Anda di halaman 1dari 1

RENEWABLE ENERGY

Energi angin merupakan salah satu energi yang berpotensi besar untuk dijadikan pasokan
kebutuhan energy bagi manusia. Menurut artikel dari Universitas Sumatera Utara (2011) energy yang
diberikan dari angin berupa energy gerak yang mampu dimanfaatkan untuk penggerakan perahu layar,
kincir angin, hingga pembangkit tenaga listrik. Terbukti pada penelitian dalam artikel jurnal milik
Isdiyarto, dkk (2014:17) menyatakan bahwa potensi energy angin di Indonesia umumnya memiliki
kecepatan lebih dari 5 m/s. Adapun kecepatan 4 m/s hingga 5 m/s tergolong skala menengah dengan
potensi kapasitas 10-100kW. Mengetahui hal tersebut, maka tidak salah jika Indonesia berpeluang besar
untuk memanfaatkan energy angina ini menjadi sumber sistem pembangkit litrik. Dalam hal
pengkonversian energy kinetik menjadi listrik, turing angin berperan penting dalam hal tersebut.

Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Turbing
angin kini lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat dengan
menggunakan prinsip konversi energi. Dalam konteks produksi listrik, turbin angin disebut juga dengan
generator angin. Sebuah turbin terdiri dari rotor, baling-baling yang melekat pada rotor, generator dan
struktur menara. Rotor merupakan elemen dari turbin angin yang mengumpulkan energy dari angin.
Berdsarkan sumbu putaran rotor, trubin angina dapat digolongkan menjadi dua klasifikasi utama yaitu
Vertical Axis Wind Turbin (VAWT) dan Horizontal Axis Wind Turbin (HAWT).

HAWT  memilki sirip pengarah pada bagian belkaag yang berguna untuk mengarahkan rotor agar
senantiasa tegak lurus dengan arah angin.

Anda mungkin juga menyukai