Analisa Instrumem Kimia
Analisa Instrumem Kimia
Kelompok 2:
Puji dan syukur kepada Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat
kesehatan dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
A. Simpulan .......................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
instrumen digunakan hendaknya dianalisis terlebih dahulu. Dua karakteristik
penting dalam menganalisis instrumen adalah validitas dan reliabilitasnya.
Instrumen dikatakan valid (tepat, absah) apabila instrumen digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen untuk mengukur
kemampuan matematika siswa sekolah dasar tidak tepat jika digunakan pada
siswa Sekolah menengah. Dalam hal ini sasaran kepada siapa instrumen itu
ditujukan merupakan salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam
menganalisis validitas suatu instrumen. yang berlaku, kaidah-kaidah dalam
penulisan butir soal dsb. pemantauan dan standarisasi yang memerlukan
analisis klasik. Untuk itu dalam makalah ini akan disajikan tentang topik
mengenai Analisa Instrumental Kimia, agar membantu memahami pelajaran
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Analitik Instrumental?
2. Bagaimana Tipe-tipe Metoda Analisa Instrumental?
3. Bagaimana Metode Analisa Instrumental Secara Elektrokimia?
4. Bagaimana Pembagian Metoda Analisa Instrumen Secara Elektrokimia
5. Bagaimana Prinsip Kerja Ph Meter?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dengan metode konvensional, karena metode modern menawarkn kepekaan
yang tinggi (batas reaksinya kecil), jumlah sampel yang diperlukan sedikit, dan
waktu pengerjaannya relatif cepat karena seperti beberapa metode modern
(seperti kromatografi), selain dapat digunakan dalam secara kuantitatif dan
juga digunakan untuk melakukan pemisahan senyawa yang terdapat dalam
sampel. Meskipun demikian, tidak selamanya metode modern memberikan
keuntungan dibanding metode konvensional. Penggunaannya yang meluas
tidak menyebabkan metode klasik menjadi using, situasi itu dipengaruhi tiga
factor utama:
1. Peralatan untuk prosedur klasik murah dan mudah didapat dalam
semualaboratorium sedangkan banyak instrument mahal harganya dan
penggunaanya hanya akan dibenarkan jika harusdianalisisbanyakcontoh
2. Dengan kebanyakan metode instrument diperlukan melakukan operasi
kalibrasi dengan menggunakn suatu contoh bahan yang susunannya
diketahui sebagai zat pembanding; data analisis yang eksak untuk standar
ini haruslah ditegakkan oleh prosedur lain (alternative) yang biasanya akan
berarti digunakannya metode kimia klasik
3. Sementara suatu metode instrumental idealnya cocok untuk penetapan rutin
yang berjumlah besar, untuk analisis tak rutin yang hanya kadang-kadangm
seringkali lebih sederhana untuk menggunakan metode klasik daripada
susah payah mempersiapkan standar yang diperlukan dan mengkalibrasi
suatu instrument.1
1
Underwood, 2002, Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia: Jakarta, hal: 86.
4
dimanfaatkan untuk teknik analisis spektroskopi. Sifat fisika - kimia lain
seperti pemutaran rotasioptik, hantaran listrik dan panas, benda partisi dan
absorpsi diantara dua fase dan resonansi magnet inti melahirkan teknik analisis
modern yang lain. Dalam analisinya teknik ini menggunakan alat-alat yang
modern sehingga disebut juga dengan analisis modern.
Komponen instrumen yaitu:
1. Signal generator (penghasil sinyal), Menghasilkan sinyal analitis dari
komponen sampel. Generator dapat pula sampel itu sendiri.
2. Input transducer/detector (pengubah energi), Alat yang mengubah sebuah
sinyal menjadi bentuk yg lain. Misalnya Thermocoupel yang mengubah
sinyal panas menjadi voltaselistrik. Kebanyakan transducer memasuki
tahap pengubahan sinyal analisis menjadi voltase listrik karena sinar listrik
akan mudah diperkuat dan dimodifikasi untuk sampai pada alat
pembacaan.
3. Signal processor (pemproses sinyal).
4. Output transducer
5
lain sebagainya. Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan
kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum
yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum
disebut spektrometer.Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam
astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop
besar mempunyai spektograf yang digunakan untuk mengukur komposisi
kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk
mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler
garis-garis spektral. Salah satu jenis spektroskopi adalah spektorkopi infra
merah (IR). Spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul.
