Anda di halaman 1dari 3

HASIL DISKUSI KELOMPOK 2 KEWARGANEGARAAAN

Dosen : Letnan Kolonel (PURN) DR I Dewa Made


Suara, BE, S.SOS, MM, M.SI

Operator Komputer : M. Ardhiansyah Hasyim


Moderator Acara : M. Yusron Amrullah

Pertanyaan :

1. M Nur Maryansyah Kelompok 1 / Andre H Aritonang


Contoh hak absolute dan hak relative?

2. Andri Susanto Kelompok 3 / Rachman Bachtiar


Bagaimana cara kita untuk menghargai hak hak orang lain?

3. Mgs M Nasir Kelompok 4 / Febi Fernandi


Darimana asal hak mutlak dan berikan contohnya?

4. Evan Dwi Akbari Kelompok 5 / M. Syarifki Muda Nst


Berikan contoh kewajiban warga negara?

5. M. Ali Akbar Kelompok 6 / Andri H Aritonang


Bagaimana caranya untuk memberikan kesadaran kepada
warga negara agar mau membayar pajak khususnya warga
yang selalu lalai membayar pajak?
Jawaban:

1. Hak Absolut adalah hak yang memberikan wewenang


kepada seorang untuk melakukan suatu perbuatan, dimana
dapat di pertahankan terhadap siapa pun, dan sebaliknya
setiap orang juga harus menghormati hak tersebut.
Contoh: - Hak asasi manusia
- Hak publik mutlak ( hak negara memungut pajak )
- Hak keperdataan ( misalnya hak/ kekuasaan
orang tua terhadap anak )
Hak relative adalah timbul akibat terjadinya perikatan. Hak
relatif hanya berlaku terhadap subjek hokum yang sudah
tertentu
Contoh: - Hak penjual untuk menerima pembayaran dan
kewajiban untuk menyerahkan barang kepada
pembeli.
- Hak pembeli untuk menerima barang dari penjual.

2. (1) Berprilaku sopan


(2) Menjaga hubungan dengan orang lain
(3) Tidak memaksa kehendak orang lain
(4) Mematuhi peraturan yang berlaku
(5) Menghargai pendapat orang lain
3. Istilah mutlak juga dapat di artikan harus ada dan tidak boleh
tidak, Artinya. Sepenuhnya atau seutuhnya dan tidak
tergantung dengan kondisi apapun sebagai syarat
Contoh: Hak untuk hidup karena setiap manusia yang
terlahir ke dunia mempunyai hak mutlak untuk
melangsungkan hidup.

4. (1) Wajib menaati hukum dan pemerintahan


(2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
(3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain

5. Kesadaran dan kepedulian sukarela wajib pajak sangat sulit


diwujudkan seandainya dalam definisi `pajak` tidak ada frase
”yang dapat dipaksakan” dan “yang bersifat memaksa”
bertitik tolak dari frase ini menunjukan membayar pajak
bukan semata-mata perbuatan sukarela atau karena suatu
kesadaran diri. Frase ini memberikan pemahaman dan
pengertian bahwa masyaraka dituntut untuk melaksakan
kewajiban kenegeraan dengan membayar pajak secara
sukarela dan penuh kesadaran sebagai akultasi semangat
gotong royong atau solidaritas nasional untuk membangun
perekonomian nasional.

Anda mungkin juga menyukai