Makalah Iman Kepada Hari Kiamat
Makalah Iman Kepada Hari Kiamat
Makalah Iman Kepada Hari Kiamat
DISUSUN OLEH:
MUH REYNALDI.M
XII IPS.5
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................... ii
BAB 1.
PENDAHULUAN.............................................................. 1
BAB 2. RUMUSAN MASALAH................................................... 1
BAB 3. KAJIAN TEORI................................................................. 1
BAB 4. ANALISA........................................................................... 6
BAB 5. KESIMPULAN.................................................................. 6
BAB 6. DAFTAR PUSTAKA......................................................... 7
iii
“Iman Kepada Hari Akhir”
BAB 1 (PENDAHULUAN)
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman
kepada hari akhir adalah percaya akan adanya hari akhir. Hari akhir
adalah hari berakhirnya kehidupan dunia. Pada saat itu baik dan
buruknya perilaku seseorang akan dicatat bergantung bagaimana kadar
keimanan seseorang dalam hatinya.
Orang yang benar-benar beriman adanya hari kiamat akan
senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan berusaha menjauhi hal-
hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya.
Persoalan :
1. Mengapa banyak orang yang berperilaku seperti fenomena tersebut
?
2. Apa pelajaran yang dapat dipetik dari datangnya berbagai bencana
alam di bumi ini ?
iv
3. Bagaimana cara kita untuk dapat mempercayai dan meyakini akan
datangnya hari akhir ?
Artinya :
“Segala sesuatu itu pasti rusak, kecuali Zat-nya (Allah).”
(QS. Al-Qashas/28 : 88)
v
Artinya :
“Tiap-tiap yang bernyawa (pasti) akan mengalami mati.”
(QS. Ali Imran : 185)
Artinya :
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang
dahsyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat
(yang dikandungnya dan manusia bertanya : “Mengapa bumi
(jadi begini)?” (QS. Al-Zalzalah : 1-3)
vi
— Firman Allah SWT :
Artinya :
“Apabila bumi digoncangkan dahsyat-dahsyatnya dan gunung-
gunung dihancurkan sehancur-hancurnya maka jadilah ia debu
yang beterbangan.” (QS. Al-Waqi’ah : 4-6)
vii
pun dijalankan perintah-perintah-Nya serta dijauhi larangan-
Nya.
7. Turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di tengah-
tengah merajalela pengaruh Dajal.
Artinya :
“Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku
tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah
perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka
ada barzah (dinding pemisah) sampai hari mereka
dibangkitkan.” (QS. Al-Mukmin : 100)
2. Yaumul Ba’as
Yaumul Ba’as artinya hari kebangkitan, yaitu hari
bangkitnya kembali seluruh umat manusia sejak nabi Adam a.s.
hingga manusia terakhir dari alam kubur setelah malaikat Israfil
meniup sangkakala yang kedua.
— Firman Allah SWT :
viii
Artinya :
“Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan
bermacam-macam, agar kepada mereka itu dapat diperlihatkan
amalan-amalannya yang sudah-sudah.” (QS. Az-Zalzalah : 6)
3. Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah hari berkumpulnya seluruh umat
manusia. Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur,
manusia digiring dan dikumpulkan di padang mahsyar.
— Firman Allah SWT :
........
Artinya :
“........ Dan kami kumpulkan seluruh manusia dan tidak kami
tinggalkan seorang pun dari mereka.” (QS. Al-Kahfi : 47)
a. Yaumul Mizan
Yaumul Mizan yaitu hari penimbangan amal baik dan
amal buruk yang dilakukan manusia selama hidupnya.
— Firman Allah SWT :
Artinya :
ix
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari
kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun.
Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami
mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai
pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya : 47)
b. Yaumul Hisab
Yaumul hisab artinya hari perhitungan amal baik dan
buruk yang dilakukan selama hidupnya.
Artinya :
“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini.
Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” (QS. Al-Mukmin :
17)
a. Sirat
Sirat adalah jalan atau jembatan penentu dari setiap
manusia setelah diperhitungkan dan ditimbang perbuatan baik-
x
buruknya. Sirat tersebut menentukan manusia masuk surga atau
neraka.
xi
BAB 4 (ANALISA)
Problem 1 :
Karena orang tersebut terlalu menikmati kehidupan di dunia,
sehingga lupa dengan adanya hari kiamat (yang kekal).
Problem 2 :
Manusia dapat menjaga perilakunya dengan baik dan tidak
merusak lingkungan alam agar bencana alam tidak datang.
Problem 3 :
Selalu meminta ampun kepada Allah.
Menyadari bahwa hidup di dunia ini merupakan ladang kehidupan
di alam akhirat, maka kita harus melakukan perbuatan-perbuatan
yang baik selama di dunia. Contohnya : beramal.
BAB 5 (KESIMPULAN)
xii
BAB 6 (DAFTAR PUSTAKA)
a. Tim Abdi Guru, 2007, Ayo Belajar Agama Islam IX, Jakarta :
Erlangga.
b. Drs. Soepardjo, S.Ag., Drs. Ngadiyanto, 2004, Mutiara Akhlak
dalam PAI IX, Solo : Tiga Serangkai.
c. Achmadi Wahid, Masrun, 2007, Pendidikan Agama Islam IX,
Jakarta : Ganeca.
d. Tim Arafah, 2006, Pendidikan Agama Islam 3, Semarang : Aneka
Ilmu.
xiii
xiv