Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1
dan industri crude palm oil (CPO). Sedangkan dibagian hilir terdapat rumah sakit, usaha
perbengkelan, hotel, pasar dan tempat bersandarnya kapal
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan (Bapedalda) Kota Padang, Mairizon, saat ditemui Mongabay (2014)
mengatakan, jika merujuk pada ketentuan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang
pengendalian dan pencemaran air, Batang Arau tidak masuk dalam sungai kelas IV. Artinya
air sungai ini sudah tidak layak digunakan oleh manusia bahkan untuk pertanian sekalipun.
Hal ini dikarenakan banyaknya limbah-limbah yang masuk ke sungai. Kualitas air Batang
Arau diatas ambang batas baku mutu, dari 12 titik lokasi sampling yang dilakukan, paling
parah kualitas airnya dilokasi jembatan Siti Nurbaya di mana untuk parameter TSS
mencapai 130 mg/l, BOD mencapai 10,00 mg/l dan COD mendapai 72,00 mg/l.
Erosi merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang amat serius yang dapat
menyebabkan kerusakan ekosistem pada daerah aliran sungai (DAS), hal tersebut
disebabkan oleh kerusakan ekosistem di sepanjang DAS aliran sungai yang kemudian akan
berdampak pada bencana seperti kerusakan hutan.
Salah satu cara memprediksi besaran erosi pada DAS Batag Arau adalah dengan
menggunakan metode MUSLE. Metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation)
merupakan metode yang sudah memperhitungkan baik erosi maupun pergerakan sedimen
pada daerah aliran sungai (DAS) berdasarkan kejadian hujan tunggal (Suripin, 2002).
Berdasarkan keterangan diatas, penelitian yang akan dilakuakan berjudul “ Analisa
Laju Erosi Yang Dipengaruhi Oleh Tutupan Vegetasi Menggunakan Metode MUSLE
Pada DAS Batang Arau Bagian Hulu Kota Padang “
2
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah:
1. Mendapatkan besaran prediksi laju erosi yang terjadi pada DAS Batang Arau
bagian hulu.
2. Meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya tentang analisa laju erosi yang
diperoleh dengan metode MUSLE.
3. Memberikan informasi pada pihak-pihak yang terkait dalam kepentingan
konservasi tanah dan air.
4. Menjadi bahan informasi bagi penelitian sejenis yang akan datang.
5. Memenuhi syarat menyelesaikan dalam memperoleh gelar sarjana teknik.
1. Lokasi penelitian adalah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Arau bagian
hulu, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat.
2. Menganalisa pengaruh erosi lahan yang terjadi pada Daerah Aliran Sungai
(DAS) Batang Arau hulu.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang analisa laju erosi dengan
menggunakan metode MUSLE pada DAS Batang Arau hulu.
4. Data yang digunakan adalah data curah hujan 3 STA yang berbeda, yaiutu:
1) STA Hulu Gadut
2) STA Simpang Alai
3) STA Tarusan
5. Data curah hujan selama 10 tahun, yaitu tahun 2009 sampai 2018.
6. Tidak menghitung besarnya jumlah sedimentasi pada DAS Batang Arau.
7. Menggunakan Citra Landsat-8 dari tahun 2009 sampai tahun 2019.