Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


DI KELURAHAN GROGOL, LIMO, DEPOK
Jl. Kampung Baru, RT 02 RW 12, KELURAHAN GROGOL
8 – 20 JULI 2019

Dosen Pengampu: Ns. Sang Ayu Made Adyani, M.Kep., Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh :
Maya Suryawanti 1610711112

Juliant Imannuel H. D. G. 1610711121

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2019
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

(Kunjungan Pertama)

I. Latar Belakang
A. Karakteristik Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang tinggal atau hidup bersama dalam
satu rumah tangga dan ada ikatan darah. Berdasarkan Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang dikeluarka oleh Badan Kordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua
orang anak (BPS 2010). Setiap keluarga memiiki kebiasaan yang berbeda – beda
dalam berbagai hal seperti pendidikan, kesehatan dan lain – lain. Kebiasaan ini
dipengaruhi oleh karakteristik keluarga tersebut.
Karakteristik keluarga adalah hal yang tidak dapat disimpulkan sendiri dan
cepat, melainkan harus tetap dilakukan dengan pendekatan asuhan keperawatan
agar mengetahui karakteristik keluarga tersebut. Proses keperawatan yang
diperlukan dalam melakukan pendekatan Askep pada keluarga terdiri dari
Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.
Pengkajian merupakan langkah awal yang bertujuan untuk mengumpulkan data
tentang suatu kesehatan klien termasuk karakteristik keluarga. Data yang terkumpul
kemudian di analisa sehingga dapat dirumuskan masalah keperawatan pada
keluarga.
Berdasarkan hal – hal diatas, maka untuk mengetahui karakteristik keluarga
lakukan pendekatan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan lengkap sesuai dengan
proses keperawatan. Jadi, sebelum membuat perencanaan untuk mengatasi masalah
yang dihadapi klien harus dilakukan pengkajian baik dari anamnesa, pemeriksaan
fisik atau pemeriksaan penunjang lainnya

B. Data yang Perlu Dikaji


1 Data Umum
2 Riwayat Dan Tahapan Perkembangan keluarga
3 Lingkungan
4 Struktur keluarga
5 Fungsi keluarga
6 Stres Dan Koping keluarga
7 Harapan keluarga
8 Pemeriksaan Fisik

C. Masalah Keperawatan Keluarga


Belum ditemukan masalah keperawatan karena pengkajian belum dilakukan
II. Proses Keperawatan Keluarga
A. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan.
B. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 menit terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya masalah
kesehatan pada keluarga.
C. Tujuan Khusus
1. Terkumpulnya data umum, riwayat dan tahapan perkembangan keluarga,
lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,
harapan keluarga, dan pemeriksaan fisik.
2. Teridentifikasi masalah kesehatan
III. Rencana Kegiatan/ Implementasi Keperawatan
A. Topik
Pengkajian data umum, riwayat dan tahapan perkembangan keluarga, lingkungan,
struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, harapan keluarga,
dan pemeriksaan fisik.
B. Metode
Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
C. Media dan Alat
Format pengkajian, alat tulis, stetoskop dan sphygmomanometer
D. Waktu dan Tempat
Waktu : Selasa, 9 Juli 2019
Tempat : Rumah Keluarga Bapak. A (50 th) RT 02 / RW 12,
Kelurahan Grogol
IV. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. 10 Menit 1. Orientasi
a. Mengucapkan salam
a. Menjawab
b. Memperkenalkan diri
Salam
c. Menjelaskan tujuan kunjungan
b. Mendengarkan
d. Memvalidasi keadaan keluarga
c. Mendengarkan
d. Menjawab

2. 45 Menitt 2. Kerja :
a. Melakukan pengkajian
a. Menjawab
b. Melakukan pemeriksaan
c. Mengidentifikasi masalah
kesehatan
d. Memberikan penguatan
pada hal-hal positif yang
dilakukan dikeluarga.
3. 5 Menit 3. Terminasi a. Menyetujui
a. Membuat kontrak untuk kontrak
pertemuan selanjutnya
b. Mengucapkan salam.
b. Mejawab salam

V. Kriteria Evaluasi
A. Kriteria Struktur
1. LP disiapkan
2. Alat bantu atau media disiapkan
3. Kontrak dengan keluarga tepat dengan sesuai rencana.
B. Kriteria Proses
1. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan.
2. Keluarga aktif dalam kegiatan
C. Kriteria Hasil
1. Didapatkan : Data umum, riwayat dan tahapan perkembangan keluarga,
lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,
harapan keluarga, data tambahan, pemeriksaan fisik.
2. Teridentifikasi masalah kesehatan.

Depok, 9 Juli 2019

MAHASISWA I MAHASISWA II

Maya Suryawanti Juliant Immanuel H. D. G.

