PERBENGKELAN
Oleh :
Bibiet Azizah
NIM A1C017028
A. Latar Belakang
(dua) bagian logam atau lebih. Penyambungan bagian-bagian logam ini dapat
dilakukan dengan berbagai macam metoda sesuai dengan kondisi dan bahan yang
tersendiri dari metoda lainnya, sebab metoda penyambungan yang digunakan pada
suatu konstruksi sambungan harus disesuaikan dengan kondisi yang ada, hal ini
menyatukan bagian suatu benda dengan benda yang lain menggunakan alat
sambung berupa paku keling. Karakteristik utama dari sambungan ini adalah
permanen, tetap, dan sulit dibongkar. Hal ini dikarenakan bagian ujung paku keling
memiliki ukuran yang lebih besar daripada bagian batangnya. Itulah kenapa
bergerak.
B. Tujuan
3. Mengetahui peralatan yang dipergunakan untuk pembuatan ulir luar dan ulir
dalam.
Perkakas tangan adalah alat bantu kerja yang digunakan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan sumber tenaga manual (tenaga manusia), tenaga listrik,
tenaga angin, maupun tenaga minyak yang dalam pemakaiannya dapat dengan
mudah di bawa berpindah tempat. Perkakas tangan juga merupakan salah satu mata
diklat program produktif, yaitu suatu mata diklat praktek yang menggunakan
berbagai alat atau perlengkapan mesin untuk membuat benda kerja sesuai dengan
job sheet yang ada. Perkakas tangan merupakan dasar dari kegiatan yang ada pada
jurusan teknik mesin dan berfungsi untuk merangsang siswa memecahkan masalah
benda kerja yang sudah ditentukan ukuran dan bentuknya. Contoh dari jobsheet
yang biasa dikerjakan adalah penyambungan dan pembuatan ulir (Rivandi, 2013).
Penyambungan pada suatu bagian alat dan mesin merupakan salah satu upaya
untuk membentuk suatu alat dan mesin yang memiliki fungsi lebih dalam bekerja.
Semisal penyambungan logam pipih yang satu dengan yang lain untuk menunjang
Penyambungan bagian alat dan mesin dapat dibedakan menjadi dua yaitu
sambungan tetap dan sambungan tidak tetap. Menyambung dua logam atau plat
menjadi satu pada suatu alat dan mesin diperlukan alat pengikat. Sambungan tetap
pengikatnya tidak mungkin dibuka lagi tanpa merusak benda yang disambung,
sedangkan sambungan tidak tetap pengikatnya dapat dibuka lagi tanpa merusak
merusak benda yang disambung. Bahan atau bagian yang telah disambungkan tidak
dapat dilepas atau diambil kembali kecuali dengan merusakkan bagian tersebut.
Sambungan tetap digunakan untuk menghubungkan bagian yang tidak dapat dilepas
dapat dilepas atau digerakkan tanpa merusak benda yang disambung. Sambungan
dapat dilepas atau digerakkan dengan cara menggunakan ulir sekrup (ulir baut dan
Menyambung dua logam atau plat menjadi satu pada suatu alat dan mesin
diperlukan alat pengikat. Sambungan tetap pengikatnya tidak mungkin dibuka lagi
pengikatnya dapat dibuka lagi tanpa merusak benda yang disambung (Barun, 2012).
Paku keling adalah batang silinder pendek dengan sebuah kepala di bagian
atas, silinder tengah sebagai badan dan bagian bawahnya yang berbentuk kerucut
terpancung sebagai ekor, seperti gambar di bawah. Konsruksi kepala (head) dan
ekor (tail) dipatenkan agar permanen dalam menahan kedudukan paku keling pada
posisinya. Badan (body) dirancang untuk kuat mengikat sambungan dan menahan
beban kerja yang diterima benda yang disambung saat berfungsi (Barun, 2012).
dari konstruksi ringan sampai konstruksi berat. Biasanya terbuat dari bahan baja,
kuningan, alumunium atau tembaga sesuai dengan bahan benda yang disambung.
Bahan yang biasanya digunakan untuk pemakaian ringan adalah alumunium,
untuk pemakaian sedang adalah baja klasifikasi IS: 1148 – 1957 dan IS: 1149 –
1957 untuk struktur konstruksi dengan gaya tarik tinggi. Sedangkan untuk
pemakaian berat termasuk yang kedap cairan dan gas adalah baja klasifikasi IS :
a. Mengebor bagian logam pipih yang akan dipaku atau disatukan dengan ukuran
c. Ujung paku keling setelah dipalu akan mennyerupai kepala dari paku keling.
