Laporan Khusus #1600
Laporan Khusus #1600
1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
BAB I
PENDAHULUAN
Proses produksi hidrogen peroksida meliputi alur sintesis reaksi sistem proses
produksi. PT Peroksida Indonesia Pratama (PIP) melakukan proses produksi H2O2
berdasarkan proses auto oksidasi antrakuinon. Pembuatann H2O2 pada proses ini terdiri
dari tiga bagian utama yaitu hidrogenasi, oksidasi, dan ekstraksi. Tahapan tambahan
yang dilakukan PT PIP adalah purifikasi dan distilasi untuk mendapat produk H2O2
dengantingkat kemurnian yang cukup tinggi, selain itu ada tahap regenerasi larutan
kerja atau biasa disebut WS.
1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
1.3 Tujuan
1. Menghitung neraca massa dari unit regenerasi.
2
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
4
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
Proses ini pertama kali dikembangkan oleh L.J Thenard pada tahun 1818.
Hidrogen peroksida diperoleh dengan cara mereaksikan barium peroksida (BaO2)
dengan asam. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Proses Elektrokimia
5
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
2H2O H2O2 + H2
Proses ini mulai diaplikasikan secara komersial pada kahir tahun 1909 di
Weisseentein. Produk yang dihasilkan relatif lebih murni dan stabil, tetapi rses
ini membutuhkan elektrolit yang harus dimurnikan secara kontinu, juga modal
dan daya yang tinggi sehingga tidak dapat bersaing secara ekonomi.
6
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
AQ merupakan senyawa yang larut dalam pelarut non polar dan aromatik
sedagkan HQ larut baik dalam alkohol dan ester. Oleh karena itu, pelarut yang
digunakan biasanya merupakan campuran. Proses Reidl-Pfleiderer menggunakan
pelarut berupa campuran benzene dan alkohol C7-C9 dengan perbandingan
50:50.
7
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
hidrogenasi adalah katalis Raney Nikel. Katalis ini mudah teracuni sehingga
dikembangkan kataglis baru yaitu paladium (Pd).
Hidrogen (H2)
8
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
Komponen Kadar
H2 Min. 98 %-v
CO Maks. 2 vol ppm
NH3 Maks. 2 mg/Nm3
O2 Maks. 50 vol ppm
Ar Maks. 0,2%
N2 Maks. 0,2%
CH4 Maks. 0,1%
H2O Maks. 0,1%
Oksigen (O2)
Oksigen (O2) digunakan pada unit oksidasi untuk membentuk H2O2 dari
hidrokuinon. Oksigen yang digunakan pada proses oksidasi diperoleh dari udara
bebas ang mengandung 21%-mol oksigen dan 79%-mol nitrogen. Udara ini
dikompresi hingga mencapai tekanan yang memenuhi kebutuhan proses. Pada
kondisi operasi normal, laju alir udara yang masuk ke kolom oksidasi adalah
sebesar 5700 Nm3/jam dengan tekanan 1.9 kg/cm2 G.
9
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
2. 1,2,4 trimetil benzene (C9H12) atau yang dikenal dengan P-SL, berwujud
cair dengan titik leleh -44,7OC dan titik didih 164OC. Senyawa ini berfungsi
untuk melarutkan AQ karena AQ larut baik dalam senyawa aromatik.
3. 2,6 dietil 4-heptanol dan 2,4 dimetil 6-heptanon yang dicampur dengan
komposisi tertentu dan dikenal engan sebutan D-SL. Senyawa ni berwujud
cair pada temperatur kamar dan memiliki titik didih sebesar 213,5 o serta
titik leleh -5.5OC. D-SL berfungsi untuk melarutkan HQ karena HQ larut
baik dala senyawa alifatik.
Katalis
Katalis yang digunakan oleh PT.PIP dalam proses produksi H2O2 ada tiga
jenis yaitu paladium (Pd), Alumnia (Al2O3), dan CuO. Katalis Pd digunakan pada
proses hidrogenasi dan regenerasi WS. Katalis Pd dengan bahan penunjang
(support) alumina lebih dikenal dengan katalis IV dengan kandungan 1 Pd
digunakan pada proses hidrogenasi. Untuk proses regenerasi WS, katalis Pd yang
digunakan juga menggunakan bahan penunjuang (support) alumina lebih
dikenal sebagai katalis TH atau katalis I dengan kandungan 1% Pd. Katalis TH
memiliki keaktifan lebih tinggi daripada katalis IV. Katalis alumnia (Al3O3) dan
CuO digunakan pada Unit Generator Etilen. Katalis alumina digunakan pada
reaksi dihidrasi etanol menjadietilen sedangkan katalis CuO digunakan pada
reaktor penghilang CO (CO removal ). Katalis yang digunakan diimpor langsung
dari MGC Jepang.
