PRAKTIKUM LIMNOLOGI
KUALITAS AIR
Oleh
Nena Herdiani 230310190007
Kelompok 6 /Perikanan PSDKU
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JATINANGOR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME, karena atas karunianya
penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan akhir “Praktikum Limnologi
Pengujian Kualitas Air” dengan baik dan tepat waktu. Pembuatan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu Limnologi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu baik secara moril maupun material,
1. Ibu Heti Herawati, S.Pi., MP yang telah memberikan materi dan
pembelajaran mengenai Limnologi
2. Kang Wiji ,Teh Efly dan Teh Rima karena memberikan pengarahan dan
pembelajaran mengenai praktikum pengujian kualitas air di embung
Pangandaran ini
3. Kelompok 2 yang telah membantu penulis Dalam melakukan penelitian di
embung Pangandaran
4. Teman teman program studi Perikanan PSDKU UNPAD di Pangandaran
Tahun 2019 yang telah membantu melancarkan kegiatan praktikum di
embung Pangandaran serta pengumpulan data hasil pengamatan
Penulis juga menyadari bahwa laporan yang penulis buat masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritikan dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan laporan selanjutnya.
Semoga laporan yang penulis buat dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi penulis sendiri.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL.................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR............................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... vii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum............................................................................. 1
1.3 Manfaat Praktikum........................................................................... 1
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Check Dam Unpad.............................................. 3
2.2 Kualitas Air.................................................................................... 3
2.2.1 Kecerahan...................................................................................... 4
2.2.2 Dissolved Oxygene (DO)............................................................... 5
2.2.3 Karbondioksida.............................................................................. 5
2.2.4 pH................................................................................................... 6
2.2.5 Alkalinitas...................................................................................... 6
2.2.6 Biochemical Oxygene Demand (BOD).......................................... 7
2.2.7 Total Ammonia Nitrogen (TAN) dan Ammonia Bebas (NH3)....... 7
2.2.8 Produktivitas Primer...................................................................... 8
iii
4.2 Pembahasan................................................................................... 19
4.2.1 Kecerahan...................................................................................... 19
4.2.2 Dissolved Oxygene (DO) .............................................................. 19
4.2.3 Karbondioksida.............................................................................. 20
4.2.4 pH................................................................................................... 20
4.2.5 Alkalinitas...................................................................................... 20
4.2.6 Biochemical Oxygene Demand (BOD).......................................... 21
4.2.7 Total Ammonia Nitrogen (TAN) dan Ammonia Bebas (NH3)....... 21
4.2.8 Produktivitas Primer...................................................................... 21
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Alat Praktikum...................................................................................... 25
2. Bahan Praktikum.................................................................................. 25
3. Kegiatan Praktikum.............................................................................. 27
4. Perhitungan........................................................................................... 28
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
alkalinitas, Biochemical Oxygene Demand (BOD), Total Ammonia Nitrogen
(TAN), dan produktivitas primer fitpolankton.
iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
kualitas air yang baik akan mengakibatkan kerusakan pada sumberdaya air
(Hendrawan, 2010).
Klasifikasi Mutu Air Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 ditetapkan
menjadi 4 (empat) kelas :
1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air bakti air
minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut
2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan ,air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut
3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan air yang
sama dengan kegunaan tersebut
4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi,
pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air
yang sama dengan kegunaan tersebut.
2.2.1 Kecerahan
Cahaya matahari meupakan komponen penting bagi makhluk hidup
baik di darat maupun di perairan karena mampu meningkatkan serta
menentukan produktivitas makhluk hidup yang bergantung padanya.
Pengukuran tingkat kecerahan perairan dimaksudkan untuk mengetahui
intesitas sinar matahari yang masuk ke perairan (Edyanto 2005) Kecerahan
adalah sebagian cahaya yang diteruskan dalam air dan dinyatakan dengan
persen (%) kurang lebih satu meter panjang gelombang di daerah spectrum
terlihat cahaya yang melalui lapisan dan jatuh agak lurus pada permukaan
air
Kecerahan air berkisar antara 40-85 cm. Kecerahan air pada musim
kemarau (Juli – September 2000) adalah 40-85 cm dan pada musim hujan
iv
(November dan Desember 2000) antara 60-80 cm. kecerahan air di bawah
100 cm tergolong tingkat kecerahan rendah.
2.2.3 Karbondioksida
Menurut Nilsson, 1992. Karbon dioksida (CO2) atau zat asam arang
adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang
terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada
keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-
rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm
berdasarkan volume walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada
lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting
karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
2.2.4 pH
Menurut Asdak, 2010. pH air biasanya dimanfaatkan untuk
menentukan indeks pencemaran dengan melihat tingkat keasaman atau
kebasaan air yang dikaji, terutama oksida sulfur dan nitrogen pada proses
pengasaman dan oksidasi kalsium dan magnesium pada proses pembasaan.
