saat Suction antara Kelompok
orang (90%) sedangkan saturasi oksigen Kontrol dengan Kelompok Perlakuan.
yang paling dominan saat tindakan suction
adalah 99% sebanyak 10 orang (50%). Dengan derajat kepercayaan sebesar 95%,
Pada kelompok kontrol terjadi penurunan pada perbandingan kelompok kontrol dengan
skor saturasi oksigen dengan rerata penurunan kelompok perlakuan didapat nilai t hitung
skor 6,60 dari rerata skor 99,85 sebelum (-16,538) < t tabel (-2,024) dan nilai p value

Tabel 1 Data Saturasi Oksigen Sebelum dan Saat Tindakan Suction pada Kelompok Kontrol
Sebelum Suction Saat Suction
Saturasi Oksigen
n % n %
100 17 85 0 0
99 3 15 0 0
98 0 0 0 0
97 0 0 0 0
96 0 0 0 0
95 0 0 4 20
94 0 0 6 30
93 0 0 4 20
92 0 0 4 20
91 0 0 1 5
90 0 0 1 5

Volume 1 Nomor 3 Desember 2013 161


Marlisa: Suplai Oksigen melalui Catheter Mouth pada Saat Suction

Tabel 2 Data Saturasi Oksigen Sebelum dan Saat Tindakan Suction pada Kelompok
Perlakuan
Saat Suction
Sebelum Suction
Saturasi Oksigen
n % n %
100 18 90 6 30
99 1 5 10 50
98 1 5 4 20

(0.000) < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kelompok perlakuan di mana terlihat
saturasi oksigen saat suction pada kelompok penurunannya pada kelompok kontrol yaitu
kontrol (tanpa suplai oksigen) dengan 6.60 sedangkan pada kelompok perlakuan
kelompok perlakuan (dengan suplai oksigen) adalah 0.75 (Morrow, Futter, & Argen, 2006).
memang berbeda secara nyata. Menurut penulis hal ini terjadi karena pada
kelompok kontrol yang tidak menggunakan
catheter mouth digunakan sistem suction
Pembahasan terbuka (open suction) dimana selang yang
menghubungkan selang endotracheal dengan
1. Hasil perubahan penurunan skor nilai rata- selang ventilator dilepas sehingga pada
rata antara kelompok saat penghisapan tersebut dilakukan tanpa
Saturasi oksigen sebelum tindakan suction suplai oksigen yang adekuat. Sedangkan
pada kelompok kontrol dan perlakuan yang pada kelompok perlakuan sudah terpasang
paling dominan adalah 100% sebanyak 35 catheter mouth sehingga pelaksanaan suction
orang. Hal tersebut didukung oleh pendapat dilakukan tanpa perlu melepaskan selang
RW Light, dkk., bahwa saturasi oksigen endotracheal dengan selang ventilator
