Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Energi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan,


baik kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Kebutuhan energi
tersebut tentunya harus diimbangi dengan tersedianya pasokan energi
yang cukup. Akan tetapi semakin berkembangnya proses kehidupan
manusia,energi yang dibutuhkan semakin banyak sementara ketersediaan
energi semakin berkurang.
Manusia dan semua makhluk hidup yang ada di bumi sangat
bergantung terhadap energi. Energi yang saat ini banyak digunakan
adalah energi fosil. Ketergantungan terhadap energi fosil menjadi bom
waktu yang dapat meledak seketika. Energi fosil, seperti yang sudah kita
ketahui sejak duduk di bangku sekolah dasar, adalah energi yang tidak
dapat diperbarui. Artinya suatu saat akan habis sehingga diperlukan
upaya pencarian sumur minyak baru sebagai cadangan dan mencari
alternatif-alternatif lainnya selain fosil yang sifatnya dapat diperbaharui
untuk mencukupi kebutuhan energi masa depan (Andri 2013).
Berdasarkan statistical world review yang dirilis oleh British
Petroleum pada bulan Juni 2012, cadangan minyak di dalam perut bumi
Indonesia hanya tersisa sekitar 4 miliar barel per akhir tahun 2011.
Dengan asumsi produksi minyak mentah dalam negeri adalah 942 ribu
barel per hari maka secara matematis minyak-minyak tersebut akan habis
dalam waktu tidak lebih dari 12 tahun. Masih dari data yang sama,
Indonesia juga mengalami defisit minyak mentah sebanyak 488 ribu barel
karena kebutuhan yang mencapai 1,43 juta barel per harinya (Andri 2013).
Artinya bahwa pada tahun 2025 Indonesia sudah sangat kekurangan
energi yang berasal dari energi fosil, atau bahkan kehabisan sehingga
perlu adanya Energi Baru Terbarukan (EBT) yang harus dikembangkan
oleh Indonesia.

1
Energi panas bumi merupakan salah satu diantara beberapa energi
terbarukan yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Di
Indonesia sendiri sampai tahun 2004 diidentifikasi terdapat 252 area yang
berpotensi panas bumi sudah termasuk dalam inventarisasi dan
eksplorasi. Sebagian besar berada pada lingkungan vulkanik, sisanya
berada dilingkungan batuan sedimen dan metamorf. Dari jumlah lokasi
tersebut mempunyai total potensi hanya 3% yang dimanfaatkan untuk
energi listrik atau sekitar 807 MWe dan 2% pemakaian energi listrik
nasional (Novitasari 2011).
Berdasarkan data dari Kementrian ESDM, sampai dengan
November 2009 total potensi panas bumi Indonesia diperkirakan
mencapai 28.112 MWe yang tersebar di 256 titik. Terdapat penambahan 8
lokasi baru dengan potensi 400 MWe yang berasal dari penemuan
lapangan pada tahun 2009. Pada tahun 2025, diproyeksikan geothermal
Indonesia dapat menghasilkan panas bumi sebesar 9500 MW atau setara
dengan 400 ribu Barel Oil Equivalen (BOE) per harinya. Sebuah potensi
energi yang sangat besar.
Melihat besarnya potensi tersebut maka perlu adanya perhatian
yang lebih dalam upaya pengembangannya. Sehingga dengan demikian,
pemakaian energi dalam kehidupan dapat dimaksimalkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah


antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan energi panas bumi serta bagaimana
potensi energi panas bumi di Indonesia?
2. Apa saja jenis-jenis energi panas bumi tersebut?
3. Bagaimana pemanfaatan energi panas bumi bagi daerah sekitar?
4. Apa dampak positif dan negatif dari pemanfaatan energi panas bumi
tersebut?

2
C. Tujuan

Tujuan penulisan makalahini yaitu untuk memberikan tambahan


pengetahuan tentang pentingnya pemanfaatan energi panas bumi sebagai
salah satu energi alternatif pengganti energi fosil serta menjelaskan
bagaimana cara dan proses pengkonversian energi panas bumi menjadi
energi listrik sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Energi Panas Bumi (Geothermal)

Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan


terbentuk di dalam kerak bumi. Temperatur di bawah kerak bumi
bertambah seiring bertambahnya kedalaman. Suhu di pusat bumi
diperkirakan mencapai 5400 °C. Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003
tentang Panas Bumi Panas Bumi adalah sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral
ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya
diperlukan proses penambangan.
Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi
yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas
matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Selain itu sumber energi
panas bumi ini diduga berasal dari beberapa fenomena:
 Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.
 Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam
ke dalam pusat bumi.
 Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi.
Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika
musim dingin atau air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih
populer untuk menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga Watt
pembangkit listrik tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh dunia
pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia.
Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun
terbatas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.