DOSEN PEMBIMBING

Ns. Sang Ayu Made A., M.Kep., Sp.Kep.Kom


LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

(Kunjungan Kedua)

I. Latar Belakang

A. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn.A adalah keluarga inti yang terdiri dari Bapak A (50 th), Ibu H (35 th)
dan Bapak H (21 th). Keluarga pada saat ini berada pada tahap perkembangan
dewasa. Kondisi lingkungan rumah keluarga Bapak A bersih dan sehat. Begitu juga
komunikasi dan interaksi antara keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam keadaan
baik.
Berdasarkan hasil pengkajian keluarga, yaitu: Bapak A (50 th) memiliki riwayat
penyakit hipertensi dan asam urat dengan gejala suka kebas pada bagian anggota
tubuh tertentu, pegal-pegal terutama pada bagian pundak sampai punggung dan
terkadang pusing. Ibu H (35 th) memiliki riwayat kesehatan penyakit gastritis
apabila sedang telat makan dengan keluhan nyeri pada perut saat telat makan dan
disertai mual jika tidak segera diberikan asupan makanan dan terkadang pusing.
Terkadang Bapak A (50 th) merasa pegal-pegal dan kebas ketika kerjaannya
banyak. Bapak A juga mengatakan beberapa hari yang lalu mengkonsumsi gulai
kambing kemudian pada bagian kaki sebelah kanan dari paha sampai lutut merasa
kebas. Bapak A mengatakan terkadang mengkonsumsi makanan asin dan sangat
menyukai kacang-kacangan. Bapak A mengatakan sangat menggemari kopi, di
setiap pagi hari ia selalu membuat kopi. Anak H (21 th) anak kedua Bapak A tidak
memiliki riwayat penyakit apapun. Hasil pengkajian didapatkan data tekanan darah
Bapak A 170/100 mmHg, asam urat 4,4 mg/dL, GDS 117mg/dL dan Ibu H 120/80
mmHg, GDS 108mg/dL. Oleh sebab itu, kami melakukan pemeriksaan fisik kepada
Bapak A dan Ibu H dan mendapatkan hasil : Kepala : tidak ada benjolan disekitar
kepala, tidak ada ketombe, mata : sklera tidak ikterus , konjungtiva unanemis,
telinga : bersih, tidak ada serumen dan luka, hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak
ada kelainan ( polip, deviasi, sputum ), mulut : tidak ada stomatitis, terdapat gigi
berlubang serta data lainnya yang akan dilampirkan.
Pada pertemuan ini perawat akan mengenalkan dan menjelaskan masalah
kesehatan tersebut diatas kepada keluarga kemudian bersama sama dengan
keluarga memprioritaskan masalah kesehatan yang ada sehingga keluarga
diharapkan dapat berpartisipasi aktif untuk kegiatan selanjutnya.

B. Data yang Perlu Dikaji


1. Pemahaman keluarga terhadap masalah kesehatan yang ada dalam keluarga.
2. Kemampuan keluarga untuk memprioritaskan masalah kesehatan yang ada.

C. Masalah Keperawatan Keluarga


Berdasarkan hal tersebut, ditemukan dua masalah kesehatan yaitu, Ketidakefektifan
Pemeliharaan Kesehatan pada keluarga Bapak A khususnya Bapak A dengan
masalah Hipertensi dan Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada keluarga
Bapak A khususnya Ibu H dengan masalah gastritis dan ………………….

II. Proses Keperawatan Keluarga


A. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada keluarga Bapak A khususnya
Bapak A dengan masalah Hipertensi
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko pada keluarga Bapak A khususnya
Ibu H dengan masalah gastritis
3.
B. Tujuan Umum
Dalam waktu 60 menit keluarga dapat menentukan masalah kesehatan yang sedang
dialami

C. Tujuan Khusus
1. Keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami
2. Keluarga menyetujui adanya masalah kesehatan yang ada

III. Rencana Kegiatan/ Implementasi Keperawatan


A. Topik : Menentukan masalah keperawatan
B. Metode : Pengkajian
C. Media : Spigmomanometer, stetoskop
D. Waktu : Hari Kamis, 11 Juli 2019
E. Tempat : Rumah Bapak A Kelurahan Grogol RT 02 / RW 12
IV. Strategi Pelaksanaan :

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. 5 Menit 1. Orientasi
a. Mengucapkan salam a. Menjawab Salam
b. Memvalidasi keadaan b. Mendengarkan
lansia
c. Mengingatkan kontrak

2. 45 Menitt 2. Kerja : a. Menjawab


a. Mengenalkan masalah
kesehatan yang ada,
berdiskusi dengan
keluarga tentang
masalah kesehatan yang
ada, keluarga
memprioritaskan
masalah kesehatan yang
ada.
3. 15 Menit 3. Teriminasi a. Menyetujui
a. Membuat kontrak untuk kontrak
pertemuan selanjutnya b. Menjawab salam
b. Mengucapkan salam.
V. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur:
a. LP disiapkan
b. Alat bantu atau media disiapkan
c. Kontrak dengan keluarga tepat dengan sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Kriteria Hasil
Keluarga mampu mengenal dan menyetujui masalah kesehatan yang ada dan
memutuskan untuk memprioritas masalah kesehatan bersama perawat

Depok, 11 Juli 2019

MAHASISWA I MAHASISWA II

Maya Suryawanti Juliant Immanuel H. D. G.