Air (H2O)
10
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
Filter Water i yang diperoleh PT. Pupuk Kujang. Pure water digunakan dalam
proses ekstraksi yaitu untuk melarutkan hidrogen perosida dari campuran H2O2-
WS. Selain itu jga digunakan pada Unit Pengisian Produk (filling) untuk
mengencerkan produk H2O2 dar konsentrasi 51-53 %-berat menjadi 50.3%-berat.
Spesifikasi PW yang digunakan dalam proses disajikan dalam tabel II.2.
Komponen Kadar
SiO2 Maks. 0,02 ppm
Fe Maks. 0,02 ppm
Cl Maks. 0,5 ppm
Mn Maks. 0,002 ppm
Cu Maks. 0,005 ppm
Total carbon Maks. 10 ppm
Total padatan Maks. 0,02 ppm
Konduktivitas 0,5-1,0 μmhos
pH 5,8-6,5
Stabilizer
Etanol digunakan sebagai bahan baku pembuatan etilen pada unit ethylene
generator dengan laju produksi sebesar 15,5 kg/jam. Etilen yang dihasilkan
digunakan pada unit regenerasi WS sebagai reaktan untuk mengubah TH dan OX
menjadi AQ. Sifat fisika dan kimia etanol terdapat pada Lampiran B Tabel B.12.
Spesifikasi etanol sebagai bahan baku dan produk etilen yang dihasilkan
disajikan pada Lampiran B Tabel B.13 dan Tabel B.14.
12
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
reaktor #1601 dipasang koil pemanas dengan media pemanas steam 20S untuk
mempertahankan suhu operasi.
Kolom #1601 terbagi menjadi dua bagian, bagian bawah adalah zona reaksi
sedangkan bagian atas adalah dan zona pemisahan. WS hasil regenerasi dari zona
pemisahan pada kolom #1601 masuk ke siklon #1652 untuk memisahkan katalis yang
terbawa WS. Produk bawah pada ketiga filter tersebut yang merupakan campuran
katalis dengan WS dikembalikan lagi ke zona reaksi pada kolom #1601. Sedangkan
WS yang telah bersih dari katalis dialirkan dan didinginkan oleh cooler #1631 dan
#1632 kemudian masuk ke tangki #1623. WS dari tangki #1623 dikirim ke tangki
#1221 dan dapat digunakan kembali oleh sistem prose.
Spesifikasi alat Regenerasi WS yang digunakan di PT Peroksida Indonesia
Pratama dapat dilihat pada tabel II.4.
Tabel II.4 Spesifikasi Kolom Ekstraksi (#1301)
Kriteria Keterangan
Bentuk Silinder, tutup atas dan bawah elipsoidal, dilengkapi dengan
koil pemanas dan sparger
T/P desain 180 °C / (1 + full of water) kg/cm2G
kolom
T/P desain koil 270 °C / 24 kg/cm2G
Tinggi 11,3 m
Diameter 1,65 m
Bahan SUS 304
Fungsi Mereaksikan C2H4 dengan TH dan OX menjadi AQ dan C2H6
13
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
1. Neraca massa system tanpa reaksi kimia pada system steady state
2. Neraca massa system tanpa reaksi kimia pada system unsteady state melibatkan
penimbunan massa (akumulasi), atau pengosongan (depletion) system yang
ditinjau. Neraca massa ini berlaku untuk total maupun komponen.