4
B. Proses Terbentuknya Energi Panas Bumi (Geothermal)

Di Indonesia sendiri, geothermal terbentuk akibat proses tektonik


lempeng. Di Indonesia, 3 lempeng tektonik aktif bergerak diIndonesia,
yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo-Australia.
Tumbukan antar tiga lempeng tektonik ini telah memberikan pembentukan
energi panas bumi yang sangat penting diIndonesia. Pada akhirnya
Indonesia termasuk zona subduksi, dimana pada zona ini terjadi
penunjaman di sekitar pulau Sumatra, Jawa-Nusa Tenggara, Maluku, dan
Sulawesi. Lempeng tektonik merupakan pengalir panas dari inti bumi
sehingga banyak sekali geothermal yang dapat didirikan pada zona
lempeng tektonik. Pada di zona ini juga terbentuk gunung api yang
berkontribusi pada reservoir panas di pulau jawa yang menempati batuan
vulkanik. Panas inti mencapai 5000 0C lebih.
Dua penyebab inti bumi itu panas tekanan yang begitu besar
karena gravitasi bumi mencoba mengkompres atau menekan materi,
sehingga bagian yang tengah menjadi paling terdesak. Bumi mengandung
banyak bahan radioaktif seperti Uranium-238, Uranium-235 danThorium-
232. Bahan – bahan radioaktif ini membangkitkan jumlah panas yang
tinggi. Panas tersebut dengan sendirinya berusaha untuk mengalir keluar,
akan tetapi ditahan oleh mantel yang mengelilinginya.
Dipermukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas,
bahkan sumber uap panas. Panas itu datangnya dari batu-batu yang
meleleh atau magma yang menerima panas dari inti bumi.
Memperlihatkan secara skematis terjadinya sumber uap, yang biasanya
disebut fumarole atau geyser serta sumber air panas.
Magma yang terletak didalam lapisan mantel, memanasi lapisan
batu padat. Diatas batu padat terletak suatu lapisan batu berpori, yaitu
batu mempunyai banyak lubang kecil. Bila lapisan batu berpori ini berisi
air, air itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat yang panas itu. Maka
akan menghasilkan air panas bahkan terbentuk uap. Bila diatas lapisan
batu berpori terdapat satu lapisan batu padat, maka lapisan batu berpori

5
berfungsi sebagai boiler. Uap dan juga air panas bertekanan akan
berusaha keluar.

Gejala panas bumi pada umumnya tampak dipermukaan bumi


berupa mata air panas, fumarola, geyser dan sulfatora. Dengan jalan
pengeboran, uap alam yang bersuhu dan tekanan tinggi dapat diambil dari
dalam bumi dan dialirkan kegenerator turbo yang selanjutnya
menghasilkan tenaga listrik.

C. Jenis-Jenis Energi Panas Bumi

Energi panas bumi atau energi geothermal yang terdapat dibumi


terdapat dalam berbagai bentuk. Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4
jenis, yaitu hidrotermal, Hot dry rocks, Geopressured dan magma. Energi
panas bumi yang umum dimanfaatkan adalah sistem hirothermal karena
pada sistem hidrothermal pori-pori batuan mengandung air, uap, atau
keduanya dan reservoir umumnya terletak tidak terlalu jauh sehingga
masih ekonomis untuk diusahakan.
Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia dikelompokkan
menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Energi Panas Bumi Uap Basah

6
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas
bumi yang keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat
digunakan langsung untuk menggerakkan turbin generator listrik.
Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di
Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang
mengandung sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum
digunakan untuk menggerakkan turbin. Jenis sumber energi panas
bumi dalam bentuk uap basah agar dapat dimanfaatkan maka terlebih
dahulu harus dilakukan pemisahan terhadap kandungan airnya
sebelum digunakan untuk menggerakan turbin. Uap basah yang keluar
dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi yang
pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 %
uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis
uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan
air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk
menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali
ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.

