Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

LARI ESTAFET
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, karunia, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
mengenai “LARI ESTAFET” ini guna memenuhi tugas guru mata pelajaran atletik.
Mempertimbangkan dan mengkaji beberapa pendapat, saran serta masukan dari para
anggota kelompok, maka penyajian karya tulis ini penulis sesuaikan dengan tugas yang diberikan
dan penulis kerjakan dengan kerjasama, hati-hati dan selektif. Karya tulis ini didesain
sedemikian rupa supaya dapat dipahami secara sistematis dan taktis.
Dalam menyelesaikannya, kami mengucapkan terimakasih pada pihak – pihak yang telah
membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih terdapat banyak
kesalahan baik dari segi isi maupun sistematikanya. Dengan demikian, penulis berharap semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.

DAFTAR ISI

HAlAMAN JUDUL .....................................................................................


KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................
A. Latar Belakang Masalah...............................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................
BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................
A. Pengertian
BAB III : PENUTUP ....................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran-saran.................................................................................
DAFTAR PUTAKA ....................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil
berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
 Apa itu Lari Estafet ?
 Bagaimana penggolongan nomor Lari Estafet?
 Bagaimana teknik dalam melaksanakan Lari Estafet ?
 Apa saja peraturan dalam permainan Lari Estafet ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lari Estafet


Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung sambil membawa
tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah
lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masing-masing
pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap menunggu atau memerima
tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan tongkat tersebut kepada
teman 1 tim dan seterusnya saling mengoferkan tongkat hingga memasuki garis finis. Siapa yang
pertama mencapai garis finis maka Tim tersebutlah yang menang.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x
400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian
dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan
dari setiap pelari.

B. Penggolongan nomor pada Estafet


 100 meter
Lomba lari jarak 100 meter diselenggarakan di salah satu sisi lintasan atletik outdoor.
Nomor ini dianggap nomor paling bergengsi dalam cabang olahraga atletik. Pemegang rekor
dunia 100 meter sering disebut “manusia tercepat”.
Usain Bolt dari Jamaika merupakan pemegang rekor dunia putra, dengan catatan waktu
9,58 detik. Rekor tersebut ia ciptakan pada 16 Agustus 2009 dalam Kejuaraan Dunia Atletik
2009 di Berlin. Pemegang rekor dunia putri adalah mendiang Florence Griifith-Joyner. Hingga
sekarang, belum ada sprinter putri yang bisa memecahkan rekor 10,49 detik yang diciptakan Flo-
Jo (panggilan akrab Florence Griffith-Joyner) pada 1988.
Nomor estafet 4 × 100 meter juga cukup prestisius. Kecepatan rata-rata dalam nomor ini
lebih cepat daripada nomor 100 meter karena pelari boleh mulai bergerak sebelum menerima
tongkat estafet. Rekor dunia 4 × 100 meter putra dipegang tim Jamaika yang mencatat waktu
37,10 detik. Rekor tersebut diciptakan pada Olimpiade Beijing 1988. Adapun rekor nomor
estafet 4 × 100 meter putri dipegang tim Jerman Timur yang mencatat waktu 41,37 detik pada
1985.
 400 meter
Dalam nomor 400 meter, para peserta lomba berlari satu putaran melewati lintasan.
Sebagaimana dalam lomba 200 meter, posisi start para pelari diatur agar setiap pelari menempuh
jarak yang sama.
Rekor dunia 400 meter putra saat ini dipegang Michael Johnson dari Amerika Serikat
dengan catatan waktu 43,18 detik. Sementara pemegang rekor dunia putri adalah Marita Koch
dari Jerman Timur. Catatan waktunya, 47,60 detik, telah bertahan sejak 1985.
Secara tradisi, nomor estafet 4 × 400 meter merupakan nomor terakhir yang dilombakan pada
kejuaraan besar atletik. Tim Amerika Serikat memegang rekor dunia 4 × 400 meter putra sejak
1993 dengan catatan waktu2:54.29. Sementara rekor 4 × 400 meter putri bertahan lebih lama
lagi. Sejak 1988, tim Uni Soviet memegang rekor dengan catatan waktu 3:15.17.

C. Teknik melakukan Lari Estafet


Terdapat beberapa cara dalam pemberian tongkat estafet dari pelari satu kepada pelari
berikutnya. Secara garis besar, pergantian tongkat estafet itu ada dua macam, yaitu dengan
melihat (visual) dan tanpa melihat (non-visual).

1. Latihan Teknik Penerimaan Tongkat


1)Keterampilan Teknik Penerimaan Tongkat dengan Cara Melihat
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk
melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara melihat
biasanya dilakukan pada 4 X 400 meter.
2)Keterampilan Teknik Penerimaan Tongkat Estafet dengan Cara Tidak Melihat
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat
yang akan diterimanya. Cara ini lebih sulit daripada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya
antara penerima dan pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang
tepat. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan dalam lari sambung 4 X 100
meter.

