Anda di halaman 1dari 52

BAB I

GAMBARAN UMUM RUANG CEMPAKA

A. MODEL MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN


Berdasarkan wawancara dengan kepala ruang Cempaka pada tanggal
26 Maret 2019, menurut Kepala Ruang model asuhan keperawatan yang
saat ini dilaksanakan di ruang Cempaka RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta adalah Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)
modifikasi. Hasil wawancara dengan Kepala Ruang ada kendala atau
terbatasnya SDM (Sumber Daya Manusia), jadi semua perawat yang berada
di Ruang Cempaka semua harus mengetahui dan bertangung jawab terhadap
semua pasien. Kepala ruang dan perawat primer bertanggung jawab
terhadap asuhan keperawatan pasien bersama perawat associate dari
mulai datang sampai pulang atau pindah dari suatu ruangan. Perawat primer
mempunyai keuntungan yaitu meningkatkan hubungan antara perawat dan
pasien, terciptanya kolaborasi yang baik, metode ini mendukung pelayanan
profesional dan penguasaan pasien oleh seorang perawat primer sedangkan
kerugiannya yaitu biaya yang diperlukan banyak. Tugas perawat primer
menurut perawat primer di ruang Cempaka adalah mendelegasikan tugas
dari Kepala Ruang kepada perawat asosiate, sedangkan tugas perawat
asosiate menurut perawat asosiate di ruang Cempaka adalah
melaksanakan program yang dibuat oleh perawat primer.

B. KETENAGAAN
Ketenagaan di ruang Cempaka terdiri atas tenaga keperawatan.
Jumlah tenaga keperawatan yang ada di ruang Cempaka berjumlah 17
orang dengan kualifikasi pendidikan 8 orang S1 Keperawatan Ners, 9 orang
DIII Keperawatan, dan 1 orang Sarjana Sains Terapan, kemudian tidak
terdapat tenaga non keperawatan. Adapun pembagian tenaga keperawatan
di ruang Cempaka terdiri dari 2 perawat primer dan 11 perawat asosiet.
Ketika dilakukan observasi kembali didapatkan hasil adanya rotasi perawat

1
sebanyak satu perawat. (Data Terlampir).
Pengembangan staff pendidikan dan pelatihan, Berdasarkan hasil
pengkajian dan wawancara pada tanggal 26 Maret 2019 yang dilakukan
kepada kepala ruang, rencana pelatihan tenaga keperawatan di ruang
Cempaka biasanya telah direncanakan pada awal tahun yaitu mengirimkan
perawat untuk mengikuti pelatihan training of trainers (TOT), pelatihan
clinical instructur (CI), pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit dan pelayanan kesehatan lain (PPI), pelatihan komunikasi
efektif, pelatihan SUPERBO, pelatihan paliatif, pelatihan ECG emergency,
pelatihan IHT (In House Training), pelatihan manajemen nyeri, pelatihan
perawatan luka, pendidikan dan pelatihan Basic Trauma Cardiac Life
Support (BTCLS) dan perencanaan bagi perawat yang akan melanjutkan
studi atau izin belajar.
Berikut ini adalah cara penghitungan tenaga perawat:
a. Menurut Depkes RI
Tabel 1.1 Hasil perhitungan tenaga perawat di ruang Cempaka menurut
Depkes (2005)
Rata-rata jam
No Jenis/Kategori Rata-rata perawatan/pasienJumlah jam
pasien/hari / hari perawatan/hari
A B C D E
1 Pasien 15 4,5 67,5
Jumlah 67,5
Jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan menurut Depkes RI (2012) adalah :
: (BOR x TT) x rata-rata jam perawatan pasien
Jam Kerja Perawat
: (47,66% x 30) x 4,5
7.5
:8
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan dalam setiap shift sejumlah 8 perawat.

2
Tabel 1.2 Hasil perhitungan perawat di ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R.
Soeharso
Metode Hasil Jumlah yang ada Keterangan
Depkes 8 5 Kurang

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah perawat yang ada di
ruang Cempaka berjumlah kurang dari yang dibutuhkan. Asuhan
keperawatan dilakukan oleh 5 perawat terdiri dari 2 perawat primer, 2
perawat asosiet, dan 1 kepala ruang. Selain itu dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien, perawat ruang Cempaka dibantu oleh
mahasiswa praktek yang jumlahnya tidak tetap setiap shiftnya, sehingga hal
ini perlu juga dijadikan pertimbangan. Dari hasil perhitungan menurut
Depkes (2005) didapatkan hasil bahwa komposisi tenaga kerja yang berada
di ruang Cempaka menunjukkan adanya kekurangan ketenagakerjaan.
b) Menurut Douglas
Penghitungan jumlah tenaga keperawatan dihitung berdasarkan tingkat
ketergantungan untuk untuk setiap shift pasien dan hasil keseluruhan
ditambah sepertiga (1/3). Kebutuhan tenaga perawat berdasarkan
klasifikasi tingkat tergantung untuk tiap shift jaga seperti pada tabel
berikut:
Tabel 1.3 Jumlah Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Klasifikasi Ketergantungan Pasien

KLASIFIKASI PASIEN

MINIMAL PARTIAL TOTAL

Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,38 0,30 0,20

0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40

0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60

3
Perhitungan Kebutuhan menurut Douglas (1997) jumlah
tenaga perawat yang dibutuhkan di ruang Cempaka adalah seperti
tergambar pada tabel berikut:

Tabel 1.4 Kebutuhan Tenaga keperawatan Ruang Cempaka


Berdasarkan Formula Douglas

26 Maret 2019 27 Maret 2019


Klasifikasi
P S M P S M
Pasien
Mandiri 0,17 x 0,14 x 0,07 x 0,17 x 0,14 x 0,07 x
1= 1= 1= 0=0 0=0 0=0
0,17 0,14 0,07
Intermediate 0,27 0,15 x 0,10 0,27 0,15 x 0,10 x
x 12 12 = x 12 x 17 17 = 17 =
= 1,8 = 1,2 = 2,55 1,7
3,24 4,59
Total 0,36 x 2 0,30 x 0,20 x 0,36 x 0,30 x 0,20 x
= 0,72 2= 2= 2= 2= 2=
0,60 0,40 0,72 0,60 0,40

Menurut perhitungan Douglas, jumlah perawat yang dibutuhkan adalah di


Ruang Cempaka adalah:
a. Tanggal 26 Maret 2019 = Pagi : 4,13 = 4, Siang : 2,54 = 3, Malam
: 1,67 = 2
b. Tanggal 27 Maret 2019 = Pagi : 5,31 = 4, Siang : 3,15 = 3, Malam :
2,1 = 2

Berdasarkan hasil perhitungan menurut Douglas pada tanggal 26 Maret


2019 maka:
Jumlah perawat : 4+3+2 = 9 orang
Perawat libur/ cuti : 1/3 x 6 = 2 orang
Kepala ruang : 1 orang
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 9+2+1 = 12 perawat.
Berdasarkan hasil perhitungan menurut Douglas pada tanggal 27 Maret

4
2019 maka:
Jumlah perawat : 4+3+2 = 9 orang
Perawat libur/ cuti : 1/3 x 6 = 2 orang
Kepala ruang = : 1 orang
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 9+2+1 = 12 perawat.
Untuk mengetahui rata – rata libur perawat per tahunnya, dilakukan
dengan metode penghitungan dari Gilies (1989), sebagai berikut :
Jumlah hari (tahun) – jumlah libur (bulan) x jam kerja (hari)
365 – 11 x 7,5 = 282,5
Jadi dapat disimpulkan, rata-rata libur perawat di ruang Cempaka adalah
282,5 hari per tahun.
C. KLASIFIKASI PASIEN DI RUANG CEMPAKA
1. Pasien
Pasien adalah seseorang dirawat ke instalasi kesehatan yang
membutuhkan pelayanan medis / keperawatan yang terganggu
kondisi kesehatannya baik jasmani maupun rohani (WHO, 2008).
Tabel 1.5 Distribusi jumlah pasien di ruang Cempaka RS Ortopedi
Dr. R. Soeharso Februari 2019
No Bulan Jumlah Pasien

1. Februari 100

Jumlah 100

Sumber: Data instalasi Rekam Medis Rawat Inap Ruang Cempaka RS


Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
jumlah pasien selama periode Februari 2019 sebanyak 100 pasien.

