Anda di halaman 1dari 2

Buku ini berhasil melahirkan penulis-penulis pemula.

Bagi yang membacanya, buku ini dapat memotivasi


untuk ikut menulis. Tulisan yang sederhana dan ringan namun penuh inspiratif. Bagi mereka mahasiswa
ilmu-ilmu alam, maka menulis dalam bentuk tulisan non-akademis tentunya adalah selera baru yang
menyegarkan. Sesuatu yang cukup berbeda dari yang biasa mereka kerjakan sehari-hari. Namun saya
yakin, tulisan ini akan menjadi refreshing bagi mereka, juga sebagai ajang pembuktian, bahwa mereka
yang jago berlogika juga punya selera seni yang baik. Rasanya buku ini akan menjadi tren baru bagi
mahasiswa, untuk menuangkan pengalaman mereka dalam goresan-goresan tinta sehingga manis untuk
dipamerkan.

(Wasis, Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Akuntansi FMIPA, Universitas Negeri Surabaya)

Akhirnya, mahasiswa-mahasiswi FMIPA Unesa berkiprah dalam dunia jurnalistik. Memang belum
sempurna, tapi ini bisa menjadi inisiasi bagi adik-adik mereka untuk ikut berkarya. Menulis bisa menjadi
obat bagi mereka. Di antara jenuhnya berkutat dengan angka, rumus, dan teori-teori. Selamat untuk
mahasiswa-mahasiswi FMIPA, ilmuan, sekaligus penulis-penulis inspiratif.

(Suyono, Dekan FMIPA Universitas Negeri Surabaya)


Kumpulan kutipan:

Buku traveling:

1. “Sejauh-jauhnya kita pergi, seindah-indahnya pemandangan di luar sana, rumah selalu menjadi
tujuan terakhir. Surga terindah yang berisi orang-orang tercinta.” (Mirwa Anggarani)
2. “Tidak perlu pelesir terlalu jauh untuk melupakan atau bahkan membuang masalah. Jangan lari,
sambut ia dengan senyum, jamu ia dengan hormat. Lalu berkawanlah dengannya.” (Mirwa
Anggarani)
3. “Pemilik cinta sejati tak akan mengenal yang namanya perpisahan. Perpisahan sejatinya hanya
memisahkan raga, bukan jiwa” (Mirwa Anggarani)
4. “Aku tak pernah takut kehilanganmu, karena kehilangan hanya bagi mereka yang memiliki.”
(Mirwa Anggarani)
5. “Kita tak harus memiliki rencana. Kadang yang kita perlukan hanyalah sebuah keyakinan dan
lihatlah apa yang dunia tawarkan.” (Rusly Hidayah)
6. “Jauh dan dekat hanyalah tentang jarak. Bagiku, kamu sangat dekat, melekat di hati, walau tak
kulihat raut mukamu. Namun hangatmu terasa jelas dalam dekapku.” (Mirwa Anggarani)
7. “Hidup ini sangat manis, dan sedikit asin. Juga ada sensasi asam, dan pahit-pahit yang unik.
Sehingga semua sempurna, hidup ini indah.” (Mirwa Anggarani)

Buku religi:

1. “Rencana Tuhan itu lebih dari yang sekedar kita impikan” (Shofan Fiangga)
2. “Mintalah apa yang baik untukmu, jangan apa yang kamu mau. Karena Tuhan mengerti kamu,
lebih dari dirimu sendiri.” (Mirwa Anggarani)
3. “Salah satu cara Tuhan mencintaiku adalah dengan menaruhku diantara ayah-ibu, suami dan
anak-anakku.” (Mirwa Anggarani)

Anda mungkin juga menyukai