1. Mengebor bagian logam yang akan disatukan menggunakan bor dengan ukuran
3. Ujung paku ditarik menggunakan riveter hingga ujung dari keling membulat
paku keling jenis tabung dapat diperlebar menggunakan pahat berujung bulat. Paku
keling berlubang dipasang dengan menggunakan tang keling atau “riveter”. Cara
lain untuk memasang paku keling yaitu dengan memukul bagian kepala dari suatu
Pembuatan ulir dalam dipergunakan taps pada suatu logam benda kerja. Taps
terdapat dalam berbagai jenis dan ukuran dan dalam 1 set taps yang umum
digunakan terdiri dari 4 jenis, yaitu lancip/tirus, plug, bootoming, dan sekrup mesin.
memutarnya. Benda kerja yang ditaps biasanya dijepit dengan canggam dan selama
pengerjaan hendaknya taps selalu dibibuhi pelumas untuk mengurangi gesekan dan
Pembuatan ulir luar dipergunakan snei pada suatu logam benda kerja. Snei
juga memiliki batas dan ukuran, dan ada jenis snei yang dapat diperbesar maupun
atau pegangan tambahan, namun demikian terdapat jenis snei tertentu yang harus
ataupun mengurangi bahaya yang ada. Peralatan ini hanya mengurangi jumlah
1. Paku keling
2. Riveter
5. Gergaji besi
7. Snei
8. Tap
9. Ragum
10. Stock
B. Prosedur Kerja
1. Jenis paku keling dan riveter yang akan digunakan diidentifikasi dan digambar.
2. Logam pipih disambung dengan paku keling tak berlubang dengan cara:
a. Dua buah besi plat dilubangi atau dibor sesuai dengan ukuran diameter
paku keling.
b. Paku keling dipasang pada kedua lubang besi plat (apabila terlalu panjang
3. Logam pipih dan paku keling berlubang (rivet) disambung dengan cara:
a. Dua buah besi plat dilubangi atau dibor sesuai dengan ukuran diameter
paku keling.
c. Ujung paku keling dimasukkan pada lubang benda kerja, kemudian tuas
riveter ditekan.
d. Setelah kedua plat besi tersambung kuat, tuas riveter ditarik dan batang
c. Besi dijepit.
A. Hasil
a. Riveter
b. Paku rivet
c. Gerinda
e. Palu
Palu berfungsi memukul paku keling setelah dirivet agar rata dengan
permukaan.
2. Prinsip kerja
Prinsip kerja dari rivet adalah mengikatkan bagian satu dengan yang lain
3. Cara kerja
a. Lakukan pengukuran dan penandaan lubang terhadap sisi benda yang akan
menggunakan bor.
permanen.
B. Pembahasan
Penyambungan bagian alat dan mesin dapat dibedakan menjadi dua yaitu
sambungan tetap dan sambungan tidak tetap. Menyambung dua logam atau plat
menjadi satu pada suatu alat dan mesin diperlukan alat pengikat. Sambungan tetap
pengikatnya tidak mungkin dibuka lagi tanpa merusak benda yang disambung,
sedangkan sambungan tidak tetap pengikatnya dapat dibuka lagi tanpa merusak
Sambungan tetap adalah sambungan yang tidak mungkin dibuka lagi tanpa
merusak benda yang disambung. Bahan atau bagian yang telah disambungkan tidak
dapat dilepas atau diambil kembali kecuali dengan merusakkan bagian tersebut.
Sambungan tetap digunakan untuk menghubungkan bagian yang tidak dapat dilepas
Sambungan tidak tetap adalah sambungan yang dapat dilepas atau digerakkan
tanpa merusak benda yang disambung. Sambungan dapat dilepas atau digerakkan
dengan cara menggunakan ulir sekrup (ulir baut dan paku ulir), pasak dan paku
bagian yang disambung tidak rusak. Contoh dari sambungan semi permanen yaitu:
1. Sambungan ulir
a. Baut/bolt, yakni komponen atau benda yang memiliki ulir di bagian luar.
b. Mur/nut, yakni komponen atau benda yang memiliki ulir di bagian dalam.
2. Sambungan pasak
memasang roda, roda gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros sehingga
terjamin tidak berputar pada poros. Pemilihan jenis pasak tergantung pada
disambung. Untuk daya yang kecil, antara roda dan poros cukup dihubungkan
kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan dari sambungan ulir
(Rosyidin, 2016):
c. Suatu lingkup yang luas dari sambungan baut diperlukan untuk beberapa
kondisi operasi.
a. Konsentrasi tegangan yang pada bagian ulir yang tidak mampu menahan
maka sebagai gantinya dapat dipakai pasak-pasak dari kayu, yang bentuk
2. Sambungan dalam instalasi kedap dan bertekanan seperti pada konstruksi ketel
3. Sambungan dalam instalasi kedap tanpa tekanan seperti pada tangki dan
cerobong asap.