2. Latihan Teknik Pemberian dan Peneriman Tongkat estafet


Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya yang dilakukan
dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada pelari lainnya. Agar dapat
melakukan teknik tersebut, pelari harus menguasai keteampilan gerak lari dan keterampilan
member serta menerima tongkat yang dibawanya.
1) Keterampilan teknik pemberian da penerimaan tongkat estafet dari bawah
Teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan kiri. Sambil berlari
pelari akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri. Saat akan member tongkat,
ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara itu, tangan penerima telah
siap dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara
jari-jari tangan lainnya dirapatkan. Tangan penerima berada di bawah pinggang.

2) Keterampilan teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas


Pada teknik pemberian tongkat dari atas, pemberian da penerimaan tongkat dilakukan pada
bagian tangan yang sama. Apabila pemberi melakukannya dengan tangan tangan kiri, penerima
akan melakukannya dengan tangan kiri pula.

3. Daerah Pergantian Tongkat


Cara menempatkan antara pelari-pelari adalah sebagai berikut:
a) Pelari ke-1 ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan ditikungan
b) Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus
c) Pelari ke-3 ditmpatkan di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan
d) Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis
finish
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam lari estafet
a. Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat
pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima/memegang tongkat pada tangan kiri.
b. Penempata pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari.
Misalnya pelari 1 dan 3 dipilh yang benar-benar dalam tikungan. Pellari 2 dan 4 merupakan
pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
c. Jarak penantian pelari 2, 3 dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti pada waktu
latihan.
d. Setelah memberikan tongat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.
4) Peraturan perlombaan
a. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1, 20 meter dan bagi
pelari estafet 4 X 100 meter ditambah pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana pelari yang
akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi pergantian tongkat.
b. Setiap pelari harus tetap tinggal dijalur lintasan masing-masing, sudah memberikan
tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila saat ini tongkat itu terjatuh, maka pelari yang
menjatuhkannya harus mengambilnya.
c. Tongkat estafet harus berongga, panjang 28 – 30 cm, diameter garis tengah 38 mm dan
beratnya 50 gram.
d. Dalam lari estafet, pelari pertama pada lintasannya masing-masing sampai tikungan
pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari ketiga dan keempat menunggu di
daerah pergantian secara berurutan sesuai dengan kedatangan pelari seregunya.

