Disusun Oleh :
Maya Suryawanti 1610711112
(Kunjungan Pertama)
I. Latar Belakang
A. Karakteristik Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang tinggal atau hidup bersama dalam
satu rumah tangga dan ada ikatan darah. Berdasarkan Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang dikeluarka oleh Badan Kordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua
orang anak (BPS 2010). Setiap keluarga memiiki kebiasaan yang berbeda – beda
dalam berbagai hal seperti pendidikan, kesehatan dan lain – lain. Kebiasaan ini
dipengaruhi oleh karakteristik keluarga tersebut.
Karakteristik keluarga adalah hal yang tidak dapat disimpulkan sendiri dan
cepat, melainkan harus tetap dilakukan dengan pendekatan asuhan keperawatan
agar mengetahui karakteristik keluarga tersebut. Proses keperawatan yang
diperlukan dalam melakukan pendekatan Askep pada keluarga terdiri dari
Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.
Pengkajian merupakan langkah awal yang bertujuan untuk mengumpulkan data
tentang suatu kesehatan klien termasuk karakteristik keluarga. Data yang terkumpul
kemudian di analisa sehingga dapat dirumuskan masalah keperawatan pada
keluarga.
Berdasarkan hal – hal diatas, maka untuk mengetahui karakteristik keluarga
lakukan pendekatan Asuhan Keperawatan Keluarga dengan lengkap sesuai dengan
proses keperawatan. Jadi, sebelum membuat perencanaan untuk mengatasi masalah
yang dihadapi klien harus dilakukan pengkajian baik dari anamnesa, pemeriksaan
fisik atau pemeriksaan penunjang lainnya
1. 10 Menit 1. Orientasi
a. Mengucapkan salam
a. Menjawab
b. Memperkenalkan diri
Salam
c. Menjelaskan tujuan kunjungan
b. Mendengarkan
d. Memvalidasi keadaan keluarga
c. Mendengarkan
d. Menjawab
2. 45 Menitt 2. Kerja :
a. Melakukan pengkajian
a. Menjawab
b. Melakukan pemeriksaan
c. Mengidentifikasi masalah
kesehatan
d. Memberikan penguatan
pada hal-hal positif yang
dilakukan dikeluarga.
3. 5 Menit 3. Terminasi a. Menyetujui
a. Membuat kontrak untuk kontrak
pertemuan selanjutnya
b. Mengucapkan salam.
b. Mejawab salam
V. Kriteria Evaluasi
A. Kriteria Struktur
1. LP disiapkan
2. Alat bantu atau media disiapkan
3. Kontrak dengan keluarga tepat dengan sesuai rencana.
B. Kriteria Proses
1. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan.
2. Keluarga aktif dalam kegiatan
C. Kriteria Hasil
1. Didapatkan : Data umum, riwayat dan tahapan perkembangan keluarga,
lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,
harapan keluarga, data tambahan, pemeriksaan fisik.
2. Teridentifikasi masalah kesehatan.
MAHASISWA I MAHASISWA II
DOSEN PEMBIMBING
(Kunjungan Kedua)
I. Latar Belakang
A. Karakteristik Keluarga
Keluarga Tn.A adalah keluarga inti yang terdiri dari Bapak A (50 th), Ibu H (35 th)
dan Bapak H (21 th). Keluarga pada saat ini berada pada tahap perkembangan
dewasa. Kondisi lingkungan rumah keluarga Bapak A bersih dan sehat. Begitu juga
komunikasi dan interaksi antara keluarga dan masyarakat sekitarnya dalam keadaan
baik.
Berdasarkan hasil pengkajian keluarga, yaitu: Bapak A (50 th) memiliki riwayat
penyakit hipertensi dan asam urat dengan gejala suka kebas pada bagian anggota
tubuh tertentu, pegal-pegal terutama pada bagian pundak sampai punggung dan
terkadang pusing. Ibu H (35 th) memiliki riwayat kesehatan penyakit gastritis
apabila sedang telat makan dengan keluhan nyeri pada perut saat telat makan dan
disertai mual jika tidak segera diberikan asupan makanan dan terkadang pusing.
Terkadang Bapak A (50 th) merasa pegal-pegal dan kebas ketika kerjaannya
banyak. Bapak A juga mengatakan beberapa hari yang lalu mengkonsumsi gulai
kambing kemudian pada bagian kaki sebelah kanan dari paha sampai lutut merasa
kebas. Bapak A mengatakan terkadang mengkonsumsi makanan asin dan sangat
menyukai kacang-kacangan. Bapak A mengatakan sangat menggemari kopi, di
setiap pagi hari ia selalu membuat kopi. Anak H (21 th) anak kedua Bapak A tidak
memiliki riwayat penyakit apapun. Hasil pengkajian didapatkan data tekanan darah
Bapak A 170/100 mmHg, asam urat 4,4 mg/dL, GDS 117mg/dL dan Ibu H 120/80
mmHg, GDS 108mg/dL. Oleh sebab itu, kami melakukan pemeriksaan fisik kepada
Bapak A dan Ibu H dan mendapatkan hasil : Kepala : tidak ada benjolan disekitar
kepala, tidak ada ketombe, mata : sklera tidak ikterus , konjungtiva unanemis,
telinga : bersih, tidak ada serumen dan luka, hidung : bersih, tidak ada sekret, tidak
ada kelainan ( polip, deviasi, sputum ), mulut : tidak ada stomatitis, terdapat gigi
berlubang serta data lainnya yang akan dilampirkan.
Pada pertemuan ini perawat akan mengenalkan dan menjelaskan masalah
kesehatan tersebut diatas kepada keluarga kemudian bersama sama dengan
keluarga memprioritaskan masalah kesehatan yang ada sehingga keluarga
diharapkan dapat berpartisipasi aktif untuk kegiatan selanjutnya.
C. Tujuan Khusus
1. Keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami
2. Keluarga menyetujui adanya masalah kesehatan yang ada
1. 5 Menit 1. Orientasi
a. Mengucapkan salam a. Menjawab Salam
b. Memvalidasi keadaan b. Mendengarkan
lansia
c. Mengingatkan kontrak
MAHASISWA I MAHASISWA II
DOSEN PEMBIMBING
( Kunjungan Ketiga )
I. Latar Belakang
Setelah melakukan kunjungan kedua pada keluarga Bapak A didapatkan hasil
kesepakatan masalah kesehatan keluarga. Bapak A seorang penggemar kopi yang dan
terkadang mengkonsumsi makanan asin.
Pada kesempatan pertemuan ini perawat akan mengenalkan dan menjelaskan
masalah kesehatan tersebut kepada keluarga khususnya Bapak A, kemudian Bersama sama
dengan keluarga memutuskan akibat/ komplikasi dari masalah kesehatan tersebut dan
memutuskan merawat anggota keluarga hipertensi.
Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah mengalami peningkatan yang
memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh. Hal ini dapat menimbulkan
kerusakan yang lebih berat, misalnya stroke (terjadi pada otak dan menyebabkan kematian
yang cukup tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi kerusakan pembuluh darah jantung),
dan hipertrofi ventrikel kiri (terjadi pada otot jantung). Hipertensi juga dapat menyebabkan
penyakit gagal ginjal, penyakit pembuluh lain dan penyakit lainnya (Syahrini et al., 2012).
Umumnya penyakit hipertensi terjadi pada orang yang sudah berusia lebih dari 40
tahun. Penyakit ini biasanya tidak menunjukkan gejala yang nyata dan pada stadium awal
belum menimbulkan gangguan yang serius pada kesehatan penderitanya (Gunawan, 2012).
Hal ini serupa seperti yang dikemukakan oleh Yogiantoro (2006), hipertensi tidak
mempunyai gejala khusus sehingga sering tidak disadari oleh penderitanya.
II. Rencana Keperawatan
A. Diagnosa Keperawatan :
Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada keluarga Bapak A khususnya Bapak A
dengan masalah Hipertensi
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kunjungan rumah dalam waktu 60 menit keluarga dapat menentukan
masalah kesehatan yang sedang dialami
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pertemuan selama 60 menit keluarga dapat :
1. Mengenal masalah hipertensi dengan menyebutkan pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, pencegahan, dan mengidentifikasi masalah tuberculosis pada Ibu D
2. Memutuskan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga di rumah
1. 5 Menit 1. Orientasi
a. Mengucapkan Salam.
a. Menjawab Salam
b. Memvalidasi Keadaan Klien
b. Mendengarkan
dan Keluarga
c. Mendengarkan
c. Mengingatkan Kontrak dan
Membuat Kontrak Baru.
V. Kriteria Evaluasi
A. Kriteria Struktur
1. LP (Laporan Pendahuluan) disiapkan.
2. Alat Bantu atau Media disiapkan.
3. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana.
B. Kriteria Proses
1. Pelaksanaan Sesuai Waktu dan Strategi Pelaksanaan.
2. Keluarga Aktif dalam Kegiatan.
C. Kriteria Hasil
1. Didapatkan : keluarga mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan, dan mengidentifikasi masalah Hipertensi pada Bapak A
2. Keluarga menyebutkan komplikasi yang mungkin timbul akibat tidak
diobatinya Hipertensi serta memutuskan merawat anggota keluarga dengan
Hipertensi.
MAHASISWA I MAHASISWA II
DOSEN PEMBIMBING
I. Pengertian
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka morbiditas dan
angka kematian ( mortalitas ) ( Adib, 2009 ).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan
angka kematian atau mortalitas. Hipertensi merupakan keadaan ketika seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang
lama( Saraswati,2009).
a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
c. Stress Lingkungan.
d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
b. Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal. Penggunaan
kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll. Penyebab hipertensi pada orang dengan
lanjut usia adalah terjadinya perubahan – perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah, hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi. Meningkatnya resistensi pembuluh darah
perifer.
III. Klasifikasi
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik/Diastolik (mmHg)
V. Komplikasi
1. Stroke
2. Gagal jantung
3. Kerusakan gagal ginjal
4. Kerusakan jaringan otot
5. kebutaan
a) Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi
hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.
b) Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
c) Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
d) Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi berupa:
a) Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan
tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.
b) Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan stabil
mungkin.
c) Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol.
d) Batasi aktivitas.
3. Perawatan Hipertensi
a) Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan).
b) Batasi pemakaian garam.
c) Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan
hipertensi dalam keluarga.
d) Tidak merokok.
e) Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
f) Hindari minum kopi yang berlebihan.
g) Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
h) Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun.