Anda di halaman 1dari 2

Cerpen

Tema: Guruku , Cintaku

Tokoh: Guru Bahasa Indonesia, Nando( aku ), Ahmad ( teman ku)

Boleh kah aku memanggilnya “Sayang” ?


By: Nurul Hayati

Matahari malu-malu mengeluarkan sinarnya di balik awan. Burung-burung menari riang gembira.
Udara pagi yang sejuk menemani langkah ku menyusuri pematang sawah menuju sekolah . Di
persimpangan , Ahmad telah menungguku. Kami akan sama-sama menuju sekolah.

“Sudah lama kau menungguku Ahmad?

“Baru saja sekitar 5 menit yang lalu” Ahmad menanggapi ku.

Kami pun berjalan menuju ke sekolah sambil bercerita tentang banyak hal. Hingga tiba tanpa
terasa. Di depan gerbang sekolah sudah menunggu guru piket hari itu, segera kami menyalaminya
sambil tersenyum.

Aku dan Ahmad bergegas menuju ke kelas masing-masing. Aku menempati kelas XI TJA 1 dan
Ahmad duduk di kelas XI TJA 2. Kami berada di tingkat yang sama. Tiba-tiba guru Bahasa
Indonesia lewat di depan kami. Mata ku tak beranjak sedetik pun darinya. Hati ku bagaikan sedang
berada di kebun bunga sakura yang sedang mekar, merah jambu.

Bel masuk pun berbunyi, aku dan teman-teman menunggu guru di kelas. Tak lama kemudian, guru
yang mengajar bahasa Indonesia pun masuk kelas. Karena skarang adalah jadwal pelajaran tersebut.

“ Assalamua’alaikum , selamat pagi anak-anak”

“ Waalaikum salam ibuuuu” jawab kami serentak.

“Nando, Tolong dihapus papan tulisnya, hari ini kamu piket kebersihan kan!”berkata guru bahasa
Indonesia tersebut.
“Dia sangat cantik hari ini, ingin sekali aku menyapanya “ apa kabar sayang?”

“Nandoooo,,,,” ulangnya .

Aku pun tersentak, dan diikuti gemuruh suara teman-teman sekelas ku menertawaiku karena
lamunanku.

Anda mungkin juga menyukai