sebelum tindakan suction sebagian besar sehingga oksigenasi dari ventilator ke pasien
adalah 100%. Kondisi tersebut disebabkan tetap adekuat selama pelaksanaan tindakan
karena pasien diberikan hiperoksigenasi penghisapan (suction) tersebut, sehingga
sebelumnya dengan melakukan hiperinflasi desaturasi oksigen dapat dikurangi (Reilly &
yaitu memberikan fraksi oksigen 100% pada Bullock, 2007).
ventilator selama dua menit. Pemberian Hal ini karena pada saat suction
oksigenasi ini bertujuan untuk mempercepat endotracheal dapat terjadi tekanan
dan memperlama transportasi oksigen ke negatif di trakea sehingga menimbulkan
jaringan sehingga diharapkan saat tindakan risiko kerusakan paru parsial yang dapat
suction pasien tidak mengalami penurunan menyebabkan penurunan saturasi oksigen
saturasi oksigen yang drastis (Hudak & dan hilangnya volume paru-paru (Almgren,
Gallo, 2010). dkk., 2004). Komplikasi yang paling sering
Kelompok kontrol terjadi penurunan skor terjadi akibat tindakan suction adalah
saturasi oksigen dengan rerata penurunan terjadinya hipoksemia. Pengaruh dari
skor 6,60 dari rerata skor 99,85 sebelum kejadian hipoksemia akan menyebabkan
dilakukan tindakan suction menjadi 93,25 terjadinya keadaan hipoksia, di mana pasien
setelah dilakukan tindakan suction tanpa yang sedang dalam kondisi kritis ditambah
menggunakan catheter mouth, sedangkan dengan kejadian hipoksia akan memperburuk
pada kelompok perlakuan terjadi penurunan kondisi pasien (Lindgren, 2007). Kondisi ini
skor saturasi oksigen dengan rerata penurunan juga dapat disebabkan karena penggunaan
skor 0.75 dari rerata skor 99,85 sebelum catheter mouth pada kelompok perlakuan
dilakukan tindakan suction menjadi 99,10 sehingga masih terjadi atau berlangsung
setelah dilakukan tindakan suction dengan suplai oksigen yang adekuat dari ventilator
menggunakan catheter mouth. Berdasarkan ke pasien pada saat dilakukan tindakan
hasil di atas dapat disimpulkan bahwa pada suction sedangkan pada kelompok kontrol
kelompok kontrol terjadi penurunan skor yang tidak terpasang catheter mouth, pada
saturasi oksigen lebih besar dibandingkan saat dilakukan suction walaupun diberikan

