Mektan Acara 3,4,5
Mektan Acara 3,4,5
BAB I
PENDAHULUAN
Keterangan :
1. Distributor 7. Coil
2. SumberArus 8. Kondensator
3. Ground 9. PorosNoil
4. Saklar 10. Platina
5. Kumparan Primer 11. Busi
6. Kumparan Sekunder 12. Mesin
BAB V
PEMBAHASAN
Fungsi dari sistem pelistrikan pada traktor antara lain untuk penerangan
pada waktu digunakan bekerja di malam hari, sebagai sumber daya bagi peralatan-
peralatan yang memerlukan tenaga listrik seperti klakson, radio, peralatan ukur
dan lainnya, untuk penyalaan campuran udara-bahan bakar pada motor bensin
(pada motor diesel penyalaannya bukan secara listrik tetapi dengan kompresi) dan
untuk mengengkol motor sewaktu mulai menjalankan (untuk motor yang cukup
besar).
Proses terjadinya listrik akibat perputaran benda atau magnet akan lahir
listrik dengan nama AC, sumber arus listrik AC ini tidak dapat diketahui kutub
positif dan negatifnya walaupun listrik tersebut mempunyai dua ujung pengantar
atau dua ujung saluran, hal ini disebabkan listrik AC akan mengalir bergantian
diantara kedua ujungnya, yang kadang-kadang berada dalam keadaan positif dan
kadang – kadang dalam posisi negatif.
Gangguan yang terjadi pada sistem pelistrikan sangat beragam, gangguan
dalam sistem listrik adalah keadaan tidak normal dimana keadaan ini dapat
mengakibatkan terganggunya kontinuitas pelayanan tenaga listrik, secara umum
klasifikasi gangguan pada sistem pelistrikan disebabkan oleh dua faktor yaitu
faktor sistem dan faktor luat sistem. Dimana penyebab gangguan yang berasal dari
sistem adalah tegangan, arus abnormal, pemasangan yang kurang baik, kesalahan
mekanis karena proses penuaan dan beban berlebih. Sedangkan untuk gangguan
yang berasal dari luar sistem adalah gangguan-gangguan mekanis karena
pekerjaan galian saluran lain, pengaruh cuaca seperti hujan, angin serta petir dan
dapat menyebabkan gangguan hubungan singkat karena tembus isolasi peralatan.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut
1. Sistem penyalaan listrik yang terdapat pada traktor bertujuan untuk
menghasilkan suhu yang cukup tinggi untuk memulai pembakaran
dengan cara menyalakan api busi diruang bakar didalam silinder.
2. Sistem pelistrikan antara lain, generator yaitu magnet kumparan
kawat, magnet, magnet permanen, saklar, accu, sikat dan
komulator.
3. Sistem pengisisan dapat dikatakan normal bila mampu mengisi
baterai yang terkuras akibat starting setelah mesin hidup.
4. Gangguan dalam sistem listrik adalah keadaan tidak normal dimana
keadaan ini dapat mengakibatkan terganggunya kontinuitas
pelayanan tenaga listrik.
5. Fungsi dari sistem pelistrikan pada traktor antara lain untuk
penerangan pada waktu digunakan bekerja di malam hari, sebagai
sumber daya bagi peralatan-peralatan yang memerlukan tenaga
listrik seperti klakson, radio, peralatan ukur dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Mekanisasi Pertanian Acara IV “Sistem Transmisi Gerak”
dilakukan pada hari Kamis, 21 November 2019 di ruang L2.02 Laboratorium
Fakultas Pertanian, Universitas Tidar.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1 Alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam Acara IV “Sistem