3. Neraca massa system dengan reaksi kimia pada kondisi steady state.
a. Total
b. Jumlah massa suatu komponen yang masuk belum tentu sama dengan
massa komponen tersebut yang keluar
14
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
c. Komponen reaktan :
d. Komponen produk :
a. Persamaan keadaan
b. Kesetimbangan fasa
Hubungan antara komposisi fasa uap dan komposisi fasa cair suatu campuran
banyak komponen yang tergantung pada temperature dan tekanan K-value
dalam kesetimbangan fasa hidrokarbon
c. Kesetimbangan reaksi
15
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
(Himmelnlau, 1996)
16
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
BAB III
METODOLOGI
a. Data primer
FRCQ-1601-1 9 m3/h
FI-1642-1 9 m3/h
FICA-1601-3 508 Nm3/h
FRQ-1601-2 397 Nm3/h
Keterangan :
17
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
Keterangan :
- A-WS
- N-WS
- Sampel S
Sampel yang terdiri dari campuran gas yaitu C2H4, C2H6, N2.
Campuran gas ini hasil keluaran dari kolom regenerasi WS dimana
gas C2H4 direaksikan dengan WS sehingga gas C2H4 akan mengikat
H yang ada dilarutan WS sehingga menjadi C2H6.
18
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
b. Data sekunder
a. Asumsi-asumsi
- Jumlah PSL, DSL, dan katalis diasumsikan tetap selama proses karena
tidak ikut bereaksi. Oleh karena itu PSL, DSL, dan katalis tidak dimasukan
kedalam perhitungan neraca massa pada reactor ekstraksi.
- Komposisi dan laju alir masuk serta keluar reactor sesuai dengan log book
P-04 dan P-37 tanggal 6 Agustus 2019.
c. Perhitungan efisiensi
19
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
BAB IV
F3 =
P-4
F2 =
P-3
Stabilizer = 2 L/h
P-5
F1 = 159,4
P-1
m3/h
AQ =
HQ = 0,054 mol/L
H202 = 0,262 mol/L
H2O=
Stabilizer =
E-1
F4 = 3,9 m3/h
P-2
H2O2 = 32,5%-w
H2O =
HQ, AQ = 237 mg/L
Stabilizer =
20
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
G M F P W
Laju alir (Kg/h) 4,6225486 501,271 8217,9000 8195,409 27,1135
C18H19O2 (AQ)
- - 1331,262 1348,083 -
(Kg/h)
C18H21O2 (HQ)
- - 60,525 31,473 -
(Kg/h)
C18H24O2 (TH)
- - 70,992 70,992 -
(Kg/h)
C18H20O2 (OX)
- - 16,884 7,236 -
(Kg/h)
C18H27O2 (AN)
- - 14,85 14,85 -
(Kg/h)
H2O2 (Kg/h) - - 1,53 0,918
C2H4 (Kg/h) 4,6225486 40,03129 - - 15,59029043
C2H6 (Kg/h) - 278,1781 - - 11,40938124
N2 (Kg/h) - 183,0617 - - 14,14784965
Solven (Kg/h) - - 6721,8570 6721,857
in 8222,5225
out 8222,5225
selisih 0.0000
21
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
4.2 Pembahasan
Unit Regenerasi WS (#1600) berfungsi mengubah produk samping TH dan OX
menjadi AQ sehingga bisa digunakan kembali sebagai WS. Pengubahan TH dan OX
menjadi AQ dilakukan dengan mereaksikan produk samping tersebut dengan gas etilen
(C2H4) menurut persamaan reaksi sebagai berikut.
katalis I
C2H4 + TH AQ + C2H6
C2H4 + OX AQ + C2H6
katalis I
22
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
Pada kondisi operasi yang dilakukan, ternyata operasi tidak berjalan 100%.
Hasil ini tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena masih ada OX dan HQ yang
ikut keluar bersama WS yaitu sebesar 7,236 kg/h dan 31,473 kg/h. Dari perhitungan
neraca massa kolom regenerasi didapat bahwa efisiensi reactor regenerasi sebesar
10,0721%.
23
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
BAB V
KESIMPULAN
- Massa total WS yang masuk ke reactor Regenerasi adalah 8217,9000 kg/h (F).
- Massa total C2H4 yang masuk ke reactor Regenerasi adalah 40,03129 kg/h (M).
