Jtptunimus GDL Ferianarin 7489 2 14.bab I PDF
Jtptunimus GDL Ferianarin 7489 2 14.bab I PDF
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
dalam kehamilan. Perdarahan terjadi saat kehamilan muda dan saat usia
(Sarwono, 2009).
1. Abortus
a. Pengertian Abortus
kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500
b. Etiologi
7
8
2. Kehamilan ektopik
infeksi dan pemberian terapi besi baik secara oral maupun IM (Intra
3. Mola hidatidosa.
dan hilangnya pembuluh darah atau evaskuler dari villi (Tjokorda, 2012).
9
cepat dari usia kehamilan, klien mengeluh mual dan muntah, sering
gelembung villus.
Sumber : Asiesklusif.net
A. Pengertian
kasus ini kantong kehamilan tetap terbentuk. Selain janin tidak terbentuk
kantong kuning telur juga tidak terbentuk. Kehamilan ini akan terus dapat
biasanya pada usia kehamilan 14-16 minggu akan terjadi abortus spontan
(Sarwono, 2009).
memiliki diameter katung lebih dari 20 mm akan tetapi tanpa embrio. Tidak
Sumber : www.babymed.com
tanpa embrio. Dalam kehamilan ini kantung ketuban dan plasenta tetap
biasa seperti uterus akan membesar meskipun tanpa ada janin di dalamnya.
11
B. Etiologi
blighted ovum saat ini belum diketahui secara pasti, namun diduga karena
1. Adanya kelainan kromosom dalam pertumbuhan sel sperma dan sel telur.
3. Faktor usia dan paritas. Semakin tua usia istri atau suami dan semakin
4. Kelainan genetik
C. Manifestasi klinik
ovum meliputi :
2. Hasil pemeriksaan USG saat usia kehamilan lebih dari 8 minggu rahim
masih kosong.
3. Meskipun tidak ada perkembangan embrio, tetapi kadar HCG akan terus
D. Pemeriksaan Penunjang.
E. Penatalaksanaan.
jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu dilakukan dilatasi dan evakuasi
(D&E). Tindakan ini berupa pembukaan serviks secara lebar diikuti oleh
hampir sama dengan (D&E) yang membedakan pada (D&X) sebagian dari
Penanganan :
menghentikan perdarahan.
13
2. Perforasi yang disebabkan oleh sonde uterus, abortus tank, dan alat
kuretnya.
Penanganan :
Hentikan tindakan dan konsultasi dengan bagian bedah bila ada indikasi
3. Perdarahan post kuretase yang disebabkan oleh atonia uteri, trauma dan
Penanganan
dengan dosis Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari dan IV / IM
4. Infeksi post tindakan ditandai dengan demam dan tanda infeksi lainnya
Penanganan
(Manuaba, 2010).
15
G. Pathway
Diagnosa
Blighted Ovum (BO)
Penatalaksanaan
diterminasi dengan
dilatasi dilanjutkan
dengan kuretase
1. Pengertian
pemeriksaan fisik.
(Rury, 2012 ).
saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses
Sumber data alternatif atau sumber data sekunder adalah data yang sudah
ada.
1) Observasi
2) Wawancara
relevan.
3) Pemeriksaan
dan kuantitas.
perlu bertindak segera demi keselamatan ibu dan bayi, beberapa data
menyeluruh
yang akan dilakukan yang berisi tentang sasaran / target dan hasil yang
yang telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien dan
sebagaian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau
mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui
berikutnya.
21
dan Penyelenggaran Praktik Bidan yang dimiliki bidan di atas, bidan tidak
konseling.
ovum.
Dari uraian di atas Bidan memiliki tugas penting dalam konseling dan
keluarga dan klien. Kegiatan ini harus mencakup dapat meluas pada kesehatan