2. Energi Panas Bumi Air Panas


Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air
asin panas yang disebut "brine" dan mengandung banyak mineral.
Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat
digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada
pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan
energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah sistem
utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan sistem
sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan
menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “uap
panas” bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih
besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis lainnya.

7
3. Energi Panas Bumi Batuan Panas
Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada
dalam perut bumi terjadi akibat berkontak dengan sumber panas bumi
(magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara
menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap
panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap
panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada
umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, Sehingga untuk
memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan
biaya cukup tinggi.

D. Pemanfaatan Energi Panas Bumi

Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi


menjadi 3,yaitu untuk menghasilkan energi listrik, penggunaan geothermal
secara langsung, dan pemanfaatan geothermal untuk pompa panas. Air
dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan
secara langsung sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas,
panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air
panas alami bila bercampur dengan udara akan menimbulkan uap panas
(steam). Berikut adalah beberapa pemanfaatan energi panas bumi bagi
kehidupan manusia:
1. Menempatkan panas untuk bekerja
Maksudnya adalah sumber air panas geothermal dekat
permukaan, air panas itu dapat langsung dipipakan ke tempat yang
membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara geothermal digunakan
untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan rumah
kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan. Bahkan di tempat dimana
penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah
dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung.
Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap
konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk

8
menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di
musim panas.

2. Pemanfaatan di Sektor Pariwisata


Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan
karena menjadi daya tarik tersendiri buat para wisatawan untuk
menikmati energi panas dari dalam bumi seperti air panas maupun uap
panas menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

3. Pemanfaatan Secara Langsung di Sektor Pertanian


Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi
sederhana) untuk proses pengeringan terhadap hasil pertanian,
perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak terlalu sulit. Air
panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas
bumi pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat
exchanger, yang kemudian memanaskan ruangan pengering yang
dibuat khusus untuk pengeringan hasil pertanian.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di
dunia yang bisa dimanfaatkan untuk sumber listrik mencapai 113 Giga
Watt (GW), dimana 40% nya dimiliki oleh Indonesia, yaitu sebesar 28
GW. Akan tetapi enenrgi panas bumi yang dimanfaatkan di Indonesia
baru hanya 4% dari total yang tersedia.
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara
garis besar dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi
tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi yang
mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat
digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin
pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah selesai
steam tersebut diarahkan menuju kondenser sehingga steam tersebut
terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi

9
uap lagi secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas
(hot water), maka air panas tersebut harus di ubah terlebih dahulu
menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini membutuhkan peralatan
yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini dialirkan
menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.
Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida
geothermal menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen
yang sama dengan power plants lain yang bukan berbasis geothermal,
yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat
exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Saat ini terdapat tiga
teknologi panas bumi yang digunakan untuk mengkonversi panas bumi
menjadi energi listrik, yaitu :
a) Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini
uap panas (steam) langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan
generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang
dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoirmelalui
injection well. Pembangkit tipe tertua ini per-tama kali digunakan di
Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan
baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan seperti
yang ada di Geysers, California Utara.

b) Flash Steam Power Plants


Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot
spring) di atas suhu 1750oC dapat digunakan sebagai sumber
pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas tersebut dialirkan
kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi
uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah
yang menggerakkan turbin untuk mengaktifkan generator yang
kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai masuk
kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam

10
Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants
di Coso Geothermal field, California, USA.

c) Binary Cycle Power Plants (BCPP)


Binary Cycle Power Plants menggunakan teknologi yang
berbeda dengan kedua teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash
steam. Pada BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur
produksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas
bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working
fluid pada heat exchanger. Working fluid kemudian menjadi panas dan
menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger
tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan
generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang
dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary
(binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan
sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer. Keunggulan
dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu 90-1750C.
Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific
Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field,
USA.

E. Kelebihan dan Kekurangan Tenaga Panas Bumi

Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan


polusi atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat
diandalkan. Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik
sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik berbahan
bakar fosil. Sebagai sebuah sumber energi alternatif dan sumber energi
terbarukan, energi geothermal memiliki kelebihan dan kekurangan.
Layaknya energi lainnya, keunggulan (kelebihan) dan kelemahan
(kekurangan) energi geothermal (panas bumi) jamak, karena tidak ada
sumber energi benar-benar yang sempurna.