Transmisi Gerak” antara lain
3.2.1.1 Satu Set Kopling Piringan
3.2.1.2 Satu Set Pasang Gigi Perseneling
3.2.1.3 Satu Set Gigi Differention
3.2.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam Acara IV “Sistem
Transmisi Gerak” antara lain
3.2.2.1 Alat tulis
3.2.2.2 Perlengkapan gambar
3.3 Prosedur Kerja
Adapun langkah-langkah kerja dalam Acara IV “Sistem Transmisi
Gerak” antara lain
3.3.1 Mendengarkan penjelasan dari Co.ass.
3.3.2 Menyiapkan alat dan bahan praktikum.
3.3.3 Melakukan praktikum Acara IV “Sistem Transmisi Gerak”.
3.3.4 Mencatat dan mengambar hasil praktikum sistem transmisi
gerak.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
BAB V
PEMBAHASAN
Transmisi merupakan salah satu dari sistem pemindah tenaga dari
mesin ke diferensial kemudian keporos axle. Transmisi diperlukan karena
mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam traktor merupakan mesin
pembakaran internal yang menghasilkan putaran rotasi (Hutauruk, 1996).
Dalam sebuah rangkaian transmisi terdapat bagian utama antara lain
kopling, gigi perseneling dan differensial. Sedangkan untuk komponen-
komponen pendukung diantaranya Transmission Case, Shift Fork, Input Shaft,
Counter Gear, Gigi percepatan, Hub Sleave, Sinkronizer ring or Singkromes,
Reverse Gear, Main Bearing, Output shaft, Extension Housing (Hutauruk,
1996).
Kopling merupakan suatu bagian yang mutlak diperlukan pada
kendaraan di mana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di
dalam mesin silinder (Sularso dkk, 1983). Adapun jenis kopling yaitu
1. Kopling dengan menggunakan gigi, kopling jenis ini banyak
digunakan untuk hubungan gigi transmisi jenis Syncronmesh.
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Mekanisasi
Pertanian Acara IV “Sistem Transmisi Gerak” antara lain
1. Sistem transmisi merupakan sistem pemindah tenaga dari mesin ke
diferensial kemudian keporos axle.
2. Pada sistem transmisi ada yang dinamakan dengan torsi berfungsi
untuk menarik, menggerakkan atau menjalankan sesuatu.
3. Pada rangkaian transmisi terdapat bagian utama antara lain kopling,
gigi perseneling dan differensial.
4. Terdapat tiga jenis macam kopling antara lain kopling gigi, kopling
gesek dan kopling hidrolis.
5. Sistem transmisi pada traktor ini hampir sama dengan sistem
transmisi pada kendaraan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
ACARA V
“SISTEM PENDINGINAN DAN PELUMASAN”
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Sistem Pendinginan
Keterangan :
a. Tempat Pemasukan Air f. Katup Pengatur
b. Radiator g. Thermostat
c. Kipas h. Motor Air
d. Selang Air Masuk Mesin i. Torak atau Piston
e. Bel atau Puley j. Mesin
Sistem Pelumasan
Keterangan :
a. Pintu atau Katup Pemasukan Oli e. Oli
b. Torak atau piston f. Bak Oli
c. Mesin g.Tuas atau Sendok Oli
d. Tangkai Torak
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum Mekanisasi
Pertanian Acara V “ Sistem Pendinginan dan Pelumasan” antara lain
1. Sistem pendinginan merupakan sistem untuk mendinginkan mesin
agar tidak kelebihan panas. Sistem pendinginan dibagi menjadi
dua yaitu sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air.
2. Sistem pelumasan merupakan suatu perawatan untuk
menanggulangi akibat terjadinya gesekan yang menyebabkan aus
dan untuk menstabilkan mesin.
3. Pada sistem pendinginan terdapat bagian-bagian seperti tempat
pemasukan air, katup pengatur, radiator, thermostat, kipas, motor
air, selang air masuk mesin, torak atau piston, bel atau puley dan
mesin.
4. Pada sistem pelumasan terdapat bagian-bagian seperti pintu atau
katup pemasukan oli, oli, torak atau piston, bak oli, mesin, tuas
atau sendok oli dan tangkai torak.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2004. Buku Reparasi Sistem Pelumas Mesin Mobil. Jakarta : Bumi
Aksara.
Hardjosentono, M., dkk., 1979. Mesin-Mesin Pertanian. Jakarta : CV yasaguna.
Maleev N.L. 1982. Internal Combustion Engine. Singapore : Mc Graw-Hill Book
Company.
Soedarmanto, 1977. Motor Bakar Jilid I. Bandung : Karya Remadja.