5
Tabel 1.6 Distribusi jumlah pasien keluar (APS, meninggal, keluar) di
ruang Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Februari 2019
Jumlah Jumlah Jumlah pasien
pasien pasien Keluar
No Bulan meninggal meninggal
Hidup Mati
< 48 jam > 48 jam

1. Februari 0 0 82 0

Jumlah 0 0 82 0
Sumber: Data instalasi Rekam Medis Rawat Inap Ruang Cempaka
RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian yang
dilakukan, ditemukan bahwa pada bulan Februari 2019 jumlah total
yang keluar sebanyak 82 pasien.
NDR adalah angka kematian > 48 jam setelah dirawat untuk
tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran
mutu pelayanan di rumah sakit.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑖>48 𝑗𝑎𝑚
Nett Death Rate (NDR) : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝+𝑚𝑎𝑡𝑖)
0
NDR Februari : 82 = 0

Jadi NDR di ruang Cempaka untuk bulan Februari 2019 adalah 0 (nol).

Tabel 1.7 Klasifikasi pasien di Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso


26-27 Maret 2019.

Tanggal
No Jenis Klasifikasi
26/03/18 27/3/18
1. Self Care 1 0
2. Intermediate Care 12 17
3. Intensive Care 2 2

6
Berdasarkan hasil klasifikasi pasien yang dilakukan pada
tanggal 26 Maret 2019 dengan jumlah pasien 14 orang didapatkan
hasil terdapat 1 orang pasien dengan kategori self care dan 12 pasien
dalam kategori intermediate care, dan 2 orang pasien dalam kategori
intensive care. Sedang pada tanggal 27 Maret 2019 didapatkan jumlah
pasien 19 orang dengan klasifikasi 17 pasien dalam kategori intermediate
care dan 2 orang dalam kategori intensive care
1. Kajian Data
a. BOR (Bed Occupancy Rate)
BOR adalah angka penggunaan tempat tidur yang
menunjukkan seberapa jauh pemakaian tempat tidur yang
tersedia di RS dan jangka waktu tertentu. Nilai parameter
BOR yang ideal yaitu 60-85 %.
Menurut data instalasi rekam medis rawat inap Ruang
Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta, BOR
(pemakaian tempat tidur) di ruang Cempaka untuk 3 bulan
terakhir yaitu 47.66 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai
BOR pada ruang Cempaka sudah belum sesuai standar parameter
pemanfaatan tempat tidur.
b. LOS (Lenght Of Stay)
LOS adalah rata-rata hari rawat, hal ini menunjukkan lama
waktu perawatan pasien. Indikator ini disamping memberikan
gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran
mutu pelayanan. Secara umum nilai LOS yang ideal adalah kurang
dari 12 hari (Depkes, 2005).
Menurut data instalasi rekam medis rawat inap Ruang
Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta, LOS (lama
rawat) di ruang Cempaka untuk bulan Februari 2019 yaitu
selama 4 hari. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai LOS
pada ruang Cempaka ideal sesuai dengan nilai standar.

7
c. TOI (Turn Over Interval)
TOI adalah selang waktu antara pemakaian tempat tidur.
Hal ini menunjukkan waktu rata-rata satu tempat tidur kosong
atau waktu antara satu tempat tidur digantikan oleh pasien
sampai dengan diisi lagi. Indikator ini memberikan gambaran
tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur
kosong/tidak terisi ada pada kisaran 1-3 hari.
Menurut data instalasi rekam medis rawat inap Ruang
Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso Surakarta, TOI di ruang
Cempaka untuk bulan Februari 2019 sebanyak 6 hari. Hal
tersebut dapat dikatakan penggunaan tempat tidur di ruang
Cempaka belum ideal.
d. Penyakit di Cempaka
No Kode Jenis Penyakit
1 M48.06 Spinal stenosis, lumbar region
2 Q66.0 Talipes equinovarus
3 M17.1 Other Primary gonarthrosis
4 M54.59 Low back pain, unspecified site
5 M17.0 Primary gonarthrosis, bilateral
6 S14.3 Injury of brachial plexus
7 G80.1 Spastic diplegia cerebral palsy
8 A18.0 Tuberculosis of bones and joints
9 Q65.8 Other congenital deformities of hip
10 Q68.2 Congenital deformity of knee

Berdasarkan data yang diperoleh tentang jenis penyakit


pada bulan Januari- Maret 2019 di ruang Cempaka, maka penyakit
terbanyak yaitu Spinal stenosis, lumbar region.

8
D. KONFERENSI
1. Pre Conference
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek
klinik dan kegiatan konsultasi. Conference dilakukan sebelum dan
sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Pre
conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan pre conference adalah
membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,
merencanakan asuhan dan merencanakan evaluasi hasil,
mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan, memberikan
kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien.
Analisa
Berdasarkan hasil observasi pre conference yang sudah
dilaksanakan di ruang Cempaka dengan cukup baik yaitu sebesar
70%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pre-conference sudah
dilakukan setiap pagi dan setiap hari kerja di ruang Cempaka. Perawat
dan kepala ruang mengikuti kegiatan pre conference untuk
menyampaikan isu-isu terbaru dan informasi mengenai semua yang
berkaitan tentang asuhan keperawatan, namun masih terdapat
kekurangan kegiatan pre-conference yaitu :
a. Pemimpin konferen belum mengecek kelengkapan kehadiran
perawat
b. Belum dibacakan klasifikasi pasien yang seharusnya dilakukan
oleh kepala ruang.
c. Belum menyampaikan hasil kesimpulan pada akhir pre
conference
d. Konferen masih dilakukan dalam posisi duduk.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Ruang Bangsal
Cempaka, pemimpin pre conference membahas apa saja rencana
kegiatan pada hari kerja, pre conference dilakukan karena untuk
membagi masing-masing tim perawat primer dengan perawat associate

9
serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
2. Post Conference
Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien. Tujuan post conference
adalah untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian
masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai.
Analisa :
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26-27 Maret 2019
diruang Cempaka tentang post-conference didapatkan hasil bahwa
belum dilakukannya post-conference untuk mengevaluasi kegiatan
pada pagi hari.

E. RONDE KASUS
Ronde Keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat,
disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat
primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim
Berdasarkan obeservasi yang dilakukan kelompok pada tanggal 26
Maret 2019 ronde keperawatan belum dilaksanakan. Menurut kepala
ruang mengatakan ronde keperawatan belum dilaksanakan karena
susahnya untuk menyatukan perawat dengan tenaga medis lainnya.
Ronde keperawatan akan segera direncanakan dalam waktu dekat mencari
1 kasus yang sudah disepakati bersama untuk dilakukan ronde di bed
pasien.

F. FASILITAS
Berikut ini akan dipaparkan hasil observasi pada tanggal 26-27 Maret
2019 terkait peralatan dan fasilitas yang terdapat di Ruang Cempaka
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta berdasarkan tiap ruangan yang ada.

