Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM 3

A.Judul:

Inventarisasi alat-alat kayu,logam,besi,plastik,dan aluminium

B.Tujuan:

Mahasiswa dapat mengenal alat-alat laboratorium yang terbuat dari


kayu,logam,besi,plastic dan aluminium

C. Dasar teori

Dalam dunia penddikan disadari perlunya menghubungkan antara teori dan


praktek. Prinsip-prinsip akan dikaji dalam praktek. Apa yang terdapat dalam
pengalaman praktek dicari dasar-dasarnya dalam teori,dalam prinsip-prinsip.
Hubungan antara teori dan prakyrk seyoginya bersifat berlapis-lapis yang
intergratif,dimana teori dan praktek secara bergntian dan bertahap saling isi
mengisi,saling mencari dasar,dan saling mengkaji. Sehubungan kaitan antara teori dan
praktek inilah laboratorium dan fasilitas lain dalam proses belajar-mengajar patut
mendapat perhatian.

Laboratorium ialah tempat untuk melatih mahasiswa dalam hal keterampilan


melakukan praktek,demostrasi,percobaan,penelitian,dan pembagian ilmu
pengetahuan. Laboratorium yang dimaksud disini tidak hanya berarti rauangan atau
bangunan yang di pergunakan untuk percobaan.

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di Laboratorium memerlukan


perlakuan khusus sesuai sifat dan karateristik masing-masing. Perlakuanya yang salah
dalam membawa,menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium
dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan,terjadinya kecelakaan kerja serta
dapat menimbulkan penyakit .

Invetarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan


merupakan asset pendidikan berharga sehingga harus dilakukan secara ketat.

Adapun tujuan penattaan aat dan bahan kimia adalah:

1. Memahami cara menata dan menyimpan alat dan bahan laboratorium


2. Memahami cara mengadimistrasikan alat dan bahan di Lboratorium
3. Mengenal dan mengisi perangkat admistrasi
4. Menerapkan cara menata,menyimpan dan mengadimistrasikan alat dan
5. Bahan di Laboratorium

Perlu inventaris yang baik untuk memudahkan pengolaan,penginaan,dan


pendataan asset Laboratorium.

Adapun perlakuan terhadap alat-alat di Laboratorium seperti:

1. Membawa alat sesuai petunjuk penggunan


2. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunan
3. Menjaga kebersihan alat
4. Menyimpan alat

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di


laboratorium.

 Aman

Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan,atas dasar alat yang
mudah dibawah dan mahal harganya seeprti stopwatch perlu disimpan pada
lemari terkunci.

 Mudah dicari

Untuk memudahka mencari letak masing-masing alat dan bahan,perlu diberi


tanda yaitu denfgan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan
alat(lemari,rak,atau laci)

 Mudah diambil

Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimapanan dan perlengkapan seperti


lemari,rak dan laci yang ukuranya disesuaikan dwngan luas ruangan yang
tersedia.

Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat,pokok


bahasan,golongan percobaan dan bahan pembuat alat:

1. Pengelompokkan alat-alat fisika berdasarkan pokok bahasanya seperti:


gaya dan usaha(mekanika).
Panas,Bunyi,Gelombang,Optik,Magnet,Listrik,Ilmu,dan Alat Resparasi
2. Pengelompokaan alat-alat biologi menurut golongan percobaanya
seperti: Anatomi, Fisiologi,Ekologi,dan Morfologi.
3. Pengelompokaan alat-alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat
tersebut seperti logam,kaca,porselen,plastic dan karet(Suryani2006)

Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan,alat itu dimasukkan kedalam

Kelompok bahan yang banyak digunakan. Penyimpanan alat dan bahan selain
berdasar hal-hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higrokopis dan


dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap
kering dan mencegah tumbuhnya jamur.
2. Alat berbentuk set, penyimpananya harus dalam bentuk set yang tidak
terpasang.
3. Ada alat harus disimpan berdiri,misalnya hygrometer,neraca lengan dan
beker glass.
4. Alat yang memiliki bobot relative berat, disimpan pada tempat yang
tingginya tidak melibihi tinggi bahu.
5. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut
abjad.
6. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat
kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan
ventilasi yang baik.

Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakain alat. Apabila alat itu
sering dipakai maka alat tersebut dsimipan pada tempat yang mudah diambil.
Alat-alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan asisten
laboratorium,hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari di
bawag meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yang dapat
diletakkan di meja demonstrasi adalah:kaki tiga,asbes dengan kasa dan tabung
reaksi(Harr.1995)

 METEDOLOGI

Praktikum menggunakan beberapa alat sebagai alat untuk di identifikasi


kode,nama alat,spesifikasi serta jumlah ketersedian alat ayang ada. Praktikan
mengidentifikasi alat apakah termasuk dalam kategori non cosumble atau
cosumble.

 Pembahasan

Kategori alay termasuk consumable apabila alat tersebut sering digunakan,


umunya identik dengan alat-alat kaca,muidah pecah atau rusak,jumlahnya
banyak dilaboratorium dan harganya relatif murah(Ex,gelas kimia dan tabung
reaksi)

Sedangkan alat yang termasuk non cosumable apabila alat tersebut digunakan
hanya pada praktek-praktek tertentu,masa gunanya lebih lama,memiliki jumlah
yang sedikit atau terbatas dilaboratorium dan hargnya relatif mahal(Ex.
Incubator)

Fungsi adanya kode pada alat bertujuan agar mengetahui tanggal pembelian
atau lama masa pakai barang tersebut serta mengetahui jumlah atau banyaknya
pembelian barang tersebut.

Quantity menandakan jumlah ketersediaan alat laboratorium dengan adanya


data quantity alat laboratorium dapat menyiapkan banyaknya kebutuhan alat
yang harus digunakan serta mengetahui jumlah alat yang harus ditambah.
Berikut spesisifikasi dari masing-masing alat :

1. Digital thermometer adalah alat yang diguanakan untuk mengukur suhu


cairan.
2. Neutrogical reflex hummer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
reflex.
3. Multitester adalah ala tang digunakan untuk mengukur tegangan,kuat
arus,dan hambatan.
4. Gelas ukur 10 ml adalah alat ayang digunakan untuk mengukur dan
mengambil bahan kimia cair.
5. Labu ukur 100 ml adalah alat yang digunakan untuk mengecerkan bahan
atau zat padat dalam jumlah tertentu.
6. Tabung reajsi adalah alat yang diguanakan untuk meraksikan zat kimia
dalam jumlah sedikit
7. Erlenmeyer 100 ml adalah alat yang digunakan umtuk titrasi dan
mereaksiakan zat kimia.
8. Pipet gondok 5 ml adalah alat yang digunakan untuk mengambilsejumlah
cairan dengan tepat di bagian menggembung.

 Keseimpulan

Kategori alat termasuk consumable apabila alat tersebut sering


digunaan,umunya identik dengan alat-alat kaca,mudah pecah atau
rusak,jumlahnya banyak dilaboratorium dan harganya relative murah(Ex. Gelas
kimia dan tabung reaksi).

Sedangkan alat yang termasuk non cosumable apanila alat tersebut digunakan
hanya pada praktek-praktek tertentu,masa gunanya lebih la,a,memiliki jumlah
yang sedikit atau terbatas dilaboratorium dan harganya relative mahal (Ex.
Inkubator).

Fungsi adanya kode pada alat bertujuan agar mengetahui tanggal pembelian
atau lama masa di pakai barang tersebut serta mengetahui jumla atau
banyaknya pembelian barang tersebut.

Quantity menandakan jumlah ketersediaan alat laboratorium dengan adanya


data quantity aalat laboran dapat menyiapkan kebutuhan alat yang harus
digunakan serata mengetahui jumlah alat yang harus ditambah.

Anda mungkin juga menyukai