11
Di antara kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi
geothermal tersebut adalah :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi
paling bersih. Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang
menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan
habis. Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif
mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan
pencemaran (baikpencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak
menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan,
maupun meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif
lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang
musim. Di samping itu energi listrik yang dihasilkan dari geothermal
tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage) karena
dapat dihasilkan sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air
yang minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang
membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk pendinginan.
Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer
persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar
20 liter air tawar per MW/jam.

Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki


kekurangan. Di antara kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal
memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan
pengeboran.

12
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar
lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi
tersedia di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat
mempengaruhi kestabilan tanah di area sekitarnya.

Meskipun energi panas bumi mampu memperbaharui dirinya


sendiri, namun diperlukan perbaharuan secara cepat untuk dapat
memenuhi kebutuhan energi masyarakat, kaenanya dibutuhkan proses
pembaharuan dalam pemanfaatan energi panas bumi tersebut. Di
Indonesia, proses pembaharuan energi panas bumi yang sering dilakukan
yaitu dengan cara “hydrothermal convection”. Proses ini terjadi dengan
cara air dingin sisa pemanfaatan energy geothermal, dimasukkan kembali
ke dalam kerak bumi. Di kerak bumi air tersebut dipanaskan lagi secara
alami yang selanjutnya akan menjadi uap. Uap atau steam ini kemudian
naik kembali ke permukaan bumi. Proses yang sangat sederhana ini
merupakan salah satu hal positif kenapa kita harus segera menggunakan
energi panas bumi ini pada pembangkit tenaga listrik.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan


beberapa hal sebagai berikut :
1. Energi panas bumi adalah energi yang secara alami sudah terdapat di
alam yang berupa panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak
bumi.
2. Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy
yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and
sustainable).
3. Panas bumi adalah sumber energy yang terbentuk secara alami di
bawah permukaan bumi yang berasal dari pemanasan batuan dan air
bersama unsur-unsur lain yang dikandung Panas bumi yang tersimpan
di dalam kerak bumi.
4. Energi panas bumi dapat berupa hidrothermal, Hot dry rocks,
Geopressured dan magma
5. Manfaat energi panas bumi diantaranya dapat menghasilkan energy
listrik, penggunaan geothermal secara langsung, dan pemanfaatan
geothermal untuk pompa panas.
6. Kelebihan energi panas bumi antara lain merupakan energi yang bersih
dan terbaharukan, tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, bersifat
konstan sepanjang musin serta tidak membutuhkan lahan yang banyak
dalam memproduksinya.
7. Kekurangan energi panas bumi antara lain biaya mahal, harus
dibangun didaerah yang bertemperatur dan memiliki ketersediaan
panas bumi yang tinggi. Energi panas bumi juga dapat mempengaruhi
kestabilian tanah di area sekitar.

14
B. Saran

Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa


mengetahui dan mengambil manfaat dari sumber energy panas bumi
dalam kehidupan sehari-hari. Apabila banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini saya mohon maaf dan harap dimaklumi. Kritik dan
saran sangat kami butuhkan untuk perbaikan makalah selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andri. 2013. Mengenal Teknologi Pembangkit Listrik. http//www.mengenal-


teknologi-pembangkit-listrik-panasbumi.html (Diakses tanggal 05
November 2019).

Anonim. 1998.EnergiBersih. http://www.greenpeace.org (Diakses tanggal


05 November 2019).

Anonim. 2009. Mengenal Teknologi Pebangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.


http://www.esdm.go.id (Diakses Tanggal 05 November 2019).

Anonim. 2014. Energi Panas Bumi. http://id.wikipedia.org/ (Diakses


tanggal 05 November 2019).

Anonim. 2014. Kelebihan dan Kekurangan Energi Geothermal.


http://alamendah.org. (Diakses Tanggal 05 November 2019).

Marwaningsih, Fitri. 2012. Energy Geothermal-Energi Panas Bumi.


http://fitrimarwaningsih.wordpress.com (Diakses Tanggal 05
November 2019).

Maryadi. 2012. Potensi Energi Baru Terbarukan Indonesia.


http://www.esdm.go.id (Diakses tanggal 05 November 2019).

16

Anda mungkin juga menyukai