1. M Nur Maryansyah Kelompok 1 / Andre H Aritonang
Contoh hak absolute dan hak relative?
2. Andri Susanto Kelompok 3 / Rachman Bachtiar
Bagaimana cara kita untuk menghargai hak hak orang lain?
3. Mgs M Nasir Kelompok 4 / Febi Fernandi
Darimana asal hak mutlak dan berikan contohnya?
4. Evan Dwi Akbari Kelompok 5 / M. Syarifki Muda Nst
Berikan contoh kewajiban warga negara?
5. M. Ali Akbar Kelompok 6 / Andri H Aritonang
Bagaimana caranya untuk memberikan kesadaran kepada warga negara agar mau membayar pajak khususnya warga yang selalu lalai membayar pajak? Jawaban:
1. Hak Absolut adalah hak yang memberikan wewenang
kepada seorang untuk melakukan suatu perbuatan, dimana dapat di pertahankan terhadap siapa pun, dan sebaliknya setiap orang juga harus menghormati hak tersebut. Contoh: - Hak asasi manusia - Hak publik mutlak ( hak negara memungut pajak ) - Hak keperdataan ( misalnya hak/ kekuasaan orang tua terhadap anak ) Hak relative adalah timbul akibat terjadinya perikatan. Hak relatif hanya berlaku terhadap subjek hokum yang sudah tertentu Contoh: - Hak penjual untuk menerima pembayaran dan kewajiban untuk menyerahkan barang kepada pembeli. - Hak pembeli untuk menerima barang dari penjual.
2. (1) Berprilaku sopan
(2) Menjaga hubungan dengan orang lain (3) Tidak memaksa kehendak orang lain (4) Mematuhi peraturan yang berlaku (5) Menghargai pendapat orang lain 3. Istilah mutlak juga dapat di artikan harus ada dan tidak boleh tidak, Artinya. Sepenuhnya atau seutuhnya dan tidak tergantung dengan kondisi apapun sebagai syarat Contoh: Hak untuk hidup karena setiap manusia yang terlahir ke dunia mempunyai hak mutlak untuk melangsungkan hidup.
4. (1) Wajib menaati hukum dan pemerintahan
(2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
5. Kesadaran dan kepedulian sukarela wajib pajak sangat sulit
diwujudkan seandainya dalam definisi `pajak` tidak ada frase ”yang dapat dipaksakan” dan “yang bersifat memaksa” bertitik tolak dari frase ini menunjukan membayar pajak bukan semata-mata perbuatan sukarela atau karena suatu kesadaran diri. Frase ini memberikan pemahaman dan pengertian bahwa masyaraka dituntut untuk melaksakan kewajiban kenegeraan dengan membayar pajak secara sukarela dan penuh kesadaran sebagai akultasi semangat gotong royong atau solidaritas nasional untuk membangun perekonomian nasional.