DOSEN PEMBIMBING

Ns. Sang Ayu Made A., M.Kep., Sp.Kep.Kom


LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

( Kunjungan Ketiga )

I. Latar Belakang
Setelah melakukan kunjungan kedua pada keluarga Bapak A didapatkan hasil
kesepakatan masalah kesehatan keluarga. Bapak A seorang penggemar kopi yang dan
terkadang mengkonsumsi makanan asin.
Pada kesempatan pertemuan ini perawat akan mengenalkan dan menjelaskan
masalah kesehatan tersebut kepada keluarga khususnya Bapak A, kemudian Bersama sama
dengan keluarga memutuskan akibat/ komplikasi dari masalah kesehatan tersebut dan
memutuskan merawat anggota keluarga hipertensi.
Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah mengalami peningkatan yang
memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh. Hal ini dapat menimbulkan
kerusakan yang lebih berat, misalnya stroke (terjadi pada otak dan menyebabkan kematian
yang cukup tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi kerusakan pembuluh darah jantung),
dan hipertrofi ventrikel kiri (terjadi pada otot jantung). Hipertensi juga dapat menyebabkan
penyakit gagal ginjal, penyakit pembuluh lain dan penyakit lainnya (Syahrini et al., 2012).
Umumnya penyakit hipertensi terjadi pada orang yang sudah berusia lebih dari 40
tahun. Penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala yang nyata dan pada stadium awal
belum menimbulkan gangguan yang serius pada kesehatan penderitanya (Gunawan, 2012).
Hal ini serupa seperti yang dikemukakan oleh Yogiantoro (2006), hipertensi tidak
mempunyai gejala khusus sehingga sering tidak disadari oleh penderitanya.
II. Rencana Keperawatan
A. Diagnosa Keperawatan :
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada keluarga Bapak A khususnya Bapak A
dengan masalah Hipertensi
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kunjungan rumah dalam waktu 60 menit keluarga dapat menentukan
masalah kesehatan yang sedang dialami
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pertemuan selama 60 menit keluarga dapat :
1. Mengenal masalah hipertensi dengan menyebutkan pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, pencegahan, dan mengidentifikasi masalah tuberculosis pada Ibu D
2. Memutuskan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga di rumah

III. Rencana Kegiatan/ Implementasi Keperawatan


A. Topik : Hipertensi dan perawatannya
B. Metode : Ceramah dan Diskusi
C. Media : Flipchart, Leaflet.
D. Waktu : Hari Sabtu , 13 Juli 2019.
E. Tempat : Rumah Keluarga Bapak A (50 th) RT 02 / RW 12, Kelurahan Grogol
F. Sasaran : Keluarga Bapak A
G. Target : Bapak A

IV. Strategi Pelaksanaan


No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. 5 Menit 1. Orientasi
a. Mengucapkan Salam.
a. Menjawab Salam
b. Memvalidasi Keadaan Klien
b. Mendengarkan
dan Keluarga
c. Mendengarkan
c. Mengingatkan Kontrak dan
Membuat Kontrak Baru.

2. 45 Menitt 2. Kerja : Memperhatikan


a. Menjelaskan tentang
Hipertensi dengan
menyebutkan pengertian,
penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, dan
mengidentifikasi masalah
Hipertensi.
Memperhatikan
b. Memodifikasi keluarga dalam
mengambil keputusan untuk
merawat anggota keluarga
dengan Hipertensi
c. Memberikan reinforcement
positif atas usaha yang telah
dilakukan keluarga.
3. 10 Menit 3. Teriminasi
a. Menanyakan perasaan
a. Menjawab
keluarga setelah diberikan
pertanyaan
penjelasan tentang Hipertensi
serta perawatannya.
b. Memperagakan
b. Meminta keluarga untuk
langkah-langkah
menyebutkan ulang
terapi pijat kaki
pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, pencegahan, dan
mengidentifikasi masalah
c. Menjawab
Hipertensi
dengan antusias
c. Mengobservasi saat keluarga
mengungkapkan perasaan
d. Menyetujui
setelah diberikan penjelasan
kontrak
Hipertensi serta perawatannya
d. Membuat kontrak untuk
pertemuan berikutnya.

