Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafika Rosmalida

NPM : 1706977714

Program : Reguler

RANGKUMAN

BAB V

HIERARKI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Terbentuknya peraturan perundang-undangan di Negara Kesatuan Republik Indonesia


melewati banyak fase perjuangan, mulai dari Proklamasi kemerdekaan, berlakunya Konstitusi
Republik Indonesia Serikat, Undang-Undang Dasar Sementara 1950, Undang-Undang Dasar
1945, dan perubahannya yang telah dilakukan sebanyak 4 kali amandemen.

Pada periode waktu 1945 sampai dengan 1999, UUD hanya menetapkan tiga jenis peraturan,
yaitu Undang-Undang (Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 – sebelum Perubahan UUD 1945), Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) (Pasal 22 ayat (1) – sebelum dan sesudah
Perubahan UUD 1945), dan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 ayat (2) sebelum dan sesudah
Perubahan UUD 1945).

Hierarki peraturan perundang-undangan mulai dikenal sejak dibentuknya UU No. 1 Tahun 1950
yaitu “Peraturan tentang Jenis dan Bentuk Peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Pusat,” dengan bunyi Pasal 1 yakni:

Jenis peraturan-peraturan Pemerintah Pusat ialah:


a. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,
b. Peraturan Pemerintah,
c. Peraturan Menteri.

Dari keterangan di Pasal 1, oleh Pasal 2 dijelaskan bahwa urutan peraturan tersebut pula
mencakup tingkat kekuatan suatu peraturan dari tinggi ke rendah.

Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Memorandum DPRGR mengenai Sumber Tertib
Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia,
menentukan antara lain mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia, yakni Pancasila
yang menjadi sumber dari segala sumber hukum, dan Tata Urutan Peraturan Perundangan
Republik Indonesia. Dalam Lampiran I menyebutkan sumber dari segala sumber hukum
Republik Indonesia, yakni:
1. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
2. Dekrit 5 Juli 1959
3. Undang-Undang Dasar Proklamasi
4. Surat Perintah 11 Maret 1966

Sedangkan mengenai Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia dicantumkan


dalam Lampiran II dan dirumuskan bentuk-bentuk peraturan perundang-undangan, sebagai
berikut:

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945


2. Ketetapan MPR
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah
5. Keputusan Presiden

Peraturan Pelaksana lainnya seperti:

1. Peraturan Menteri
2. Instruksi Menteri, dan lain-lainnya.

Dari kedua lampiran yang ada menghendaki bahwa suatu sistem norma hukum bersifat
berjenjang dan berlapis, di mana suatu norma itu berlaku, bersumber dan berdasar pada
norma yang lebih tinggi dan diakui pula oleh norma yang lebih tinggi sebagai sumber hukum
di bawahnya.

Masalah hierarki peraturan perundang-undangan juga kembali dibahas pada Ketetapan MPR
No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
sebagai Pengganti Ketetapan No. XX/MPRS/1966 tentang Memorandum DPRGR mengenai
Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik
Indonesia. Dirumuskan dalam Pasal 2, urutanperaturan perundang-undangan merupakan
pedoman dalam pembuatan aturan hukum di bawahnya. Dengan tata urutan yang dimaksud
yakni:

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
3. Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah

Setelah selesainya Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945 dan ditetapkannya


Ketetapan MPR No. 1/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 Sampai Tahun 2002, maka Dewan
Perwakilan Rakyat mengusulkan Rancangan Undang-Undang tentang Tata Cara
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang kemudian di undangkan menjadi
Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
dan berlaku sejak 1 November 2004. Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan
dijelaskan pada Pasal 7, dengan susunan:

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945


2. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
3. Peraturan Pemerintah
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah

Dirasakan masih menimbulkan masalah, Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan kemudian di revisi oleh Undang-Undang No. 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Lagi di Pasal 7 UU 12/2011
kembali dijelaskan jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan yang terdiri atas:

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah Provinsi
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

Informasi yang terbaru, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 telah diubah kembali oleh
Undang-Undang No. 15 Tahun 2019, namun tidak ada perubahan terhadap ketentuan Pasal 7
UU 12/2011.

Jadi seperti itulah perubahan jenis dan Susunan peraturan perundang-undangan di Indonesia
yang terus berubah memperbaiki diri sehingga dapat mengatasi segala masalah dan kritik
yang ada terkait dengan hal ini.

Sumber:

Indrati, Maria Farida. Ilmu Perundang-undangan I. Cet. 6. Jakarta: Kanisius, 2015.

Indonesia. Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. UU No. 12


Tahun 2011. LN No. 53 Th. 2004. TLN No. 4389.

Anda mungkin juga menyukai