Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting adalah pangan disamping
papan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia
dalam mempertahankan hidupnya. Kebutuhan tersebut terkait dari segi jumlah,
keamanan, mutu, gizi dan harga atau daya beli (Fadillah, 2006).
Keinginan masyarakat untuk mendapatkan makanan yang berkualitas tidak pernah
terpuaskan karena dibatasi oleh berbagai produk pangan awetan. Meningkatnya kemajuan
teknologi, maka perkembangan diberbagai bidang juga mengalami kemajuan pesat
seperti bidang industri pengolahan bahan makanan, tidak dapat dipungkiri bahwa
penggunaan bahan tambahan makanan ini sangat beragam dari pengawet, pemanis dan
pewarna (Buyung, 2013). Untuk membuat makanan yang lezat, menarik, dan tahan lama
dibutuhkan penanganan serta penambahan bahan tambahan pangan yang tepat. Memang
penggunaan bahan tambahan pangan bukan merupakan keharusan , tetapi tidak dapat
dipungkiri bahwa bahan ini dapat memberikan nilai tambah terhadap suatu produk
makanan (Saparinto dan Diana,2006).
Pengaruh BTP terhadap kesehatan umumnya tidak langsung dapat dirasakan dan
dilihat, maka produsen seringkali tidak menyadari bahwa penggunaan BTP yang tidak
sesuai dengan peraturan akan menyebabkan gangguan pada kesehatan (Madlitus, 2003).
Salah satu cara untuk mengawetkan makanan yaitu pengasaman dengan menambahkan
bahan tertentu kedalam makanan. Fungsi pengatur keasaman pada makanan adalah untuk
membuat makanan menjadi lebih asam, lebih basa, atau menetralkan makanan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Pengatur Keasaman ?


2. Apa fungsi dan tujuan penambahan pengatur keasaman ?
3. Apa saja jenis-jenis Bahan Tambahan Pangan untuk pengatur keasaman?
4. Berapa jumlah takaran pengatur keasaman yang diperbolehkan?
5. Bagaimana dampak mengkonsumsi makanan dengan pengasam yang terlalu banyak?
1.3 Tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui apa itu Pengatur Keasaman.
2. Mengetahui Fungsi dan tujuan penambahan pengatur keasaman.
3. Mengetahui jenis-jenis Bahan Tambahan Pangan untuk pengatur keasaman.
4. Mengetahui jumlah takaran pengatur keasaman yang diperbolehkan.
5. Mengetahui dampak mengkonsumsi makanan dengan pengasam yang terlalu banyak.

1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada penulis khususnya, maupun
para pembaca. Manfaat tersebut baik dari segi pengetahuan dan pemahaman mendalam
mengenai penambahan bahan tambahan pangan.

DAFTAR PUSTAKA
Buyung.2013. Penggunaan Bahan Pengawet Makanan. Harian Cakrawala. Pikiran Rakyat

Fadillah. 2006. Identifikasi Kandungan Bahan Tambahan Makanan Jajanan Anak SDN
Kompleks Kota Palopo. Makassar. Skripsi. Fakultas Kesehatan Makassar Jurusan Gizi
Masyarakat Universitas Hasanuddin

Madlitus. 2003. Pengaruh Bahan Tambahan Makanan Terhadap Kesehatan. Makassar. Skripsi.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Saparinto, Cahyo., dan Diana Hidayati. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta. Kanisius

Anda mungkin juga menyukai