V. Kriteria Evaluasi
A. Kriteria Struktur
1. LP (Laporan Pendahuluan) disiapkan.
2. Alat Bantu atau Media disiapkan.
3. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana.
B. Kriteria Proses
1. Pelaksanaan Sesuai Waktu dan Strategi Pelaksanaan.
2. Keluarga Aktif dalam Kegiatan.
C. Kriteria Hasil
1. Didapatkan : keluarga mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan, dan mengidentifikasi masalah Hipertensi pada Bapak A
2. Keluarga menyebutkan komplikasi yang mungkin timbul akibat tidak
diobatinya Hipertensi serta memutuskan merawat anggota keluarga dengan
Hipertensi.

Depok, 13 Juli 2019

MAHASISWA I MAHASISWA II

Maya Suryawanti Juliant Immanuel H. D. G.

DOSEN PEMBIMBING

Ns. Sang Ayu Made A., M.Kep., Sp.Kep.Kom


Lampiran materi

I. Pengertian
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas dan
angka kematian ( mortalitas ) ( Adib, 2009 ).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan
angka kematian atau mortalitas. Hipertensi merupakan keadaan ketika seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang
lama( Saraswati,2009).

II. Penyebab Hipertensi


Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik). Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun
ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:

a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
c. Stress Lingkungan.
d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.

Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:


a. Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika,
lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin angiotensin, efek dari
eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.

b. Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal. Penggunaan
kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll. Penyebab hipertensi pada orang dengan
lanjut usia adalah terjadinya perubahan – perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi. Meningkatnya resistensi pembuluh darah
perifer.

III. Klasifikasi
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik/Diastolik (mmHg)

Normal < 120 dan < 80

Pre-Hipertensi 120 – 139 atau 80 – 89

Hipertensi Stadium I 140- 159 atau 90 – 99

Hipertensi Stadium II > 160 atau > 100

Tabel I : Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa di Atas 18 Tahun


Besarnya tekanan darah selalu dinyatakan dengan dua angka. Angka yang pertama
menyatakan tekanan sistolik, yaitu tekanan yang dialami dinding pembuluh darah ketika
darah mengalir saat jantung memompa darah keluar dari jantung. Angka yang kedua di
sebut diastolic yaitu angka yang menunjukkan besarnya tekanan yang dialami dinding
pembuluh darah ketika darah mengalir masuk kembali ke dalam jantung.

Tekanan sistolik diukur ketika jantung berkontraksi, sedangkan tekanan diastolic


diukur ketika jantung mengendur (relaksasi). Kedua angka ini sama pentingnya dalam
mengindikasikan kesehatan kita, namun dalam prakteknya, terutama buat orang yang sudah
memasuki usia di atas 40 tahun, yang lebih riskan adalah jika angka diastoliknya tinggi
yaitu diatas 90 mmHg (Adib, 2009).

IV. Tanda Dan Gejala


Manifestasi klinik yang dapat ditemukan pada penderita hipertensi yaitu: Sakit
kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernafas setelah bekerja keras atau mengangkat
beban berat, mudah lelah, penglihatan kabur, wajah memerah, hidung berdarah, sering
buang air kecil terutama di malam hari, telinga berdenging (tinnitus), vertigo, mual,
muntah, gelisah (Ruhyanudin, 2007).
Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala
khusus. Menurut Sutanto (2009), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
gejala ringan seperti, pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk
terasa pegal, mudah marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak napas, rasa berat
ditengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang, mimisan (keluar darah dari hidung).

V. Komplikasi

1. Stroke
2. Gagal jantung
3. Kerusakan gagal ginjal
4. Kerusakan jaringan otot
5. kebutaan

VI. Cara Mengatasi Dan Pencegahannya


1. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya hipertensi pada
anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan
dianjurkan untuk:

a) Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi
hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.
b) Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
c) Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
d) Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi berupa:
a) Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan
tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.
b) Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan stabil
mungkin.
c) Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol.
d) Batasi aktivitas.

3. Perawatan Hipertensi
a) Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan).
b) Batasi pemakaian garam.
c) Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan
hipertensi dalam keluarga.
d) Tidak merokok.
e) Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
f) Hindari minum kopi yang berlebihan.
g) Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
h) Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun.

Bagi yang sudah sakit

a) Berobat secara teratur.


b) Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat tanpa petunjuk
dokter.
c) Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk penyakit lain
karena ada obat yang dapat meningkatkan memperburuk hipertensi.
d) Mengetahui tentang hipertensi dan cara merawat bukanlah kunci utama kesembuhan, kunci
utamanya adalah :
a. Keaktifan penderita dalam pengendalian tekanan darah.
b. Penderita berusaha, petugas petugas kesehatan membantu.
c. Hubungan baik dan kerjasama penderita dan petugas kesehatan

Anda mungkin juga menyukai