Anda di halaman 1dari 7

MAJALAH BIAM Vol. 11, No.

2 Desember 2015, Hal 76-82

Analisa Kandungan Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd)


Pada Air Minum Dalam Kemasan Di Kota Ambon

Analyze of Timbale (Pb) And Cadmium (Cd)


On Water Mineral In Ambon City

Riardi Pratista Dewa, Sugeng Hadinoto dan Febry R. Torry


Balai Riset dan Standardisasi Industri Ambon, Jl. Kebun Cengkeh Ambon-97128
Email : pratistadewa@gmail.com

ABSTRACT

Analyze of timbale (Pb) and cadmium (Cd) on water mineral content has been done. This research aim to know
heavy metals content especially timbale (Pb) and cadmium (Cd) on water mineral in Ambon city. This research
use 6 water sample that several merk water mineral product in Ambon city. Sample analyzed by AAS (Atomic
Absorben Spectrofotometer). The result for content of timbale (Pb) is 7.2789 ppb, -0.5595 ppb, -1.5602 ppb,
-1.4490 ppb, -0.8931 ppb, 3.8878 ppb. And for cadmium (Cd) is -2.3934 ppb, -2.3903 ppb, -2.4074 ppb, -2.3954
ppb, -2.4013 ppb, -2.3926 ppb

Keyword : Timbale (Pb), Cadmium (Cd), AAS, Heavy metals

ABSTRAK

Penelitian analisa kandungan timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada air minum dalam kemasan di kota ambon
telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat khususnya timbal (Pb) dan
kadmium (Cd) pada air minum dalam kemasan yang ada di kota Ambon. Sampel yang digunakan untuk analisa
berjumlah 6 sampel yang terdiri dari bermacam-macam merk produk air minum dalam kemasan yang berada di
kota Ambon. Sampel dianalisa menggunakan SSA (Spektrofotometer Serapan Atom). Hasil yang didapat, untuk
kandungan timbal (Pb) berurut dari sampel nomer 1 sampai 6 adalah 7.2789 ppb, -0.5595 ppb, -1.5602 ppb,
-1.4490 ppb, -0.8931 ppb, 3.8878 ppb. Sedangkan kandungan kadmium (Cd) adalah -2.3934 ppb, -2.3903 ppb,
-2.4074 ppb, -2.3954 ppb, -2.4013 ppb, -2.3926 ppb.

Kata kunci : Timbal (Pb), Kadmium (Cd), SSA, Logam Berat

76
Analisa Kandungan Timbal ..... (Riardi P. Dewa dkk)

Pendahuluan minum memotifasi munculnya berbagai


Air merupakan sumber daya alam industri air minum salah satunya air minum
yang diperlukan untuk kepentingan hidup dalam kemasan (AMDK). Air minum dalam
orang banyak, bahkan oleh semua makhluk kemasan adalah air mineral yang dilakukan
hidup. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat pengolahan dengan sistem tertentu sehingga
digantikan oleh senyawa lainnya karena dapat langsung dikonsumsi atau diminum
hamper semua kegiatan manusia membutuhkan tanpa memasak atau merebusnya terlebih
air. Oleh karena itu sumber daya air harus dahulu. Air minum dalam kemasan (AMDK)
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dari perusahaan air minum dalam kemasan
dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup umumnya telah mendapat rekomendasi
yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan
kepentingan harus dilakukan secara bijaksana (BPOM) yang tentunya sudah menerapkan
dengan memperhitungkan kepentingan ge- Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3553-
nerasi sekarang maupun generasi yang akan 2006) dalam pengelolaan air minum agar
datang. Aspek penghematan dan pelestarian tidak terkontaminasi zat ataupun bahan
sumber daya air harus ditanamkan kepada yang membahayakan kesehatan tubuh, salah
segenap pengguna air (Khaira, 2014). satunya adalah logam berat (Khaira, 2014).
Pengadaan air bersih untuk kepentingan Adanya logam berat di perairan
rumah tangga seperti untuk air minum, air berbahaya baik secara langsung terhadap
mandi dan untuk keperluan lainnya harus kehidupan organisme, maupun efeknya
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan secara tidak langsung terhadap kesehatan
oleh Pemerintah Republik Indonesia. Air manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-
minum memerlukan persyaratan yang ketat sifat logam berat yaitu sulit terurai, sehingga
karena air minum langsung berhubungan mudah terakumulasi dalam lingkungan
dengan proses biologis tubuh yang menentukan perairan dan keberadaannya secara alami sulit
kualitas kehidupan manusia. Lebih dari 70 % terurai (Ika dkk, 2012). Hal ini dikuatkan
tubuh manusia terdiri dari air dan lebih dari 90 oleh (Siaka, 2008) yang dalam penelitiannya
% proses biokimiawi tubuh memerlukan air mengungkapkan penurunan kualitas air
sebagai mediumnya. Bila air minum manusia diakibatkan oleh adanya zat pencemar,
berkualitas tidak baik maka akan mengganggu baik berupa komponen-komponen organik
proses biokimiawi tubuh dan mengakibatkan maupun anorganik. Komponen-komponen
gangguan fungsionalnya (Maulana,2012). anorganik, diantaranya adalah logam berat
Dalam hal persyaratan kualitas air yang berbahaya.Logam berat masih termasuk
minum harus sesuai dengan ketentuan yang golongan logam dengan kriteria yang sama
tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan dengan logam-logam lain. Perbedaannya
Republik Indonesia No. 492/MENKES/PER/ terletak pada pengaruh yang diakibatkan bila
IV/2010 dimana ada dua parameter yaitu logam ini diberikan dan atau masuk ke dalam
parameter wajib dan parameter tambahan yang tubuh organisme hidup. Meskipun semua
meliputi persyaratan kimia, mikrobiologi, logam berat dapat mengakibatkan keracunan
fisik dan radioaktivitas. Persyaratan pada makhluk hidup, namun sebagian dari
kimia yaitu air minum tidak mengandung logam berat tersebut tetap dibutuhkan dalam
senyawa kimia yang beracun dan setiap zat jumlah yang sangat kecil. Bila kebutuhan
yang terlarut dalam air mempunyai batas yang sangat sedikit itu tidak dipenuhi, maka
tertentu yang diperkenankan. Air minum dapat berakibat fatal bagi kelangsungan
dapat membuat orang jadi sehat tetapi juga hidup organisme (Rusman, 2010).
berpotensi sebagai media penularan penyakit, Faktor yang menyebabkan logam
penyebab keracunan, dsb (Khaira, 2014). tersebut dikelompokkan ke dalam zat
Tingginya kebutuhan terhadap air pencemar yaitu logam berat tidak dapat
77
MAJALAH BIAM Vol. 11, No. 2 Desember 2015, Hal 76-82

terurai melalui biodegradasi seperti pencemar Pb dapat juga mengakibatkan gangguan


organik, logam berat dapat terakumulasi sintesis darah, hipertensi, hiperaktivitas,
dalam lingkungan karena dapat terikat dengan dan kerusakan otak (Herman, 2006).
senyawa organik dan anorganik, melalui
proses adsorpsi dan pembentukan senyawa Kadmium (Cd)
komplek (Susiati dkk, 2009). Berdasarkan Kadmium merupakan hasil
sudut pandang toksikologi, logam berat sampingan dari pengolahan bijih logam seng
ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis (Zn), yang digunakan sebagai pengganti seng.
pertama adalah logam berat esensial di Unsur ini bersifat lentur, tahan terhadap
mana keberadaannya dalam jumlah tertentu tekanan, memiliki titik lebur rendah serta
sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, dapat dimanfaatkan untuk pencampur
namun dalam jumlah yang berlebihan dapat logam lain seperti nikel, perak, tembaga,
menimbulkan efek racun. Sedangkan jenis dan besi. Senyawa kadmium juga digunakan
kedua adalah logam berat non esensial atau bahan kimia, bahan fotografi, pembuatan
beracun, dimana keberadaannya dalam tabung TV, cat, karet, sabun, kembang
tubuh masih belum diketahui manfaatnya api, percetakan tekstil dan pigmen untuk
atau bahkan dapat bersifat racun seperti gelas dan email gigi (Jensen et al., 1981).
Pb. Secara alamiah timbal dapat masuk ke Mineral-mineral bijih yang
dalam badan perairan melalui pengkristalan mengandung cadmium diantaranya adalah
timbal di udara dengan bantuan air hujan sulfida green ockite (= xanthochroite),
(Khasanah, 2009). Kandungan logam berat karbonat otavite, dan oksida kadmium.
yang menumpuk pada air akan masuk ke Mineral-mineral tersebut terbentuk
dalam sistem rantai makanan dan berpengaruh berasosiasi dengan bijih sfalerit dan oksidanya,
pada kehidupan organisme (Said dkk, 2009). atau diperoleh dari debu sisa pengolahan dan
Meskipun air minum dalam kemasan lumpur elektrolitik. Kadmium mempunyai
(AMDK) dalam pengolahannya menggunakan titik didih rendah dan mudah terkonsentrasi
system dan peralatan yang sangat canggih ketika memasuki atmosfir. Air dapat juga
tetapi sumber air yang digunakan tetap tercemar apabila dimasuki oleh sedimen
harus terbebas dari bahan pencemar, dan limbah pertambangan mengandung Cd,
seperti timbal (Pb) dan kadmium (Cd). sementara ketika bercampur dengan asap akan
membentuk pencemaran terhadap udara.
Timbal (Pb) Di Jepang telah terjadi keracunan oleh
Unsur Pb umumnya ditemukan Cd, yang menyebabkan penyakit lumbago yang
berasosiasi dengan Zn - Cu dalam tubuh berlanjut ke arah kerusakan tulang dengan
bijih. Logam ini penting dalam industri akibat melunak dan retaknya tulang (O’Neill,
modern yang digunakan untuk pembuatan 1994). Organ tubuh yang menjadi sasaran
pipa air karena sifat ketahanannya terhadap keracunan Cd adalah ginjal dan hati,apabila
korosi dalam segala kondisi dan rentang kandungan mencapai 200 μg Cd/gram
waktu lama. Pigmen Pb juga digunakan (berat basah) dalam cortex ginjal yang akan
untuk pembuatan cat, baterai, dan campuran mengakibatkan kegagalan ginjal dan berakhir
bahan bakar bensin tetraethyl (Jensen et pada kematian. Korban terutama terjadi pada
al.,1981). Dampak lebih jauh dari keracunan wanita pascamonopause yang kekurangan
Pb adalah dapat menyebabkan hipertensi gizi, kekurangan vitamin D dan kalsium.
dan salah satu faktor penyebab penyakit hati. Penimbunan Cd dalam tubuh mengalami
Ketika unsur ini mengikat kuat sejumlah peningkatan sesuai usia yaitu paruh-umur
molekul asam amino, haemoglobin, enzim, dalam tubuh pada kisaran 20 – 30 tahun.
RNA, dan DNA; maka akan mengganggu Berdasarkan hal itu maka perlu dilakukan
saluran metabolik dalam tubuh. Keracunan analisa kandungan logam berat khususnya
78
Analisa Kandungan Timbal ..... (Riardi P. Dewa dkk)

timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada salah Dalam SNI 01-3553-2006 tentang
satu sumber air yang digunakan perusahaan persyaratan mutu air minum dalam kemasan,
air minum dalam kemasan (Herman, 2006). disebutkan bahwa batas kandungan
logam timbal (Pb) yang diperbolehkan
Metoda Penelitian adalah maksimal 0,005 mg/L, sedangkan
Alat dan Bahan untuk kadmium (Cd) adalah 0,003 mg/L.
Alat yang digunakan yaitu Labu ukur
100 mL , pipet volumetric dan pipet Logam Timbal (Pb)
mikro, Spektrofotometer Serapan Timbal (Pb) adalah logam yang mendapat
Atom (AAS). Sedangkan bahan yang perhatian utama dalam segi kesehatan,
digunakan yaitu air suling bebas logam, karena dampaknya pada sejumlah besar
asam nitrat (HNO3) dan air contoh. orang akibat keracunan makanan atau udara
yang terkontaminasi Pb memiliki sifat
Prosedur Kerja toksik berbahaya (Retyoadhi dkk, 2005).
1. Pb (Timbal) dengan Metode Flame dan Timbal (Pb) juga salah satu logam berat yang
GFA mempunyai daya toksitas yang tinggi terhadap
Pembuatan larutan baku 10 ppm. Pipet 1 manusia karena dapat merusak perkembangan
mL larutan induk 1000 ppm kedalam labu otak pada anak-anak, menyebabkan
ukur 100 mL, tambah air suling bebas logam penyumbatan sel-sel darah merah, anemia dan
yag mengandung HNO3 1,5 mL/l . Lalu mempengaruhi anggota tubuh lainnya. Timbal
dilanjutkan dengan pembuatan deret standar 0, dapat diakumulasi langsung dari air dan dari
10 ppb, 40 ppb, 80 ppb, pipet masing- masing sedimen oleh organisme laut (Purnomo, 2009).
0 mL, 0,1 mL, 0,40 mL, 0,80 mL larutan baku Berdasarkan hasil pengamatan dan
10 ppm ke dalam labu ukur 100 mL, tambah perhitungan dengan menggunakan
air suling bebas logam yang mengandung persamaan regresi linear yakni y = a + bx
HNO3 1,5 mL/l. Setelah itu siapkan 100 mL maka diperoleh konsentrasi timbal (Pb)
Contoh di asamkan sampai PH<2 dengan pada sampel yang terlihat pada tabel 2
HNO3 p.a. Periksa larutan Standar dan contoh
dengan menggunakan SSA Flame dan GFA. Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Timbal (Pb)
No Standar Kons (ppb) Abs
2. Cd (Cadmium) dengan Metode Flame dan 1 1 10 0.0392
GFA 2 2 20 0.0890
Pembuatan larutan baku 10 ppm. Pipet 1 3 3 40 0.1374
mL larutan induk 1000 ppm kedalam labu 4 4 80 0.2973
ukur 100 mL, tambah air suling bebas logam
yag mengandung HNO3 1,5 mL/l. Lalu Sebelum melakukan pengukuran pada
dilanjutkan dengan pembuatan deret standar contoh, maka dibuatlah terlebih dahulu
0, 2,5 ppb, 5 ppb, 7,5 ppb, 10 ppb, pipet larutan standar sebagai tolok ukur atau
masing- masing 0 mL, 0,25 mL, 0,50 mL, standarnya. Larutan standar terdiri 4
0,75 mL, dan 1 mL larutan baku 1 ppm ke konsentrasi, yaitu 10 ppb, 20 ppb, 40 ppb dan
dalam labu ukur 100 mL, tambah air suling 80 ppb. Dalam pengukurannya, menghasilkan
bebas logam yang mengandung HNO3 1,5 persamaan regresi y=0.0035977x +
mL/l. Setelah itu siapkan 100 mL Contoh 0.0058130 sehingga didapat r= 0.9960.
di asamkan sampai PH<2 dengan HNO3
p.a. Periksa larutan Standar dan contoh
dengan menggunakan SSA Flame dan GFA.

Hasil dan Pembahasan


79
MAJALAH BIAM Vol. 11, No. 2 Desember 2015, Hal 76-82

oleh tubuh hanya sedikit, logam ini ternyata


menjadi sangat berbahaya. Hal ini disebabkan
senyawa – senyawa Timbal (Pb) dapat
memberikan efek racun terhadap banyak
organ yang terdapat dalam tubuh (Palar, 1995).

Logam Kadmium (Cd)


Keberadaan Cd di alam bercampur
dengan seng (Zn) dan timbal (Pb). Ekstrak
serta pengolahan seng dan timbale sering
menyebabkan pencemaran lingkungan oleh
Gambar 1. Kurva kalibrasi larutan standar kadmium (Cd) (Sjamsudin et al.,1991).
timbal (Pb) Logam berat Cd juga berasal dari indsutri
kimia (industri cat, zat warna, fotografi, karet,
Tabel 2. Hasil analisa Pb pada sampel pupuk, pestisida dan baterai), pelapis logam
dan campuran logam (Kisman et al., 1986).
No Sampel Kons (ppb) Abs Logam Cd merupakan logam
1 Sampel 1 7.2789 0.0320 paling beracun setelah Hg. Limbah logam
2 Sampel 2 -0.5595 0.0038 ini banyak dilepaskan di daerah dekat
3 Sampel 3 -1.5602 0.0002 tambang dan tempat peleburan logam-logam
4 Sampel 4 -1.4490 0.0006 timbal (Pb) dan seng (Zn). Sumber lainnya
5 Sampel 5 -0.8931 0.0026 yaitu dari penggunaan sisa lumpur kotor
6 Sampel 6 3.8931 0.0198 sebagai pupuk tanaman pangan. Kadmium
digunakan sebagai pigmen dalam pembuatan
keramik, penyepuhan listrik, pembuatan
Logam berat timbal sangat beracun, aloi dan baterei alkali (Hartanti, 1998).
mempunyai sifat bioakumulatif dalam tubuh Sebelum melakukan pengukuran
organisme air, dan akan terus diakumulasi pada contoh, maka dibuatlah terlebih
hingga organisme tersebut tidak mampu lagi dahulu larutan standar sebagai tolok ukur
mentolerir kandungan logam berat timbal atau standarnya. Larutan standar terdiri 4
dalam tubuhnya. Karena sifat bioakumulatif konsentrasi, yaitu 0.25 ppb, 0.5 ppb, 0.75
logam berat timbal, maka bisa terjadi ppb dan 1 ppb. Dalam pengukurannya,
konsentrasi logam tersebut dalam bentuk menghasilkan persamaan regresi y= 0.64872x
terlarut dalam air adalah rendah, dalam + 1.5645 sehingga didapat r= 0.9346.
sedimen semakin meningkat akibat proses-
proses fisika, kimia dan biologi perairan,
dan dalam tubuh hewan air meningkat
sampai beberapa kali lipat (Sitorus, 2004).
Logam berat secara langsung maupun
tidak langsung dapat membahayakan manusia
seperti Timbal (Pb) dapat mengakibatkan
penghambataan sistem pembentukan
hemoglobin (Hb) sehingga menyebabkan
anemia, terganggunya sistem syaraf pusat
dan tepi, sistem ginjal, sistem reproduksi,
idiot pada anak - anak, sawan (epilepsi), Gambar 2. Kurva Kalibrasi larutan Standar
cacat rangka dan merusak sel - sel somatik. Kadmium (Cd)
Walaupun jumlah Timbal (Pb) yang diserap
80
Analisa Kandungan Timbal ..... (Riardi P. Dewa dkk)

Lu (2006) dalam Sarjono Sons, New York,593 pages.