1. Langkah awal pemasangan rivet ini adalah dengan mengebor terlebih dahulu
kedua pelat yang akan disambung, Lubang dan penggunaan mata bor
2. Bersihkan serpihan bekas pengeboran pada pelat. Masukan rivet diantara kedua
pelat.
3. Tarik rivet dengan memasukan inti rivet pada penarik yang ada di riveter.
dikehendaki.
1. Riveter
2. Paku rivet
3. Gerinda
4. Bor
Bor berfungsi melubangi benda sebelum dirivet.
5. Palu
Palu berfungsi memukul paku keling setelah dirivet agar rata dengan
permukaan.
6. Besi siku
7. Plat besi
Salah satu jenis penyambungan adalah sambungan ulir. Berikut cara atau
proses pembuatan ulir luar dan dalam menggunakan tap dan sney:
1. Ulir dalam
D = D’– K
Dimana :
K = Kisar (gang).
b. Setelah dibor, kemudian kedua bibir lubang dicamfer dengan bor persing
internasional dan ini dapat ditemukan dalam buku gambar teknik mesin
bahwa tap benar-benar tegak lurus terhadap benda kerja. Putar tap secara
pada posisi awal dan putar lagi ±270o maju searah jarum jam dan mundur
lagi 90o berlawanan arah jarum jam, demikian seterusnya sampai selesai.
2. Ulir luar
c. Memulai penyenaian.
Ulir luar adalah ulir yang berada pada diameter luar pada sebuah komponen.
Contoh komponen berulir luar adalah baut. Ulir dalam adalah ulir yang berada pada
diameter dalam pada sebuah komponen. Contoh komponen berulir dalam adalah
mur.
Penggunaan ulir dalam teknik mesin sangat luas, karena ulir merupakan
dalam arti luas dapat berfungsi sebagai pemindah tenaga dan daya dari
komponen satu ke komponen yang lain. Dalam bidang teknik yang lain juga
2. Penyambungan pipa
Sambungan jenis ulir ini, seperti halnya pada pipa pipa ledeng yang
(perapat) yang digunakan tidak baik. Tidak dapat di gunakan untuk service
yang korosif. Kekuatan pipa turun karena ulir sudah memakan ketebalan pipa.
Kendala praktikum kali ini yaitu alat yang kurang sehingga dalam praktikum
harus menunggu giliran yang mengakibatkan tidak selesai dalam satu hari. Selain
secara berulang-ulang. Hasil yang didapat kurang rapih karena kurangnya ketelitian
A. Kesimpulan
1. Paku keling atau rivet adalah salah satu metode penyambungan yang
dengan paku keling ini juga sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-
digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran yang
relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri,
a. Lakukan pengukuran dan penandaan lubang terhadap sisi benda yang akan
menggunakan bor.
permanen.
3. Peralatan yang digunakan untuk membuat ulir yaitu tap (ulir dalam) dan sney
(ulir luar).
4. Ulir luar dibuat dengan cara besi dipotong terlebih dahulu kemudian besi
dijepit dalam ragum kemudian sney dimasukkan diujung benda kerja dan sney
diputar searah jarum jam dengan pelan. Ulir dalam dibuat dengan cara besi
dibor dengan bor duduk kemudian tap dimasukkan pada wrench lalu besi
dijepit. Kemudian ujung tap dimasukkan kedalam lubang besi yang telah dibor,
5. Cara kerja dari tap dan sney yaitu dengan cara diputar dengan memegang
tangkai dengan posisi tegak lurus dengan benda maka akan membentuk ulir
B. Saran
Pada praktikum selanjutnya lebih diperbaiki dari segi sarana dan prasarana
agar praktikum lebih efektif serta kondusif dan dapat berlangsung secara lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Barun, A., & Agraham, B. 2012. “Analisis Ketahanan Sambungan Keling Pada
Alumunium 2024 Dengan Kekuatan Tarik Dan Struktur Mikro”. Jurnal
Mesin Teknologi, 6(2).
Morgan, Kusen dan Budi Indra Setiawan. 1987. “Teknologi Perbengkelan”. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Wijono, S., Mahardika, M., dan Suyitno, 2011. “Pembuatan Ulir Pada Baut
UntukPenyambung Patah Tulang Seminar Nasional Teknik Industri”.
Yogyakarta: UGM. ISBN 978-602-99680-0-2.
Wirabuana, R. P., & Wibowo, D. B. 2015. “Analisis Kekuatan Paku Keling Pada
Sub-Asembly Kampas Rem Bus”. Jurnal Teknik Mesin, 3(1): 38-43.