Angka indeks yang umum digunakan mempunyai kisaran 0 hingga 14 dan
iv
merupakan angka logaritmik negatif dari konsentrasi ion hidrogem di dalam
air. Angka pH 7 adalah netral, sedangkan angka pH lebih besar dari 7
menunjukkan bahwa air bersifat basa dan terjadi ketika ion-ion karbon
dominan. Sedangkan angka pH lebih kecil dari 7 menunjukkan bahwa air di
tempat tersebut bersifat asam.
iv
sebagai gambaran jumlah bahan organik mudah urai (biodegradable
organics) yang ada di perairan.
iv
Chlorofil, metoda asimilasi karbon (C), metoda Winkler (fotosintesis dan
respirasi) dan metoda biomassa kering (dry weight). Metoda Winkler
(Wetzel and Likens, 1991) merupakan metoda pengukuran yang sering
digunakan karena selain relatif murah juga cukup akurat terutama pada
perairan yang produktif.
iv
BAB III
BAHAN DAN METODE
9
No. Alat Fungsi
Keping Secchi Mengukur tingkat penetrasi cahaya ke dalam
1.
( Secchi Disk ) perairan embung
iv
11
iv
Gambar 3.3 Prosedur Pengukuran DO Metode Titrasi
3.3.3 Karbondioksida
iv
Gambar 3.5 Prosedur Pengukuran pH
3.3.5 Alkalinitas
iv
Gambar 3.7 Prosedur Pengukuran Diochemical Oxygen Demand
3.3.7 Total Ammonia Nitrogen (TAN) dan Ammonia Bebas (NH3)
iv
Gambar 3.9 Prosedur Pengukuran Produktivitas Primer
iv
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian Kecerahan
Hasil
Kelompok Percobaan Percobaan Percobaan Rata Rata
1 2 3
1. 31,5 cm 36,5 cm 31 cm 33 cm
2. 24 cm 29,5 cm 38,5 cm 30,6 cm
3. 28,5cm 28,5 cm 35 cm 31,2 cm
4. 38 cm 60 cm 62 cm 53,3 cm
5. 52,5 cm 55 cm 64 cm 40,5 cm
6. 56,5 cm 53,5 cm 46,5 cm 52,2 cm
17
Kelompok Hasil
Titrasi Na2S2O3 Banyaknya O2 Tabel 4.4. Data Hasil
0,01 N yang terlarut (mg/L) Pengujian
digunakan Karbondioksida
1. 2,6 ml 8,43 (mg/L)
2.
Kelompok 2,3 ml Hasil7,70
3. 1,86 ml NaOH
Titrasi 5,98
CO2 Bebas
4.
1. 2,00
0,48 ml 6,67
41,90
5.
2. 2,60
0,14 ml 8,67
12,32
6.
3. 2,30
0,14 ml 7,70
12,32
4. 0,2 ml 17,60
5. 0,047 ml 4,736
6. 0,14 ml 12,32
Kelompok Hasil
Jumlah Hasil hitung
tetes
1. 44 209,52 meq/L
2. 50 238 meq/L
3. 47 224 meq/L
4. 49 230 meq/L
5. 42 200 meq/L
6. 47 220 meq/L
4.2 Pembahasan
Dari 6 percobaan yang telah dilakukan, menghasilkan data berupa:
4.2.1 Kecerahan
Percobaan kelompok 1 menghasilkan rata-rata 33 cm,
Percobaan kelompok 2 menghasilkan rata-rata 30,6 cm,
Percobaan kelompok 3 menghasilkan rata-rata 31,2 cm,
Percobaan kelompok 4 menghasilkan rata-rata 53,3 cm,
iv
Percobaan kelompok 5 menghasilkan rata-rata 40,5 cm,
Percobaan kelompok 6 menghasilkan rata-rata 52,2 cm.
Kecerahan yang didapat dari semua kelompok yaitu dengan rata-rata
40,13 cm. Sedangkan baku mutu kualitas cahaya berdasarkan nilai
kecerahan dikatakan baik untuk kehidupan ikan jika angka menunjukan
lebih besar dari 0,45 m (Mainassy, 2017) menunjukan bahwa kecerahan di
Embung Pangandaran itu kurang jernih, sehingga kurang cocok untuk
daerah budidaya perikanan.
4.2.2 Dissolved Oxygene (DO) Potensiometrik
Percobaan kelompok 1 menghasilkan rata-rata 5,8 mg/L
Percobaan kelompok 2 menghasilkan rata-rata 5,7 mg/L
Percobaan kelompok 3 menghasilkan rata-rata 5,4 mg/L
Percobaan kelompok 4 menghasilkan rata-rata 5,6 mg/L
Percobaan kelompok 5 menghasilkan rata-rata 5,7 mg/L
Percobaan kelompok 6 menghasilkan rata-rata 5,7 mg/L.