(2009) menyatakan kadmium memiliki
sifat dan kegunaan antara lain : Khasanah, N. E. 2009. Adsorpsi logam
berat. Jurnal Oseana, 34(4), 1-7.
1. mempunyai sifat tahan panas sehingga
bagus untuk campuran pembuatan bahan Khaira, Kuntum. 2014. Analisis Kadar
bahan keramik, enamel dan plastik. Tembaga (Cu) dan Seng (Zn) Dalam
Air Minum Isi Ulang Kemasan Galon
2. tahan terhadap korosi sehingga bagus untuk di Kecamatan Lima Kaum Kabupaten
melapisi pelat besi dan baja. Kadmium tergolong Tanah Datar. Jurnal Sainstek Vol.
logam berat dan memiliki afinitas yang tinggi VI No. 2: 116-123, Desember 2014.
terhadap kelompok sulfhidrid dari pada enzim
dan meningkat kelarutannya dalam lemak. Kisman, S., S. Sriwoelan dan S. Ibrahim.
1986. Masalah Zat Berbahaya
Kesimpulan dalam Makanan dan Minuman,
Pemantauan dan Usaha Mengatasinya
Kadar logam timbal (Pb) dan kadmium dalam Lanjutan Seminar Keamanan
(Cd) yang berada dalam air sampel masih Pangan dalam Pengolahan dan
berada dalam batas nilai yang diijinkan. Penyajian. PAU-Pangan dan Gizi.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Daftar Pustaka
Maulana, Putri. 2012. Fungsi dan
Hartanti. 1998. Analisa Kandungan Logam Manfaat Air http://.Perpustakaan.
Berat Merkuri (Hg), Kadmium (Cd), or.id.(diakses November 2015)
Timbal (Pb), Arsen (As) dan Tembaga
(Cu), dalam Tubuh Kerang Konsumsi O’Neill, P.; 1994. Environmental
Serta Upaya Penurunannya. Skripsi. Chemistry, Second edition, Chapman
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan & Hall, London, 268 pages.
Institut Pertanian Bogor. Bogor
Palar, H. 1995. Pencemaran dan etoksiologi
Herman, Danny Zulkifli. 2006. Tinjauan logam berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Terhadap Tailing Mengandung Unsur
Pencemar Arsen (As), Merkuri Purnomo, D. 2009. Logam berat sebagai
(Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium penyumbang pencemaran air
(Cd) Dari Sisa Pengolahan Bijih laut. Di Unggah kembali dari
Logam. Jurnal Geologi Indonesia, http:// masdony.wordpress.
Vol. 1 No. 1 Maret 2006: 31-36 com/2009/04/19/ logam-berat-sebagai-
penyumbang-pencemaran-air-laut/.
Ika, Tahril, Irwan Said. 2012. Analisis
Logam Timbal (Pb) Dan Besi Retyoadhi, Y. A., Susanto, T., Martati, E.
(Fe) Dalam Air Laut Di Wilayah 2005. Kajian cemaran logam timbal
Pesisir Pelabuhan Ferry Taipa (Pb), total mikrobia dan e.coli pada
Kecamatan Palu Utara. J. Akad. Kim. kerang darah (Anadara granosa linn)
1(4): 181-186, November 2012 . segar di kabupaten Sidoarjo. Jurnal
Teknologi Pertanian, 6(3), 203-211.
Jensen, M.L. and Bateman, A.M.; 1981.
Economic Mineral Deposits, Rusman. 2010. Analisis kandungan logam
Third Edition, John Wiley & kromium (Cr) dan timbal (Pb)
81
MAJALAH BIAM Vol. 11, No. 2 Desember 2015, Hal 76-82

dalam air muara sungai Palu


(skripsi). Untad Press, Palu.

Sarjono, Aryo. 2009. Analisis Kandungan


Logam Berat Cd, Pb, dan Hg Pada
Air dan Sedimen di Perairan Kamal
Muara, Jakarta Utara. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Siaka, M. L. 2008. Korelasi Antara


Kedalaman Sedimen di Pelabuhan
Benoa dan Konsentrasi Logam Berat
Pb dan Cu. Jurnal Kimia, 2(2), 61-70.

Sitorus, H. 2004. Analisis beberapa


karakteristik lingkungan perairan
yang mempengaruhi akumulasi logam
berat timbal dalam tubuh kerang darah
di perairan pesisir timur Sumatera
Utara. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan
Perikanan Indonesia, 11(1), 53-60.

Susiati, H., Arman, A., & Yarianto. 2009.


Kandungan Logam Berat (Co,Cr, Cs, As,
Sc, dan Fe) Dalam Sedimen di Kawasan
Pesisir I Semenanjung Muria. Jurnal
Pengembangan Energi Nuklir, 11(1).

82

Anda mungkin juga menyukai