2. Spektrometri massa
Spektrometri massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan
massa atom atau molekul, yang ditemukan oleh Franci William Aston
pada tahun 1919. Prinsip kerja alat ini adalah pembelokan partikel
bermuatan dalam medan magnet. Cara kerja: sampel dalam bentuk gas
mula-mula ditembakidenganberkas elektron berenergi tinggi. Perlakuan ini
menyebabkan atom atau molekul sampel berionisasi (melepas elektron
sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif inikemudiandipercepat oleh
suatu beda potensial dan di arahkan ke dalam suatu medan magnet melalui
suatu celah sempit.
3. Kromatografi
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan
perbedaan pola pergerakkan antara fase gerak dan fase diam untuk
memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan.
Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang
merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan
kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibandingkan molekul yang
berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat
dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom. Setelah komponen
terelusi dari kolom, komponen tersebut dapat dianalisa dengan
6
menggunakan detektor atau dapat dikumpulkan untuk analisa lebih lanjut.
Adapun jenis-jenis kromatografi adalah Kromatografi Cair (Liquid
Chromatography), Reverse phase chromatography, High performance
liquid chromatography, Size exclusion chromatography, dan Kromatografi
pertukaran ion (Ion-Exchange Chromatography).
4. Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul
bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan
listrik. Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung
sampel yang akan dipisahkan secara umum, elektroforesis digunakan
untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA.
5. Kristalografi
Kristalografi adalah sains eksperimintal yang bertujuan
menentukan susunan atom dalam zat padat.Metode kristalografis saat ini
tergantung kepada analisi pola hamburan yang muncul dari sampel yang
dibidik oleh berkas sinar tertentu.Berkas tersebut tidak mesti selalu radiasi
elektromagnetik, meskipun sinar X merupkan pilihan yang paling umum.
6. Elektrokimia
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari
reaksi kimia.Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia
dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki.
Elektrokimiasecaraumumterbagidalamduakelompok,
yaituselgalvanidanselelektrolisis.2
2
Ready, 2016, Sejarah Kimia, jurnal of personality and social pshychology, hal: 274-285.
7
ini memanfaatkan pengukuran potensial, arus atau muatan pada sel
elektrokimia sebagai signal analitik.3
3
Yusbarina, 2014, Analisa Instrumen Kimia, Pekanbaru: Kreasi Edukasi, hal: 3.
4
Desmira, 2018, Penerapan Sensor pH pada Area Elektrolizer di PT. Sulfindo Adiusha,
Jurnal Prosisko, hal: 10.
8
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial
elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas
(membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar
elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif
kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia
dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk
melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai
catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan.
9
BAB II
PENUTUP
A. Simpulan
Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada
analisis cuplikan material untuk mengetahui komposisi, struktur, dan
fungsi kimiawinya. Secara tradisional, kimia analitik dibagi menjadi dua
jenis, kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan targetnya, kimia analitik dapat dibagi menjadi kimia
bioanalitik, analisis material, analisis kimia, analisis lingkungan, dan
forensik. Berdasarkan metodenya, kimia analitik dapat dibagi menjadi
spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi dan elektroforesis,
kristalografi, mikroskopi, dan elektrokimia.
Analisis instrumen berdasarkan sifat fisika-kimia zat untuk
keperluan analisisnya. Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan
zat menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian
dimanfaatkan untuk teknik analisis spektroskopi.
Metode analisa instrumen secara elektrokimia adalah metode
elektrokimia yang berdasarkan hubungan antara energi listrik dengan
reaksi kimia. Metode elektrokimia terdiri dari potensiometri, polarografi,
konduktometri, dan koulometri.
B. Saran
Alhamdulillah, penulisan makalah ini telah terselasaikan dengan
baik. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan ilmu
pengetahuan yang luas bagi para pembacanya. Penulis juga menyarankan
kepada para pembaca supaya membaca dari beberapa sumber lainnya
sehingga ilmu yang didapatkan juga semakin bertambah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ready. 2016. Sejarah Kimia. Jurnal of Personality and Social Pshychology: 79,
274-285.
11