Anda di halaman 1dari 4

Sp 1 hubungan saling percaya

Perawat : Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Mila Karmila, panggil saja saya
Mila, saya perawat yang dinas di ruangan 9 ini, Nama bapak siapa, senangnya
dipanggil apa?
Pasien : Ibnu
Perawat : Bagaimana perasaan bapak saat ini? Masih ada perasaan kesal atau marah?
Pasien : (Diam)
Perawat : Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah
bapak
Pasien : Iya
Perawat : Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit? Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, pak?
Bagaimana kalau di ruang tamu?
Pasien : (Menganggukkan kepala)
TAHAP KERJA
Perawat : Apa yang menyebabkan bapak marah?, Apakah sebelumnya bapak pernah
marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. O..iya,
apakah ada penyebab lain yang membuat bapak marah?
Pasien : Saya bekerja namun ternyata gaji saya tidak sesuai yang diharapkan karna
gaji saya kurang dari kebutuhan keluarga saya,tidak ada
Perawat : Pada saat penyebab marah itu ada, seperti bapak stress karena pekerjaan atau
masalah uang, apa yang bapak rasakan? Apakah bapak merasakan kesal
kemudian dada bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat,
dan tangan mengepal?
Pasien : Saya biasana suka membanting pintu dan memecahkan barang barang yang
ada di sekitar saya
Perawat : Setelah itu apa yang bapak lakukan? O..iya, jadi bapak marah-marah,
membanting pintu dan memecahkan barang-barang, apakah dengan cara ini
stress bapak hilang? Iya, tentu tidakan?. Apa kerugian cara yang bapak
lakukan? Betul, istri jadi takut barang-barang pecah. Menurut bapak adakah
cara lain yang lebih baik? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan
kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?
Pasien : Iya dan itu merugikan sekali bagi saya dan orang orang sekitar saya . Iya
saya mau sus belajar mengungkapkan kemarahan saya dengan baik tanpa
merugikan orang disekitar saya, tapi ada cara selain yang saya lakukan sus?
Perawat : Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, pak. Salah satunya adalah
dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah
Pasien : gimana caranya sus?
Perawat : Begini pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak
berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup
perlahan lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba
lagi, tarik dari hidung,
Pasien :( pasien dan perawat mempraktekan)
Perawat : bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus sekali,
bapak sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?
Pasien :iya sus
Perawat :Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu rasa marah itu muncul bapak sudah terbiasa melakukannya
TERMINASI
Perawat :Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tentang kemarahan
bapak?
Pasien : sedikit sus...
Perawat : Iya jadi penyebab bapak marah yaitu gaji yang bapak dapatkan tidak sesuai
yang diharapkan dan yang bapak rasakan sangat kesal dan yang bapak
lakukan biasanya membanting pintu dan memecahkan barang barang yang
ada di sekitar bapak
Pasien : iya kurang lebih seperti itu sus
Perawat : Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak yang
lalu, apa yang bapak lakukan kalau marah yang belum kita bahas dan jangan
lupa latihan napas dalamnya ya pak. ‘Sekarang kita buat jadwal latihannya ya
pak, berapa kali sehari bapak mau latihan napas dalam?, jam berapa saja pak?
Pasien : mungkin tidak ada lagi sus, iya itu gimana suster saja sus..
Perawat : Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain
untuk mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya pak, Selamat
pagi
Sp 2 Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
ORIENTASI
Perawat : Selamat pagi pak, sesuai dengan janji saya tiga jam yang lalu sekarang saya
datang lagi.
Pasien : iyah sus
Perawat : Bagaimana perasaan bapak saat ini, adakah hal yang menyebabkan bapak
marah?”
Pasien : sedikit membaik sus
Perawat : Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah dengan
kegiatan fisik untuk cara yang kedua. sesuai janji kita tadi kita akan
berbincang-bincang sekitar 20 menit dan tempatnya disini di ruang
tamu,bagaimana bapak setuju?
Pasien : iyah baiklah sus.
KERJA
Perawat : Kalau ada yang menyebabkan bapak marah dan muncul perasaan kesal,
berdebar-debar, mata melotot, selain napas dalam bapak dapat melakukan
pukul kasur dan bantal.
Pasien : siap sus.

Perawat : Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar bapak?
Jadi kalau nanti bapak kesal dan ingin marah, langsung ke kamar dan
lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur dan bantal. Nah,
coba bapak lakukan, pukul kasur dan bantal. Kekesalan lampiaskan ke kasur
atau bantal
Pasien : (pasien pun melakukan apa yang diajarkan perawat)
Perawat : Nah cara inipun dapat dilakukan secara rutin jika ada perasaan marah.
Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya
TERMINASI
Peraawat : Bagaimana perasaan bapak setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?
Ada berapa cara yang sudah kita latih, coba bapak sebutkan lagi?
Pasien :perasaan saya sudah cukup membaik sus, Tadi ada satu cara yang dilakukan
yaitu memukul bantal dan kasur serta tarik nafas dalam sus
Perawat : bagus..Mari kita masukkan kedalam jadual kegiatan sehari-hari bapak.
Pukul kasur bantal mau jam berapa? Bagaimana kalau setiap bangun
tidur? jadi jam 05.00 pagi. dan jam 15.00 sore. Lalu kalau ada keinginan
marah sewaktu-waktu gunakan kedua cara tadi ya pak. Sekarang kita buat
jadwalnya ya pak, mau berapa kali sehari bapak latihan memukul kasur dan
bantal serta tarik nafas dalam ini?
Pasien : iya saya mau sus .. gimana suster ajah sus
Peraawat : Besok pagi kita ketemu lagi kita akan latihan cara mengontrol marah dengan
belajar bicara yang baik. Mau jam berapa pak?
Pasien : jam 10
Perawat : Baik, jam 10 pagi ya. Sampai jumpa&istirahat ya pak...

Anda mungkin juga menyukai