Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN COKELAT KLASIK

SULFAT MALANG

David Gerry Septiawan


Jurusan Manajemen Bisnis, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Asia Malang
Abstrak: David Gerry Septiawan. 2019. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Cokelat Klasik Sulfat
Malang. Skripsi, Jurusan Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Asia Malang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap pengaruh motivasi terhadap kinerja seluruh karyawan di Cokelat Klasik Sulfat Malang. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode angket, observasi, dokumentasi, dan wawancara yang
dipergunakan untuk mencari pengaruh motivasi dan prestasi kerja terhadap kinerja seluruh karyawan. Populasi
penelitian ini adalah 34 di Cokelat Klasik Sulfat Malang yang dipilih dengan menggunakan teknik sampel jenuh.
Analisis data dilakukan dengan perhitungan dari statistik dengan Software SPSS (Statistical Program Smart
Solution) Ver.24.0 For Windows. Selanjutnya Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan validitas item
yang mendapat pertimbangan ahli dan uji empirik, selanjutnya reliabilitas instrumen dengan teknik
Alpha_Cronbach. Uji persyaratan analisis terdiri atas uji normalitas, multikolinearitas, dan heterokedastistas, dan
uji hipotesis dengan teknik regresi sederhana berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Cokelat Klasik Sulfat Malang

Kata Kunci: Motivasi,Kinerja.

Abstract: David Gerry Septiawan. 2019. Effects of Work Motivation on Performance on Classic Chocolate
Sulphate. Thesis, Department of Economics, Malang College of Asian Economics.This study aims to reveal
the influence of motivation and work performance on the performance of all employees on Chocolate Classic
Sulphate. This study uses a quantitative approach with questionnaire, observation, documentation, and
interview methods that are used to find the effect of motivation and work performance on the performance
of all employees. The population of this study was 34 in Chocolate Classic Sulfat Malang which was selected
using a saturated sample technique. Data analysis was performed with calculations from statistics using
SPSS Software (Statistical Program Smart Solution) Ver.24.0 For Windows. Furthermore, the data
collection used a questionnaire with the validity of the items that received expert consideration and empirical
tests, then the reliability of the instrument with the Alpha_Cronbach technique. Test requirements analysis
consisted of normality, multikolinearity, and heterokedastistas test, and hypothesis testing with multiple
simple regression techniques. The results showed that the motivation variable had a positive and significant
effect on employee performance in Cokelat Klasik Sulfat Malang
Keywords: Motivation,performance..

PENDAHULUAN tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat.


Dalam suatu perusahaan, baik perusahaan yang Setiap perusahaan membutuhkan sumber daya
bergerak dalam bidang jasa maupun manufaktur manusia yang potensial, baik pemimpin maupun
tidak terlepas dari sumber daya manusia karyawan yang dapat memberikan kontribusi
didalamnya. Sumber daya manusia merupakan yang baik dan melaksanakan tugas dengan
salah satu bagian terpenting dalam perusahaan, optimal untuk mencapai tujuan perusahaan,
karena sumber daya manusia menjadi karena keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya
penggerak serta penentu segala aktivitas yang terletak pada teknologi maupun modal yang
ada diperusahaan. Dengan adanya sumber daya dimiliki saja tetapi oleh adanya sumber daya
manusia yang memiliki kinerja yang baik, manusianya juga. Oleh karena itu setiap
perusahaan dapat mengalami perkembangan perusahaan akan berupaya mendapatkan
yang pesat dalam usahanya sehingga tujuan- karyawan dengan kinerja yang baik.
tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Menurut Mangkunegara (2013), istilah kinerja
Menurut Hasibuan (2011) sumber daya dari kata job performance actual performance
manusia adalah ilmu dan seni dalam mengatur (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang
proses hubungan dan proses tenaga kerja agar dicapai oleh seseorang) yaitu hasil kerja secara
efektif dan efisien serta membantu terwujudnya kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai upselling yang kurang berjalan pada karyawan,
dengan tanggung jawab yang diberikan banyak yang kurang cepat dalam pembersihan
padanya. Dalam hal ini karyawan Cokelat meja.
Klasik Sulfat Malang kurang mampu Peneliti menemukan banyak karyawan yang
memenuhi dan melaksanakan tanggung jawab belum bisa memenuhi SOP di lapangan.
yang diberikan perusahaan dengan baik. Diantaranya adalah keterlambatan atau tidak
karyawan di Cokelat Klasik Sulfat Malang masuknya karyawan tanpa ijin, seragam yang
selalu dituntut untuk memiliki kinerja yang masih sering belum sama dengan SOP yang
maksimal dimana karyawannya harus diterapkan dan banyak yang kurang mengerti
memenuhi SOP yang telah di tetapkan. kebersihan kerja.
Dalam rangka menciptakan system Cokelat klasik adalah salah satu perusahaan
pengendalian internal yang memadai, terdapat minuman cokelat yang bergerak dalam bidang
suatu alat yang dapat digunakan sebagai control makanan dan minuman Cokelat Klasik Sulfat.
dan pedoman system kerja yaitu Standard Perusahaan yang terletak di Jl Terusan Sulfat No
Operating Procedure (SOP). Manfaat SOP bagi 7-26, Sawojajar, Kedungkandang Kota Malang
perusahaan menurut Tambunan (2011:30-31, ini menjadi objek penelitian yang dipilih oleh
dalam Meryanti 2012:30) adalah sebagai dasar peneliti. Cokelat Klasik Sulfat Malang merupakan
dalam kontrol atas pelaksanaan penerapan SOP salah satu perusahaan minuman yang berpusat di
dalam perusahaan. Penerapan SOP dengan baik Jl. Joyoagung, Merjosari, Lowokwaru, Kota
akan menghasilkan kelancaran aktivitas Malang. Permasalahan dalam cokelat klasik sulfat
operasional perusahaan, kepuasan pelanggan, adalah kinerja karyawan Cokelat Klasik Sulfat
serta menjaga nama baik dan kualitas Malang masih belum dikategorikan dalam kondisi
perusahaan sehingga perusahaan dapat bertahan baik, karena beberapa karyawan masih banyak
dalam kondisi bisnis yang semakin ketat ini yang terlambat, kurang termotivasi untuk bekerja,
khususnya persaingan di bidang penjualan banyak yang mendapat gaji dengan potongan, dan
barang dagang. banyak yang belum mendapatkan prestasi sebagai
Untuk mencapai kinerja yang baik, karyawan predikat karyawan yang baik di Cokelat Klasik
membutuhkan semangat dan dorongan serta Sulfat Malang serta hasil penilaian karyawan
pengarahan dari atasanya. Oleh karena itu, para masih banyak yang dibawah standar .Dikarenakan
pemimpin akan memberikan motivasi pada karyawan menganggap pekerjaan dan pendapatan
karyawan. Motivasi menurut Wibowo (2010) di perusahaan tersebut tidak seimbang sehingga
merupakan dorongan terhadap serangkaian banyak yang menyepelekan kewajiban dan
proses perilaku manusia pada pencapaian peraturan sebagai karyawan.
tujuan. Elemen-elemen yang terkandung dalam Adapun penjelasan tentang penelitian terdahulu
motivasi yaitu unsur membangkitkan, yang membahas hubungan motivasi dan prestasi
mengarahkan, menjaga, menunjukkan kerja terhadap kinerja karyawan yang diteliti oleh
intensitas, yang bersifat terus menerus dan Meidizar (2016), Kiki Setiawan(2015), Amalia,
adanya tujuan. Fakhri (2017),Dharmawan (2013) danSanger
Dalam Cokelat Klasik Sulfat Malang, (2013) adalah sama-sama memiliki pengaruh
motivasi yang diberikan oleh perusahaan pada yang baik mengenai motivasi terhadap kinerja
karyawan dalam kategori baik dimana karyawan. Adapun mengenai prestasi kerja
pemimpinya selalu mengadakan briefing setiap terhadap kinerja karyawan yang diteliti oleh
bulannya untuk memotivasi para karyawan, Yusuf Dharwaman (2013) memiliki hasil bahwa
Cokelat Klasik Sulfat juga menyediakan tidak ada pengaruh namun untuk Gladys Meigy
fasilitas, baik fasilitas kantor maupun konsumsi Sanger (2013) memiliki hasil bahwa prestasi kerja
bagi karyawan. berpengaruh baik signifikan terhadap kinerja
Peneliti menemukan banyak karyawan yang karyawan.
belum bisa memenuhi SOP di lapangan. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik
Diantaranya adalah makanan atau minuman untuk melakukan penelitian dengan judul:
yang dipesan terlambat lebih dari 15 menit, “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN COKELAT kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
KLASIK SULFAT MALANG.” dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggungjawab yang diberikan padanya.
RUMUSAN MASALAH Indikator kinerja menurut Mahsun yang dikutip
1. Apakah ada pengaruh motivasi terhadap oleh Abdullah (2014) adalah kriteria yang
kinerja karyawan di Cokelat Klasik Sulfat digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian
Malang ? tujuan organisasi yang diwujudkan dalam ukuran-
ukuran tertentu. Indikator kinerja juga dapat
TUJUAN PENELITIAN didefinisikan sebagai nilai atau karakteristik
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi tertentu yang digunakan untuk mengukur output
terhadap kinerja karyawan di cokelat atau outcome suatu kegiatan.
Klasik Sulfat Malang Sedangkan indikator kinerja karyawan menurut
Zaputri, dkk (2013) kinerja karyawan dapat
MANFAAT PENELITIAN diukur dengan indikator-indikator sebagai
1. Manfaat Bagi Peneliti berikut:
1) Kuantitas Kerja, yaitu meliputi jumlah
Memberikan informasi dan pekerjaan yang dapat diselesaikan.
pengetahuan kepada penulis mengenai 2) Kualitas Kerja, yaitu berlaku sebagai
pengaruh motivasi terhadap kinerja standar proses pelaksanaan kegiatan rencana
karyawan di Cokelat Klasik Sulfat organisasi.
Malang. 3) Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan,
2. Manfaat Bagi Perusahaan yaitu pemenuhan kesesuaian waktu yang
Sebagai masukan saran atau dibutuhkan atau diharapkan dalam pelaksanaan
pertimbangan dalam menjalankan kegiatan.
kegiatan usahanya agar lebih baik lagi Wibowo (2007:67) mengungkapkan, kinerja
dimana hal ini berkaitan dengan dapat dipandang sebagai proses maupun hasil
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja pekerjaan. Kinerja merupakan proses tentang
Karyawan Di Cokelat Klasik Sulfat bagaimana pekerjaan berlangsung untuk
Malang. mencapai hasil kerja. Dalam suatu organisasi
dikenal tiga jenis kinerja, yakni kinerja
3. Manfaat Bagi Pembaca operasional (operation performance), kinerja
Untuk memberikan informasi dan administratif (administrative performance), dan
menambah ilmu pengetahuan serta kinerja strategik (strategic performance)
menjadi bahan referensi bagi yang ingin (Moeheriono: 2009, 63-64).
melakukan pembahasan yang sama.
2.2.2.2 Jenis-Jenis Kinerja
TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu organisasi dikenal tiga jenis kinerja
Menurut Mangkunegara (2016:67) istilah 2.2.1 menurut Moeheriono: 2009, 63-64). diantaranya,
Kinerja yakni
2.2.2.1 Pengertian Kinerja a. kinerja operasional (operation
Kinerja pegawai merupakan salah satu faktor performance),
keberhasilan dari tercapainya tujuan dari suatu b. kinerja administratif (administrative
perusahaan atau instansi. Menurut Abdullah performance), dan
(2014) menyatakan bahwa kinerja karyawan c. kinerja strategik (strategic performance) (
merupakan hasil kerja atau prestasi kerja 2.2.2.3. Faktor- faktor Kinerja
karyawan. Sedangkan Mangkunegara (2013) Berikut faktor yang mempengaruhi kinerja
bahwa istilah kinerja dari kata job performance menurut Mangkunegara (2013) adalah sebagai
atau actual performance ( prestasi kerja atau berikut :
prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh 1) Faktor Kemampuan, secara psikologis
seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan realiti (skill). tercapai.
Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata- Menurut pengertian motivasi dari buku Ngalim
rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang Purwanto mengemukakan motivasi adalah suatu
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam pernyataan yang kompleks di dalam suatu
mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia organisme yang mengarahkan tingkah laku
akan lebih mudah mencapai kinerja yang terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang
diharapkan. Jadi, jika seorang pemimpin atau (incentive). Tujuan adalah yang
karyawan tersebut mempunyai potensi atau membatasi/menentukan tingkah laku organisme
keahlian dalam bekerja di suatu organisasi bisa itu (Ngalim Purwanto, 2007 ).
jadi akan meningkatkan kemajuan dari Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),
organisasi tersebut. motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri
2) Faktor Motivasi, motivasi terbentuk dari seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
sikap seorang pegawai dalam menghadapi melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang Bisa dikatakan motivasi adalah suatu energi
menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah
mencapai tujuan organisasi. laku.
Sedangkan Faktor yang mempengaruhi Pendapat lain juga mengatakan bahwa motivasi
kinerja menurut Widodo (2015) adalah sebagai adalah “ keadaan dalam diri seseorang yang
berikut : mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk
1) Sasaran: adanya rumusan sasaran yang mencapai tujuan” (Soeharto dkk, 2003)
jelas tentang apa yang diharapkan oleh Berdasarkan beberapa definisi motivasi dari para
organisasi untuk dicapai. ahli, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
2) Standar: apa ukurannya bahwa Keinginan yang muncul dari dalam seorang
seseorang telah berhasil mencapai sasaran yang individu untuk bertindak danmelakukan sesuatu
diinginkan. hal untuk mencapai tujuan tertentudengan rela
3) Umpan balik: informasi terhadap tanpa merasa terpaksa sehingga pekerjaan yang
kegiatan yang berkaitan dengan upaya dilakukan dapat berjalan dengan baik atau
mencapai sasaran sesuai standar yang telah menghasilkan sesuatu yang memuaskan.
ditentukan. 2.2.2.1 Jenis-jenis Motivasi
4) Peluang: beri kesempatan orang itu Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokkan
untuk melaksanakan tugasnya mencapai menjadi dua jenis
sasaran tersebut. menurut Malayu S. P Hasibuan (2006: 150),
5) Sarana: sediakan sarana yang yaitu:
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan 1. Motivasi positif (insentif positif), manajer
tugasnya. memotivasi bawahandengan memberikan hadiah
6) Kompetensi: beri pelatihan yang efektif, kepada mereka yang berprestasi baik.Dengan
yaitu bukan sekedar belajar tentang sesuatu, motivasi positif ini semangat kerja bawahan
tetapi belajar bagaimana melakukan sesuatu. akanmeningkat, karena manusia pada umumnya
7) Motivasi: harus bisa menjawab senang menerima yangbaik-baik saja.
pertanyaan “mengapa saya harus melakukan 2. Motivasi negatif (insentif negatif),
pekerjaan ini?” manajer memotivasi bawahandengan
2.2.2 Motivasi memberikan hukuman kepada mereka yang
Motivasi berasal dari kata “motif” yang artinya pekerjannyakurang baik (prestasi rendah).
daya upaya yang mendorong seseorang untuk Dengan memotivasi negatif inisemangat kerja
melakukan sesuatu. Motivasi dapat diartikan bawahan dalam waktu pendek akan
sebagai suatu usaha yang ada dalam diri meningkat,karena takut dihukum.
individu yang berupa sikap, tindakan dan 2.2.2.2 Faktor-faktor Motivasi Menurut Sunyoto
dorongan untuk bertindak dalam mengarahkan (2013: 13-17) faktor-faktor motivasi ada tujuh
serta menggerakkan individu pada suatu yaitu:
tingkah laku sehingga tujuan yang dikehendaki a. Promosi adalah kemajuan seorang
karyawan pada suatu tugas yang lebih baik, baik yang mempunyai kelebihan di bidangnya untuk
dipandang dari sudut tanggung jawab yang berprestasi lebih baik lagi.
lebih berat, martabat atau status yang lebih g. Keberhasilan dalam Bekerja Keberhasilan
tinggi, kecakapan yang lebih baik, dan terutama dalam bekerja dapat memotivasi para karyawan
tambahan pembayaran upah atau gaji. untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan
b. Prestasi Kerja Pangkal tolak tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan.
pengembangan karier seseorang adalah prestasi Dengan keberhasilan tersebut setidaknya dapat
kerjanya melakukan tugas-tugas yang memberikan rasa bangga dalam perasaan
dipercayakan kepadanya sekarang. Tanpa karyawan bahwa mereka telah mampu
prestasi kerja yang memuaskan, sulit bagi mempertanggungjawabkan apa yang menjadi
seorang karyawan untuk diusulkan oleh tugas mereka.
atasannya agar dipertimbangkan untuk 2.2.2.3 Tujuan Motivasi
dipromosikan ke jabatan atau pekerjaan yang Adapun tujuan motivasi menurut Sunyoto (2013:
lebih tinggi di masa depan. 17-18) adalah sebagai berikut:
c. Pekerjaan itu sendiri Tanggung jawab a. Mendorong gairah dan semangat kerja
dalam mengembangkan karier terletak pada karyawan
masing- masing pekerja. Semua pihak seperti b. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja
pimpinan, atasan langsung, kenalan dan para karyawan
spesialis di bagian kepegawaian, hanya c. Meningkatkan produktivitas kerja
berperan memberikan bantuan, semua terserah karyawan
pada karyawan yang bersangkutan, apakah akan d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan
memanfaatkan berbagai kesempatan karyawan
mengembankan diri atau tidak. e. Meningkatkan kedisiplinan dan
d. Penghargaan Pemberian motivasi menurunkan tingkat absensi karyawan
dengan melalui kebutuhan penghargaan, seperti f. Mengefektifkan pengadaan karyawan
penghargaan atas prestasinya, pengakuan atas g. Menciptakan suasana dan hubungan kerja
keahlian dan sebagainya. Hal yang sangat yang baik
diperlukan untuk memacu gairah kerja bagi h. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi
pada karyawan. Penghargaan di sini dapat karyawan
merupakan tuntutan faktor manusiawi atas i. Meningkatkan tingkat kesejahteraan
kebutuhan dan keinginan untuk menyelesaikan karyawan 10. Mempertinggi rasa tanggung jawab
suatu tantangan yang harus dihadapi. karyawan terhadap tugas-tugasnya
e. Pertanggungjawaban atas tugas yang 2.2.2.4 Beberapa indikator motivasi
diberikan perusahaan kepada para karyawan menurutGeorge & Jones (2005, p. 175) yakni :
merupakan timbal balik atas kompensasi yang 1. Perilaku Karyawan
diterimanya. Pihak perusahaan memberikan apa Kemampuan karyawan memilih perilaku bekerja
yang diharapkan oleh para karyawan, namun di yang akan mereka pilih. Perilaku karyawan yang
sisi lain para karyawan pun harus memberikan baik dalam bekerja menunjukkan bahwa
kontribusi penyelesaian pekerjaan dengan baik karyawan termotivasi dalam bekerja.
pula dan penuh dengan tanggung jawab sesuai 2. Usaha Karyawan
dengan bidangnya masing- masing. Hal ini berkaitan dengan usaha keras yang
f. Pengakuan atas kemampuan dan dilakukan karyawan dalam bekerja. Usaha keras
keahlian bagi karyawan dalam suatu pekerjaan yang dilakukan karyawan menandakan bahwa
merupakan suatu kewajiban oleh perusahaan. karyawan termotivasi dalam bekerja.
Karena pengakuan tersebut merupakan salah 3. Kegigihan Karyawan
satu kompensasi yang harus diberikan oleh Kegigihan karyawan mengacu pada perilaku
perusahaan kepada karyawan yang memang seseorang yang tetap ingin bekerja walaupun
mempunyai suatu keahlian tertentu dan dapat adanya rintangan, masalah, dan halangan.
melaksanakan pekerjaan 9 dengan baik pula. Kegigihan karyawan yang tinggi menunjukkan
Hal ini akan dapat mendorong para karyawan bahwa karyawan memiliki motivasi yang tinggi.
yang sudah diolah dan terdokumentasi di instansi
HIPOTESA PENELITIAN perusahaan tersebut, misalnya: absensi manajer dan
H1: Ada pengaruh mengenai motivasi karyawan dan nilai manajer dalam SKP (Sasaran
terhadap kinerja seluruh karyawan di Cokelat Kerja Pegawai).
Klasik Sulfat Malang. 3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
METODE PENELITIAN Populasi adalah wilayah yang terdiri atas
Instrumen dan Pengukuran obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
3.1 Lokasi Penelitian karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Lokasi penelitian adalah tempat penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
untukmengumpulkan data-data yang dibutuhkan (Sugiyono, 2010).
untuk proses penelitian.Penelitian ini dilaksanakan Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi
di Cokelat Klasik Sulfat Malang. Penelitian pusat perhatian, yang padanya terkandung informasi
dilaksanakan di seluruh karyawan yang bekerja di yang ingin diketahui. Objek ini disebut dengan satuan
Cokelat Klasik Sulfat Malang. analisis. Satuan analisis ini memiliki kesamaan
3.2 Jenis Penelitian perilaku atau karakteristik yang ingin diteliti. Populasi
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah dalam penelitian adalah seluruh karyawan Cokelat
jenis penelitian kuantitatif. Pada dasarnya setiap Klasik Sulfat Malang sebanyak 34orang.
penelitian memiliki teknik dan cara untuk 3.4.2 Sampel
mendekati suatu objek penelitian, karena petunjuk Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
rencana penelitian yang jelas bagi peneliti adalah yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010).
penentuan pendekatan tersebut. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
Penelitian ini, menjelaskan pengaruh motivasi diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili
terhadap kinerja karyawan. seluruh populasi. Adapun penentuan jumlah sampel
Dalam penelitian ini mengunakan dua variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
yang terdiri dari: adalah dengan metode sensus berdasarkan pada
3.2.1 Variabel Bebas , merupakan variabel yang ketentuan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002),
mempengaruhi, yang menjadi sebab perubahan yang mengatakan bahwa: “Sampling jenuh adalah
atau timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
yang menjadi variabel bebas adalah sikap digunakan sebagai sampel. Istilah lain dari sampel
karyawan tentang Motivasi (X1). jenuh adalah sensus.”
3.2.2 Variabel Terikat (Dependent Variable), Metode penentuan sampel yang digunakan dalam
merupakan variabel yang dipengaruhi yang penelitian ini adalah metode sampel jenuh. Metode
menjadi akibat karena adanya variabel lain. Pada sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya semua anggota populasi digunakan menjadi sampel.
adalah Kinerja karyawan (Y) 3.5 Definisi Operasional
3.3 Jenis dan Sumber Data 3.5.3 Motivasi merupakan seluruh daya penggerak
Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan psikis yang ada dalam diri individu manajer yang
2 jenis data sebagai berikut: dapat memberikan dorongan untuk bekerja demi
3.3.1 Data primer, yaitu data yang diambil mencapai tujuan dari kerja tersebut. Dalam penelitian
langsung dan diolah dari objek penelitian yang ini motivasi ditunjukkan melalui skor jawaban pada
belum mengalami pengolahan lebih lanjut dan angket. Indikator motivasi meliputi: Perilaku
dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh karyawan; Usaha karyawan; Kegigihan karyawan
penulis, misalnya hasil wawancara dengan manajer Semakin tinggi skor jawaban, maka semakin tinggi
dan juga dengan pimpinan serta data yang pula motivasinya. Cara yang digunakan untuk
bersangkutan dengan motivasi yang jelas dan data mengungkap motivasi adalah dengan menggunakan
lain-lain yang diperlukan dalam penulisan proposal kuesioner/ angket.
tersebut. Kinerja karyawan yang dimaksud dalam penelitian
3.3.2 Data sekunder, yaitu data yang diperoleh ini adalah Hasil dari seluruh pekerjaan karyawan
dari instansi perusahaan sebagai objek penelitian dalam kegiatan baik dalam ruangan maupun luar,
baik patuh dalam peraturan dalam perusahaan :
maupun luar perusahaan, sehingga kinerja
karyawan berlaku untuk seluruh karyawan di • mengadakan briefing (untuk mengetahui
Cokelat Klasik Sulfat Malang. apa kendala pada setiap karyawan)
• melakukan pendekatan pada karyawan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN untuk mengetahui bagaimana masing-masing
karakter dari karyawan
Pada bagian ini akan dipaparkan pembahasan • berusaha menghormati karyawan dengan
mengenai hasil yang telah dilakukan oleh baik
peneliti. Berdasarkan hasil analisis regresi • Manager berfungsi sebagai teman dan
sederhana menggunakan SPSS ver.24, hasil uji motivator bagi karyawanya
t menunjukkan bahwa variabel motivasi • Menawarkan jenjang karir pada karyawan
berpengaruh positif terhadap kinerja, yang memiliki kinerja yang baik
Disamping itu hasil analisis menjelaskan bahwa Dalam hal ini perusahaan dikatakan berhasil
model regresi yang akan di bentuk oleh variabel untuk mempertahankan dan memberikan
motivasi layak atau dapat memprediksi variabel motivasi dari karyawan sehingga Motivasi di
dependent Y yaitu kinerja. Cokelat Klasik Sulfat Malang dapat berpengaruh
4.11.1 Pengaruh Motivasi(X1) Terhadap positif terhadap Kinerja karyawan, dalam hal ini
Kinerja (Y) sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Motivasi merupakan motivasi yang terjadi pada Gilang Meidizar (2016) dengan judul Pengaruh
situasi dan lingkungan kerja yang terdapat pada Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
suatu organisasi atau lembaga. Pada dasarnya Kasus Pada PT.Primarindo Asia
manusia selalu menginginkan hal yang baik- Infrastructure,Tbk). Dimana motivasi yang
baik saja, sehingga daya pendorong atau diberikan oleh PT.Primarindo Asia Infrastructure
penggerak yang memotivasi semangat kerjanya Tbk ke karyawan perusahaan berpengaruh pada
tergantung dari harapan yang akan diperoleh kinerja karyawan.
mendatang. Berdasarkan hasil perhitungan nilai
t-hitung yaitu 7.355< t-tabel 1,701 yang berarti KESIMPULAN
dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi 5.1 Kesimpulan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
di Cokelat Klasik Sulfat Malang. Motivasi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
berpengaruh terhadap kinerja karyawan di 5.1.1 Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja
Cokelat Klasik Sulfat Malang karena dari item karyawan di Cokelat Klasik Sulfat Malang.
kuesioner yang telah dibagikan, rata-rata dari 5.2 Implikasi
responden menyatakan sangat setuju bahwa Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang
motivasi dalam kerja memiliki peran yang diambil dalam penelitian ini, maka dapat disajikan
sangat penting di dalam dunia usaha. Hal implikasi sebagai berikut:
tersebut yang membuat motivasi menjadi salah 5.2.1 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
satu faktor yang mempengaruhi kinerja terdapat pengaruh yang baik antara Motivasi terhadap
karyawan di Cokelat Klasik Sulfat Malang. Kinerja karyawan Cokelat Klasik Sulfat Malang. Hal
Motivasi sangat berperan penting dalam ini berarti Motivasi mempunyai peranan dalam
meningkatkan Kinerja karyawan di Cokelet meningkatkan Kinerja karyawan. Upaya
Klasik Sulfat Malang. Karena karyawan
meningkatkan Kinerja yang optimal akan dilakukan
membutuhkan motivasi dari perusahaan dan
dengan meningkatkan Motivasi karyawan.
menuntut kenyamanan kerja di dalam
perusahaan, sebenarnya pada saat awal 5.3 Keterbatasan Penelitian
memasuki dunia kerja karyawan memiliki niat Dalam penelitian ini peneliti memiliki keterbatasan
yang besar untuk bekerja secara maksimal dan dalam melakukan penelitian yang diharapkan dapat
mendapatkan hasil yang baik, tinggal dijadikan perbaikan pada penelitian selanjutnya.
bagaimana perusahaan mencegah agar tingkat Adapun keterbatasan peneliti yaitu dalam menyebar
motivasi tersebut tidak menurun, berbagai kuesioner kepada karyawan Cokelat Klasik Sulfat
upaya dilakukan oleh perusahaan agar tidak Malang pada saat keadaan tidak kondusif,
menurunkan motivasi para karyawanya Seperti dikarenakan menyebar kuesioner pada saat jam
operasional sehingga responden mengisi kuesioner Pembelajaran. Surabaya; Surabaya
dengan terburu-buru dan mengisi dengan tidak Intellectual Club.
bersungguh – sungguh,sehingga data yang
didapatkan dari menyebar kuesioner bias. Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Sumber
5.4 Saran Daya Manusia. Jakarta : Center for
Berdasarkan pembahasan, kesimpulan, dan Academic Publishing Service
implikasi maka dapat diberikan saran-saran sebagai
berikut: KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia
5.4.1 Bagi Cokelat Klasik Sulfat Malang. (KBBI). [Online] Available at:
Dari segi Motivasi untuk meningkatkan kualitas http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 27 Maret
Kinerja Cokelat Klasik Sulfat Malang maka
karyawan disediakan lingkungan kerja yang 2019].
nyaman agar karyawan dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik. Perusahaan harus Wibowo (2011). Manajemen Kinerja. Jakarta:
menyediakanj fasilitas dalam tempat kerja yang
mudah dicapai. PT. Raja Grafindo Persada.
5.4.2 Bagi Peneliti Mendatang.
Dikarenakan model regresi dalam penelitian ini Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu
belum maksimal dalam menjelaskan variasi dari
motivasi maka bagi peneliti mendatang yang ingin Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
mengembangkan dan melanjutkan penelitian
sebaiknya menambah variabel lain yang dianggap B. Renita. (2006). Bimbingan dan Konseling SMA
mempengaruhi kinerja. Sehingga dapat diketahui 1 untuk Kelas X. Jakarta:
sejauh mana peranan masing-masing variabel Erlangga.
tersebut yang merupakan alternatif yang lebih baik
dalam mempengaruhi motivasi. Ndraha, Taliziduhu. 1991. Dimensi-Dimensi
Pemerintahan Desa. Bumi Aksara
DAFTAR PUSTAKA Jakarta.

Abdullah, M. 2014. Manajemen dan Evaluasi Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2005).
Kinerja Karyawan. Yogyakarta : Manajemen Sumber daya Manusia
Penerbit Aswaja Pressindo. Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. PT.
Personalia dan Sumber daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE Remaja Rosdakarya: Bandung

Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber Hasibuan, Malayu S.P 2007, Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bandung: Pustaka Daya Manusia Perusahaan,
Setia. Bandung, PT. Bumi Aksa.

Marwansyah. 2010. Manajemen sumber daya Edy Sutrisno. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi Pertama. Cetakan
manusia. Alfabeta:Bandung. Pertama. Jakarta : Penerbit Kencana

Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan Sugiyono. 2000. Statistika utuk Penelitian,

Remaja. Bandung: Rosdakarya Bandung: Alfabeta.

Soeharto, Karti, dkk., 2003. Teknologi Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian

Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.

Supriyanto, Ahmad Sani, dan Masyhuri


Machfudz. (2010). Metodologi Riset
Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang:

UIN Maliki Press

Riduwan (2004). Metode dan Teknik


Menyusun Thesis. Cetakan kedua. Alfabeta.
Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian


Suatu pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis


Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Syarah Amalia, Mahendra Fakhri. 2017.


Penelitian Terdahulu. Perngaruh Motivasi
terhadap kinerja karyawan pada PT. Gramedia
Asri Media Cabang Emerald Bintaro

Gilang Meidizar. 2016. Penelitian terdahulu.


Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus Pada PT.Primarindo
Asia Infrastructure,Tbk).

Yusuf Dharmawan. 2013. Penelitian terdahulu.


Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Dan
Motivasi Terhadap Kinerja Pekerja Unit
Pemadam Kebakaran Kantor Pusat PT. X
Jakarta

Gladys Meigy Sanger 2013. Penelitian


Terdahulu. Penilaian Prestasi Kerja,
Keterlibatan Kerja, Motivasi Terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai Di Kejaksaan
Tinggi Sulawesi Utara.

Anda mungkin juga menyukai