D. Teknik Permainan
Peraturan-peraturan dalam lari estafet
Sebagai salah satu cabang olahraga atletik, lari estafet memiliki peraturan tersendiri yang harus
ditaati.
Berikut ini peraturan perlombaan atletik untuk nomor lari estafet.
1) Tongkat estafet
(1) Memiliki rongga dengan panjang 28–30 cm, berat 50 gram, dan bergaris tengah 38 mm.
(2) Tongkat estafet harus dibuat dari pipa halus berlubang di tengah,terbuat dari kayu atau
metal atau bahan lainnya.
(3) Tongkat estafet harus berwarna agar mudah dilihat dari kejauhan selama dibawa lari.
(4) Tongkat harus dibawa ditangan selama lomba.
(5) Dalam semua lari estafet, tongkat estafet harus diberikan dari tangan ke tangan didalam
zona pergantian tongkat.
2) Panjang lintasan pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dengan lebar 1,20 meter.
3) Pada lomba lari estafet 4 × 100 meter
(1) Pelari pertama menggunakan start jongkok, pelari kedua, ketiga, dan keempat
menggunakan start melayang.
(2) Panjang lintasan ditambah 10 meter. Lintasan ini disebut prazona, yaitu suatu lintasan di
mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi tidak terjadi pergantian
tongkat.
(3) Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing walaupun tongkat sudah
diberikan kepada pelari berikutnya.
(4) Cara menempatkan pelari sebagai berikut.
a. Pelari ke-1 ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan di
tikungan.
b. Pelari ke-2 ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus.
c. Pelari ke-3 ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan.
d. Pelari ke-4 ditempatkan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis
finish.
4) Pada lomba lari estafet 4 x 400 meter
(1) Garis selebar 5 cm harus ditarik melintang lintasan guna memberi tanda jarak tahapan lari
dan menunjukan suatu batas.
(2) Garis 5 cm yang harus dibuat melintang pada 10 m sebelum garis lari tersebut guna
menunjukkan lokasi zona pergantian tongkat dimana harus dimasukkan dalam pengukuran zona
pergantian tersebut.
(3) Lari putaran pertama hingga ke empat, harus pada lintasan terpisah atau masing-masing
sepanjang 100 m dari batas start.
(4) Pada pergantian tongkat pertama yang dilakukan oleh si atlet pelari tetap ada pada lintasan
masing-masing sesuai dengan urutan yang ditentukan saat di lapangan dengan melihat siapa yang
terlebih dahulu melewati jarak 200 m saat akan masuk tikungan kedua dalam lintasan. Pelari
kedua tidak diizinkan mulai berlari di luar daerah zona pergantian tongkatnya dan harus mulai
start dari dalam zona ini. Begitu juga bagi pelari ke tiga dan ke empat harus mulai berlari dari
dalam zonanya sendiri.
(5) Pelari kedua boleh meinggalkan lintasan segera setelah mereka melewati tanda keluar
tikungan pertama 100 m dari garis start yang diberi tanda dengan garis 5 cm lebar melintang
lintasan dan dengan sebuah bendera setinggi 1,5 m ditempatkan di setiap sisi lintasan.
(6) Pelari pertama menggunakan start jogkok, pelari kedua, ketiga, dan keempat
menggunakan start melayang.
5) Check mark
Apabila estafet dilarikan pada jalur yang terpisah, pelari boleh memasang tanda pada lintasan
pada jalurnya sendiri, dengan menempelkan pita rekat pada lintasannya sendiri, tetapi bukan
dengan kapur atau bahan lain. Untuk lintasan gravel atau rumput, pelari boleh membuat tanda
dengan menggores lintasan pada jalurnya sendiri. Tidak boleh menggunakan tanda-tanda yang
lain.
6) Peserta
(1) Peserta wajib mengenakan pakaian dan sepatu yang sesuai dalam mengikuti pertandingan
(Celana training/pendek diperbolehkan).
(2) Peserta diberikan dua buah nomor peserta yang dikenakan di dada dan di punggung
dengan jelas.(Nomor punggung dan dada disediakan panitia)
(3) Saat pertandingan dilakukan pada lintasan yang telah ditentukan diatas.
4.Menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh panitia.Seperti start block dan tongkat
estafet.5.Tidak ada pergantian pemain dalam hingga final (Hanya 4 pemain utama).
(4) Ketika pelari sesudah memberikan tongkat harus tetap berada di lintasannya lintasan aman
untuk menghindari gangguan terhadap pelari lain. Bila seseorang pelari dengan sengaja
menghalangi pelari dari regu lain yang berlari di luar posisi atau lintasan ini, dan dapatdikenakan
diskualifikasi bagi regunya.
(5) Memberi bantuan dengan jalan mendorong pelari atau dengan jalan lainnya akan berakibat
diskualifikasi.
(6) Sekali perlombaan estafet dimulai, hanya ada dua orang tambahan atlet yang dapat
digunakan sebagai pengganti dalam susunan regu untuk babak berikutnya.
(7) Penggantian pelari dalam nomor estafet beregu dapat dilakukan dari daftar atlet yang telah
didaftarkan untuk perlombaan ini.
(8) Susunan suatu regu dan urutan lari harus diumumkan secara resmi sebelum start dari tiap
babak. Sekali seorang altet yang telah start dalam babak terdahulu, telah diganti oleh pengganti,
dia tidak boleh kembali masuk ke dalam regunya.
7) Official perlombaan internasional
(1) Wasit
Peringatan kepada atlet peserta dapat ditunjukkan dengan mengeluarkankartu kuning, dan
pengusiran atau pemberhentian dari perlombaan dengankartu merah.
(2) Juri
Para juri harus menempatkan diri pada sisi yang sama dari lintasan,minimal 5m dari dan segaris
dengan garis finis sehingga dapat melihatgaris dengan jelas dan harus menentukan urutan peserta
terhadap waktu
(3) Pengawas lintasan
Memiliki tugas untuk mengawasi peserta dari dekat dan dalam hal terjadisuatu kesalahan atau
pelanggaran peraturan oleh seorang peserta , pengawas lintasan wajib memberi isyarat atau
laporan kepada wasitdengan mengangkat bendera merah sebagai tanda.
(4) Pencatat Waktu
Para pencatat waktu harus duduk segaris dengan garis finis. Pencatatan dilakukan dengan
bantuan stopwatch.
(5) Penilaian
Dalam suatu pelombaan hasilnya ditentukan dengan suatu penilaian yangharus disetujui oleh
semua pihak sebelum pertandingan dimulai.
(6) Diskualifikasi
Jika seorang atlet didiskualifikasi dalam suatu perlombaan, suratketerangan harus dibuat pada
hasil resmi yang menjelaskan pelanggarannya terhadap peraturan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut “Lari sambung menyambung sambil membawa
tongkat” adalah salah satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik. Pelarinya berjumlah
lebih dari 1 orang & kurang dari 5 orang yang tergabung dalam 1 tim. Dalam satu regu lari
estafet atau lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan
keempat. masing-masing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk kemudian bersiap-siap
menunggu atau memerima tongkat Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk menyerahkan
tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan seterusnya saling mengoferkan tongkat hingga
memasuki garis finis. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter
dan nomor 4 x 400 meter.
B. Saran
Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari
setiap pelari.

DAFTAR PUSTAKA

http://adidocsite.blogspot.co.id/2014/09/makalah-penjaskes-lari-estafet.html

http://jembek75.blogspot.co.id/2011/10/materi-lari-estafet-kelas-xi.html
http://pradanitama.blogspot.co.id/2013/11/teknik-permainan-dan-peraturan-lari.html

Anda mungkin juga menyukai