10
a. Kamar rawat inap
RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Ruang Cempaka
menyediakan kamar rawat inap kelas 1 untuk pasien dewasa.
Terdiri dari 2 3 kamar rawat inap, tetapi yang digunakan hanya 17
kamar, setiap kamar terdiri dari 2 tempat tidur, meja kabinet, AC, dll
(data terlampir), dari hasil observasi diatas didapatkan bahwa fasilitas
Ruang Cempaka RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sudah
memadai, tetapi ada beberapa fasilitas dalam keadaan kurang baik,
seperti TV yang layarnya kurang jelas, beberapa jam dinding yang
mati, terdapat kamar pasien yang mengalami kebocoran saat hujan di
pintu dekat balkon.
b. Kamar mandi pasien

Pada setiap unit kamar mandi pasien harus tersedia (jamban,


peturasan dan wastafel) tersendiri. Kamar mandi pasien Ruang
Cempaka terdiri dari ember, gayung, Shower, dll (data terlampir).
Berdasarkan hasil observasi didapatkan fasilitas kamar mandi
pasien di Ruang Cempaka RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta dalam kondisi baik, bersih dan rapi. Namun terdapat
beberapa fasilitas seperti shower dalam keadaan kurang baik.
c. Ruang perawat (Nurse Station)
Ruang perawat merupakan ruang untuk melakukan
perencanaan, pengorganisasian, asuhan dan pelayanan
keperawatan selama 24 jam, dokumentasi sampai dengan
evaluasi pasien. Ruang perawat harus terletak di pusat blok
yang dilayani agar perawat dapat mengawasi pasiennya secara

efektif. Luas minimum pada ruang perawat yaitu 20 m2 (Depkes


RI, 2012). Terdapat nurse stasion di Ruang Cempaka yaitu terdiri
dari meja kantor, LCD dan monitor, telepon dll (data terlampir),
serta terdapat blanko administrasi penunjang yang terdiri dari blanko
transfer, blanko persetujuan ICU, blanko persetujuan OP, dll ( data

11
terlampir).
Berdasarkan hasil observasi didapatkan fasilitas Nurse Station
sudah mecukupi. Letak nurse station strategis, penempatan status dan
lembar administrasi tertata dengan rapi. Berdasarkan Depkes RI

(2012) luas dari nurse station yaitu 20 m2. Luas dari nurse station di

Ruang Cempaka ± 35 m2. Namun, jumlah leaflet yang disediakan


di depan nurse station kurang mencukupi, ada beberapa kotak leaflet
kosong. Selain leaflet, papan struktur organisasi yang terdapat di
nurse station masih lama atau belum diperbaharui berdasarkan tahun
terbaru.
d. Kamar mandi perawat dan washtafel
Kamar mandi petugas medis terdiri dari closet yang
dilengkapi hand shower dan washtafel/lavatory (Depkes RI, 2012).
Kamar mandi perawat Ruang Cempaka terdiri dari closet, ember,
gayung, shower, tempat sampah anorganik, dll. Berdasarkan hasil
observasi fasilitas kamar mandi perawat sudah baik. Kamar mandi
dalam kondisi bersih, rapi dan tidak licin. Washtafel berfungsi dengan
baik dan rapi.
e. Ruang penyimpanan obat
Ruang tempat menyimpan obat untuk keperluan pasien rawat

inap dengan luas minimal 3 m2 dengan kebutuhan fasilitas berupa


lemari obat (Depkes, 2012). Ruang Penyimpanan Obat di Ruang
Cempaka terdiri dari safety box, loker obat, kulkas dll (data terlampir).
Berdasarkan hasil observasi fasilitas ruang penyimpanan
obat kurang lengkap, tidak terdapat termometer suhu ruangan,
pengukur kelembapan ruangan, tempat sampah medis dan non medis,
penempatan alat kurang rapi dan ada beberapa alat yang tidak sesuai
tempatnya, tidak terdapat jam dinding. Terdapat beberapa hal yang
sudah diterapkan diantaranya adalah terdapat kelengkapan sarana dan
prasarana pendukung seperti: memisahkan kepemilikan antara obat-

12
obat pasien, dan memberi identitas pasien pada lemari obat pasien.
f. Sarana dan Prasarana
Menurut keputusan Kemenkes RI tahun 2012 mengenai
persyaratan lingkungan rumah sakit, bahwa: sarana/bangunan adalah
wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat dan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada
di atas tanah/perairan, ataupun di bawah tanah/perairan, tempat
manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian maupun tempat
tinggal, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan
khusus. Sedangkan prasarana adalah benda maupun jaringan/instalasi
yang membuat suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang
mengatakan bahwa untuk pengadaan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dari tiap ruangan, khususnya ruang Cempaka harus
melalui prosedur yang telah ditetapkan dari rumah sakit yaitu
melalui pengajuan kepada pihak bidang sarana dan prasarana yang
menangani, kemudian akan dipertimbangkan dari pengajuan tersebut.

13
G. KEPUASAN PASIEN
Diruang Cempaka pada tanggal 27 Maret 2019 terdapat 19
pasien. Berdasarkan hasil survei dengan menggunakan angket mutu
pelayanan di Ruang Cemapaka RS ORTOPEDI PROF. DR. R
SOEHARSO SURAKARTA yang di ambil dari 19 pasien, didapatkan
hasil bahwa 94,25% menjawab sangat puas, dan 5,75% menjawab tidak
puas. Hal ini menunjukkan bahwa pasien sangat puas terhadap pelayanan
dan kinerja perawat/dokter. Sehingga menjadikan motivasi perawat untuk
mempertahankan mutu pelayanan.

H. KEPALA RUANG
Kepala ruang bertugas untuk mendukung pelaksanaan
sistem pemberian asuhan keperawatan dengan Metode Primer
Modifikasi :
1. Membagi staff keperawatan ke dalam tim MPM sesuai dengan
kemampuan dan beban kerja
2. Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN
3. Membagi pasien kepada tim MPM sesuai dengan kemampuan dan
beban kerja
4. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN
5. Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf
keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal
6. Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan
dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien yang
akan pulang
7. Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga siang/malam/hari
libur
8. Berperan sebagai konsultan dari PN
Hasil observasi tugas penanggung jawab ruangan terhadap sistem
asuhan keperawatan dengan model primer modifikasi (MPM) di ruang
Cempaka RS Ortopedi Dr. R. Soeharso pada tanggal 26 Maret 2019.

14
Berdasarkan hasil observasi didapatkan presentase hasil tugas kepala
ruangan yang dilakukan selama 3 hari yaitu 70% dan yang tidak
dilakukan sebanyak 30%. Hasil dari observasi dapat disimpulkan bahwa
kinerja kepala ruang Cempaka dapat dikategorikan baik selama 3 hari
observasi diantaranya pada: pelaksanaan jadwal dinas adalah hasil
koordinasi dengan PP, membagi pasien ke dalam group MPM (Model
Primer Modifikasi) sesuai dengan kemampuan dan beban kerja, melakukan
pre conference, memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PP dan PA,
melakukan supervisi dan memberikan motivasi seluruh staf keperawatan
untuk mencapai kinerja yang optimal, mendelegasikan tugas kepada PP dan
jaga P/S/M, dan dalam berperan serta sebagai konsultan.
Dibutuhkan adanya modifikasi untuk mencapai kinerja yang maksimal
seperti diadakannya post conference setiap hari. Mengenai kurang
seimbangnya pembagian staff ke dalam group MPM (Model Primer
Modifikasi) sesuai dengan kemampuan dan beban kerja, merupakan
kesulitan yang kompleks. Salah satu kesulitan dalam memenuhi kesesuaian
beban kerja dengan staff atau perawat adalah terdapatnya jumlah perawat
yang terbatas sehingga satu staff/satu perawat diberikan tanggung jawab
yang merangkap, contohnya satu perawat merangkap sebagai PA dan
PP.