- Massa total WS yang keluar dari reactor Regenerasi adalah 8195,409 kg/h (P)
- Massa total C2H4 yang tidak bereaksi di reactor regenerasi adalah 35,99929 kg/h
(S)
- Efisiensi yang didapat dari perhitungan adalah 10,0721 %
24
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
LAMPIRAN B
Diketahui :
G M F P W
Laju alir (m3/h) 3,9174 501,271 9 9 -
C18H19O2 (AQ)
- - 0,554 0,561 -
(mol/L)
C18H21O2 (HQ)
- - 0.025 0.013 -
(mol/L)
C18H24O2 (TH)
- - 0,029 0,029 -
(mol/L)
C18H20O2 (OX)
- - 0,007 0,003 -
(mol/L)
C18H27O2 (AN)
- - 0,006 0,006 -
(mol/L)
H2O2 (mol/L) - - 0,005 0,003
C2H4 (% Vol) 100 - - - 5,9
C2H6 (% Vol) - - - - 41,3
N2 (% Vol) - - - - 52,8
25
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
1. Perhitungan di R :
2. Perhitungan komposisi di M
C2H4
C2H 4 M = ((R x C2H4 R) + (G x C2H4 G)) : M
C2H 4 M = ((496,6475 kg/h x 0,059) + (4,6225 kg/h x 1)) : 501,271 kg/h
C2H 4 M = 0,0677
C2H6
C2H 6 M = ((R x C2H6 R) + (G x C2H6 G)) : M
C2H 6 M = ((496,6475 kg/h x 0,413) + (4,6225 kg/h x 0)) : 501,271 kg/h
C2H 6 M = 0,4092
N2
N2 M = 1 - C2H 6 M - C2H 4 M
N2 M = 1 - 0,4092 - 0,0677
N2 M = 0,5231
3. Perhitungan di F
Laju massa di F
26
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
AQ (tidak bereaksi)
AQ F = 0,554 kmol/m3 x Laju massa F x Mr AQ
AQ F = 0,554 kmol/m3 x 9 m3/h x 267 kg/kmol
AQ F = 1331,262 kg/h
HQ (bereaksi)
HQ F = 0,025 kmol/m3 x Laju massa F x Mr HQ
HQ F = 0,025 kmol/m3 x 9 m3/h x 269 kg/kmol
HQ F = 60,525 kg/h
TH (tidak bereaksi)
TH F = 0,029 kmol/m3 x Laju massa F x Mr TH
TH F = 0,029 kmol/m3 x 9 m3/h x 272 kg/kmol
TH F = 70,992 kg/h
OX (bereaksi)
OX F = 0,007 kmol/m3 x Laju massa F x Mr OX
TH F = 0,007 kmol/m3 x 9 m3/h x 268 kg/kmol
TH F = 16,884 kg/h
AN (tidak bereaksi)
AN F = 0,006 kmol/m3 x Laju massa F x Mr AN
AN F = 0,006 kmol/m3 x 9 m3/h x 275 kg/kmol
AN F = 14,85 kg/h
27
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
4. Perhitungan di P
AQ (bertambah)
AQ F = 0,561 kmol/m3 x Laju massa F x Mr AQ
AQ F = 0,561 kmol/m3 x 9 m3/h x 267 kg/kmol
AQ F = 1348 kg/h
HQ (bereaksi)
HQ F = 0,013 kmol/m3 x Laju massa F x Mr HQ
HQ F = 0,013 kmol/m3 x 9 m3/h x 269 kg/kmol
HQ F = 31,473 kg/h
TH (tidak bereaksi)
TH F = 0,029 kmol/m3 x Laju massa F x Mr TH
TH F = 0,029 kmol/m3 x 9 m3/h x 272 kg/kmol
TH F = 70,992 kg/h
28
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
OX (bereaksi)
OX F = 0,003 kmol/m3 x Laju massa F x Mr OX
TH F = 0,003 kmol/m3 x 9 m3/h x 268 kg/kmol
TH F = 7,236 kg/h
AN (tidak bereaksi)
AN F = 0,006 kmol/m3 x Laju massa F x Mr AN
AN F = 0,006 kmol/m3 x 9 m3/h x 275 kg/kmol
AN F = 14,85 kg/h
Laju massa di P
29
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
30
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA
Program S1
Jurusan Teknik kimia
Institute Teknologi Nasional
Komposisi C2H6 = (C2H6 yang terbentuk+C2H6 di aliran M): Laju alir massa di
M) x 100%
Komposisi C2H6 = (((0,144 kmol/h+9,2726 kmol/h)x22,4 m3/h):501,271
m3/h)x 100%
Komposisi C2H6 = 42,08%
31
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT PEROKSIDA INDONESIA PRATAMA