LUKA BAKAR 1. Tatalaksana awal luka bakar? Pertolongan pertama terdiri dari: o Hentikan proses pembakaran o Turunkan suhu luka
A. Airway Paten atau tidak (stridor, gurgling, snoring). Lakukan manuver chin lift/jaw thrust Atau pasang rigid collar jika tersedia. Periksa tanda-tanda trauma inhalasi, kalau ada segera intubasi.
B. Pernapasan dan Ventliasi
- Paparkan dada dan pastikan bahwa ekspansi rongga toraks adekuat dan simetri [2]. - Berikan oksigen 100% (15 L/menit) menggunakan non-rebreather mask [2, 9]. - Bila diperlukan, ventilasi menggunakan bag dan sungkup atau, intubasi bila perlu - Keracunan karbon monoksida dapat menyebabkan pasien bewarna merah-buah cherry dan pasien tidak bernapas. - Hati–hati bila frekuensi pernapasan <10 atau > 30 kali per menit. - Waspada pada luka bakar melingkar dada dan apakah memerlukan eskarotomi.
C. Sirkulasi dan Kontrol Perdarahan
- Lakukan penekanan pada pusat perdarahan - Pucat menunjukkan kehilangan 30% volume darah. - Perubahan mental terjadi pada kehilangan 50% volume darah. - Periksa pulsasi sentral – apakah kuat atau lemah? - Periksa tekanan darah - Periksa capillary refill (sentral dan perifer) – normal bila <2 detik. Bila >2 detik menunjukkan hipovolemia atau kebutuhan untuk eskarotomi pada tungkai bersangkutan, periksa tungkai lainnya. - Masukkan 2 buah kateter IV berdiameter besar, sebaiknya daerah yang tidak terbakar (normal) - Ambil darah untuk pemeriksaan darah lengkap / ureum kreatinin / fungsi hari / koagulasi / β–hCG / Cross Match / carboxyhaemoglobin [2, 9]. - Bila pasien syok lakukan resusitasi cairan bolus dengan metode Hartmann untuk memperbaiki pulsasi radians. - Pertanda klinis-awal syok biasanya ditimbulkan penyebab lain. Carilah dan atasi.
D. Disabilitas: Status Neurologis
- Tetapkan derajat kesadaran: - A– dari Alert (Sadar, waspada) - V– dari Vocal (Respon terhadap rangsang suara) - P– dari Pain (Respon terhadap rangsang nyeri) - U– dari Unresponsive (Tidak memberi respon) - Lakukan pemriksaan respon pupil terhadap cahaya. Harus cepat dan sama. - Tanggap terhadap hipoksemia dan syok yang menyebabkan kegelisahan dan penurunan derajat kesadaran [9].
E. Paparan dan Pengendalian Lingkungan
- Lepaskan semua pakaian dan perhiasan termasuk anting dan jam tangan [2] - Miringkan pasien untuk visualisasi sisi posterior - Jaga agar pasien tetap hangat [7, 9] - Area luka bakar dihitung menggunakan metode Rule of Nines atau palmaris (Rule of One).
2. Tanda-tanda trauma inhalasi?
Bulu hidung terbakar, air liur ada jelaga 3. Tindakan jika ada trauma inhalasi? Bolehkah observasi saja? 4. Tindakan selanjutnya jika intubasi gagal dilakukan? 5. Resusitasi cairan pad luka bakar? 6. Perbedaan eskarotomi dan eskarektomi 7. Anatomi dan fisiologi kulit serta hubungannya secara klinis dengan luka bakar dan gejalanya 8. Klasifikasi luka bakar HIPOSPADIA 1. Definisi 2. Gejala/keluhan sesuai umur anak 3. Tatalaksana 4. Chordae itu apa? 5. Klasifikasi? 6. Etiologi dan Patogenesis BPH 1. Komponen yang dinilai pada pemeriksaan RT 2. RT pada pembesaran prostat? 3. Indikasi TURP? 4. Gejala LUTS? 5. Tujuan pemeriksaan region CVA? 6. Tatalaksana? LABIOGNATOPALATOSCHIZIS 1. Anamnesis 2. Faktor risiko 3. Status lokalis 4. Diagnosis 5. Protap tatalaksana APPENDISITIS 1. Definisi 2. Nyeri 3. Gejala 4. Pemeriksaan 5.