162 Volume 1 Nomor 3 Desember 2013


Marlisa: Suplai Oksigen melalui Catheter Mouth pada Saat Suction

FiO2 sebesar 100% terjadi penurunan yang Pemberian oksigenasi yang adekuat pada
sangat signifikan karena suplai oksigen tidak pasien yang mengalami hipoksia atmosfer
dialirkan secara adekuat dengan dilakukannya atau pasien yang tidak mendapatkan ventilasi
pemutusan selang Y yang menghubungkan dan oksigen adalah sangat bermanfaat
selang endotracheal dengan ventilator karena terapi oksigen pada keadaan ini dapat
diputus yang menyebabkan suplai oksigen meningkatkan oksigenasi di arteri perifer dan
tidak adekuat (Sole, 2005). alveoli paru-paru. Hal ini dapat dilakukan
Pada penelitian yang lain tentang suction dengan melihat langsung kadar saturasi
sistem tertutup yang mengevaluasi apakah oksigen pada monitor dan hasil analisis
sebuah suction terbuka berpengaruh terhadap gas darah. Pada pasien cedera kepala yang
infeksi silang dan analisis perubahan dalam mengalami penurunan aliran darah otak,
pertukaran gas dibandingkan dengan sistem tindakan tersebut sangat bermanfaat agar
tertutup pada pasien yang dipasang ventilator otak tetap mendapatkan oksigenasi sehingga
mekanik di ruang intensif (AARC Clinical kekurangan oksigen dapat dihindari (Guyton
Practice Guidelines, 2010), dimana evaluasi & Hall, 2008).
meliputi pencatatan jumlah suctioning per Hasil tersebut membuktikan bahwa
hari selama pelaksanaan manuver suction. penggunaan catheter mouth pada kelompok
Selanjutnya saturasi oksigen sebelum dan perlakuan lebih efektif dilakukan pada saat
segera setelah suction tercatat. Pasien suction untuk mengurangi risiko terjadinya
menghirup oksigen selama 2 menit sebelum penurunan saturasi oksigen pada pasien
suction dengan oksigen 100%. Hasil yang cedera kepala berat yang terpasang ventilator
didapatkan saturasi oksigen menunjukkan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang
tidak ada perbedaan antara kelompok tidak dipasang catheter mouth yang terbukti
sebelum suction. Segera setelah suction, terjadi penurunan saturasi oksigen yang
saturasi oksigen menurun secara signifikan sangat signifikan. Penggunaan sistem tertutup
pada kelompok suction terbuka, sedangkan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
nilai saturasi oksigen tidak berubah setelah desaturasi oksigen sistemik vena dan arteri
suction pada kelompok suction tertutup. serta kerusakan paru selama volume ventilasi
Dengan demikian kelompok suction terbuka yang terkontrol (Almgren, dkk., 2004).
memiliki saturasi rendah setelah tindakan Penelitian ini juga pernah dilakukan
suction dengan nilai signifikan dibandingkan sebelumnya di negara Amerika saat tindakan
dengan pasien dalam kelompok suction bronchoscopy. Pasien yang akan dilakukan
tertutup (Rabitsch, dkk. 2004). tindakan bronchoscopy dipasang catheter
mouth, sehingga pada saat dilakukan
2. Hasil Uji Perbandingan Saturasi Oksigen bronchoscopy pasien tetap mendapatkan
Rata-rata Sebelum dan Saat Suction suplai oksigen yang adekuat. Hasil yang
Simpulan dari hasil uji beda rata-rata (Uji didapatkan dari penelitian tersebut
t) di atas adalah bahwa derajat kepercayaan membukan bahwa penggunaan catheter
sebesar 95% pada perbandingan kelompok mouth lebih efektif karena dapat melakukan
kontrol dengan kelompok perlakuan didapat tindakan dengan waktu lebih lama dan pasien
nilai t hitung (-16.538) < t tabel (-2.024) dan tetap mendapatkan ventilasi saat tindakan
nilai p-value (0.000) < 0.05, dimana saturasi (American College of Chest Physicians,
oksigen saat suction pada kelompok kontrol 2008).
(tanpa suplai oksigen) adalah memang Tindakan suction endotracheal yang
berbeda secara nyata, hasil penelitian dengan dilakukan pada pasien yang dirawat dengan
menggunakan catheter mouth pada semua menggunakan ventilator diperlukan untuk
kasus pasien cedera kepala berat dengan menghilangkan sekresi untuk mencegah
pola napas kontrol lebih baik hasilnya obstruksi pada saluran endotracheal dan
dibandingkan dengan tanpa menggunakan saluran udara lebih rendah. Prosedur ini
catheter mouth karena selama pelaksanaan sangat umum menciptakan berbagai macam
tindakan suction pasien masih tetap gangguan jantung-paru. Sistem tertutup
mendapatkan oksigenasi (Jongerden, Rovers, memungkinkan ventilasi selama pelaksanaan
Grypdonck, & Bonten, 2007). prosedur pengisapan lendir (suction),

Volume 1 Nomor 3 Desember 2013 163


Marlisa: Suplai Oksigen melalui Catheter Mouth pada Saat Suction

menghindari pemutusan dari ventilator. pengambilan sampel (Edisi ke-2). Jakarta:


Dengan demikian, efek samping yang kurang Salemba Medika.
dari sistem suction tertutup telah dievaluasi
secara menyeluruh ketimbang efektivitas Guyton, C.A & Hall, E,J. (2008). Buku ajar
penghilangan sekresi (Lindgren, 2007). fisiologi kedokteran (Edisi ke-11). Jakarta:
EGC.
Simpulan Hudak, M.C & Gallo, M.B. (2010).
Keperawatan kritis (Edisi ke-6, Volume II).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Jakarta: EGC.
terdapat pengaruh suplai oksigen melalui
catheter mouth saat suction terhadap saturasi Jongerden, I.P., Rovers, M.M., Grypdonck,
oksigen pada pasien cedera kepala yang M.H., Bonten, M.J. (2007). Open and closed
terpasang ventilator, dimana penggunaan endotracheal suction systems in mechanically
catheter mouth lebih efektif digunakan ventilated intensive care patients: Meta-
pada saat suction untuk mengurangi risiko Analysis. Critical care Med, 35(1), 260–270.
terjadinya penurunan saturasi oksigen pada Diakses dari http://www.medscape.com/
pasien cedera kepala berat yang terpasang viewarticle/552222_print.
ventilator dibandingkan dengan yang tidak
menggunakan catheter mouth. Lindgren, R.M. (2007). Open and closed
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan endotracheal suctioning: Experimental
atau evidence based bagi perawat di ruang and human studies (Doktoral thesis,.
perawatan intensif untuk meningkatkan Institute of Clinical Sciences, Department
pelayanan perawatan. selain itu, penelitian of Anaesthesiology and Intensive Care,
ini juga dapat digunakan sebagai pedoman Goteborg University, Sweden). Diakses dari
dalam melakukan tindakan suction untuk http://gupea.ub.gu.se/bitstream/2077/3325/2/
mengurangi risiko terjadinya penurunan Spikblad%20Sophie%20Lindgren.pdf .
saturasi oksigen pada pasien cedera kepala
berat yang terpasang ventilator. Morrow, B., Futter, & M., Argent, A.
(2006). Effect of endotracheal suction on
lung dynamics in mechanically ventilated
Daftar Pustaka paediatric patients. Australian Journal
of Physiotherapy 52, 121–126. Diakses
Almgren, B., Carl, J.W., Heinonen, & dari http://ajp.physiotherapy.asn.au/AJP/
E., Hogman, M. (2004). Side effects of vol_52/2/AustJPhysiotherv52i2Morrow.pdf.
endotracheal suction in pressure and volume
controlled ventilation. CHEST Journal, 125, Rabitsch, W., Kostler, W.J., Fiebiger, W.,
1077–1080. Dielacher, C., Losert, H., Sheriff, C., et al.
(2004). Closed suctioning system reduces
American College of chest physicians. cross-contamination between bronchial
(2010). Chest Journal. Diakses dari System and Gastric Juices. Anesthesia
http://www.chestjournal.org/cgi/content/ Analgesia, 99(3), 886–92. Diakes dari
abstract/83/621. h t t p : / / w w w. a n e t h e s i a - a n a l g e s i a . o rg /
content/99/3/886.full.
AARC Clinical Practice Guidelines. (2010).
Endotracheal suctioning of mechanically Reilly & Bullock. (2007). Head injury :
ventilated patients with artificial airways pathophysiology and management of severe
2010. Respiration Care, 55(6), 758–64. closed injury. Australia: Chapman & Hall
Diakses dari http://www.rcjournal.com/cpgs/ Medical.
pdf/06.10.0758.pdf.
Ridling, D.D.A., Martin, L.D., & Bratton,
Dahlan, M.S. (2009). Besar sampel dan cara S.L. (2003). Endotracheal suctioning with

164 Volume 1 Nomor 3 Desember 2013


Marlisa: Suplai Oksigen melalui Catheter Mouth pada Saat Suction

or without instillation of isotonic sodium Traumatic_Brain_Injury_Research_Since_


chloride solution in critically III children. the_1998_NIH.2.aspx.
Am j Crit Care, 12(3), 212–9. Diakses dari
http://www.ajcconline.org. Sole. (2005). Critical care nursing (5th ed.).
St.Louis Missouri: Saunders.
Ragnarsson & Kristjan T. M. (2006).
Traumatic brain injury research since Wheeless, C.R. (2010). Wheeless textbook
the 1998 NIH consensus conference: of orthopaedics : management of head injury.
accomplishments and unmet goals. Journal CHEST Journal. Diakses dari http://www.
of Head Trauma Rehabilitation, 21(5), wheelessonline.com/ortho/management_of_
379–387. Diakses dari http://journals.lww. head_injury_spinal_injury.
com/headtraumarehab/Abstract/2006/09000/

Volume 1 Nomor 3 Desember 2013 165

Anda mungkin juga menyukai