Nilai Dissolved Oxygen (DO) baku mutu air minum yaitu kelas I yaitu
bernilai 6 pada semua mata air (Rahmawati & Retnaningdyah, 2015). Dan
kandungan DO yang baik untuk perairan adalah 3 mg/l dan untuk budidaya
perikanan adalah 4 mg/L (“Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2001,” 2001). Dari semua percoban yang dilakukan oleh 6
kelompok menghasilkan rata-rata DO sebesar 5,65 mg/L. Berdasarkan baku
mutu diatas maka embung Pangandaran masuk dalam standar mutu DO.
4.2.3 Karbondioksida
Percobaan kelompok 1 menghasilkan rata-rata 41,9 mg/L,
Percobaan kelompok 2 menghasilkan rata-rata 12,32 mg/L,
Percobaan kelompok 3 menghasilkan rata-rata 12,32 mg/L,
Percobaan kelompok 4 menghasilkan rata-rata 17,6 mg/L,
Percobaan kelompok 5 menghasilkan rata-rata 4,736 mg/L,
Percobaan kelompok 6 menghasilkan rata-rata 12,31 mg/L.
Kandungan karbondioksida di Embung Pangandaran masih dalam
keadaan wajar dan baik untuk kehidupan biotanya. Hal ini karena, dari
semua percoban yang dilakukan oleh 6 kelompok menghasilkan rata-rata
kandungan karbondioksida dalam air sebanyak 14,81 mg/L sedangkan baku
kandungan CO2 bebas pada suatu perairan apabila melebihi 20 mg/L akan
iv
membahayakan biota laut bahkan meracuni kehidupan organisma perairan .
(Idrus & Program, 2018).
4.2.4 pH
Baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI (PPRI) No 82 Tahun
2001 yaitu menunjukan di angka 6-9. Namun, apabila di luar rentang
tersebut, maka penentuannya berdasarkan kondisi alamiahnya (“Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001,” 2001).
4.2.5 Alkalinitas/ HCO3-
Percobaan kelompok 1 menghasilkan rata-rata 209,52 meq/L,
Percobaan kelompok 2 menghasilkan rata-rata 238 meq/L,
Percobaan kelompok 3 menghasilkan rata-rata 224 meq/L,
Percobaan kelompok 4 menghasilkan rata-rata 230 meq/L,
Percobaan kelompok 5 menghasilkan rata-rata 200 meq/L,
Percobaan kelompok 6 menghasilkan rata-rata 220 meq/L.
kandungan alkalinitas di embung Pangandaran itu sudah dalam
keadaan yang tidak wajar dan tidak baik untuk kehidupan biota Embung
Pangandaran. Hal ini karena percoban yang dilakukan oleh 6 kelompok
menghasilkan rata-rata kandungan alkalinitas dalam air sebesar 220,25
meq/L sedangkan standar baku untuk alkalinitas adalah 80-200 mg/L
(Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2017)
4.2.6 Biochemical Oxygene Demand (BOD)
Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air
dan pengendalian pencemaran air bahwa kualitas BOD terdiri dari 4 kelas
yaitu kelas I sebesar 2 mg/L, kelas II sebesar 3 mg/L, kelas III sebesar 6
mg/L, dan kelas IV sebesar V 12 mg/L. Kualitas BOD yang paling baik
adalah kelas IV.(“Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2001,” 2001).
4.2.7 Total Ammonia Nitrogen (TAN) dan Ammonia Bebas (NH3)
Bagi perikanan, kandungan amonia bebas untuk ikan yang peka < 0,02
mg/L sebagai NH3(“Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2001,” 2001). Berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air bahwa Total
iv
Ammonia Nitrogen (TAN) dan Ammonia Bebas (NH3) yaitu sebesar 0,5
mg/L .
4.2.8 Produktivitas Primer
Proses fotosintesis ini terjadi baik di darat, permukaan dan dalam air
tawar serta air laut. Produktivitas primer adalah kecepatan terjadinya
fotosintesis atau pengikatan karbon. (Sinurat, 2009).
iv
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian di embung Pangandaran mengenai kualitas air
ditunjukan bahwasanya ada beberapa indikator yang melebihi baku mutu
dan tidak melebihi baku mutu. Hal ini menunjukan bahwa perairan di
Embung Pangandaran tidak cocok untuk budidaya perikanan.
5.2 Saran
Diharapkan di penelitian selanjutnya, lebih teliti, kemudian
dilaksanakan dalam waktu yang efektif dan efisien, sehingga penelitian
dapat berjalan dengan baik.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
Sumatera Utara. Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Sumatera
Utara.
iv
LAMPIRAN
1.1 Alat Praktikum
Secchi
Erlenmeyer
MnSO4 50%
Larutan Phenolpthealin
25
Sumber: Sciencemadness.org
Methyl Orange
Sumber : ind.topbrainscience.com
H2SO4- pekat O2 -reagent
Sumber : shaguftalaboratory.com
Larutan Thiosulfat
HCl 0,1 M