Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nyalah
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah anatomi dan fisiologi manusia dengan
judul “ Pengaruh Cedera Otak terhadap Kesehatan Mental Manusia ” dengan keadaan sehat
dan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen anatomi dan fisiologi manusia agar mampu memahami dan menganalisa keterkaitan
anatomi dan fisiologi tubuh dalam upaya meningkatkan kesehatan serta dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari dan juga semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan juga bagi
para pembacanya

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran demi terbangunnya makalah kami di kemudian
hari.

Bengkulu, 19 November 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan........................................................................................................................................ 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Sistem Saraf ....................................................................................................... 4
2.1.1 Fungsi Sistem Saraf ...................................................................................................... 4
2.2 Otak.............................................................................................................................................. 4
2.3 Gelombang Otak ......................................................................................................................... 5
2.4 Cara Kerja Otak, Cedera Otak dan Dampak pada Kesehatan Mental Manusia................ 6
BAB III................................................................................................................................................... 8
PENUTUP.............................................................................................................................................. 8
a. Kesimpulan................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 9

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem
organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan
kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama anatara alat-alat tubuh
yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas
banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya sistem
pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem koordinasi.
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik
gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf
pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.

Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem endokrin.
Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan
lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur
oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan
saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang
atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan tanggapan atau
reaksi terhadap rangsang tersebut. Impuls saraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf manusia?
2 Apa yang dimaksud otak ?
3 Apa saja macam-macam gelombang otak?
4 Apa dampak cedera otak terhadap prilaku manusia ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian sistem saraf pada manusia
2. Mengetahui pengertian otak
3. Mengetahui macam-macam gelombang otak
4. Mengetahui dampak cedera otak terhadap prilaku manusia

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang
pentng ini juga mengatur kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya, karena
pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system tubuh hingga
menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam system inilah berasal
segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi
kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu
rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam
bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.

2.1.1 Fungsi Sistem Saraf


Sistem saraf pusat atau central nervous system (CNS) berfungsi untuk menerima,
memproses,menginterpretasikan, dan menyimpan informasi sensoris yang datang.
Seperti informasi tentang rasa,suara, bau, warna, tekanan dan lain-lain.secara konseptual
sistem saraf pusat memiliki 2 komponen yaitu otak dan saraf tulang belakang (spinal
cord). Sebenarnya saraf tulang belakang merupakan perpanjangan dari otak dan
berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan otak dengna bagian lain dari tubuh
yang terletak dibawah leher.

2.2 Otak
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total otak
dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan
mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan informasi di otak dilakukan pada bagian-

4
bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak
rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya.
Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan yang berarah
ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas (gunungan) dinamakan
girus.

Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf kranial.
Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia dibagi
menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Para ahli
mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga
bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah
laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam
penciuman (Campbell, et al, 2006: 578)

2.3 Gelombang Otak

Gelombang otak manusia terdiri atas beberapa macam. Setiap macam gelombang
dibedakan atas frekuensi dan juga gejala yang menyertai kemunculannya. Gelombang-
gelombang otak ini antara lain adalah gelombang alpha, gelombang beta, gelombang delta,
gelombang gamma, dan juga gelombang tetha. Dalam beberapa sumber, ada yang
menyertakan gelombang otak yang lain, yaitu Schumann Resonance dan juga sensory
motor rhythm.

Gelombang otak yang pertama adalah gelombang alpha. Gelombang alpha ini
mempunyai frekuensi 8 hingga 12 hertz. Ketika gelombang ini muncul, mata kita akan
terasa ngantuk. Saat itu, kita akan merasa sadar dan tidak sadar. Gelombang ini juga
muncul saat kita sedang relaksasi dan beristirahat.

Gelombang otak yang kedua adalah gelombang beta. Gelombang beta ini
mempunyai frekuensi di atas 12 hertz atau 12 hertz sampai dengan 19 hertz. Gelombang

5
ini muncul saat kita sedang siaga penuh. Misalnya saja, saat kita bekerja atau sedang
berkomunikasi dengan orang lain.

