Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepribadian seseorang memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan

orang lain. Sifat-sifat atau karakteristik tertentu dari individu, yang relatif menetap

dalam psikologi disebut dengan kepribadian. Kepribadian merupakan aspek psikologi

yang penting dalam menentukan perilaku individu.

Menurut Muchlas (2005:84) kepribadian didefinisikan sebagai gabungan dari

semua cara dimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang-orang lain, atau

kadang-kadang didefinisikan sebagai organisasi internal dari proses psikologi dan

kecenderungan perilaku seseorang. Kepribadian seseorang sangat berkaitan dengan

kinerja seseorang, karena tipe kepribadian masing-masing orang berbeda maka hasil

kerjanyapun berbeda-beda. Kinerja masing-masing orang berbeda karena dalam

menyelesaikannya masing-masing individu memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan

kesehatan, yang sehari-hari berinteraksi langsung dengan pasien. Oleh karena itu

Rumah Sakit harus mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh pasien

sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Keberhasilan suatu Rumah Sakit
ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya dapat diukur dari tingkat

pelayanan yang diberikan oleh perawat terhadap pasien.

Sumber daya Manusia yang terbanyak berinteraksi langsung terhadap pasien

dirumah sakit adalah perawat.Perawat memegang peranan penting dirumah sakit

dalam hal pelayanan yaitu dalam melayani berbagai macam pasien yang memiliki

kepribadian yang berbeda-beda pula.Kualitas pelayanan baik buruknya suatu Rumah

Sakit bergantung pada tingkat pelayanan yang diberikan oleh perawat dalam

melaksanakan tugasnya. Perawat harus mengerti dan memahami pasien agar dapat

memberikan pelayanan yang optimal guna menunjang kualitas pelayanan yang

diberikan Rumah Sakit.


Salah satu syarat perawat di instalasi gawat darurat haruslah yang

memiliki kecekatan, keterampilan, dan kesiagaan setiap saat (Hardianti, 2008). Perawat juga dituntut
untuk dapat

bekerja sama dengan sesama perawat, bertanggung jawab dan mampu menjaga

stabilitas emosi. Kondisi seperti ini menjadikan kepribadian perawat perlu

diperhatikan agar dapat berinteraksi baik dengan pasien. Kondisi pasien yang

memiliki kepribadian yang berbeda-beda juga menuntut perawat agar dapat

memahami dan berinteraksi sesuai dengan keinginan pasien. Namun, tidak semua

perawat yang bekerja di Rumah Sakit Prima Husada Malang mempunyai sifat tersebut karena

setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda sehingga kemaampuan untuk memberikan
kepuasan pelayanan kepada pasien pun berbeda.

Beragam pasien yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda sehingga

perawat terus berusaha memaksimalkan pelayanan dengan cara yang berbeda-beda,

begitu pula untuk menghadapi rekan sesama perawat yang memiliki kepribadian yang

berbeda-beda pula. Berdasarkan hasil di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti

masalah tersebut. Kepribadian perawat sangat berpengaruh pada kepuasan pasien. Maka dari itu
kepribadian perawat harus benar-benar diketahui dan

dipahami agar hasil kinerjanya dapat ditingkatkan lebih optimal untuk memberikan kepuasan
pelayanan kepada pasien. Dari fenomena tersebut, maka penulis mengambil judul “Hubungan
Kepribadian Perawat Terhadap Kepuasan Pasien di IGD Rumah Sakit Prima Husada Malang”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan data yang telah diuraikan pada latar belakang tersebut,

maka rumusan masalah yang diteliti adalah “Adakah hubungan antara

kepribadian perawat dengan tingkat kepuasan pasien terhadap asuhan

keperawatan di IGD Rumah Sakit Prima Husada Malang?”

1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum

Mempelajari hubungan antara tipe kepribadian perawat dengan


tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di IGD Rumah Sakit Prima Husada
Malang

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tipe kepribadian perawat di IGD Rumah Sakit Prima Husada Malang

b. Mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan

keperawatan di IGD Rumah Sakit Prima Husada Malang

c. Menganalisis hubungan antara tipe kepribadian perawat dengan tingkat

kepuasan pasien terhadap asuhan keperawatan di IGD Rumah Sakit Prima Husada Malang

1.4 Manfaat

1. Bagi pengembangan ilmu keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan terhadap

pembelajaran didalam pendidikan ilmu keperawatan terutama pada mata ajar

manajemen keperawatan.

2. Bagi pelayanan ilmu keperawatan

Bagi pelayanan ilmu keperawatan seperti institusi Rumah Sakit khususnya IGD Rumah Sakit Prima
Husada Malang dapat menjadi masukan sebagai landasan atau

bahan pertimbangan dan memberikan gambaran tentang tingkat kepuasan

pasien sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi terutama dilihat dari segi faktor-faktor kepuasan
untuk mengembangkan layanan keperawatan yang

dapat memuaskan pasien.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi/sumber

kepustakaan serta sebagai bahan masukan untuk peneliti selanjutnya dalam

melakukan penelitian yang berkaitan dengan manajemen keperawatan

khusunya yang berhubungan dengan kepuasan pasien.

Kaji Literatur

Dari literature yang didapat oleh penulis, perawat yang mampu memenuhi dan memahami
kebutuhan pasien, memberikan perhatian kepada pasien, komunikasi yang berjalan dengan baik
serta melakukan dan membina hubungan saling percaya antara pasien dan perawat dengan
kepribadian perawat yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam
memberikan kepuasan asuhan keperawatan kepada pasien. Bila pasien merasa senang dan puas,
maka perawat pun juga merasa puas dengan asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada
pasien tersebut.

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Variabel

Variabel Dependent : Tipe Kepribadian (Ekstrovert, Introvert)

Variabel Independen : Kepuasan Pasien

Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu fenomena dan atau

pertanyaan peneliti yang dirumuskan setelah mengkaji suatu teori. Penelitian

terhadap suatu objek hendaknya dilakukan dengan berpedoman pada suatu

hipotesis sebagai pegangan atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan

kebenarannya dalam kenyataan (empirical verification), percobaan

(experimentation), atau praktek (implementation). Oleh karena itu, hipotesis harus

dalam bentuk pertanyaan ilmiah atau proposisi, yaitu mengandung hubungan dua

variabel atau lebih (Sudjana, 2000: 11). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ho : Tidak ada hubungan antara kepribadian perawat dengan kepuasan pasien di IGD Rumah Sakit
Prima Husada Malang
Ha : Terdapat hubungan antara kepribadian perawat dengan kepuasan pasien di IGD Rumah Sakit
Prima Husada Malang

Desain Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang berupaya mencari suatu uraian yang menyeluruh

dan teliti dari suatu keadaan. Menurut Nawawi (1990:63) penelitian deskriptif

dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada

saat sekarang berdasarkan pada fakta-fakta yang tampak secara umum atau

sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan.

Kelebihan Metode Kuantitatif

2 Dapat digunakan untuk menduga atau meramal.


3 Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
4 Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel.
5 Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah model.

Kekurangan Metode Kuantitatif

 Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)


 Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya
tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
 Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang
populasi atau sampelnya sama.
 Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit
(> 30)

Anda mungkin juga menyukai