15
BAB II
MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN DAN ALTERNATIF
RENCANA PEMECAHAN MASALAH

A. DAFTAR MASALAH
1. Ketenagakerjaan
a. Analisa masalah
Ketenagaan di ruang Cempaka terbagi atas tenaga keperawatan.
Jumlah tenaga keperawatan yang ada di ruang Cempaka berjumlah
17 orang dengan kualifikasi pendidikan 8 orang S1 Keperawatan
Ners, 9 orang DIII Keperawatan, dan 1 orang Sarjana Sains
Terapan, kemudian tidak terdapat tenaga non keperawatan. Adapun
pembagian tenaga keperawatan di ruang Cempaka terdiri dari 1
kepala ruang, 3 perawat primer dan 13 perawat asosiet
b. Masalah
Kurangnya petugas keperawatan yang memberikan pelayanan
kesehatan.

2. Klasifikasi pasien
a. Analisa masalah
Berdasarkan hasil klasifikasi pasien yang dilakukan pada
tanggal 26 Maret 2019 dengan jumlah pasien 15 orang didapatkan
hasil terdapat 1 orang pasien dengan kategori self care, dan 12
pasien dalam kategori intermediate care dan 2 pasien dalam
kategori intensive care. Hasil klasifikasi ini didapatkan berdasarkan
form klasifikasi pasien dewasa. Dalam praktik sehari-hari di ruang
Cempaka belum dilakukan pengklasifikasian pasien sesuai
kebutuhan, sehingga dalam pemberian asuhan keperawatan
yang seharusnya pasien mendapatkan perhatian lebih
(intermediate care) sehingga kurang maksimal dalam mendapatkan
asuhan keperawatan.

16
b. Masalah
Belum dilakukannya pengklasifikasian pasien di ruang Cempaka
guna memprioritaskan pemberian pelayanan keperawatan

3. Ronde Keperawatan
a. Analisa masalah
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal
26 - 27 Maret 2019 menunjukkan bahwa selama observasi tidak
terdapat pelaksaaan ronde keperawatan oleh perawat di ruang
Cempaka karena kurangnya pengetahuan perawat tentang fungsi
dan urgensi dari ronde keperawatan. Padahal ronde keperawatan
dapat dijadikan sebagai tolak ukur penilain keberhasilan dari
tidakan yang telah diberikan ke pada pasien dalam memecahkan
suatu masalah di ruangan tersebut.
b. Masalah
Belum dilakukan ronde keperawatan pada pasien untuk
pemecahan suatu masalah atau pembahasan isu-isu aktual.
4. Conference
a. AnalisaMasalah
1) Pre-Conference
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26-27 Maret
2019 pre conference yang sudah dilaksanakan di ruang Cempaka
dengan cukup baik yaitu sebesar 70%. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa pre-conference sudah dilakukan setiap pagi
dan setiap hari kerja di ruang Cempaka. Perawat dan kepala ruang
mengikuti kegiatan pre conference untuk menyampaikan isu-isu
terbaru dan informasi mengenai semua yang berkaitan tentang
asuhan keperawatan, namun masih terdapat kekurangan kegiatan
pre-conference yaitu :
a) Pemimpin konferen belum mengecek kelengkapan
kehadiran perawat
b) Belum dibacakan klasifikasi pasien yang seharusnya
17
dilakukan oleh kepala ruang.
c) Belum menyampaikan hasil kesimpulan pada akhir pre
conference
d) Conference seharusnya dilaksanakan oleh semua perawat
ruangan dengan posisi berdiri
Berdasarkan hasil wawancara dengan Karu Cempaka,
pemimpin pre conference membahas apa saja rencana kegiatan
pada hari kerja, pre conference dilakukan karena untuk
membagi masing-masing tim perawat primer dengan perawat
associate serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
2) Post Conference
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 26-27 Maret 2019
diruang Cempaka tentang post-conference didapatkan hasil
bahwa belum dilakukannya post-conference untuk mengevaluasi
kegiatan pada pagi hari.

B. PRIORITAS MASALAH DAN PERENCANAAN PEMECAHAN


1. Prioritas Masalah
Dari masalah yang sudah disebutkan, dapat diprioritaskan
berdasarkan diskusi dengan kepala ruang Cempaka. Adapun prioritas
masalah dan alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut :
a. Belum dilakukannya pengklasifikasian pasien
b. Belum optimalnya pre-conference dan belum adanya post
conference
c. Belum memfungsikan ronde keperawatan pada pasien sebagai
wadah pemecahan suatu masalah dan pembahasan isu-isu aktual
d. Kurangnya ketanagakerjaan perawat di ruang Cempaka

2. Perencanaan Pemecahan
a. Berikan contoh tentang cara pengklasifikasian pasien serta
memberikan format klasifikasi ketergantungan pasien sesuai

18
kebutuhan
b. Berikan contoh (role model) tentang cara konferensi yang
normative
c. Berikan contoh (role model) kepada perawat tentang
pelaksanaan ronde keperawatan
d. Penambahan jumlah tenaga perawat sesuai kekurangan
perhitungan Douglas atau Depkes serta pemberdayaan praktikan.

No. Data Masalah Manajemen Rencana


Keperawatan Keperawatan
Belum dilakukannya Belum dilakukan klasifikasi  Beri form klasifikasi
pengklasifikasian pasien berhubungan dengan pasien
pasien guna belum optimalnya perawat  Berikan papan
1. memberikan prioritas dalam melakukan penanda untuk
pelayanan pengklasifikasian pasien. pengklasifikasian
keperawatan pasien
Belum optimalnya Belum optimalnya Beri contoh
pelaksanaan pre- conference berhubungan conference yang
conference dengan tingginya jam kerja normative
2. keperawatan secara perawat assosiate.
normatif dan tidak
dilakukannya post-
conference
Belum dilakukannya Belum dilakukannya ronde  Beri contoh
ronde keperawatan keperawatan berhubungan pelaksanaan atau
karena susahnya dengan ketidak seimbangan role play ronde
3. menyatukan tenaga antar jumlah perawat keperawatan
keperawatan assosiate dan jumlah pasien.  Memberikan juknis
tentang ronde
keperawatan
Kurangnya SDM Kurangnya SDM Mengusulkan
keperawatan sehingga keperawatan penambahan SDM
4. menghambat keperawatan
pemberian peayanan
kesehatan

19
A. PLANNING OF ACTION (POA)
No Masalah Tujuan Rencana Tindakan Sasaran Penanggung Tempat dan Metode
Jawab Waktu
1. Tidak dilakukan - Membantu - Mengusulkan kepada Perawat Tim Ruang Cempaka Implementasi
mengidentifikasi kepala ruang untuk Manajemen Tanggal 01-06
pengklasifikasian
pasien berdasarkan melakukan Ners XX April 2019
pasien UMS
klasifikasinya pengklasifikasian pasien
- Membantu - Membuat media untuk
menetapkan skala pengklasifikasian pasien
prioritas pelayanan berupa kotak acrylic
keperawatan untuk
pasien
2. Pre conference - Membantu untuk Komunikasi antara katim Perawat Tim Ruang Cempaka Implementasi
mengidentifikasi dan perawat pelaksana Manajemen Tanggal 01-06 diskusi
yang dilakukan
masalah-masalah, setelah selesai operan Ners XX April 2019
belum terlaksana UMS
merencanakan untuk rencana kegiatan
sesuai teori asuhan pada shift tersebut yang
keperawatan, dan dipimpin oleh ketua tim
evaluasi hasil
- Mempersiapkan hal-
hal yang akan
ditemui
- Memberikan
kesempatan untuk

20
berdiskusi tentang
keadaan pasien
3. Tidak dilakukan Untuk memberikan Komunikasi katim dan Perawat Tim Ruang Cempaka diskusi
kesempatan perawat pelaksana tentang Manajemen Tanggal 01-06
post conference
mendiskusikan hasil kegiatan sepanjang Ners XX April 2019
UMS
penyelesaian masalah shift dan sebelum operan
dan membandingkan kepada shift berikutnya
masalah yang
dijumpai di bangsal
dengan teori yang
sudah dipelajarai.
4. tidak Meningkatkan Berdiskusi dengan Perawat Tim Ruang Cempaka Diskusi
pelaksanaan ronde perseptor dan pembimbing Manajemen Tanggal 01-06 implementasi
dilaksanakan
keperawatan akademik untuk pemilihan Ners XX April 2019
ronde UMS
kasus.
keperawatan Merencanakan ronde
Mengadakan ronde
keperawatan
Berkolaborasi dengan
tenaga medis seperti gizi,
fisioterapi, psikolog.

21
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Role Play Manajemen Keperawatan


Tabel 3.1 Jadwal Shift Mahasiswa Program Profesi Ners Ums
Bangsal Cempaka Rs Ortopedi Dr.R.Soeharso Surakarta

No MARET-APRIL
NAMA 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
K J S M S S R K J S
1 Arditya Kurniawan P P S P P S P S P P
2 Reza Noviandari P P P S S P P P P S P P
3 Lailatul Fitria Rahmadina S P P S P S P S P P
4 Any Risna Andria S P P S S P S P P P
5 Aisyah Mutia Aslam P S S P P S P S S P
6 Luqmanul Hakim S P P P S P P P S P
7 Dwi Mei Lianawati S S P S S S S P S P
8 Novia Ayu Puspita P S S P P S P P P P
9 Irvan Fatoni S P P S P P S S P P
10 Fitri Nursanti P P S S S P S P S P
11 Gia Putri sunarta P S P P S P S P S P

Keterangan : Kepala Ruang


: Perawat Primer
: Perawat Asoseiate

22
A. Jumlah BOR
a. Pelaksanaan
Mendiskusikan dengan kepala ruang mengenai jumlah
BOR dalam 3 bulan terakhir yang dilaksanakan pada tanggal 01
April 2019.
b. Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 03
April 2019 didapatkan hasil bahwa terkait dengan jumlah BOR
sudah dihitung oleh bagian Rekam Medis Rumah Sakit.

MATERIAL

1. Perlengkapan fasilitas
a. Pelaksanaan
Setelah dilakukan observasi terhadap kelengkapan fasilitas
rumah sakit, didapat masalah pada kelengkapan bed pasien dan
fungsinya. Setiap kamar tidak semuanya disediakan bed dan sebagian
bed rusak tidak bisa digunakan untuk pasien.
Selain itu juga ketersediaan pispot di setiap ruang tidak komplit,
pispot yang tidak ada terdiri dari pispot BAB dan pispot BAK.
b. Evaluasi
Kelompok melakukan diskusi dengan kepala ruang Cempaka
RS. Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, untuk masalah bed
pasien dikarenakan keterbatasan penyediaan dan pemeliharaan bed dari
bagian sarana prasana rumah sakit. Kemudian setelah dilakukan
wawancara juga dengan kepala ruang Cempaka terkait ketersediaan
pispot, mengatakan bahwa sebenarnya pihak ruang sudah memberikan
jatah setiap kamar satu pispot, namun untuk setiap ruang yang tidak
memiliki pispot ada kemungkinan tertukar dengan kamar yang lain,
dalam hal ini kepala ruang sudah mengajukan ketersediaan pispot
kepada bidang yang terkait.

23
2. Penggantian Linen
a. Pelaksanaan
Pelaksanaan pergantian linen kotor dilakukan 2 hari
pergantian. Kegiatan ini dilaksanakan ketika selesai pelaksanaan
wound care. Pada pelaksanaannya sudah tersedia sarana dan
prasarana yaitu linen bersih berupa sprei, sarung bantal dan
selimut.
b. Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 01
April 2019 didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pemasangan linen
2 hari berjalan dengan baik untuk mencegah adanya infeksi dan
untuk kenyamanan pasien.

B. METHOD
1. Pelaksanaan Pre Conference
a. Pelaksanaan
Pelaksanaan pre conference pada metode primary nursing
dilakukan dalam role play keperawatan selama 8 hari. Mahasiswa
melakukan role play bersama salah satu perawat ruangan yaitu primary
nursing ruang Cempaka, dimana mahasiswa memimpin jalannya pre
conference dari awal hingga akhir setiap hari selama implementasi.

Tabel 3.3 Pelaksanaan pre conference selama evaluasi


No Daftar Pernyataan Ya Tidak
1. Pemimpin konferen sudah di tetapkan

dahulu oleh karu
2. Pemimpin konferen mengecek kelengkapan

kehadiran perawat
3. Pemimpin konferen memberikan kata

pembuka
4. Pemimpin mengidentifikasi jumlah pasien

dan membaginya
5. Pemimpin menyampaikan masalah dan

rencana penyelesaian masalah
6. Pemimpin memberi kesempatan

“brainstorm” kepada perawat lain

24
7. Pemimpin konferen menyampaikan isu-isu

terbaru atau update ilmu di ruangan
8. Perawat yang memimpin post konferen sama

dengan yang memimpin pre konferen
9. Pemimpin memberikan kata penutup dan

simpulan
10 Semua perawat yang bertugas hadir dalam

konferen

b. Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada tanggal 02
April 2019 didapatkan hasil bahwa pelaksanaan pre conference
selama implementasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan teori
yang ada seperti penyampaian informasi terbaru maupun update ilmu
atau hal-hal yang perlu didiskusikan yang menjadi isu terkini ruangan
maupun rumah sakit.

2. Pelaksanaan Post Conference


a. Pelaksanaan
Pelaksanaan post conference pada metode primary nursing
dilakukan dalam role play keperawatan selama 8 hari. Dimana
mahasiswa melakukan post conference sesuai teori setiap hari pada
pergantian shift pagi ke shift siang selama waktu impelementasi.
Tabel 3.4 Pelaksanaan post conference selama implementasi

No Daftar Pernyataan Ya Tidak


1. Pemimpin konferen sudah di tetapkan dahulu

oleh karu
2. Pemimpin konferen mengecek kelengkapan

kehadiran perawat
3. Pemimpin konferen memberikan salam

pembuka
4. Pemimpin mengidentifikasi kegiatan yang

telah dilakukan
5. Pemimpin menyampaikan masalah yang

teratasi dan belum teratasi
6. Pemimpin memberi kesempatan “menanggapi”

kepada perawat lain

25
7. Pemimpin memberikan kata penutup dan

simpulan
8. Semua perawat yang bertugas hadir dalam

konferen

b. Evaluasi
Berdasarkan evaluasi pada tanggal 4 April 2019 didapatkan
bahwa selama 8 hari implementasi mahasiswa tidak bisa melakukan
post conference bersama perawat ruangan, sehingga post conference
hanya dilakukan dalam tim mahasiswa saja. Hal ini karena berbagai
kendala seperti faktor keterbiasaan tidak adanya post conference, para
perawat sudah pulang dan kurangnya inisiatif dari perawat ruangan
untuk melakukan post conference.

a) Tugas Perawat Primer


Perawat primer bertanggung jawab penuh terhadap pasien selama
24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk
sampai keluar rumah sakit, mendorong kemandirian perawatan pada
kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksanaan asuhan
keperawatan.

26
Tabel 3.6 Observasi Evaluasi Pelaksanaan Tugas Perawat Primer Ruang
Cemapka RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tanggal 2 April 2019

Tanggal Pelaksanaan
Daftar Pertanyaan
No 02/04/2019

Ya Tidak
1. Mengkaji secara menyeluruh kondisi √
pasien yang menjadi tanggungjawabnya
2. Menganalisis data yang telah dikaji dan √
merumuskan diagnosa keperawatan
secara tepat
3. Membuat rencana tindakan keperawatan √
keperawatan secara rasional
4. Melakukan tindakan keperawatan sesuai √
lingkup kewenangannya
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter √
penanggungjawab pasien
6. Mengkoordinasikan rencana tindakan √
keperawatan dengan perawat asosiet
7. Mengevaluasi perkembangan pasien √
secara terus menerus dan seksama
8. Melakukan dokumentasi asuhan √
keperawatan dengan benar
9. Mendelegasikan beberapa tindakan √
keperawatan kepada perawat asosiet
10. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada √
pasien dan membuat dischart planning
11. Melakukan supervisi dan mentoring √
kepada perawat asosiet
12. Merancang kegiatan case conference √
13. Merancang kegiatan ronde keperawatan √
14. Merancang kegiatan peer review √
15. Memimpin pre dan post conference √
16. Memimpin overan jaga √
17. Menjadi agen pembaharu bagi dirinya dan √
perawat asosiet
Analisis :
Hasil tugas perawat primer (PP) yang diperankan oleh mahasiswa
praktik managemen pada saat Role Play dan evaluasi di ruang Cempaka
berjalan optimal sesuai perencanaan asuhan keperawatan pada pasien

27
kelolaan di ruang cempaka. Berdasarkan roleplay yang diperankan oleh
mahasiswa praktik managemen, PP bertanggung jawab penuh selama
16 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari masuk sampai
keluar rumah sakit, yaitu meliputi mengkaji secara menyeluruh kondisi
pasien, menganalisa data yang dikaji, membuat rencana tindakan,
melakukan tindakan keperawatan, mengkoordinasikan rencana tindakan
keperawatan dengan perawat associate, mengevaluasi perkembangan
pasien secara terus menerus, dan mendokumentasikan asuhan
keperawatan dengan benar. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada
keluarga pasien dan pasien baru .
Peran perawat primer dirasa sudah cukup baik dalam menjalankan
tugas sesuai porsinya. Dalam Roleplay yang diperankan, mahasiswa
praktik managemen sudah menjalankan tugas sesuai perannya sebagai
b) Tugas Perawat Asosiate
Mengikuti hand over bersama perawat primer sesuai shift,
mengikuti pre dan post conference bersama perawat primer, melakukan
pengkajian, perencanaan dan implementasi pada pasien baru jika
perawat primer tidak ada ditempat dan tugasnya di delegasikan kepada
perawat asosiate, melakukan pencatatan dan pelaporan berdasarkan
format dokumentasi keperawatan, melakukan evaluasi terhadap
tindakan yang telah dilakukan
Tabel 3.7 Observasi Evaluasi Pelaksanaan Tugas Perawat Assosiate Ruang
cempaka
RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta pada tanggal 02 April 2019

Tanggal Pelaksanaan
Daftar Pertanyaan
No 02/04/2019

Ya Tidak
1. Mengerjakan pengkajian data dan pendokumentasian

asuhan keperawatan (ketika menerima delegasi tugas)
2. Koordinasi dan kolaborasi dengan perawat primer √

28
untuk melaporkan kondisi pasien
3. Membaca rencana tindakan keperawatan yang √
disusun perawat primer
4. Mengerjakan tindakan keperawatan sesuai √
kewenangannya
5. Memantau respon pasien atas tindakan keperawatan √
yang diberikan
6. Mencatat tindakan keperawatan pada lembar catatan √
NCP
7. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien √
dan keluarganya
8. Patuh dan mengikuti arahan dan bimbingan perawat √
primer
9. Menyiapkan pasien tertentu yang akan dibahas dalam √
ronde keperawatan
10. Menjaga lingkungan kerja tetap aman, nyaman, dan √
kondusif
11. Mengikuti pre dan post-conference √
12. Mengikuti serah terima jaga √
13. Mengikuti ronde keperawatan √
14. Mengikuti case conference √
15. Mengikuti peer review √
16. Menjadi agen pembaharu bagi dirinya dan perawat √
lain

Analisis :
Sesuai roleplay Perawat Associate bertugas untuk mengerjakan
pengkajian data dan pendokumentasian asuhan keperawatan,
mengkoordinasikan dan berkolaborasi dengan perawat primer untuk
melaporkan kondisi pasien yang berada diruang cempaka, membaca
rencana tindakan keperawatan yang disusun perawat primer,
mengerjakan tindakan keperawatan sesuai kewenangannya, memantau
respon pasien atas tindakan keperawatan yang diberikan, mencatat
tindakan keperawatan pada lembar NCP, memberikan penyuluhan
kesehatan kepada pasien dan keluarga, menyiapkan pasien tertentu yang
akan dibahas dalam ronde keperawatan, menjaga lingkungan kerja tetap
aman, nyaman, dan kondusif, mengikuti pre dan post-conference, serah

29
terima jaga, dan ronde keperawatan, serta menjadi agen pembaharu bagi
dirinya dan perawat lain.
1. Evaluasi
a. Faktor Pendukung
Adanya dukungan dari perawat di ruang Cempaka bagi mahasiswa
ners stase manajemen dalam melakukan Role Play baik ketika menjadi
kepala ruang, perawat primer (PP) maupun perawat asoasiet (PA).
Kelebihan roleplay dengan perawat primer pada ruang cempaka
dalam pemberian asuhan keperawatan bersifat kontinuitas dan
komprehensif berdasarkan evaluasi pada pasien yang dikelola diruang
cempaka pasien merasa dimanusiakan karena terpenuhinya kebutuhan
secara individu. Selain itu, asuhan yang diberikan bermutu, tercapainya
pelayanan yang efektif, dukungan dan informasi, namun jika metode PP
diterapkan diruang cempaka belum dapat dilakukan secara optimal
karena kurangnya jumlah tenaga dan perawat yang berintegritas tinggi.
b. Faktor Penghambat
Di ruang cempaka menggunakan metode Tim yang sudah berjalan
baik namun kurang optimal dalam pemberian asuhan keperawatan
seperti kurang integrasi sesama tim tenaga medis, kurang lengkapnya
dalam pemberian asuhan keperawatan seperti resume pasien. Hal
tersebut karena adanya keterbatasan jumlah tenaga perawat di ruang
cempaka jika menggunakan metode Perawat Primer yang menyebabkan
kurang optimalnya pemberian asuhan keperawatan. Kelebihan Perawat
Primer sendiri ialah yang bersifat kontinuitas dan komprehensif, PP
bertugas selama 24 jam yang bertanggung jawab penuh kepada pasien
dan dapat memiliki hasil yang baik dan memungkinkan pengembangan
diri perawat.
c. Metode Asuhan Keperawatan di cempaka
Setelah mahasiswa profesi ners stase manajemen keperawatan
melakukan observasi dan mengaplikasikan metode Primary Nursing di
ruang Cempaka, kelompok mengambil kesimpulan bahwa metode

30
asuhan keperawatan PN kurang tepat jika diterapkan di ruang cempaka,
karena kurangnya jumlah sumber daya manusia yang ada di ruang
cempaka. Metode yang tepat diterapkan di ruang cempaka adalah
metode Tim karena pembagian tugas Tim sudah sesuai dan tepat
dengan jumlah sumber daya manusia (perawat) yang ada di ruangan.
Metode Tim tepat karena dengan jumlah pasien ruangan maksimal
sebanyak 30 pasien dan jam pembagian kerja (shift) perawat di ruangan
ada 3 shift sehingga dengan jumlah perawat ruangan sebanyak 16 orang
dan 1 kepala ruang akan lebih tepat jika diterapkan karena dengan
demikian pelayanan akan dapat tercapai secara menyeluruh dan sesuai
dengan kebutuhan pasien. Pembagian perawat tiap tim juga
diperhatikan berdasarkan perhitungan analisis beban kerja yang telah
ditetapkan.
Komunikasi yang baik atau komunikasi terapeutik antar Tim akan
meningkatkan keberhasilan kinerja perawat di ruangan, komunikasi
yang menunjang kerja Tim yaitu komunikasi yang kontinuitas atau
berkelanjutan dan efektif misalnya saat pre conference, saat overan, dan
saat post conference. Jika komunikasi antar Tim terjaga dengan baik
maka kinerja Tim akan semakin baik pula sehingga tanggung jawab
perawat masing-masing Tim terhadap pasien akan terpenuhi.
Komunikasi antar perawat di ruang cempaka sudah dilakukan dengan
baik, sehingga tugas dan tanggung jawab perawat di ruang cempaka
sudah bisa dijalankan dengan semestinya.

31
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Jumlah BOR
BOR dihitung oleh bagian Rekam Medis
2. Perlengkapan fasilitas
Masalah bed yang kurang dan rusak belum tertangani dan masalah
ketersediaan pispot di setiap ruang belum teratasi
3. Penggantian Linen
Bahwa pelaksanaan pemasangan linen 2 hari berjalan dengan baik
4. Pelaksanaan Pre Conference
Pre conference selama implementasi berjalan dengan baik dan sesuai
dengan teori dan hanya dilakukan oleh tim mahasiswa
5. Pelaksanaan Post Conference
Mahasiswa tidak bisa melakukan post conference bersama perawat
ruangan, sehingga post conference hanya dilakukan dalam tim mahasiswa
saja
6. Metode asuhan keperawatan professional Primer
Pelaksanaan role play asuhan keperawatan professional primer berjalan
dengan baik mulai peran menjadi kepala ruang, perawat primer, maupun
perawat asosiate

B. SARAN
1. Jumlah BOR
BOR dihitung oleh bagian Rekam Medis dan dapat diberikan saran untuk
pelayanan dalam pengaturan BOR

32
2. Perlengkapan fasilitas
Sebaiknya ruang memenuhi bed setiap ruangan dan mengganti bed yang
rusak dengan bed yang bisa difungsikan. Sedangkan pispot dapat
diberikan disetiap kamar pasien
3. Penggantian Linen
Penggantian linen yang dilakukan hendaknya dipertahankan karena sudah
baik.
4. Pelaksanaan Pre Conference
Perawat diharapkan dapat melanjutkan kegiatan pre conference dengan
baik dan sesuai teori agar dapat menjadi role model bagi mahasiswa
ataupun rumah sakit lain terkait keperawatan profesional
5. Pelaksanaan Post Conference
Ruangan diharapkan dapat melaksanakan post conference setiap hari pada
pergantian dinas pagi ke siang dengan di pimpin oleh kepala ruang, hal ini
penting karena dalam metode primary nursing, post conference adalah
kegiatan dimana evaluasi dapat dilakukan dan didiskusikan dengan seluruh
personil ruangan saat itu untuk menyelesaikan masalah-msalah yang
mungkin ada dan sulit untuk dipecahkan.
6. Metode asuhan keperawatan Primer
Untuk meningkatkan metode Primer di ruang Cempaka, Kepala Ruang
diharapkan dapat selalu menekankan dalam proses pemberian asuhan
keperawatan untuk meningkatakan mutu pelayan dan hasil yang maksimal
untuk kesembuhan pasien.

33
Lampiran 1
Data pegawai ruang Cempaka

No. Nama Jabatan Pendidikan Pelatihan


1 Eny Kepala ruang S.ST a. Pelatihan
Setyaningsih, Manajemen
S.ST Keperawatan Tahun
2017
b. Pelatihan Super BO
c. Pelatihan Clinical
Instructur (CI)
2 Ambar Perawat Primer S.Kep., Ns a. Pendidikan dan
Puspitasari, Pelatihan Training
S.Kep., Ns Of Trainers (TOT)
3 Marjono, S.Kep., Perawat Primer S.Kep., Ns -
Ns
4 Yuni Astuti Tri Perawat Primer S.Kep., Ns -
Indrati, S.Kep.,
Ns
5 Agus Purwanto, Penanggungjawab AMK a. Pelatihan Clinical
AMK Instructure (CI)
b. Pelatihan
Pencegahan dan
Pengendalian
Infeksi di Rumah
Sakit dan
Pelayanan
Kesehatan Lain
(PPI)
6 Kartika Sari Penanggungjawab AMK a. Pelatihan Clinical
Purwaningsih, Instructure (CI)
AMK b. Pelatihan
Komunikasi
Efektif
c. Pelatihan Superbo

7 Muhammad Penanggungjawab S.Kep., Ns a. Pelatihan Clinical


Farid S.Kep., Ns Instructure (CI)
b. Pelatihan
Komunikasi
Efektif
8 Ria Penanggungjawab AMK a. Pelatihan Paliatif
Mirmaningtyas, b. Pelatihan ECG
AMK Emergency
9 Tri Restuti, Perawat Asosiet AMK a. Pelatihan IHT (In
AMK House Training)
10 Riyanto, AMK Perawat Asosiet AMK a. Pelatihan
34
Manajemen Nyeri
11 Rosy Azizah, Perawat Asosiet AMK a. Pelatihan Paliatif
AMK b. Pelatihan ECG
Emergency
12 Fani Novantika, Perawat Asosiet AMK a. Pelatihan
AMK Perawatan Luka
Bagi Perawat
13 Ratnawati, AMK Perawat Asosiet AMK a. Pelatihan
Komunikasi
Efektif
b. Pelatihan ECG
Emergency
14 Astrid Ayu Perawat Asosiet S.Kep., Ns a. Pelatihan ECG
Alaika, S.Kep., Emergency
Ns b. Pelatihan
Manajemen Nyeri
c. Pendidikan dan
Pelatihan Basic
Trauma Cardiac
Life Support (BT-
CLS)

15 Sri Dewi, Perawat Asosiet S.Kep., Ns -


S.Kep., Ns
16 Purwatisari, Perawat Asosiet S.Kep., Ns -
S.Kep., Ns
17 Sugiarto, S.Kep., Perawat Asosiet S.Kep., Ns a. Pelatihan
Ns Manajemen Nyeri
b. Pelatihan IHT (In
House Training)
c. Pelatihan Clinical
Instructure (CI)

35
Lampiran 2
HASIL OBSERVASI KEPUASAN PASIEN
DI RUANG CEMPAKARUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R
SOEHARSO SURAKARTA

27/03/2019
No Daftar Pertanyaan
Ya Tdk

1 Ruang rawat tertata rapi, bersih dan nyaman 19

2 Alat-alat yang dipakai lengkap 18

3 Penampilan dokter rapi, bersih dan bertanggung jawab 19

4 Penampilan perawat rapi, bersih dan sopan 19

5 Tempat tidur disiapkan dengan rapih dan bersih 18 1

6 Alat makan bersih dan tidak berbau 19

7 Prosedur menerima pasien cepat dan tidak berbelit 19

8 Dokter datang tepat waktu 13 6

9 Perawat ramah, cekatan, cepat dan benar 18 1

10 Perawat mengerjakan prosedur tindakan yang benar 19

11 Perawat memberikan suntikan dengan prinsip 7 benar 18 1

12 Perawat menerima order dokter dengan baik 19

13 Perawat berkomunikasi dengan baik kepada pasien 19

14 Perawat/dokter selalu menanyakan keluhan pasien 18

15 Dokter/perawat mau memberi penjelasan atas penyakit 19

16 Perawat memperhatikan kebutuhan pasien 16 3

17 Pasien di tangani dokter spesialis yang tepat 18 1

18 Perilaku dokter/perawat menimbulkan rasa aman 19

19 Biaya perawatan sangat terjangkau 13 6

20 Dokter/perawat menjaga rahasia pasien 19

21 Dokter/perawat menenangkan cemas/depresi pasien 18

36
22 Perawat/dokter member dukungan 17 2

JUMLAH
PRESENTASE 94,25% 5,75%

37
Lampiran 3
Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference
Di Ruang Cempaka Rs Ortopedi Prof. Dr. R Soeharso Surakarta
pada tanggal 26-27 Maret 2019

No Variabel yang dinilai 26 Maret 27 Maret


Ya Tdk Ya Tdk
1 Pemimpin konferen sudahditetapkan dahulu oleh Karu √ √
2 Pemimpin konferen mengecek kelengkapan kehadiran √ √
perawat
3 Pemimpin konferen memberikan kata pembuka √ √
4 Pemimpin mengidentifikamasalah yang ada di ruang √ √
5 Pemimpin menyampaikan rencana penyelesaian masalah √ √
6 Pemimpin memberi kesempatan “brainstorm” kepada √ √
perawat lain
7 Pemimpin konferen menyampaikan isu-isu terbaru di √ √
ruangan
8 Perawat yang memimpin prekonferen akan memimpin √ √
postkonferen di akhir jaga
9 Pemimpin konferen memberikan kata penutup dan √ √
kesimpulan
10 Semua perawat yang bertugas hadir dalam konferen √ √
Jumlah (dalam persentase ) 7 (70%) 7 (70%)

Keterangan :
Rendah : < 55%
Sedang : 56-75%
Tinggi : >75%

38
Lampiran 4
Hasil observasi nurse station
Ruang Cempaka

Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Meja 6 √
2 Kursi 11 √
3 AC 2 √
4 Telepon 1 √
5 Almari RM 1 √
6 Jam dinding 2 √
7 TV 1 √
8 X-Ray viewer 1 √
9 Komputer CPU 2 √
10 Papan pengumuman 0
11 Lampu 11 √
12 Papan struktur organisasi 2 √

Hasil observasi ruang obat Cempaka


Kondisi
NO Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Kulkas obat 1 √
2 Lemari B3 1 √
3 Lemari Obat 2 √
4 Troly Emergency 1 √
5 Meja 0
6 Kursi 1 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 0
9 Pengukur Suhu Kulkas 0
10 Pengukur Suhu Ruangan 0
11 Syringe pump 2 √
12 Infuse pump 2 √
13 Ambubag 0
14 Trolly injeksi 3 √
15 Trolly ECG 1 √
16 Tempat sampah medis 1 √
17 Tempat sampah non medis 1 √
18 Kasur dekubitus 3 √
19 Blood warmer 0
20 EKG 1 √
21 Suction 2 √

39
22 Tensimeter 2 √
23 Thermometer 3 √
24 Nebulizer 1 √
25 Oksigen portable 3 √
26 Glukometer 0
27 Lampu 2 √

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 2


Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 2 √
5 Standard infuse 2 √
6 Kursi tunggu 4 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 1 √
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 1 √
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 3


Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 0
5 Standard infuse 2 √
6 Kursi tunggu 4 √
7 AC 1 √

40
8 Jam Dinding 0
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 0
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 4
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 0
5 Standard infuse 2 √
6 Kursi tunggu 4 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 0
9 Flow meter
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 1 √
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0

41
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 5
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 4 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 1 √
5 Standard infuse 2 √
6 Kursi tunggu 2 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 0
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 0
8 Urinal 0
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 6
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 1 √
5 Standard infuse 2 √
6 Kursi tunggu 5 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
42
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 1 √
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 7


Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 2 √
5 Standard infuse 2 √
6 Kursi tunggu 2 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0 √
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 0
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 8
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 2 √
5 Standard infuse 2 √
6 Kursi tunggu 4 √

43
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 1 √
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 9


Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 1 √
5 Standard infuse 2 √
6 Kursi tunggu 2 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 1 √
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0

44
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 10
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 4 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 1 √
5 Standard infuse 1 √
6 Kursi tunggu 4 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 0
4 Gantungan baju 0
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 12
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 1 √
5 Standard infuse 1 √
6 Kursi tunggu 4 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
45
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 1 √
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0 0
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 14
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 1 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 1 √
5 Standard infuse 1 √
6 Kursi tunggu 4 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 1 √
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0 0

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 15


Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurangbaik
1 Bed pasien 0
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 0
5 Standard infuse 0
6 Kursi tunggu 4 √

46
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 0
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 16
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 4 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 1 √
5 Standard infuse 1 √
6 Kursi tunggu 4 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 0
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0

47
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 17
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 2 √
2 Meja pasien 4 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 1 √
5 Standard infuse 1 √
6 Kursi tunggu 4 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 1 √
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 18
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurangbaik
1 Bed pasien 1 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub
5 Standard infuse 0 √
6 Kursi tunggu 4 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0 √
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
48
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 1 √
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0

Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 19


Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurang baik
1 Bed pasien 1 √
2 Meja pasien 4 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 1 √
5 Standard infuse 1 √
6 Kursi tunggu 2 √
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurangbaik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 0
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 0
8 Urinal 0
Hasil observasi ruang rawat inap Cempaka nomor 20
Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Kurangbaik
1 Bed pasien 1 √
2 Meja pasien 2 √
3 Kamar mandi 1 √
4 Handrub 1 √
5 Standard infuse 0
6 Kursi tunggu 2 √

49
7 AC 1 √
8 Jam Dinding 1 √
9 Flow meter 0 √
10 Lampu 4 √
11 Wastafel 1 √
12 TV 1 √
Kamar mandi
Kondisi barang
No Nama barang Jumlah
Baik Kurangbaik
1 Ember 1 √
2 Gayung 1 √
3 Pispot 0
4 Gantungan baju 1 √
5 Lampu 1 √
6 Tempat tissue 0
7 Tempat sampah 1 √
8 Urinal 0 √

50
Hasil Observasi Administrasi Penunjang
Administrasi penunjang

Blanko permintaan Lab, rontgen, dll


Blanko transfer
Blanko terminal
Blanko persetujuan ICU
Blanko persetujuan OP
Blanko persiapan OP
Blanko rujukan
Blanko transfusi
Blanko grafik TTV
Resep obat
Blanko diet
Blanko penolakan
tindakan Blanko
pasien APS
Blanko catatan terintegrasi
Blanko surat keterangan dokter
Blanko radiologi
Blanko kartu control
Blanko surat keterangan sakit
Surat keterangan dirawat

51
ii

Anda mungkin juga menyukai