Gelombang otak yang ketiga adalah gelombang delta. Gelombang delta ini
mempunyai frekuensi 1 sampai dengan 4 hertz. Gelombang ini frekuensinya rendah,
tetapi amplitudonya besar. Gelombang delta juga muncul saat tubuh dan pikiran kita
berada dalam relaksasi. Misalnya saja saat tidur terlelap tanpa mimpi.

Gelombang otak yang keempat adalah gelombang gamma. Gelombang gamma ini
mempunyai frekuensi 25 sampai dengan 100 hertz. Gelombang ini muncul pada saat tubuh
kita berada dalam kondisi mental yang sangat kuat. Misalnya saja saat tampil di muka
umum, panik, dan ketakutan.

Gelombang otak yang kelima adalah gelombang tetha. Gelombang tetha disebut
juga sebagai Tetha Rhytm. Frekuensinya adalah di antara 4 hertz hingga 8 hertz. Tanda-
tanda yang datang saat gelombang ini muncul adalah napas yang melambat dan dalam.
Gelombang ini juga muncul saat orang mengalami trance, hypnosis, meditasi dalam,
berdoa, dan menjalani ritual agama yang khusyuk.

Sensori Motor Rhythm (SMR) juga termasuk ke dalam gelombang otak.


Gelombang ini mempunyai frekuensi 12 hertz hingga 16 hertz. SMR sebenarnya masih
masuk kelompok getaran low beta Temuan yang diperoleh para ahli menujukkan bahwa
penderita epilepsi, penderita ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan
penderita autisme ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Hal ini terjadi karena
para penderita gangguan di atas tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal
yang dianggap penting. para ahli akhirnya menemukan terapi penyembuhan penyakit tadi
adalah dengan cara merangsang otak agar menghasilkan getaran SMR tersebut. Hal
tersebut dilakukan dengan teknik neurofeedback.

2.4 Cara Kerja Otak, Cedera Otak dan Dampak pada Kesehatan Mental Manusia
Cedera kepala, kerusakan otak seringkali menyebabkan kelainan fungsi yang
menetap, yang berfariasi tergantung pada kerusakan yang terjadi.apakah terbatas
(terkolisir) ataupun lebih menyebar (difus). kelainan fungsi yang terjadi juga tergantung
kepada bagian otak mana yang terkna. Gejala yang terlokalisir bisa berupa perubahan
dalam gerakan, sensasi, berbicara, penglihatan dan pendengaran. Kelainan fungsi otak

6
yang difus bisa mempengaruhi ingatan dan pola tidur penderita, dan bisa menyebabkan
kebingungan dan koma. Contoh cedera antara lain :

1. Konkusio
Konkusio menyebabkan kelainan fungsi otak tetapi tidak menyebabkan
kerusakan struktural yang nyata. Hal ini bisa terjadi pada cedera ringan, tergantung pada
goncangan yang menimpa otak didalam tulang tengkorak.
2. Gagar otak dan robekan otak
Merupakan memar pada otak, yang biasanya disebabkan oleh pukulan langsung
dan kuat kekepala.

3. Pendarahan intrakranial Adalah penimbunan darah didalam otak atau diantara otak
dengan tulang tengkorak. Pendarahan intrakranial bisa terjadi karena cedera atau stoke.

7
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sel saraf terdiri atas
milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia). Berdasarkan fungsinya, neuron dapat
dibagi menjadi neuron sensorik, motorik dan konektor. Berdasarkan bentuknya, neuron
dapat dibagi menjadi neuron unipolar, bipolar dan multipolar. Pengolahan informasi di
otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron
sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan
neuron yang berada di dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak
lekukannya. Lekukan yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang
berarah ke atas (gunungan) dinamakan girus.

Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf
kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Para
ahli mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga
bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah
laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam
penciuman

8
DAFTAR PUSTAKA

Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi

Kontraksi Otot Rangka. Medan : Fakultas Kedokteran USU

Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung :

Yrama Widya

Nur, Iis. 2013 . sistem saraf pada manusia. Bandung : sinar pena.

Strenberg,robert j.2008.cognitive psychology fourth edition.Yogyakarta : Pustaka


Belajar

Wade,carole& tavris,carol.2007.psychology,9 th edition.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai